Anda di halaman 1dari 2

Prinsip dan Standar Asuhan Keperawatan di

Indonesia
Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan.
Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa
aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan, yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi
keperawatan.

Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar
yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada
pedoman standar asuhan keperawatan. Pengertian standar menurut sendiri, adalah pernyataan
deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan
hasil. Sedangkan pengertian Standar Asuhan Keperawatan merupakan penyataan kualitas yang
diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini
memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.

Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara lain
dapat  meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan serta
mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan asuhan keperawatan juga
bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses perencanaan dan pengambilan
keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.

Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi


ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi
perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Kriteria kualitas asuhan keperawatan
mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang
sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil
keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi intervensi yang aman dan
akuntebel.

Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar of care atau
pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar of
practice atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan. Aktifitas
pemantauan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah
dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek
sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk membantu
perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.

Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan
diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui SK Direktorat
Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di rumah sakit.

Alasan diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah satu kriteria asuhan profesional, tolok
ukur mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan profesional. Kemudian tujuan
dari diberlakukan SAK antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan,
sedangkan secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan, mengetahui kemampuan
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan tingkat kepuasan pasien
terhadap asuhan keperawatan, dan menurunkan biaya perawatan, serta melindungi kepentingan
pasien dan perawat.

Refferences: Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit


Jakarta: Departemen Kesehatan R.I. 1997

Anda mungkin juga menyukai