Kelompok 6 Apa itu penjaminan mutu ? Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Khusus pelayanan kesehatan.. • Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. (Suryadi,2009) Apa tujuan komite keperawatan ? • Komite keperawatan memiliki tujuan untuk mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan, memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, menyelesaikan masalah – masalah terkait dengan penerapan disiplin dan etik keperawatan serta meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Peran komite keperawatan Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan melalui kegitan terorganisasi. Mempertahankan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman bagi pasien. Menjamin tersedianya perawat yang kompeten, etis sesuai dengan kewenangannya. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral perawat. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Menjamin diterapkannya standar praktik, asuhan dan prosedur keperawatan. Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit. Merancang, mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide – ide baru. Mengkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil kinerja perawat untuk pengembangan karir (Ayun,2014) standar pelayanan keperawatan Nursalam, (2008) standar pelayanan keperawatan adalah pernyataan deskriptif mengenai kualitas pelayanan yang diinginkan untuk menilai pelayanan keperawatan yang telah diberikan pada pasien. Tujuan standar keperawatan
meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan, dan melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Standar praktek keperawatan telah di jabarkan oleh PPNI sebagai berikut :
Pengkajian
Evaluasi Diagnosa
Implementasi Perencanaan Standar Satu: Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat, singkat, dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian keperawatan, meliputi: a) Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaan penunjang. b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis, dan catatan lain. c) Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi: - Status kesehatan klien masa lalu - Status kesehatan klien saat ini - Status biologis-psikologis-sosial-spiritual d) Respon terhadap terapi e) Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal f) Resiko-resiko tinggi masalah Standar Dua: Diagnosa Keperawatan
Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan
dignosa keperawatan. Adapun kriteria proses: a) Proses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa keperawatan. b) Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah (P), Penyebab (E), dan tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE). c) Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosa keperawatan. d) Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru. Standar Tiga: Perencanaan Keperawatan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria prosesnya, meliputi: a) Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan, dan rencana tindakan keperawatan. b) Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan. c) Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. d) Mendokumentasi rencana keperawatan. Standar Empat: Implementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi
dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria proses, meliputi: a) Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan b) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain. c) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien. d) Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan. e) Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien. Standar Lima: Evaluasi Keperawatan
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam
pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun kriteria prosesnya: a) Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus. b) Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukut perkembangan ke arah pencapaian tujuan. c) Memvalidasi dan menganalisa data baru dengan teman sejawat. d) Bekerja sama dengan klien keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan. e) Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan. Pentingnya Evidence Based Practice
Mengapa EBP penting untuk praktik keperawatan :
a. Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien b. Memberikan kontribusi perkembangan ilmu keperawatan c. Menjadikan standar praktik saat ini dan relevan d. Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan e. Mendukung kebijakan dan rosedur saat ini dan termasuk menjadi penelitian terbaru f. Integrasi EBP dan praktik asuhan keperawatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas perawatan pada pasien.