Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah teori dan paradigma dalam keperawatan sangatlah penting bagi
seorang perawat karena menjadi dasar atau acuan untuk melakukan asuhan
keperawatan. Pandangan tentang keperawatan sebagai suatu kegiatan
pelayanan, manusia sebagai klien, kesehatan, lingkungan dari klien dan perawat
itu sendiri yang dikenal sebagai paradigma keperawatan. Paradigma ini
memberikan informasi tentang lingkup cakupan dan batasan, esensi, tujuan dan
kemanfaatan dari perkembangan profesi keperawatan. Untuk itulah paradigma
dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun
perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan
dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.

Teori keperawatan sendiri terus mengalami perkembangan dari tahun ke


tahun, hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya begitu banyak teori
keperawatan dari para ahli. Teori keperawatan sama halnya dengan teori-
teori lain yang terdiri dari kumpulan konsep, definisi, dan asumsi yang
ketiganya menjelaskan fenomena. Perbedaannya hanya terletak pada
fenomena yang diangkat oleh bidang ilmu keperawatan, yaitu seputar
manusia, sehat-sakit, lingkungan, dan keperawatan itu sendiri. ). Teori
mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan
(Chinn & Jacob, 1995). Definisi teori keperawatan dapat membantu
perawat dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan
yang sesuai dengan peran keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
diangkat oleh penulis adalah “Bagaimana Paradigma, model dan teori
konseptual dalam keperawatan ?”

1
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan dan memahami paradigma, teori dan model
konspetual keperawatan

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan dan memahami pengertian paradigma
keperawatan.
b. Mampu mendeskripsikan dan memahami teori dan model
konseptual keperawatan.

D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
pengalaman nyata serta mengetahui paradigma, teori dan model
konseptual dalam keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Pengertian Paradigma Keperawatan
Poerwanto P (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih
tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.
Sebagaimana pengertian umum tentang paradigma diatas, maka
paradigma keperawatan dapat diartikan sebagai suatu cara pandang
yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang permasalahan
yang ada dalam kehidupan manusia baik dalam rentang sehat mapun
sakit. Sampai sekarang paradigma keperawatan berfokus pada empat
komponen dasar yaitu manusia, lingkungan, keperawatan dan
kesehatan.

2. Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa Pakar


a. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman
1) Manusia
Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa
manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang
multidimensional.
5 variabel subsistem manusia adalah :
a) Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta
fungsi tubuh manusia
b) Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
Paradigma keperawatan : Tugas pemicu sains dalam
keperawatan
c) Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang
mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia

3
d) Spiritual : kepercayaan
e) Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan
dengan perkembangan manusia sepanjang siklus
kehidupannya.

2) Lingkungan
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat
secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada
disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal,
dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat.
Interaksi manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan
ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya
sebagai suatu sistem.
Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :
a) Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri
masing-masing individu
b) Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di luar
diri individu
c) Created environment (lingkungan yang diciptakan )
diartikansebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang
tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara
keseluruhan.

3) Kesehatan
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi
dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian
variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan
bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang
dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan system akan begeser ke
arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi
(Neuman, 1995).

4
4) Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang
unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua
variabel dalam diri klien disertai respon individu saat
menghadapi suatu stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai
suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk
menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan
keperawatan).

b. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson


1) Manusia
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem
mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan
merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus
keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
2) Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada,
dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi
dilingkungannya.
3) Kesehatan
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang
adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal
dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan
kenyamanan.
4) Keperawatan
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya
keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada
semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus
utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem
perilaku ketika dalam keadaan sakit.

5
c. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem
1) Manusia
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal,
dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan
perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia
merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan
sosial.
2) Lingkungan
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan
serta perkembangan lingkungan.
3) Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni,
pelayanan/bantuan danteknologi. Tujuan dari keperawatan
adalah membuat pasien dankeluarganya mampu melakukan
perawatan sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan,
mencapai kondisi normal ketika terjadi
kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan
meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau
kondisi ketidakmampuan.
4) Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan
fungsi saling terintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan
manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme
secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan
orang lain.

d. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy


1) Manusia
Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem
adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual
yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta
berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan

6
mekanisme di dapat. Mereka termasuk individu, grup,
keluarga, organisasi, komunitas.
2) Lingkungan – Stimulus
Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :
a) Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang
dihadapi manusia.
b) Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi
yang berkontribusi memberikan pengaruh terhadap
lingkungan fokal
c) Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam
suatu kondisi.
Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan
mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia.
3) Kesehatan
Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit,
yang merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh
manusia.
4) Keperawatan
Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan
individu dan keluarga terhadap 4 model adaptif, yang
berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan, kematian
dengan bermartabat dengan mengkaji perilaku dan faktor
kemampuan adaptif.

e. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King


1) Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang
rasional dan selalu ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan
untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan
tujuan, serta membuat keputusan.

7
Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
a) Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat
digunakannya
b) Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
c) Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
2) Lingkungan
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri
atas :
a) Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi
energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur
perubahan lingkungan eksternal
b) Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan
informal.
Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.
3) Kesehatan
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis
pada kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan
penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal
maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber
optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari.
4) Keperawatan
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan
interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar
informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan.
Prosesinteraksi perawat-klien melibatkan komunikasi,
menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari
tujuan.
Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic
Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku
aksi

8
Tujuan keperawatan : membantu individu untuk
mempertahankankesehatan agar perannya dapat berfungsi.

3. Perbedaan Mendasar 5 Paradigma Keperawatan


Berdasarkan pada apa yang telah dipaparkan diatas, jika dicermati
maka terdapat beberapa perbedaan mendasar pandangan ahli dalam
menyikapi paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 komponen yaitu
manusia, lingkungan, sehat sakit dan keperawatan itu sendiri.
a. Menurut Neuman
Neuman memandang manusia sebagai makhluk yang
multidimensi, karena itu keperawatan harus berkonsentrasi
terhadap seluruh aspek dari manusia. Keperawatan harus
memperhatikan lingkungan internal maupun eksternal manusia,
termasuk lingkungan yang tercipta dari interaksi manusia dengan
lingkungan itu sendiri. Neuman memandang bahwa kesehatan
adalah suatu keseimbangan antara seluruh aspek yang terdapat
dalam diri manusia.
b. Menurut Johnson
Johnson memandang manusia memiliki 2 aspek dasar yaitu aspek
biologis dan aspek perilaku, dan kosentrasi/fokus utama
keperawatan adalah mempertahankan keseimbangan sistem
perilaku manusia.
c. Menurut Orem
Orem juga memandang manusia sebagai makhluk universal yang
membutuhakan perawatan sendiri sepanjnag kehidupannya, karena
itu focus utama keperawatan menurut orem adalah membuat
manusia (individu, keluarga, masyarakat) mampu melakukan
perawatan sendiri.
d. Menurut Roy
Manusia dipandang sebagai makhluk yang adaptif, dan selalu
berinterkasi dengan lingkungannya. Untuk itu tujuan utama

9
keperawatan adalah meningkatkan respon adaptif manusia yang
nantinya akan berkontribusi dalam kehidupannya.
e. Menurut King
Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu ingin tahu dan
memiliki potensi untuk membuat keputusan sendiri. Fokus utama
keperawatan adalah pada sharing informasi antara perawatan dan
klien.

B. TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN


1. Pengertian Teori dan Model Konseptual Keperawatan
Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat dibedakan apakah
keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya. Teori
keperawatan digunakan untuk menyusun model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan
perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat.

Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan


umum, dan proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya.
Model konseptual sangat penting sebagai landasan perkembangan
disiplin keperawatan. Model konseptual merupakan suatu kerangka
kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang
serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi,
atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena
ini diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata-kata yang
mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep
bisa berupa ide abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit
(misalnya bangku atau papan tulis).

10
Karena itu model konseptual dapat dijabarkan sebagai serangkaian
konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang
bermakna. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang
terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan
seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual
keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme
koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan
tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak
maka model konseptual mencerminkan langkah pertama
mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan
ilmiah.

Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman


intuitif seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan
disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema
konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk
lingkup keilmuan tersebut.Model konseptual keperawatan telah
memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang
melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan
unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan
sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi
individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini
menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus
ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan
sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu
pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang
(klien).

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai


mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat,

11
dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang
dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat
berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif
manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.

Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai kesaran sehat-sakit


dari seseorang, dan lingkungan kondusif untuk pemulihan kesehatan.
Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya
menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Dalam konsep
keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses keperawatan
dan pola pikir yang terbentuk dari konsep ini.

2. Tujuan Teori Keperawatan


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapai diantaranya :
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-
alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model
praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat
teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi
tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan
dapat dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari
asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan

12
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah
dan berkembang.

3. Gambaran Model Konseptual Keperawatan


Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik
keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang
sama, yaitu :
a. Orang yang menerima asuhan keperawatan
b. Lingkungan (masyarakat)
c. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)
d. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi)
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan
praktik, penelitian dan pengajaran, oleh karena itu model harus
diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat
profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang
salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu
dokter,, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat
atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya
dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan
seperti : perawat sebagai pembantu dokter.

4. Karakteristik Teori Keperawatan


Meskipun banyak penulis yang membahas teori keperawatan, tulisan
Tores (1985) dan Chinn dan Jacob (1983), secara jelas menegaskan
karakteristik dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada 5
karakteristik dasar teori keperawatan yaitu :
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefinisikan sebagai
hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan
antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan
konsep lingkungan.

13
b. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berfikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana
maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi
praktik keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktik keperawatan.

5. Pandangan Beberapa Ahli tentang Model Konsep dan Teori


Keperawatan
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa
pandangan yang mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri
diantaranya filosofi dari Florence Nightingale, kebudayaan, system
pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.

a. Filosofi Florence Nightingale


Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-
dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu
dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan
teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada
pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan
keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan prktek
keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada
orang yang sakit dengan yang sehat.

14
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan
teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan
bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik
dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai
dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam
proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya
perawat di bawah pengawasan langsung dokter, dengan
berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri,
maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran
perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung.
Akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan
tugas sebagai tim kesehatan.

c. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam
perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan
belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas,
akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-
teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan.

d. Pengembangan Ilmu Keperawatan


Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya
pengelompokam ilmu keperatan dasar menjadi ilmu keperawatan
klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang
ilmu keperawatan yang harus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang
diakui sebagai bagian ilmu keperawtan sehingga teori-teori

15
keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
lingkup bidang ilmu keperawatan.

Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa


pandangan yang dapat memengaruhi teori keperawatan itu sendiri
diantaranya :

a. Model Konsep Keperawatan Hildegard E.Peplau.


Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading,
Pennsylvania. Peplau lulus dari hospital School of Nursing di
Pottstown, Penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang
psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity,
Vermont pada Tahun 1943. Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang
keperawatan psikiatri dari Teacher’s College, Columbia, New York
pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan
kurikulum pada tahun 1953.

Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya


keperawatan psikiatri, sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan
bukunya yang berjudul InterpersonalRelations in Nursing. Peplau
membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan
psikodinamik. Menurutnya, keperawatan psikodinamik merupakan
kemampuan seorang perawat untuk memahami tingkah lakunya guna
membantu orang lain, mengindetifikasi kesulitan yang dirasakannya,
dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan
yang timbul di semua level pengalaman.Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard Peplau ini menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia.

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan


proses interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara

16
perawat dan klien (Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994). Berdasarkan
teori ini klien adalah proses interpersonal dan terapeutik.

Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan


untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan
kepribadian (Chinn & Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien di mana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali. Pada saat klien
mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama
mendefiniskan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.

Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan


memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam menurunkan
kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori
Peplau ini merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui
hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu memenuhi
kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan
dasar telah diatasi kebutuhan baru mungkin muncul. Hubungan
interpersonal perawat-klien digambarkan dalam empat fase
diantaranya :
1. Fase Orientasi. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data.
2. Fase Identifikasi. Pada tahap ini membahas peran perawat apakah
sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang
memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.

17
3. Fase Eksplorasi. Pada tahap ini perawat telah membantu klien
dalam memberikan gambaran kondisi klien.
4. Fase Resolusi. Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara
bertahan membantu klien agar bisa mandiri yang bertujuan untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan
dan menggunaka kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri.

Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk


praktik psikiatri. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati,
instrumen perilaku dan instrument untuk mengevaluasi respons verbal
dihasilkan dari model konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994).
Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara
lain :
1) Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan
menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas.
2) Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai
kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang
ditimbulkan oleh kebutuhan.
3) Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang
menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari
kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan
pribadi ataupun komunitas.

18
4) Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan
sebagai salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong
perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien
saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.

b. Model Konsep Keperawatan Ernestine Wiedenbach


Tujuan Keperawatan yaitu untuk membantu individual dalam
mengatasi masalah yang 2berkaitan dengan kemampuan untuk
memenuhi tekanan atau kebutuhan yang dihasil dari suatu kondisi,
lingkungan, situasi atau waktu (Torres, 1986).13 Kerangka Kerja
Prakti yaitu praktik keperawatan berhubungan dengan individu yang
memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku. Keperawatan klinik
memiliki komponen seperti filosofi, tujuan, praktik, dan seni (Chinn
dan Jacobs, 1995).

Teori Ernestine Wiedenbach :


1. The agent midwife.
Empat elemen dalam “Clinical Nursing” yaitu filosofi, tujuan,
praktik dan seni. Dikemukakan juga 3 poin dasar dalam filosofi
keperawatan / kebidanan, yaitu :
a) Menghargai atas kehidupan yang diberikan
b) Menghargai kehormatan, otonomi dan individualisme pada
setiap orang
c) Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain
d) Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan
bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih
luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.

2. The Recipient.
Penerima asupan adalah wanita dalam masa reproduksi,
keluarganya dan masyarakat yang karena suatu hal tidak dapat

19
memenuhi kebutuhannya. Sehingga bidan perlu melakukan tindakan
atau intervensi bila terdapat kendala yang menyebabkan mereka tidak
dapat memenuhi secara memuaskan.

3. The Goal / purpose.


Kebutuhan masing – masing individu perlu diketahui sebelum
menetapkan tujuan. Bila sudah diketahui kebutuhannya maka dapat
diperkirakan goal / tujuan yang akan dicapai dengan
mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional, atau fisiologikal
yang berbeda dari kebutuhan normal.

4. The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan

c. Model Konsep Keperawatan Myra Estrin Levine.


Teori keperawatan Myra Estrin Levine dirumuskan pada tahun 1966
dan dipublikasikan tahun 1973, menggambarkan klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi
terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi
keperawatan merupakan aktivitas konservasi, dengan konservasi
energi sebagai pertimbangan utama (Fawcett, 1989). Sehat dipandang
dari sudut konservasi energi dalam lingkup area sebagai berikut,
Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam
keperawatan :
1. Konservasi energi klien.
Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui
energi secara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.
Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek keperawatan.
2. Konservasi struktur integritas.
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas
struktur. Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang

20
terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi
keperawatan.
3. Konservasi integritas personal.
Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil
dengan namanya. Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya
proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi integritas sosial.
Kehidupan berarti komunitas social dan kesehatan merupakan
keadaan social yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat
berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga, membantu
kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal
untuk konservasi integritas social.

Melalui pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi aktivitas


yang ditujukan pada penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan
klien.

d. Model konsep keperawatan menurut Virginia Handerson


Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk
menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
pelayanan kesehatandengan meningkatkan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional,
sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang. Perawat
sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti bagi
pasien.Focus perawat adalah menolong pasien dan keluarga untuk
memperoleh kebebasan dalam hal memenuhi 14 kebutuhan Eliminasi

e. Model konsep keperawatan menurut Dorothea Orem


Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan
untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang
yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu
memberikan perawatan kepada mereka.Keperawatan merupakan salah
satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan

21
melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan
untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara
manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia
seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.Menurut OREM
asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan kesejahteraan.

f. Model konsep keperawatan menurut Imogene King


Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan
mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan,
memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan
perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai
dengan kondisi keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung
dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk
suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses
interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dan klien
berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.

g. Model konsep keperawatan menurut Betty Neuman


Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan
seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap
penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan
berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien
untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling
baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan
primary, secondary dan tertiary.

22
h. Model konsep keperawatan menurut Calista Roy
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa
dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau
yang kurang sehat.Sebagai ilmupengetahuan keperawatan Metode yang
digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam
memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan
mempengaruhi derajat berbeda berespon terhadap kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup
mandiri/kemandirian, serta kebutuhan akan kemampuan melalui peran
dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri.

i. Model konsep keperawatan menurut Martha Rogers


Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ,
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta
penyandang cacat.Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai
lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan
seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia adalah :o
Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang lain.o Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang
unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang
dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup
seseorang berbeda dengan yang lain.o Perkembangan manusia dapat
dinilai dari tingkah lakunya.o Manusia diciptakan dengan karakteristik
dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.

j. Model konsep keperawatan menurut Abdellah Faye


Model konsep Faye Abdellah difokuskan dalam pemberian asuhan
keperawatan bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan
secara fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual bagi para pasien
maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan

23
hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan
manusia, komunikasi dan sosiologi. Perawat dapat secara umum
merumuskan kebutuhan manusia dalam empat kategori, diantaranya
kenyamanan, kebersihan, dan keamanan, keseimbangan fisiologi,
faktor-faktor psikologi dan sosial, faktor sosiologi dan komunitas.

k. Model konsep keperawatan menurut Peplau


Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

l. Model konsep keperawatan menurut Jean Orlando


Teori Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai
pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu :
1. Fungsi dari keperawatan yang professional
2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses
keperawatan.
3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat
4. Disiplin dari proses keperawatan
5. Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan

Tanggungjawab Perawat
Tanggungjawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong
seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan
fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat mungkin selama proses
keperawatan berlangsung).

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang
situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi
pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa
yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar
dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep
keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Ada beberapa yang mempengaruhi teori keperawatan yaitu, filosofi
Nightingale, kebudayaan, pendidikan, dan ilmu keperawatan.

Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam


suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu
berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-
sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya
menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.
Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah
umum dan abstrak maka model konseptual mencerminkan langkah pertama
mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif


seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait.
Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering
mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Medika

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &

Praktik. Jakarta: EGC

26

Anda mungkin juga menyukai