Oleh:
Kelas : 1A KEPERAWATAN
2021
KONSEP DOKUMENTASI KEPERAWATAN
A. Pengertian
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat
dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang dibutuhkan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, dan
penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan hukum (Ali, 2009).Menurut Asmadi (2008) dokumentasi merupakan
pernyataan tentang kejadian atau aktifitas yang otentik dengan membuat catatan tertulis.
Dokumentasi keperawatan berisi hasil aktivitas keperawatan yang dilakukan perawat terhadap
klien, mulai dari pengkajian hingga evaluasi.
Pendokumentasian yang tidak lengkap akan memberikan kerugian bagi klien karena
informasi penting terkait perawatan dan kondisi kesehatannya terabaikan (Teytelman, 2002).
Braaf, Manias dan Riley (2011) menjelaskan bahwa pendokumentasian yang tidak efisien dan
tidak efektif akibat dari kualitas dan keakuratannya kurang memadai menyebabkanterjadinya
kesalahan komunikasi antar perawat maupun profesi lain. Komisi keselamatan perawatan dan
kualitas kesehatan Australia pada 2008 mengidentifikasi 13% dari kesalahan manajemen klinis
berasal dari kesalahan dokumentasi (Jefferies, Johnson, Nicholls & Lad, 2012).
Ada beberapa manfaat proses keperawatan menurut Ali (2009), Proses keperawatan
bermanfaat bagi klien, perawat, institusi pelayanan, dan masyarakat (lingkungan).
Ketika akan menuliskan dokumentasi yang efektif perawat harus mengikuti kaidah-kaidah
sebagai berikut:
1. Simplicity: menggunakan kata kata dasar, sederhana dan mudah dipahami
2. Conservatism: pendokumentasi kesimpulan diagnosa keperawatan harus akurat,
didasarkan informasi yang terkumpul
3. Ptience: pergunakan waktu yang cukup untuk mengetahui apa yang terjadi pada pasien
dan apa yang dilakukan pasien.
4. Irrefutability : pendokumentasian yang jelas dan objektif
Standar praktik ini menjelaskan peraturan dan persyaratan hukum untuk dokumentasi
keperawatan. Dalam pelaksanaannya dokumentasi dibagi menjadi 3 pernyataan standar yang
menggambarkan prinsip-prinsip praktek secara luas.
Setiap pernyataan dikuti dengan indikator yang sesuai yang menguraikan tanggung jawab dan
akuntabilitas disertai bimbingan untuk melaksanakan penerapan pernyataan standar.
Pernyataan tentang menggambarkan prinsip panduan praktik secara umum bagi perawat,
sedangkan indikator merupakan pernyataan standar dalam mencapai prinsip sesuai dengan
praktik pada tatanan pelayanan keperawatan secara spesifik.
3. Standar Dokumentasi
- Perawat memerlukan suatu keterampilan untuk memenuhi standar dokumentasi.
- Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kuantitas
dokumentasi yang dipertimbangkan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu.
- Standar dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai
petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan
keperawatan.
-
4. Keamanan
Perawat melindungi pasien terhadap informasi kesehatan dengan menjaga kerahasiaan
dan menyimpan informasi sesuai dengan prosedur yang konsistem sesuai dengan standar
professional dan etika berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan.
1. Hukum
- Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan, di mana
perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi
diperlukan sewaktu-waktu
- Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.
3. Komunikasi
- Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien.
- Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat catatan yang ada sebagai alat
komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Keuangan
- Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang, dan telah diberikan kesehatan
dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya
keperawatan.
5. Pendidikan
- Isi pendukumentasian menyangkut kronologis dari kegiatan Asuhan Keperawatan
yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau
profesi keperawatan.
6. Penelitian
- Data yang terdapat di dalam dokumentasi keperawatan mengandung informasi yang
dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi
keperawatan.
7. Akreditasi
- Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi
keperawatan dalam memberikan askep pada klien.
- Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian askep
yang diberikan, guna pembinaan lebih.
F. Prinsip Dokumentasi
2. Legibility
Legibility adalah di mana dalam penulisan atau pencatatan dokumentasi keperawatan
harus mudah dibaca dan dipahami oleh perawat lain atau profesi lain yang ikut dalam
proses pendokumentasian.
3. Accuracy
Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada kalian, memasukkan data pada
dokumentasi keperawatan dengan baik dan benar sesuai dengan identitas,
laboratorium dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital dan
tidak boleh salah atau tertukar dengan klien lain.
G. Kecendrungan Dokumentasi Keperawatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam keperawatan akan memberikan
dampak pada dokumentasi keperawatan titik oleh karenanya, terjadi perubahan yang dapat
mempengaruhi dokumentasi yaitu:
1. Gerakan praktik keperawatan
2. Cakupan praktik keperawatan
3. Asuhan keperawatan sesuai berat ringannya penyakit
4. Konsumen pengguna jasa pelayanan
5. Peralatan medis
6. Kontrol akreditasi
7. Asuransi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika.
Kosim, Y. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Cv. Trans Info Medika.
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik. Jakarta :
Salemba Medika
Potter, PA. & Perry, AG. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.