Kalau Anda pernah melihat daftar tindakan keperawatan baik dalam papan
informasi pasien di ruang perawat atau dalam catatan perkembangan
terintegrasi dalam rekam medis, Anda akan melihat daftar tindakan
keperawatan yang tertulis untuk masing-masing klien.
Pelayanan kesehatan merupakan sebuah produk jasa. Yang namanya jasa, pasti
menginginkan orang lain atau klien puas terhadap layanan yang mereka
gunakan.
Dan sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, perawat berdiri dalam
garda paling depan dalam proses pelayanan untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang berkualitas.
Dalam seri panduan Asuhan Keperawatan ini kita akan memperlajari bagaimana
Anda bisa memberikan pelayanan yang terbaik dalam melakukan Asuhan
Keperawatan.
Apa Saja yang Harus Saya Pelajari?
Ada beberapa komponen utama dalam Asuhan Keperawatan. Komponen-
komponen ini yang akan menentukan kualitas dan kehandalan Asuhan
Keperawatan yang Anda berikan. Komponen ini pula lah yang akan menentukan
kualitas Anda sebagai seorang pemberi pelayanan keperawatan.
Secara singkat, inilah yang perlu Anda pelajari untuk menguasai Asuhan
Keperawatan secara holistik dan paripurna.
Optimalisasi proses keperawatan bertujuan agar pelayanan keperawatan yang Anda berikan melalui
Asuhan Keperawatan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelayanan kesehatan dan pengguna
layanan kesehatan. Dan benar-benar yang memiliki kualitas terbaik.
Tanpa memenuhi keduanya, mustahil Anda bisa melakukan pelayanan keperawatan yang efektif dan
efisien.
Dalam artikel ini yang merupakan bab kedua dari seri Panduan Asuhan Keperawatan, kita akan
mempelajari mengenai proses keperawatan yang relevan dan berkualitas beserta penerapannya dalam
pembuatan Asuhan Keperawatan agar bisa optimal.
Pengertian Proses Keperawatan
Sebelum menyimpulkan mengenai apa itu Proses Keperawatan, berikut beberapa referensi terkait
yang bisa kita gunakan untuk menyempurnakan pemahaman sebelum mengambil sebuah kesimpulan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Proses
Keperawatan adalah seluruh rangkaian metode yang dilakukan secara sistematis dan komprehensif
oleh perawat untuk mengkaji respons manusia terhadap masalah-masalah kesehatan yang dimulai
dari Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi dengan beradasarkan kepada kiat
dan ilmu keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar pasien dan memperbaiki atau
memelihara derajat kesehatan yang optimal.
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan
dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Memberikan ciri profesionalisme melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan
komunikasi yang efektif dan efisien.
3. Mempraktikan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan dengan menggunakan
standar praktik keperawatan dengan metode yang baku, rasional dan sistematis sehingga
mencapai hasil asuhan keperawatan yang efektif.
4. Memberi kebebasan kepada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya.
5. Mempertahankan kesehatan klien dan mencegah sakit yang lebih parah atau penyebaran
penyakit.
6. Membantu pemulihan kondisi klien setelah sakit.
7. Mengembalikan fungsi maksimal tubuh.
8. Membantu klien untuk meninggal dengan damai dan tenang.
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosis
3. Perencanaan Tindakan (Intervensi)
4. Implementasi
5. Evaluasi
Nah ke 5 tahap tersebut saling berkaitan satu sama lain dan membentuk sebuah siklus yang disebut
siklus proses keperawatan.
Siklus proses keperawatan dimulai ketika pasien masuk ke lembaga perawatan kesehatan.
Tahap pertama, perawat melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data klien. Dilanjutkan
dengan tahap kedua yaitu mengidentifikasi masalah atau penetapan diagnosa keperawatan yang
berhubungan dengan masalah klien.
Pada tahap ketiga, perawat dan klien bekerjasama untuk merumuskan rencana tindakan yang akan
dilakukan berdasarkan pada diagnosa keperawatan yang sebelumnya telah ditetapkan.
Selanjutnya, pada tahap keempat, rencana tersebut dilakukan atau diimplementasikan oleh perawat
kepada klien. Dan tahap terakhir, perawat dan klien mengevaluasi apakah tindakan yang telah
dilakukan telah mencapai kriteria hasil yang diharapkan, dan masalah teratasi.
Jika kesehatan klien telah pulih dan masalah teratasi, klien keluar dari siklus. Namun jika kriteria
hasil belum dicapai, maka klien kembali memasuki siklus.
Semua elemen proses tersebut satu sama lain saling berhubungan. Tidak bisa dilakukan secara acak
atau hanya satu elemen saja. Karenanya, demi memastikan proses keperawatan yang berkualitas,
diperlukan sebuah optimalisasi yang meliputi kesemua elemen dalam proses keperawatan.
Inti dari Proses Keperawatan sederhana. Anda membutuhkan optimalisasi Proses Keperawatan
supaya:
Ya, kesemua poin manfaat tersebut diatas akan menjadi sebuah kenyataan dan sebagai penegasan
akan peran dan fungsi perawat dalam tatanan pelayanan kesehatan sebagai bagian integral dan garda
terdepan pelayanan.
Ada 5 komponen yang harus kita optimalisasi yang akan kita bahas satu per satu dari setiap kategori
berikut ini dalam bab-bab selanjutnya. Kelima komponen tersebut adalah :
Efektifitas Pengkajian
Penegakan Diagnosa
Penentuan Prioritas dan Intervensi
Optimasi Implementasi
Penilaian Evaluasi
Penilaian Kualitas Asuhan
Anda sudah menyelesaikan 2 dari 8 bab
Ini karena belum selarasnya antara materi asuhan keperawatan yang diajarkan di bangku
perkuliahan dengan pembuatan dan penerapan asuhan keperawatan di pelayanan
kesehatan.
Dalam panduan ini, Anda akan belajar tentang bagaimana membuat Asuhan Keperawatan
yang berkualitas dan reliable dari nol, sesuai standar yang berlaku di Indonesia, Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Standar Implementasi Keperawatan
Indonesia (SIKI).
Silahkan mulai dari bab 1 atau langsung menuju bab yang ingin Anda pelajari. Kalau Anda
butuh informasi lebih lanjut mengenai Asuhan Keperawatan, lanjutkan membaca bagian ini
sebelum menuju ke bab pertama.
Kalau Anda sudah akrab dalam dunia pelayanan, Anda pasti sudah paham bahwa
ketiganya merupakan keterampilan dasar utama yang harus dimiliki oleh seorang perawat.
Bisa dikatakan, seluruh pelayanan kesehatan, menggunakan ketiga keterampilan tersebut
untuk mengukur kemampuan seorang perawat. Yang mana itu berarti, mau tidak mau Anda
harus mempunyai ketiga keterampilan tersebut untuk bisa bersaing di dunia pelayanan
kesehatan.
Namun tahukah Anda bahwa ketiga keterampilan tersebut bisa dikuasai hanya dengan satu
alat yang disebut Asuhan Keperawatan.
Skill atau keterampilan Anda bisa diukur dari tindakan Asuhan Keperawatan yang Anda
berikan. Teori atau pengetahuan Anda juga bisa diukur dari sejauh mana Anda bisa
memahami kebutuhan dan masalah klien secara holistik dan paripurna. Bahkan Attitude
atau sikap Anda bisa diukur dari kemampuan Anda berkomunikasi dan bersosialisasi saat
melakukan Asuhan Keperawatan.
Maka dari itu, bagian SDM pelayanan keperawatan seringkali menggunakan Asuhan
Keperawatan sebagai salah satu ujian masuk saat melamar pekerjaan.
Setidaknya ada 5 kategori perawat yang harus belajar dan mengaplikasikan Asuhan
Keperawatan, mereka adalah:
1. Mahasiswa keperawatan
2. Perawat Klinis (PK)
3. Perawat Manajer (PM)
4. Perawat Pendidik (PP)
5. Perawat Peneliti (PR)
Karena Proses Keperawatan yang terkandung dalam Asuhan Keperawatan, tidak hanya
bisa digunakan dalam pelayanan keperawatan, lebih dari itu bisa digunakan dalam
berbagai tatanan kehidupan, baik dalam manajerial, pendidikan ataupun penelitian.
Dan penerapan Asuhan Keperawatan dalam semua tatanan tersebut akan dibahas secara
menyeluruh dalam panduan ini.
Lanjutkan menuju bab 1, karena mungkin panduan Asuhan Keperawatan ini bisa menjadi
langkah awal dari kesuksesan karir Anda sebagai seorang perawat.
Kedelapan bab ini berisi esensi dari Asuhan Keperawatan yang akan terus berlaku seumur
hidup Anda yang akan terus kami update sesuai dengan perkembangan ilmu dan kiat
keperawatan terkini.
Penting : Pastikan Anda sudah bergabung dalam komunitas kami agar tidak ketinggalan
informasi update mengenai berbagai panduan dan fitur dari Nerslicious Academy. Daftar
disini sekarang.