PROMOSI KESEHATAN
OLEH :
Fetty Rosyadia, M.Ph
VISI : Pada tahun 2036 menjadi program studi kebidanan diploma unggul dan berdaya saing
global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai islami dan berjiwa
entrepreneur
MISI : 1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
LATIHAN ...............................................................................................................
TES 1 .......................................................................................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES 2 ........................................................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 3 ........................................................................................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES 4 ........................................................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 5 ........................................................................................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES 6 ........................................................................................................................
LATIHAN ......................................................................................................................
TES 7 ..............................................................................................................................
LATIHAN ......................................................................................................................
TES 8 ..............................................................................................................................
PRAKTIKUM 1 ..............................................................................................................
PRAKTIKUM 2 ..............................................................................................................
PRAKTIKUM 3 ..............................................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................................
Diskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk melakukan promosi kesehatan dalam
pelayanan kebidanan dengan pokok bahasan meliputi : konsep dan prinsip promosi
kesehatan, lingkup promosi kesehatan, model dan nilai promosi kesehatan, etik pendekatan
dalam promosi kesehatan, etik prinsip perubahan perilaku yang mendasari dalam promosi
kesehatan upaya promosi kesehatan dan peran bidan dalam kegiatan promosi kesehatan.
Tata tertib Praktikum
Mahasiswa WAJIB:
1. Datang 15 menit sebelum pembelajaran praktik laboratorium dimulai.
2. Berlaku tertib, dan jujur selama kegiatan praktik laboratorium berlangsung.
3. Menjaga kebersihan dan kerapian alat yang ada di laboratorium tempat praktikum.
4. Berpakaian sopan dan bersepatudan menggunakan skort laboratorium (putih).
5. Meletakkan Jaket dan tas di tempat yang telah disediakan.
6. Melepas sepatu saat masuk laboratorium meletakkan di rak sepatu.
7. Membina kerjasama dengan instruktur/tutor, laboran, dan peserta.
8. Menjaga peralatan/phantom laboratorium (dilarang mencoret-coret).
9. Merapikan, membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum dan
mengembalikannya ke dalam kotak alat praktikum laboratorium.
10. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap peralatan
dan kegiatan selama praktikum dan di ruang laboratorium.
Mahasiswa DILARANG:
1. Merokok, makan dan minum, membuat kericuhan selama kegiatan praktikum dan di
dalam ruang laboratorium.
2. Duduk/tidur di bed yang ada dilaboratorium.
3. Menyentuh, menggeser/memindahkan dan menggunakan peralatan di laboratorium
yang tidak sesuai dengan acara praktikum mata kuliah yang diambil.
4. Menggunakan laboratorium untuk kegiatan selain praktikum tanpa seijin petugas
laboratorium.
5. Menggunakan handphone untuk pembicaraan dan/atau SMS selama kegiatan
praktikum.
Panduan Praktikum
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran di mana mahasiswa belajar di
laboratorium yang di dampingi oleh seorang pembimbing. Pembeljaran praktikum
memperkenalkan mahasiswa tentang kasus melalui skenario kasus dan memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik serta tindakan kebidanan
secara mandiri. Praktikum kebidanan juga memberikan pengalaman dalam berkomunikasi,
bekerja tim, problem solving, belajar mandiri, sharing informasi serta etika profesi.
A. Strategi Kegiatan
1. Setiap praktikum dimulai dengan “Pre Confrence” laporan pendahuluan yang harus
sudah dibuat mahasiswa.
2. Laporan Pendahuluan meliputi konsep teori sistem persepsi sensori dan asuhan
kebidanan.
3. Melakukan tindakan kebidanan sesuai standar operasional prosedur
4. Memahami penerapan berbagai konsep dasar dalam merawat kasus tersebut :
a. Teori kebidanan
b. Komunikasi terpeutik
c. Etika kebidanan
B. Tugas Mahasiswa
1. Wajib mematuhi tata tertib laboratorium.
2. Membuat laporan pendahuluan sesuai ketentuan
3. Mengikuti Pre Confrence.
4. Mendiskusikan skenario kasus
5. Setiap mahasiswa melakukan tindakan kebidanan secara mandiri.
C. Metode Penilaian
Penilaian selama studi kasus merupakan nilai kumulatif dari :
1. Observasi Penampilan Kerja
Penampilan kerja praktikan dinilai oleh pembimbing praktik dengan
menggunakan penilaian sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang meliputi :
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien dan lingkungan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
2. Penilaian laporan pendahuluan yang terdiri dari :
a. Konsep teori
b. Diagnosa kebidanan
c. Intervensi kebidanan
d. SOP
3. Kemampuan kognitif dan afektif saat ”Conference” dan melakukan tindakan
kebidanan mandiri
E. Evaluasi
Penilaian/evaluasi meliputi :
1. Penilaian kinerja mandiri : 30%
2. Penilaian Laporan Pendahuluan :20%
3. Penilaian penampilan: 25%
4. Kognitif : 25%
MODUL 1
PENGERTIAN
Promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau
kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi
kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986).
Tujuan Promosi Kesehatan :
a. Tersosialisasinya program-program kesehatan
b. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat
c. Terwujudnya gerakan hidup sehat di masyrakat
d. Derajat kesehatan meningkatkan Tujuan pembangunan kesehatan tercapai
Sejarah promkes :
a. Sulitnya mewujudkan PHBS di masyarakat
b. Tahun 1980, WHO menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tidak mampu
mencapai tujuanya. Peningkatan pengetahuan seringkali tidak diikuti dengan
perubahan perilaku
c. Tahun 1984 WHO merubah devisi Health Education menjadi devision on Health
Promotion and education
d. Di Indonesia, tahun 2001 program kesehatan masyarakat mengalami reorganisasi
menjadi promosi kesehatan.
e. SK Menkes no 1277/menkes/sk/xi/2001
Sasaran Promkes :
1. PRIMER
Sasaran primer adalah masyarakat pada umumnya yang menjadi sasaran
langsung segala upaya pendidikan atau promkes. Dimana promkes biasanya
digolongkan sesuai permasalahan keshatan:
a. Kepala keluarga untuk masalah keshatan umum
b. Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak)
c. Anak sekolah untuk kesehatan remaja, dsb.
2. SEKUNDER
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dsb. Disebut sasaran sekunder
krn dg memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini diharapkan untuk
selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Disekitarnya sebagai role model.
3. TERSIER
Sasaran promkes pada tataran policy maker atau penentu kebijakan baik di pusat
maupun di daerah. Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini
akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran
sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).
Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan :
(WHO, 1984)
a. Perubahan perilaku (Behaviour change)
b. Perubahan sosial (Social change)
c. Pengembangan kebijakan (policy development)
d. Pemberdayaan (Empowerment)
e. Partisipasi masyarakat (Community participation)
f. Membangun kemitraan (Building partnership & alliance)
(Depkes RI, 2007)
a. Peberdayaan masyarakat
b. Pengembangan kemitraan
c. Upaya advokasi
d. Pembinaan suasana
e. Pengembangan SDM
f. Pengembangan Iptek
g. Pengembangan media dan sarana
h. Pengembangan infrastruktur
Media Promosi Kesehatan
a. Media cetak (buklet, leaflet, flyer, flip chart, rubrik, poster, foto yang mengungkapkan
tentang informasi kesehatan)
b. Media elektronik (TV, radio, video, slide, film strip)
c. Media hiburan (dongeng, sosiodrama, kesenian, pameran)
Manfaat media dalam promkes :
a. Menimbulkan minat sasaran
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak
c. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
d. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan kepada orang lain
e. Memudahkan penyampaian informasi
f. Mempermudah penerimaan informasi
g. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, & mendapatkan
pengetahuan lebih
h. Pengetahuan akan lebih mudah diingat dan lebih lama tersimpan di memori
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan :
a. Bayi
b. Balita
c. Remaja
d. Ibu hamil
e. Ibu bersalin
f. Ibu nidas
g. Ibu menyusui
h. PUS/WUS
i. Klimakterium/menopause
1. Promosi Kesehatan Pada Bayi
a. Bayi beradaptasi dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin
b. Masa transisi > Pemantauan ketat. Bayi membutuhkan perawatan yang baik.
c. Pemberian informasi/promosi kesehatan kepada Ibu harus dilakukan
Kegiatan Promosi Kesehatan Pada Bayi
a) Mengajarkan kepada orangtua cara menjaga bayi agar tetap hangat, bersih &
kering.
b) Menganjurkan perawatan tali pusat dengan membungkus kasa steril & kering agar
terhindar dari infeksi
c) Mengajarkan tentang perawatan bayi sehari-hari.
d) Memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir sampai 7 hari.
e) Memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan apapun hingga usia 6 bulan.
Setelah 6 bulan berikan makanan pendamping ASI.
f) Memberikan Imunisasi kepada bayi baru lahir.
g) Memeriksa & menimbang bayi secara teratur di posyandu.
h) Mengajarkan ibu tentang cara menstimulasi perkembangan bayinya sesuai dengan
tahap usiannya.
i) Mengawasi masalah kesulitan pada bayiterhadap trauma, penyakit atau infeksi dan
segera mengukur suhu jika tampak sakit.
LATIHAN :
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Apa tujuan dari promosi kesehatan ?
3. Sebutkan media dalam promosi kesehatan !
4. Sebutkan ruang lingkup promkes ?
5. Apa saja kegiatan promkes pada PUS atau WUS ?
TES 1 :
PENGERTIAN
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar.
Wikepedia: Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu
mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan
Model adalah sesuatu yang bisa dijadikan panutan atau contoh dalam perilaku, cita-cita dan
tujuan hidup yang akan dicapai individu.
KONSEP
a) Model dan Nilai Promkes
b) Suatu kerangka kerja/pikir dalam memengaruhi orang lain terkait kaidah kesehatan
a. Perilaku
b. Lingkungan
c) Pertimbangkan sesuai tujuan dan harus sesuai kebutuhan klien
Pengertian Model dan Nilai Promkes Dalam Kebidanan
Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang memungkinkan
seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Model praktik kebidanan
didasarkan isi dari teori dan konsep praktik. Sedangkan nilai tersebut dijadikan landasan,
alasan, dan montivasi dalam perbuatanya.
Tujuan Pemodelan
1. Mendefinisikan lingkup dan tujuan
2. Memungkinkan para praktisi promosi kesehatan untuk memahami apa motif
individual dan/atau masyarakat untuk mengadopsi perilaku kesehatan (health-
behaviour)/perilaku merugikan (harm behaviours)
3. Memberitahukan perkembangan program promosi kesehatan untuk mempengaruhi
perilaku kesehatan.
Macam-Macam Model dan Nilai Promosi Kesehatan
1. Health Believe Model
2. Transtheoritical Model
3. Teori Sebab Akibat
4. Stress and Coping
Health Believe Model (HBM)
Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus
bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat
mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya. Rosenstock (1974)
Suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari individu untuk mau atau tidak mau
melakukan perilaku sehat. Janz & Becker (1984)
Sebuah konstruk teoritis mengenai kepercayaan individu dalam berperilaku sehat. Conner
(2005)
Suatu model yang digunakan untuk menggambarkan kepercayaan individu terhadap
perilaku hidup sehat, sehingga individu akan melakukan perilaku sehat, perilaku sehat
tersebut dapat berupa perilaku pencegahan maupun penggunaan fasilitas kesehatan. Health
belief model.
Konstruk Health Believe Model (HBM)
1. Perceived susceptibility
Persepsi individu tentang kemungkinan terkena suatu penyakit, seseorang yang merasa dapat
terkena penyakit tersebut akan lebih cepat merasa terancam.
2. Perceived seriousness
Pandangan individu terhadap beratnya penyakit, yaitu risiko dan kesulitan apa saja yang akan
dialaminya dari penyakit tersebut.
3. Perceived severity
Persepsi individu tentang besarnya ancaman kemungkinan individu tersebut terserang
penyakit
Konstruk Health Believe Model (HBM)
4. Perceived benefit of action
Pandangan individu tentang manfaat dari alternative tindakan yang diajukan oleh petugas
kesehatan dalam mengurangi ancaman penyakit dan akibatnya yang merugikan.
5. Perceived barrier of action
Pandangan individu tentang hambatan dari alternative tindakan yang diajukan oleh
petugas kesehatan dilihat dari konsekuensi negative dari tindakan yang dianjurkan ( biaya
yang mahal, rasa malu, takut akan rasa sakit, dll),
6. Cues to action
Keputusan individu untuk menerima atau menolak alternative tindakan yang diberikan
oleh petugas kesehatan setelah dipertimbangkan keuntungan dan kerugiannya, hal tersebut
dapat datang dari dalam diri individu ataupun dari luar (nasehat orang lain, kampanye
kesehatan, teman atau angggota keluarga yang terserang oleh penyakit yang sama).
Penerapan Health Believe Model (HBM)
HBM > perilaku pencegahan misalnya check up, skrining, imunisasi
Contoh > Kegunaan HBM dalam imunisasi memberikan kesan bahwa orang yg mengikuti
program imunisasi percaya akan…
1. Kemungkinan terjadi penyakit tinggi (ketidakkebalan)
2. Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius
3. Imunisasi adalah cara paling efektif untuk pencegahan penyakit.
Transtheoritical Model
Model tranteortical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan
seorang individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi atau
proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan perubahan untuk bertindak
dalam pemeliharaan kesehatan. Dikemukakan oleh James O.Prochasta, dkk.(1977).
Transtheoritical Model
a. Teori perubahan perilaku > dasar untuk mengembangkan intervensi yang efektif
untuk mempromosikan perubahan perilaku kesehatan
b. Model transtheoretical adalah model perubahan perilaku yang disengaja
c. Berfokus pada pengambilan keputusan individu
Konstruk Transtheoritical Model
a) Tahapan percobaan
a. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil tidakan dimasa mendatang
(biasanya diukur selama enam bulan betikutnya
b. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam enam bulan mendatang
c. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan dalam waktu dekat,
biasanya diukur sebagai bulan berkutnya.
d. Aksi yaitu oang telah membuat modifikasi terbuka tertentu dalam gaya hidup
mereka dalam enam bulan terakhir
e. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah terkambuhan, tahap yang
diperkirakan terakhir dari enam bulan sampai sekitar lima tahun.
f. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan memiliki keberhasilan
diri100%, dimana mereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan lama yang
tidak sehat mereka sebagai cara untuk mengatasi.
b) Proses perubahan
Proses perubahan adalah kegiatan rahasia dan terbuka yang digunakan orang untuk
maju melalui beberapa tahap:
a. Proses kesadaran dan evaluasi lingkungan kembali, diantara prekontemplasi dan
kotemplasi.
b. Evaluasi diri kembali, diantara kontemplasi dan persiapan.
c. Pembebasan diri, diantara persiapan dan tindakan, sangat ditekankan.
d. Antara tindakan dan pemeliharaan, kontingensi manajemen membantu hubungan
counter conditoning dan kontrol stimulus ditekankan.
c) Keseimbanganputusan.
Pada tahap ini mencerminkan individu relative menimbang pro dan kontra dari
perubahan.
d) Keberhasilan diri.
e) Pada tahap ini orang percaya bahwa pada situasi khusus mereka dapat mengatasi
situasi risiko tinggi tanpa risiko kekambuhan untuk kebiasaan yang tidak sehat.
f) Pencobaan.
Pada tahap ini mencerminkan intensitas mendesak untuk terlibat dalam kebiasaan
tertentu ketika di tengah-tengah situasi yang sulit.
Teori Sebab-Akibat
Teori Sebab Akibat adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman serta lingkungan.
Proses Perubahan Perilaku Dalam Teori Sebab-Akibat
Attitude
Behavioural Behaviour
Subjective Norm intention
TES 2 :
1. Persepsi individu tentang besarnya ancaman kemungkinan individu tersebut terserang
penyakit, Merupakan pengertian dari…
A. Perceived susceptibility
B. Perceived seriousness
C. Perceived severity
D. Perceived benefit of action
2. Perilaku yang Mencerminkan Teori Sebab Akibat Oleh Becker (1979), kecuali…
A. Perilaku hidup sehat
B. Perilaku Sakit (Illnes Behavior)
C. Perilaku peran sakit (The sick role behavior)
D. Perilaku keberhasilan diri
3. Contoh pendekatan stress sebagai responss adalah…
A. Seseorang ketika diminta pidato didepan umum
B. tekanan pekerjaan
C. putus cinta
D. proses persalinan lama
4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya Stress adalah…
A. Hubungan dengan lingkungan social
B. Karakteristik kepribadian
C. Teman dekat
D. Kondisi individu
5. Untuk mengurangi Stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajai cara atau
keteramilan baru. Adalah fungsi coping…
A. Emotion Focus Coping
B. Problem Focu Coping
C. Coping Strategy
D. introvert-ekstrovert
MODUL 3
PENGERTIAN
Strategi: Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Strategi Kesehatan: Cara atau langkah yang diperlukan untuk mencapai, memperlancar,
atau mempercepat pencapaian tujuan promosi kesehatan.
Beberapa Pendekatan Promosi Kesehatan :
1. Strategi global
2. Strategi berdasarkan Otawa Charter
3. Pendekatan medical
4. Perubahan perilaku
5. Education
6. Berpusat pada klien
7. Perubahan social
1. Strategi Global
A. Advokasi
Advokasi menurut Mansour Fakih adalah media atau cara yang digunakan dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha
sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan
dalam kebijakan publik secara bertahap maju. Pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan diberbagai tingkat,
sehingga para pejabat tersebut mau memberikan dukungan baik kebijakan, fasilitas,
maupun dana terhadap program kesehatan.
Sasaran Advokasi
a. Penentu Kebijakan (Policy maker)
b. Pembuat Keputusan (Decision maker)
Tujuan Advokasi
a. Political Commintment
b. Policy Support
c. Social Acceptence
d. System Support
Bentuk Kegiatan Advokasi
a. Perkumpulan
b. Political Lobbying
c. Presentase
d. Media
Hal yang penting dalam advokasi
a. High priority
b. Credible
c. Feasible
d. Relevan
e. Urgent
B. Dukungan Sosial (Social support)
Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat, baik
tokoh masyarakat formal maupun informal, diharapkan agar para tokoh masyarakat
sebagai jembatan antara sektor kesehatan (pelaksana program kesehatan) dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan. Ex: pelatihan, seminar, lokakarya,
bimbingan kepada tokoh masyarakat.
a. Individu
Individu tokoh masyarakat > berpengaruh & paling dekat dengan masyarakat
b. Kelompok
Kelompok masyarakat seperti pengurus RT/RW, majelis pengajian,
perkumpulan seni, organisasi (profesi mahasiswa, pemuda).
c. Masyarakat umum
Masyarakat umum > membina melalui media
C. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri (visi promosi kesehatan) serta ikut mengendalikan determinan kesehatan.
a) Social empowerment
b) Pemberdayaan > proses pemberian informasi secara kontinyu &
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran
c) Membantu sasaran berubah dari tidak tahu mejadi tahu, dari tahu menjadi mau,
dari mau menjadi mampu melaksanankan perilaku yang diperintahkan
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
a) Meningkatkan perilaku sehat
b) Meningkatkan peran serta masyarakat
c) Mendapat kemudahan untuk menjaga kesehatan dan lingkungan
d) Bergotong royong meningkatkan kesehatan lingkungan
e) Meningkatkan keterampilan dalam memelihara kesehatan
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
a) Menumbuhkembangkan potensi masyarakat
b) Menumbuhkan kontribusi
c) Mengembangkan gotong-royong
d) Bekerjasama dengan masy.
e) Promosi, pendidikan, pelatihan memanfaatkan potensi setempat
f) Upaya kemitraan
g) Desentralisasi sesuai dengan budaya setempat
Indikator Kebersalinan Pemberdayaan Masyarakat (Depkes RI, 2017)
INPUT Jumlah SDM, dana, sarana
PROSES Jumlah & jenis kegiatan yang dilakukan
PROSES Jumlh masy. Yang berperan aktif, jumlah rumah yang sehat
D. Strategi Promkes Menurut Otawa Carter
a) Health public policy
Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/penentu kebijakan yang
berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan harus mempertimbangkan
dampak kesehatan.
b) Supportive environment
Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung.
Ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat pemimpin suatu institusi, dan
pengelola tempat-tempat umum.
c) Health service
Pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara petugas kesehatan
(pemberi layanan) dan klien (sublek pelayanan kesehatan). Petugas kesehatan >
bukan hanya memberi pelayanan tapi juga membangkitkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat > ikut berperan sebagai subyek
pembangunan kesehatan dengan senantiasa memelihara dan meningkatkan
kesehatan dirinya, kelurga dan lingkunganya.
d) Personal skill
Upaya meningkatkan keterampilan setiap anggota masy. Agar mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Pembekalan dan pendidikan tentang
kesehatan dan cara serta pola hidup sehat. Jadi, masyarakat Mengetahui cara-cara
memelihara kesehatanya, mampu mencegah penyakit, mampu meningkatkan
kesehtanya, dan mampu mencari pengobatan yang layak bila sakit.
e) Community action
Suatu gerakan masyarakat dalam keikutsertaan meningkatkan derajat kesehatan.
Pembekalan dan pendidikan tentang pengetahuan dan ketrampilan kesehatan. Ex:
gerakan 3 M dalam program pemberantasan DBD, gerakan jumat bersih, gerakan
seribu langkah sehat.
E. Pendekatan Medical
Tujuan pendekatan medical adalah membebaskan diri dari penyakit dan kecacatan. Suatu
pendekatan promosi kesehatan yang berfokus pada upaya pencegahan penyakit &
meringankan kesakitan. Berupa pelayanan kesehatan preventif.
a. Pencegahan Primer Dilakukan ketika individu belum menderita sakit.
Health Promotion, Specific Protection
b. Pencegahan Sekunder Dilakukan pada masa individu mulai sakit
Early Diagnosis and Prompt Treatment, Dissability Limitation
c. Pencegahan Tersier (Rehabilitation)
F. Perubahan Perilaku
Perilaku adalah Hasil pengalaman & Proses interaksi dengan lingkungan yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap & tindakan. Perilaku adalah Suatu respon
(motorik, fisiologis, kognitif, & afektif).
Promosi kesehatan dengan pendekatan perubahan perilaku diharapkan mampu
mengubah sikap dan perilaku individu maupun masyarakat supay mereka meniru
perilaku hidup sehat. Mengadopsi gaya hidup sehat, misal: olahraga, tidak merokok,
makan makanan sehat, dll
G. Pendekatan Edukasi
Pendekatan edukasi/pendidikan bertujuan memberikan informasi kes. & memastikan
pengetahuan/pemahaman tersebut diterapkan. Ex: Program pendidikan kes. Di sekolah
tentang pergaulan bebas, PSK diberi penyuluhan tentang kondom untuk mencegah
HIV/AIDS.
Edukasi/Pendidikan Kesehatan
INPUT Sasaran Pendidikan
PROSES Upaya yang dilakukan mempengaruhi orang lain
PROSES Melakukan hal yang diharapkan
H. Pendekatan Berpusat Pada Klien
a. Pendekatan dengan cara bekerjasama dengan klien agar dapat membantu mereka
mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, memilih dan membuat
keputusan sesuai dengan kepentingan dan keinginan mereka.
b. Klien dianggap sejajar, yakni mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
berkontribusi serta mempunyai hak mutlak untuk mengontrol tujuan kesehatan
mereka sendiri.
c. Peran promotor kesehatan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan mereka agar memperoleh pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan masalah kesehatan yang mereka temui. Pemberdayaan
diri masyarakat/klien merupakan sentral dari tujuan pendekatan berpusat pada klien.
I. Perubahan social
Memberikan nilai pentingbagi hak demokrasi untuk mengubah masyarakat agar
mempunyai komitmen pada kesehatan. Tujuan perubahan sosial melakukan perubahan
pada lingkungan fisik, sosial & ekonomi sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan.
Ex: Ibu hamil minum air berasal dari tanah yang tercemar oleh limbah pabrik > aksi
sosial dilakukan agar air tanah tidak tercemar
LATIHAN :
a. Apa pengertian strategi dan strategi kesehatan ?
b. Mengapa pendekatan dalam promosi kesehatan itu penting ?
c. Sebutkan macam macam pendekatan promkes!
d. Sebutkan bentuk kegiatan advokasi !
e. Sebutkan prinsip pemberdayaan masyarakat !
TES 3
PENGERTIAN
Strategi adalah Teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi
promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.
Pemilihan Strategi Promkes
E. Ceramah
Kelebihan:
a. Mudah digunakan
b. Membagi informasi
c. Mempengaruhi pendapat
d. Merangsang pemikiran berdasarkan pesan verbal
Kelemahan:
a. Sasaran biasanya pasif
b. Sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya
2. Media Massa
Kelebihan:
a. Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas
b. Hanya sedikit usaha untuk menerima pesan
c. Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi
Kelemahan:
Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran tertentu
Contoh : televisi, radio, koran, majalah, internet, outdoor media
3. Instruksi individual
Dalam tatanan pasien, disebut konseling. Bersifat individual, digunakan bila
perbedaan karakteristik sasaran sangat besar. Penyuluh memberikan advokasi solusi
permasalahan kesehatan berdasarkan kebutuhan individual.Tidak efisien bagi penyuluh,
tapi efisien bagi sasaran.
4. Simulasi
a. Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk
merangsang atau membantu proses pembelajaran.
b. Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut
c. Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap
Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing), model komputerisasi
5. Modifikasi Perilaku
Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui rangsangan
dan konsekuensi.
Iklan televisi Role model Rangsangan (Anticedent) Perilaku spesifik
Konsekuensi ( Reward / Punishment ).
Kelebihan:
Sangat efektif untuk merubah perilaku
Kekurangan:
a. Seringkali tidak tepat sasaran
b. Perilaku negatif juga ikut diadopsi
Pengembangan Masyarakat
a) Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang
menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada
masyarakat tertentu
b) Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan
masalah.
c) Penyuluh bertindak sebagai fasilitator
d) Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya terjadi
dalam waktu yang lama
Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan
1. Pilih minimal tiga strategi
2. Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi kesehatan
3. Semakin lama program, semakin banyak strategi
4. Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana
5. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan diintervensi, semakin banyak
strategi yang digunakan
6. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek yang
singkat
Metode dan Media Promkes
Kombinasi antara cara-cara dan alat bantu (media) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan kepada sasaran.
a. Metode Promosi Individual . Ex: bimbingan, penyuluhan, wawancara
b. Metode Promosi Kelompok :
a. Kelompok Besar : Ceramah,Seminar
b. Kelompok Kecil : Diskusi, Brain Storming, Snow Ball, Role Play, permainan
Simulasi
c. Metode Promosi Kesehatan Massal : Public Speaking, Media Massa
Curah Pendapat (Brain Storming)
Bentuk pemencahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan
pemecahan maslah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta. Terdapat kesimpulan dan
evaluasi di akhir kegiatan
Kelebihan:
1. Dapat memperoleh pendapat yang baru.
2. Dapat merangsang setiap anggota untuk berperan secara aktif.
3. Menghasilkn reaksi berantai
4. Tidak banyak menyita waktu
5. Dapat digunakan dalam skala kelompok kecil maupun besar
6. Tidak memerlukan stakeholder yang terlalu formal
Kelemahan:
1. Rentan terhadap OOT
2. Tidak akan efektif bila tidak diakhiri dengan evaluasi
3. Tidak semua peserta mampu menampung semua pendapat
4. Peserta cenderung saling mengkritisi pendapat orang lain
Diskusi kelompok
a. Proses pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik.
b. Terdiri dari 5-20 peserta
c. Terdapat 1 pemimpin diskusi yang telah ditunjuk
Kelebihan:
1. Peserta aktif menyampaikan pendapat
2. Lebih demokratis
3. Mendorong rasa persatuan
4. Memperluas pengetahuan peserta
Kelemahan:
1. Tidak efektif dalam kelompok besar.
2. Peserta mendapatkan informasi terbatas
3. Dibutuhkan pemimpin diskusi yang terampil
4. Kemungkinan diskusi hanya dikuasai oleh beberapa peserta saja
Snowball
a. Peserta melakukan tugas individu kemudian berpsangan.
b. Dari pasangan tersebut kemuadian mencari pasangan yang lain sehingga semakin
lama anggota kelompok semakin besar.
Kelebihan:
1. Melakukan aktifitas membaca dan mencari informasi
2. Kualitas pembelajaran meningkat
3. Peserta aktif
Kelemahan:
1. Tidak tepat untuk belajar teori yang sudah paten.
2. Sulit mengkondisikan kelas.
Berdasarkan sasaran, ada 3 metode dan teknik promkes
a. Individual
b. Kelompok
c. Massal
Ceramah umum , Pidato
Media massa: Elektronik, cetak, luar ruang (spt: spanduk, umbul2, baliho, dll)
LATIHAN :
1. Apa yang anda ketahui tentang strategi ?
2. Apa saja strategi dalam promkes ?
3. Bagaimana aturan dalam memilih strategi promkes ?
4. Apa saja media dan metode dalam promkes ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari diskusi kelompok ?
TES 4
PENGERTIAN
Etika adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik.
PENDAPAT AHLI :
a. Drs. O.P. Simorangkir Etika atau etik sbg pandangan manusia dlm berprilaku
menurut ukuran dan nilai yg baik.
b. Drs. Sidi Gajalba Dalam sistematika filsafat: etika adl teori tingkah Laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yg dapat ditentukan
oleh akal.
c. Drs. H. Burhanudin Salam Etika adl cabang filsafat yg berbicara mengenai nilai
dan norma moral yg menentukan perilaku manusia dalam hidupnya
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia
a. Terminius Techicus
Etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yg mempelajari masalah perbuatan atau
tindakan manusia
b. Manner dan Custom
Membahas etika yg berkaitan dg tata cara dan kebiasaan (adat) yg melekat dalam
kodrat manusia (In herent in human nature) yg terikat dg pengertian “baik dan buruk”
suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Etika dari para filsuf atau ahli
a. merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari
hak The principles of morality, including the science of good and the nature of the
right).
b. Ilmu watak manusia yg ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an
individual).
c. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari
kegiatan manusia (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions)
d. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam Etika
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif: Gambaran secara utuh tentang tingkah laku moral manusia secara
universal yang dapat kita temui sehari-hari dlm kehidupan masyarakat. Bentuk
implementasi perbuatan serta perilaku yang diterapkan setiap manusia merupakan
landasan pergaulan kehidupan antar manusia dalam ruang lingkup lingkungan
masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yg menetapkan berbagai sikap dan perilaku yg ideal dan seharusnya dimiliki o/
manusia atau apa yg seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat. (Ruslan, 2012).
Etika normatif tidak menggambarkan. Menentukan benar tidaknya suatu perbuatan.
Merumuskan prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika menurut ukuran baik buruk tindakan manusia
A. ETIKA UMUM
Membahas berbagai hal yang berhubungan dg kondisi manusia untuk bertindak
etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
B. ETIKA KHUSUS
a. Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antar sesama
manusia dalam aktivitasnya
b. Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai
pribadi
c. Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
Etika dalam promosi kesehatan
12 prinsip praktik kode etik untuk umum Menurut American Public Health Association :
a. Kesehatan masyarakat terutama harus membahas penyebab dasar penyakit dan
persyaratan untuk kesehatan, yang bertujuan untuk mencegah hasil kesehatan yg
merugikan.
b. Kesehatan masy. harus mencapai kesehatan masyarakat dg cara yg menghormati hak-
hak individu dalam masyarakat.
c. Kebijakan kesehatan masy., program, dan prioritas harus dikembangkan dan
dievaluasi melalui proses yg menjamin kesempatan u/ masukan dari anggota
masyarakat.
d. Kesehatan masy. harus mengadvokasi dan bekerja untuk pemberdayaan dari pemuda
anggota masyarakat, yg bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya dasar dan
kondisi diperlukan untuk kesehatan dapat diakses oleh semua.
e. Kesehatan masy. hrs mencari informasi yg dibutuhkan u/ melaksanakan kebijakan yg
efektif dan program yg melindungi dan mempromosikan kesehatan.
f. Institusi kesehatan umum harus menyediakan masy. dg informasi yg mereka miliki yg
diperlukan u/ keputusan tentang kebijakan atau program-program dan harus
mendapatkan persetujuan masy. u/ pelaksanaannya.
g. Lembaga kesehatan publik harus bertindak secara tepat waktu pd informasi yg mereka
miliki dlm sumber daya dan mandat yg diberikan kepada mereka oleh masyarakat.
h. Program kesehatan umum dan kebijakan harus menggabungkan berbagai pendekatan
yg mengantisipasi dan menghormati nilai-nilai yg beragam, keyakinan, dan budaya
dalam masyarakat.
i. Program kesehatan umum dan kebijakan harus dilaksanakan dg cara yg paling
meningkatkan lingkungan fisik dan sosial.
j. Lembaga kesehatan publik harus melindungi kerahasiaan informasi yg dpt membawa
kerugian bagi individu atau komunitas jika dibuat publik. Pengecualian harus
dibenarkan
k. Atas dasar kemungkinan tinggi membahayakan signifikan thd individu atau orang
lain.
l. Lembaga kesehatan publik harus memastikan kompetensi profesional karyawan
mereka. Institusi kesehatan umum dan karyawan mereka harus terlibat dalam
kolaborasi dan afiliasi dengan cara yg membangun kepercayaan publik dan efektivitas
lembaga.
Langkah-langkah dalam prencanaan promkes :
a. Diagnosis/analisis masalah kesehatan & perilaku
b. Menetapkan tujuan promkes
c. Menetapkan isi/pesan pokok promkes
d. Menyusun rencana evaluasi
e. Menetpkan prioritas masalah
f. Menetapkan sasaran promkes
g. Menetapkan metode dan media promkes
h. Menyususn jadwal pelaksanaan
Diagnosis/analisis masalah kesehatan & perilaku
FaseI(Diagnosis Fase II Fase III Fase IV Fase
Sosial) Diagnosis (Diagnosis (Diagnosis V(Diagnosis
Epidemiologi) perilaku dan pendidikam administrasi
ligkungan) dan & kebijakan)
organisasional)
PENETAPAN TUJUAN
a. Peningkatan pengetahuan dan sikap masy.
b. Peingkatan/perubahan perilaku
c. Peningkatan status kesehatan
Tujuan promkes menurut Green, 1991
a. Tujuan program (untuk jangka panjang, 4 tahun)
b. Tujuan pendidikan (janga menengah, 2 tahun)
c. Tujuan perilaku (jangka pendek> pengetahuan, sikap, tindakan)
PENETAPAN PESAN POKOK
a. Program perilaku dan pemberdayaan masyarakat
b. Program lingkungan sehat
c. Program upaya kesehatan
d. Program pengembangan sumber daya kesehatan
e. Program pengawasan obat, makanan dan obat berbahaya
f. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
g. Program pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
10 pogram unggulan kesehatan
a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan
b. Program Perbaikan Gizi
c. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental
d. Program keselamatan dan kesehatan kerja
e. Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi
f. Program pencegahan kecelakaan, dan keselamatan lalu lintas
g. Program lingkungan pemukiman, air dan sehat
h. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan KB
i. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman
j. Program anti tembakau, alkohol dan madat
MENETAPKAN METODE DAN SALURAN KOMUNIKASI
a. Merancang program komunikasi
b. pada tahap ini telah dapat menentukan perubahan perilaku dan menempatkan pesan
dengan tepat dengan memadukan semua informasi yang telah dikumpulkan
c. selanjutnya dikomunikasikan dengan dukungan seperti audio visual (video, film), oral
(radio), cetak (poster, leaflet), visual (flip charts)
Meyusun rencana evaluasi
a. Kapan
b. Dimana
c. Kelompok sasaran mana
d. Siapa yang melaksanakan evaluasi
Menetapkan prioritas masalah
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan masalah antara lain beratnya
masalah, akibat yang ditinggalkan, pertimbangan politis & sumber daya yang tersedia.
Langkah menetapkan prioritas masalah
a. Menentukan status kes.
b. Menentukan determinan
c. Menentukan pola pelayanan kesehatan
d. Menetukan hub. Status kes. Dgn pelaksana kes.
Menetapkan sasaran promkes
a. Sasaran langsung (primer) Ibu hamil, nifas, bayi, balita
b. Sasaran tidak langsung (sekunder&tersier) Mempunyai pengaruh thd
sasaran primer. Keluarga, kerabat, petugas kes, toma, toga
Menyusun Jadwal Pelaksanaan
Keg. Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Supervisi A B C D E F
posyandu
1. Etika adl cabang filsafat yg berbicara mengenai nilai dan norma moral yg menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya. Merupakan pendapat dari…
A. Drs. O.P. Simorangkir
B. Drs. H. Burhanudin Salam
C. Drs. Sidi Gajalba
D. Semua salah
2. Berikut yang bukan merupakan Langkah-langkah dalam prencanaan promkes
adalah…
A. Diagnosis/analisis masalah kesehatan & perilaku
B. Menetapkan tujuan promkes
C. Menetapkan isi/pesan pokok promkes
D. Melakukan dokumentasi
3. Tujuan promkes menurut Green (1991) adalah…
A. Tujuan program (untuk jangka panjang, 4 tahun)
B. Peningkatan pengetahuan dan sikap masy
C. Tujuan pendidikan (janga menengah, 2 tahun)
D. Peningkatan status kesehatan
4. Yang bukan merupakan pogram unggulan kesehatan adalah…
A. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental
B. Program keselamatan dan kesehatan kerja
C. Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi
D. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
5. Langkah menetapkan prioritas masalah adalah…
A. Menentukan status kes.
B. Menentukan determinan
C. Menentukan pola pelayanan kesehatan
D. Menetukan hub. Status kes. Dgn pelaksana kes.
MODUL 6
PERAN BIDAN
a. Gizi Masyarakat
b. Sistem Kesehatan Nasional
c. Akses Kespro dan KB
d. Sanitasi dan air bersih
BIDAN
a. Sumber daya Kesehatan dan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat
b. Bidan dituntut profesional dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat
c. Peran dan fungsi Bidan
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
a. Bidan sebagai Advocator
Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/badan organisasi yang
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kelancaran suatu
kegiatan. Advokasi dapat dilakukan thd pengambil keputusan dari program atau
sektor terkait masalh kesehatan maternal neonatal. Bidan melakukan upaya agar
pembuat keputusan mempercayai dan meyakini bahwa program yang ditawarkan
perlu mendapatkan dukungan melalui suatu kebijakkan.
TARGET
a. Pembuat keputusan,
b. pembuat kebijakan
c. Tokoh masyarakat,
d. pimpinan agama
e. LSM , Media dan lain – lain
PERSYARATAN PROGRAM ADVOKASI
a. Credible, dapat meyakinkan para penentu kebijakan.
b. Feasible, baik secara teknis, politik, maupun ekonomi.
c. Relevant, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Urgent, memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
e. High priority, memiliki prioritas yang tinggi.
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai membaca dan mengikuti petunjuk yang diuraikan pada Kegiatan
Praktikum-1 pada buku panduan ini, Anda diharapkan mampu melaksanakan tugas
praktik dalam mata kuliah promosi kesehatan sesuai tahapan petunjuk berikut ini:
1. Persiapan untuk presentasi kelompok
2. Pelaksanaan presentasi kelompok, serta
3. Penutupan dengan menyimpulkan hasil presentasi kelompok
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai membaca dan mengikuti petunjuk yang diuraikan pada Kegiatan
Praktikum-2 pada buku panduan ini, Anda diharapkan mampu melaksanakan tugas praktik
dalam mata kuliah promosi kesehatan sesuai tahapan petunjuk berikut ini :
1. Persiapan membuat SAP
2. Menyusun rancangan SAP sesuai sasaran yang telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil rancangan SAP yang telah dibuat
1. Tugas Anda pada tahap ini telah selesai, Anda hanya tinggal mempersiapkan diri
untuk maju dalam kegiatan praktikum-3 serta berlatih dan mempersiapkan pula
media akan anda gunakan nanti saat praktik penyuluhan.
2. Tugas fasilitator pada tahap ini adalah memberikan memberikan konsultasi dan
penilaian terhadap SAP yang telah dikumpulkan berdasarkan format penilaian SAP
(terlampir)
Langkah-Langkah
1. Anda diharuskan untuk membuat rancangan promosi kesehatan dalam bentuk SAP
berdasarkan sasaran yang telah ditentukan untuk setiap individu sesuai kelompoknya.
2. Topik yang Anda buat tidak boleh sama dengan anggota kelompok lainnya,
meskipun (mungkin) sasaran yang ditujunya sama.
3. Kuasai materi penyuluhan yang akan anda buat sesuai topik bahasan dan sesuaikan
pula dengan karakteristik sasaran penyuluhan dan lingkup permasalahannya.
4. Anda akan dapat mengetahui sampai sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap
rancangan SAP promosi kesehatan yang Anda buat sesuai pembelajaran pada modul-
4.
5. Periksa, bandingkan dan telaah SAP yang Anda buat berdasarkan pedoman format
penilaian SAP yang ada (terlampir).
6. Berkonsultasilah dengan narasumber/fasilitator untuk memastikan bahwa SAP yang
Anda buat sudah sesuai target kompetensi. Anda memiliki kesempatan 3 x
berkonsultasi, sebelum Rancangan SAP tersebut diserahkan pada tanggal yang telah
ditentukan. 7. Kumpulkan SAP Anda sesuai kontrak waktu yang telah disepakati
dengan fasilitator.
PRAKTIKUM 3
PRAKTIK PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN (PENYULUHAN)
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai membaca dan mengikuti petunjuk yang diuraikan pada Kegiatan
Praktikum-3 pada buku panduan ini, Anda diharapkan mampu melaksanakan tugas praktik
dalam mata kuliah promosi kesehatan sesuai tahapan berikut ini:
1. Persiapan praktik melaksanakan penyuluhan
2. Pelaksanaan Praktik Promosi Kesehatan/Penyuluhan sesuai SAP yang telah dibuat
pada praktikum-2
3. Evaluasi Pelaksanaan praktik penyuluhan
Langkah-Langkah
1. Persiapan
a. Persiapkan mental dan fisik anda untuk praktik penyuluhan ini di depan kelas di
hadapan audience/sasaran.
b. Perbanyak bahan/media penyuluhan anda untuk dibagikan pada sasaran/ audience
yang diambil dari anggota kelompok/teman sesama mahasiswa lain sesuai jumlah
yang telah direncanakan dalam SAP.
c. Antisipasi keadaan, anda mungkin akan menemui hal-hal di luar dugaan saat
pelaksanaan praktik promosi kesehatan dilaksanakan.
d. Siapkan juga bahan evaluasi dengan cermat,
e. Gunakan Teknik komunikasi sesuai usia sasaran, akan lebih baik jika anda pun
menyiapkan rewards, jika objek/sasaran sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
f. "Berlatihlah sebelum bertempur" , Tampilkan performa terbaik anda!!
g. Jika memungkinkan, rekamlah proses tampilan diri anda selama melakukan
praktik.
2. Pelaksanaan
a. Tentukan orang/mahasiswa lain yang akan anda jadikan model sasaran pada
praktik promosi kesehatan. Minta mereka berperan sesuai keadaan sasaran
dimaksud.
b. Lakukan tugas anda menampilkan praktik penyuluhan dengan performa terbaik
pada sasaran terpilih dan dihadapan fasilitator. Kesesuaian penampilan praktik
dan SAP yang anda buat akan menjadi critical point bagi observer/fasilitator
c. Anda memiliki waktu tampil 30 menit (persiapan tampil-evaluasi)
d. Tugas fasilitator pada tahap ini adalah mengobservasi jalannya praktik selama
mahasiswa tampil dan melakukan umpan balik serta penilaian sesuai format
penilaian praktik penyuluhan/promkes (terlampir) di akhir waktu.
3. Evaluasi Pelaksanaan Mahasiswa akan mendapatkan hasil evaluasi, yaitu dengan 3
kemungkinan:
a. Lulus tanpa syarat,
b. Lulus dengan perbaikan atau
c. Belum Lulus dan diberi kesempatan mengulang praktiknya karena belum
memenuhi target kompetensi
Teknik Evaluasi, bisa berdasarkan:
a. hasil obeservasi langsung di hadapan fasilitator, atau
b. tidak langsung berdasarkan rekaman video yang dikirim oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan yang Dibimbing Oleh:
Disusun Oleh:
NAMA MAHASISWA
NIM
Tingkat
Nama Intitusi
tahun pembuatan
Satuan Acara Penyuluhan
A. Analisis Situasi
Menurut WHO, riset memperkirakan bahwa orang mulai merokok pada usia remaja (
70% perokok mulai pada usia ini ). Seperti yang kita ketahui, remaja memiliki rasa
keingintahuan dan ingin mencoba yang sangat tinggi. Apalagi dalam hal merokok, para
remaja biasanya ingin dianggap keren dan gaul jika berani untuk merokok.
Berdasarkan data yang didapat saat observasi di SMA Setya Mulia, tercatat hampir 20%
siswanya menjadi perokok aktif dan tidak sedikit pula yang menjadi perokok pasif. Hal
in9 dibuktikan dengan masih ditemukannya siswa-siswa SMA Setya Mulia yang
merokok di warung belakang sekolah. Kebanyakan para siswa mengabaikan mengenai
bahaya merokok.
B. Diangnosis Keperawatan
Kurangnya penerapan budaya kesehatan anti rorkok berhubungan dengan kurangnya
tingkat kesadaran/kurangnya pengetahuan para siswa tentang bahaya merokok.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja
selama 15 menit, diharapkan siswa-siswi SMA Setia Mulia dapat mengerti tentang
bahaya merokok bagi kesehatan tubuh dan dapat mengaplikasikan budaya anti rokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja, siswasiswi
SMA Setia Mulia diharapkan mampu:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian merokok
b. Menyebutkan kembali 3 zat paling berbahaya yang terkandung dalam rokok
c. Menyebutkan kembali faktor-faktor penyebab merokok
d. Membedakan antara fakta atau mitos seputar merokok
e. Menjelaskan kembali efek samping dari merokok
f. Menyebutkan kembali 6 dari 8 saran untuk mengantisipasi panggilan merokok
g. Menyebutkan kembali 5 dari 7 keuntungan berhenti merokok
D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3. Mengapa seseorang merokok?
4. Fakta atau mitos seputar merokok
5. Efek samping akibat merokok
6. 8 saran untuk mengantisipasi panggilan/keinginan merokok
7. Keuntungan berhenti merokok
E. Metode
1. Make a Match
2. Ceramah
3. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop dan LCD (Power Point)
2. Video
3. Leaflet
4. Card
5. Stiker
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Evaluasi
1.Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di SMA Setia Mulia
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara
berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
TES 1 TES 5
1. B
1. D
2. D
2. B
3. A & C
3. B
4. D
4. C
5. A,B,C,D
5. A
TES 2 TES 6
1. D
1. C
2. B
2. D
3. C
3. A
4. D
4. C
5. D
5. B
TES 3 TES 7
1. B
1. B
2. D
2. C
3. A
3. D
4. A,B,C,D
4. D
5. D
5. A
TES 4 TES 8
1. A 1. A
2. C 2. B
3. B 3. D
4. D 4. C
5. D 5. D
DAFTAR PUSTAKA
CONTOH LEAFLET
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG