Anda di halaman 1dari 23

BUSINESS PLAN

Easy KB

Jl. Boulevard Raya, RT.11/RW.18, Gedung Menara tiga, Kec. Kelapa. Gading, Kota Jakarta
Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Telp : (021) 784-2444, 345-2222. Fax : (021) 468-3549


Email : EasyKB@easyKB.co.lt
BUSINESS PLAN APLIKASI EASY KB

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kepemimpinan, Pengembangan


Kewirausahaan dan Entrepreneurship

Dosen Pembimbing: Gita Nirmala Sari, S.ST, M.Keb

Disusun oleh:

Ananda Putri Setiawan P3.73.24.1.18.007

Citra Windi Nursagita P3.73.24.1.18.013

Dyona Raudahtull Jannah P3.73.24.1.18.017

Fithri Nur Rahma P3.73.24.1.18.020

Frianka Vira Adami P3.73.24.1.18.041

Lila Animah Paneja P P3.73.24.1.18.026

Nadya Nurul Azizah P3.73.24.1.18.030

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN PROFESI
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin-Nya penyusun dapat
menyelesaikan, makalah ini dengan tepat pada waktunya. Laporan mengenai “Aplikasi Easy KB”
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kepemimpinan, Pengembangan Kewirausahaan
dan Entrepreneurship
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini penyusun banyak melibatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Penyusun
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatian terhadap makalah ini. Kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya pembaca. Penyusun menerima kritik dan saran yang dapat
membangun dan meningkatkan kualitas pembuatan makalah kemudian hari.

Jakarta, 5 April 2022

Penyusun

iii
EXECUTIVE SUMMARY

Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
dinginkan, mengatur interval di antara kelahiran. KB merupakan proses yang disadari oleh
pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran. Tujuan dari KB kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia. KB diharapkan dapat menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber
daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. (Anggraini et al., 2021)

Tenaga kesehatan mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan dengan pertimbangan syarat tertentu. Salah satu upaya kesehatan adalah kegiatan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB yang dilakukan bidan. KIE kesehatan reproduksi
tersebut, salah satunya adalah pengaturan KB yang dilakukan untuk membantu individu atau
kelompok agar lebih peduli dan mampu berperilaku hidup sehat dalam kesehatan reproduksi. Di
samping itu, tujuan KIE yaitu agar terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan reproduksi sehingga hal-hal yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi
dapat diatasi. (Anggraini et al., 2021)

Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh pada penurunan angka


kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka kematian balita. Dengan demikian, program KB
meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kehamilan yang tidak diinginkan
meningkatkan risiko pada hasil yang buruk pada ibu dan bayi. Rata-rata dari kehamilan yang
tidak diinginkan terjadi pada wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, sebagian lainnya
kehamilan terjadi pada wanita yang dilaporkan menggunakan kontrasepsi. (Rufaindah, 2019)

Oleh karena itu, strategi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan termasuk membantu
wanita yang berisiko terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan pasangannya dengan memilih
jenis kontrasepsi yang tepat dan membantu wanita untuk menggunakan kontrasepsi dengan benar
dan konsisten untuk mencegah kehamilan. Konseling KB adalah percakapan antara dua pihak
yang bertujuan untuk membantu calon peserta KB agar memahami norma keluarga kecil bahagia
sejahtera. (Rufaindah, 2019)

iv
Saat ini teknologi informasi semakin berkembang pesat, khususnya teknologi informasi
berbasis internet yang memiliki dampak positif terhadap banyak aspek dalam berbagai bidang,
sehingga aktivitas kerja menjadi semakin efektif dan efisien (cepat dan tepat). Pemanfaatan
teknologi informasi dibidang kesehtan terutama dalam dunia kebidanan diharapkan mampu
meningkatkan kalitas pelayanan yang diberikan.

Ole karena itu, kami hadir dengan Aplikasi Easy KB yang dibuat dengan tujuan untuk
mencakup pelayanan pada WUS dan PUS secara continuity of care dalam Telehealth. Aplikasi
Easy KB mencakup pelayanan pada WUS dan PUS meliputi KIE (Komunikasi,Edukasi dan
Informasi) terkait KB, Pelayanan konsultasi melalui chat maupun video, metode penapisan bagi
WUS, Pengingat jadwal penggunaan KB, informasi tentang fasilitas kesehataan terdekat,
penjualan produk yang berkaitan tentang KB dan Pelaynanan Home Service.

Aplikasi Easy KB adalah aplikasi yang dibutuhkan oleh WUS maupun PUS untuk
menambah Informasi kesehatan yang berisi tujuan penggunaan kontrasepsi, jenis-jenis
kontrasepsi, efek samping penggunaan kontrasepsi, serta isu-isu terkait kontrasepsi. Aplikasi
Easy KB memiliki fitur konsultasi untuk WUS maupun PUS via chat maupun video call
sehingga dapat berkonsultasi dengan bidan dengan lebih mudah dan efesien. Aplikasi Easy KB
memiliki fitur homecare untuk membantu melakukan pemasangan KB. Aplikasi Easy KB
terdapat komunitas untuk berbagi pengalaman, kegiatan maupun isu terbaru tentang KB.
Aplikasi Easy KB dapat menjual dan mengantarkan barang kebutuhan yang ibu nifas butuhkan.
Didalam. Aplikasi Easy KB ini juga terdapat fitur untuk metode penapisan yang dapat membantu
dalam menentukan KB yang cocok dan juga pengingat jadwal penggunaan KB. Selain itu,
Aplikasi Easy KB juga memiliki fitur yang untuk menemukan letak faskes yang memberikan
pelayanan KB.

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii


EXECUTIVE SUMMARY .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. vi
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
1.2. VISI DAN MISI USAHA .............................................................................................. 4
1.3. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI ............................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
ASPEK PEMASARAN ............................................................................................................... 6
2.1. SEGMEN PASAR, TARGET DAN POSITIONING ...................................................... 6
2.2. RENCANA PENJUALAN DAN PANGSA PASAR ........................................................ 8
2.3. STRATEGI PEMASARAN ........................................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL ........................................................................................ 9
4.1. PROSES PRODUKSI ................................................................................................... 9
4.2. PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI ...................................................................10
4.3. SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................................11
BAB IV .....................................................................................................................................12
ASPEK KEUANGAN ................................................................................................................12
4.1. BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL ...................................................................12
4.2. LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................13
4.3. ANALISA KEUNTUNGAN .........................................................................................14
4.4. ANALISA KELAYAKAN USAHA ..............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra yang berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan terjadinya kehamilan. Maksud dari konsepsi
adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya
pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan
kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan
hubungan scks dan kedua-duanya memiliki kesuburan yang normal, namun tidak
menghendaki kehamilan.(Anggraini et al., 2021)

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20 - 45 tahun di mana pasangan laki laki
dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda
atau cerai. Pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan memproduksinya
yaitu dengan menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang. (Anggraini et al., 2021)

Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan membantu individu atau pasangan


suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang dinginkan, mengatur interval di antara kelahiran. KB merupakan proses
yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu
kelahiran. Tujuan dari KB kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. KB diharapkan dapat
menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga. (Anggraini et al., 2021)

1
2

Tenaga kesehatan mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan dengan pertimbangan syarat tertentu. Salah satu upaya kesehatan adalah
kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB yang dilakukan bidan. KIE kesehatan
reproduksi tersebut, salah satunya adalah pengaturan KB yang dilakukan untuk
membantu individu atau kelompok agar lebih peduli dan mampu berperilaku hidup sehat
dalam kesehatan reproduksi. Di samping itu, tujuan KIE yaitu agar terjadi peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi sehingga hal-hal yang
berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi dapat diatasi. Dari peningkatan jawab.
penduduk tumbuh scunbang dan keluarga berkualitas melalui penyelenggaraan program
KB. Target Total Fertility Rate CIYR), UnMet Need (UMN) dan Drop Out (DO) KB
dibeberapa wilayah Indonesia belum tercapai sehingga diperlukan pengoptimalisasian
upaya-upaya advokasi guna meningkatkan komitmen stakeholder atau pemangku
kepentingan, meningkatkan peran serta mitra kerja, serta promosi dan Kit KB. Dalam hal
ini, pelaksanaan peran bidan dalam program KB termasuk tugas mandiri dan tugas
pemerintahan yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang merupakan program
Pemerintah. (Anggraini et al., 2021)

Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh pada penurunan angka


kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka kematian balita. Dengan demikian,
program KB meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kehamilan
yang tidak diinginkan meningkatkan risiko pada hasil yang buruk pada ibu dan bayi.
Rata-rata dari kehamilan yang tidak diinginkan terjadi pada wanita yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi, sebagian lainnya kehamilan terjadi pada wanita yang
dilaporkan menggunakan kontrasepsi. (Rufaindah, 2019)

Oleh karena itu, strategi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
termasuk membantu wanita yang berisiko terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan
pasangannya dengan memilih jenis kontrasepsi yang tepat dan membantu wanita untuk
menggunakan kontrasepsi dengan benar dan konsisten untuk mencegah kehamilan.
Konseling KB adalah percakapan antara dua pihak yang bertujuan untuk membantu calon
peserta KB agar memahami norma keluarga kecil bahagia sejahtera. (Rufaindah, 2019)
3

Peran serta suami merupakan faktor risiko perilaku penggunaan metode


kontrasepsi sedangkan paritas merupakan faktor protektif dari perilaku penggunaan
metode kontrasepsi. Pentingnya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengajak
pasangan ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan mengenai penggunaan metode
kontrasepsi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan cakupan partisipasi suami
secara langsung dalam menggunakan metode kontrasepsi tertentu terutama pada
kelompok multipara. (Mutahar et al., 2017)

Homecare adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan dirumah yang


berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada pasien maupun keluarga
pasien yang bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,
serta mengoptimalkan kemandirian pasca perawatan di rumah sakit. (Kausar &
Sukihananto, 2020)

Saat ini teknologi informasi semakin berkembang pesat, khususnya teknologi


informasi berbasis internet yang memiliki dampak positif terhadap banyak aspek dalam
berbagai bidang, sehingga aktivitas kerja menjadi semakin efektif dan efisien (cepat dan
tepat). Hal ini sangat memungkinkan untuk penerapan home care dengan teknologi
informasi berbasis internet di Indonesia seperti telehealth ataupun mobile health.
Telehealth adalah pelayanan kesehatan yang menggunakan layanan elektronik untuk
mendukung pelayanan yang diberikan kepada pasien, seperti perawatan, edukasi
kesehatan maupun pemantauan kesehatan jarak jauh yang memiliki asas untuk ditaati
agar menjaga kualitas layanan yaitu aman, efektif, berpusat pada pasien, tepat waktu,
efisien dan adil. (Kausar & Sukihananto, 2020)

Banyaknya pasien yang memilih menggunakan telehealth dalam perawatannya


dirumah (homecare) dikarenakan banyaknya manfaat yang dirasakan seperti lebih
hematnya biaya yang dikeluarkan karena lama rawat yang singkat di rumah sakit,
berkurangnya biaya transportasi ke fasilitas kesehatan (rumah sakit) yang di Indonesia
jaraknya cukup jauh yaitu rata-rata hingga memakan waktu 60 menit. (Kausar &
Sukihananto, 2020)
4

1.2. VISI DAN MISI USAHA

Visi

Mempermudah dan meningkatkan cakupan penggunaan kontrasepsi di Indonesia dalam


era pandemi covid-19.

Misi

1. Membuka lapangan kerja untuk bidan


2. Memudahkan klien dalam mengakses pelayanan KB baik itu via online maupun
offline.
3. Memudahkan klien untuk konsultasi tentang KB
4. Memudahkan klien untuk menjangkau fasilitas kesehatan terdekat tentang KB
5. Mendekatkan hubungan antara klien dengan bidan

1.3. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

Menyebarluaskan aplikasi “Easy KB” menjadi pilihan masyarakat sebagai platform


penyedia layanan kontrasepsi.
6

BAB II

ASPEK PEMASARAN

2.1. SEGMEN PASAR, TARGET DAN POSITIONING

2.1.1. Customer segments

Customer segments merupakan cakupan pihak yang menggunakan jasa atau


produk yang dibuat dalam memberikan penghasilan.

Target Aplikasi Easy KB

- Wanita Usia Subur ( 15-49 tahun)

- Pasangan Usia Subur ( 15-49 tahun )

2.1.2. Target

1. Business to Customer

- Menyediakan informasi mengenai pelayanan informasi tentang KB


serta jasa konsultasi tentang KB bisa melakukan dengan cara home
sevice

- Menyediakan barang kebutuhan bagi pelayanan KB, seperti


menyarankan lokasi terdekat untuk pemasangan KB
7

2. Business to Bussines

Aplikasi Easy KB bekerjasama dengan aplikasi google dalam


jenis google maps, dikarenakan diaplikasi memerlukan google maps
sebagai arahan untuk para konsumen mencari tempat pemasangan KB .

3. Business to Government

Aplikasi Easy KB berkolaborasi bersama Kementerian Kesehatan


dan Ikatan Bidan Indonesia untuk kerjasama suaya aplikasi yang
digunakan bisa dilaksanakan sesuai dengan standar profesi.

2.1.3. POSITIONING

Daftar isi aplikasi Klop KB Klik KB Easy Kb

Akun login ✔ ✔

Penapisan ✔ ✔

KIE tentang KB ✔ ✔

Pengingat Jadwal ✔ ✔
Penggunaan KB

Konsultasi Via Chat ✔ ✔

Konsultasi Via Video ✔

Tempat pemasangan KB ✔ ✔
terdekat

Home Service ✔

Bisa digunakan di ✔
8

android ataupun IOS

2.2. RENCANA PENJUALAN DAN PANGSA PASAR

Rencana penjualan kami adalah dengan melihat jumlah pengguna aktif per 6
bulan dengan perkiraan 60% dari keseluruhan akun pengguna. Kami akan menyediakan
customer service melalui email dan nomor telepon yang dapat dihubungi bagi customer
yang mengalami kendala atau ada hal yang ingin ditanyakan mengenai aplikasi. Selain
itu juga kami akan melakukan promosi melalui situs web serta sosial media dengan
menggunakan jasa influencer atau selebgram dan juga pada awal peluncuran selama
enam bulan pertama akan memberikan diskon atau cashback untuk menarik minat
pelanggan.

2.3. STRATEGI PEMASARAN

Channels :

Channel merupakan cara media antar muka perusahaan dengan pelanggan. Channel
merupakan perantara di mana pelanggan atau calon mengenal, mencoba, dan
mengevaluasi value proposition dari layanan atau produk perusahaan.

Aplikasi Easy KB:


- Aplikasi Easy KB: customer dapat menemukan aplikasi Easy KB di App Store dan
Play store
- Iklan: melalui ads youtube, ads story di instagram, ads story di tiktok untuk
mempromosikan aplikasi Easy KB ke penonton
- Testimoni: pengguna dan calon customer dapat melihat testimoni yang diberikan
oleh customer
- Brand Ambassador: influencer ibu yang telah memiliki anak, atau wanita usia subur
yang menggunakan KB
9

- Social Media: Instagram, tiktok, youtube, facebook


9

BAB III

ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL

3.1. PROSES PRODUKSI

Aplikasi Easy KB dibuat dengan menggunakan salah satu software development


methodology dengan Rapid Application Development, yaitu metode pengembangan
suatu sistem informasi sebagai pembuatan rancangan atau desain. Dalam proses
produksi aplikasi Easy KB akan berkolaborasi langsung antara bidan dengan ahli IT dan
DKV yang menjadi tugas pokok dan fungsinya di bidang pembuatan aplikasi tersebut.
Lama produksi aplikasi ini sekitar 2 bulan dimulai dari pengumpulan data dan
pembuatan proposal.
1. Prototype
Prototype sebagai rancangan awal berperan guna memudahkan para developer
dalam membuat aplikasi. Terdapat tiga macam prototype di antaranya web
application prototype, desktop application prototype, dan mobile application
prototype yaitu android dan iOS, di mana nantinya aplikasi Easy KB akan
dapat digunakan pada fitur android dan iOS.
2. Proses Produksi
Proses produksi sebuah produk, yaitu:
a. Pengumpulan data dari konsumen
b. Pembuatan proposal
c. Pembuatan kontrak kerja setelah proposal diterima
d. Konfirmasi pembayaran kontrak kerja
e. Pembuatan desain serta database aplikasi bekerjasama dengan bidang
DKV
f. Pembuatan struktur keseluruhan aplikasi
g. Pelaksanaan testing aplikasi
10

h. Penyerahan aplikasi kepada konsumen untuk proses testing


i. Pelaksanaan testing aplikasi oleh konsumen serta proses bug fixing,
yaitu proses untuk memperbaiki pengkodingan yang akan dilakukan
oleh bidang IT
3. Promotion tools
Promotion tools yang digunakan yaitu Mass Advertising melalui iklan
sosial media seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan Facebook, melalui ads
Youtube, dan Sales Promotion melalui berbagai event teknologi informasi.
Place “Easy KB” direncanakan untuk berlokasi di wilayah JABODETABEK
dan akan bekerja sama dengan ojek online yang akan mengirimkan tim bidan
untuk keperluan home service serta obat yang dibeli melalui toko online ke
tempat konsumen.

3.2. PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI

1. Produk
Produk “Easy KB” dibuat secara custom sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
konsumen dengan sistem made-by-order yang merupakan bundling berupa produk
(aplikasi), servis dan konsultasi. “Easy KB” memfokuskan komunikasi yang
diberikan kepada konsumen karena dari komunikasi tersebut dapat dilihat seberapa
besar dan luas kebutuhan seorang konsumen. Hal tersebut dimulai dari proses
proposal pengerjaan proyek, pengambilan data, pengambilan feedback terhadap
produk, penyerahan produk kepada konsumen serta memberikan program pelatihan
penggunaan produk kepada konsumen.
2. Kapasitas produksi
“Easy KB” akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kapasitas produksi dari
“Easy KB” disesuaikan dengan jumlah dan kondisi tim. Setiap tim memiliki
produktivitas yang berbeda – beda tergantung dari sumber daya manusia yang ada
pada tim tersebut.
11

3.3. SUMBER DAYA MANUSIA

Bisnis kami dijalankan dengan tanggung jawab atas tugas yang telah dibagi pada
sumber daya berdasarkan keahlian masing-masing agar pekerjaan dapat terlaksana secara
efisien dan efektif dengan hasil maksimal. Kami membagi sumber daya manusia kami
menjadi beberapa bagian yang terdiri dari general manager (GM), manajer pemasaran,
manajer produksi, maintenance manager, manajer keuangan, dan karyawan.

● General manager (GM), GM merupakan koordinator yang bertanggungjawab


dalam mengendalikan keberlangsungan aplikasi Easy KB Sehingga dapat
memiliki posisi yang paten dalam penggunaan aplikasi masyarakat.
● Manajer pemasaran bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi dan
mengarahkan pemasaran produk dan pelayanan konsumen serta perluasan jejaring
kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal ini fasilitas pelayanan kesehatan guna
memperluas jaringan dalam mengembangkan usaha ini.
● Manajer produksi bertanggung jawab dalam pembuatan aplikasi dan
pengembangan desain dan konten aplikasi sesuai dengan perkembangan zaman
dan keinginan konsumen.
● Maintenance manager bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya aplikasi,
mengatasi bug dan gangguan dalam aplikasi serta menjamin kelancaran
penggunaan aplikasi.
● Manajer keuangan bertanggung jawab dalam mengatur semua aspek keuangan
dari mulai pemasukan hingga pengeluaran dan membantu perencanaan bisnis
serta pengambilan keputusan dengan memberikan nasihat keuangan.
● Karyawan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
bagian atau divisi nya dalam perusahaan dengan maksimal.
12

Struktur Perusahaan Aplikasi Easy KB


12

BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1. BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL

A. Biaya Tetap

Menurut Carter dan Usry (2006) dan Kuswadi (2005), biaya tetap merupakan
biaya yang totalnya tidak berubah dalam jangka waktu yang tertentu selama bisnis
meningkat ataupun menurun. Biaya bernilai tetap dalam rentang aktivitas yang
relevan.

Biaya tetap dari Aplikasi Easy KB adalah:

Biaya pengembangan Aplikasi Rp 150.000

Biaya Maintenance Rp 50.000

Biaya API Google Maps Rp 50.000

Biaya Marketing Rp 75.000

Biaya Kolaborasi dengan bidan Rp 150.000

Gaji Karyawan Rp 150.000

Pengelolaan gedung Rp 250.000

Pajak Rp 75.000

Total Rp. 950.000

B. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan


aktivitas sehingga dapat meningkat dan menurun dalam jangka waktu tertentu (Carter
dan Usry 2006 dan Kuswadi 2005).
13

Biaya variabel dari Aplikasi Easy KB adalah:

Biaya jasa Konsultasi live chat Rp 50.000/konsultasi

Biaya jasa Konsultasi live video Rp 80.000/konsultasi

Biaya homeservice Rp 300.000/homeservice

Pemasaran dan Iklan Rp 100.000/ iklan

Pembelian Barang kebutuhan Rp 200.000

Pengarahan Rujukan ke Rumah Sakit Rp 200.000/rujukan

Total Rp 930.000

Biaya umum Aplikasi Easy KB


Jasa Bidan : Rp 4.500.000
Jasa Kolaborasi : Rp 3.500.000
Total : Rp 8.500.000

4.2. LAPORAN KEUANGAN

A. Modal keseluruhan dari Aplikasi Go-Bidan


Jenis modal Jumlah biaya
Biaya Tetap Rp 950.000
Biaya Variabel Rp 930.000
Total Rp 1.880.000

B. Pembagian modal

Sumber Modal Jumlah

Modal Pribadi Rp 480.000

Investor A Rp 700.000

Investor B Rp 700.000

Total Rp 1.880.000
14

C. Biaya/unit
● Penggunaan jasa konsultasi live chat : Rp 20.000
● Penggunaan jasa konsultasi live video : Rp 40.000
● Penggunaan jasa homeservice : Rp 100.000
● Pemasaran dan iklan : Rp 50.000
● Pembelian barang kebutuhan : Rp 50.000
● Pengarahan rujukan ke rumah sakit : Rp 100.000

4.3. ANALISA KEUNTUNGAN

Keuntungan yang didapatkan dari Aplikasi Easy KB per-hari adalah:

● Jasa Konsultasi live chat : 50.000-20.000 = Rp 30.000


● Jasa konsultasi live video : 80.000-40.000 = Rp 40.000
● Jasa homeservice : 300.000-100.000 = Rp 200.000
● Pemasaran dan Iklan : 100.000-50.000 = Rp 50.000
● Pembelian Barang kebutuhan : 200.000-50.000 = Rp 150.000
● Pengarahan Rujukan ke Rumah Sakit : 200.000-100.000 = Rp 100.000
Keuntungan per-hari : Rp 570.000
Keuntungan per-bulan : Rp 17.100.000

4.4. ANALISA KELAYAKAN USAHA

Keuntungan bersih per-bulan

= Total keuntungan – Biaya umum aplikasi

= Rp 17.100.000 – Rp 8.000.000

= Rp. 9.100.000
15

Pengembalian modal

= total modal keseluruhan/total keuntungan bersih perbulan

= Rp 1.880.000 / Rp 9.100.000

= 20 hari

Periode pengembalian modal dapat diraih dalam jangka waktu 20 hari dengan
penggunaan aplikasi Easy KB/harinya maka bisnis ini dikatakan SANGAT LAYAK
untuk dipakai.
DAFTAR PUSTAKA

Carter dan Usry. (2006). Akuntansi Biaya. Edisi 13. Buku satu Jakarta: Salemba Empat.

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Anggraini, D. D., Hapsari, W., Hutabarat, J., Nardina, E. A., Sinaga, L. R. V., Sitorus, S.,
Azizah, N., Argaheni, N. B., Wahyuni, Samaria, D., & Hutomo, C. S. (2021).
Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Menulis Kita.

Kausar, L. I. E., & Sukihananto. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis


Internet Terhadap Perkembangan Home Care Di Indonesia. Dinamika Kesehatan
Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 10(1), 212–223.
https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.331

Mutahar, R., Etrawati, F., Utama, F., Studi, P., Kesehatan, I., Fakultas, M., Masyarakat, K.,
& Sriwijaya, U. (2017). Parity and Role of Husband in Decision Making to Use
Contraception Method. 570, 362–368.

Rufaindah, E. (2019). Pengaruh Pemberian Homecare Mahasiswi Diii Kebidanan Pada Ibu
Hamil Trimester Iii Terhadap Jenis Metode Kb Terpilih. OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah
Kebidanan, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i1.338

14

Anda mungkin juga menyukai