Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul Prinsip Pengembangan Karir Bidan Dikaitkan dengan Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab tepat pada waktunya. Penyusun telah berusaha mewujudkan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Besar harapan penyusun agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi khalayak umum. Apabila terdapat kesalahan meliputi tata bahasa serta kata-kata yang kurang berkenaan, penyusun memohon maaf. Atas perhatiannya penyusun ucapkan terima kasih.

Malang, 10 Oktober 2010

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu terhadap pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat dan perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme. IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan dalam lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat di berbagai tingkat kehidupan. Oleh karena IBI bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerjasama yang harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah. Karena keberadaan IBI ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Oleh karena itu, IBI senantiasa turut berperan aktif dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ke tingkat ranting. Hal tersebut diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup anak bangsa dan sekaligus kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat khususnya ibu dan anak. Untuk itu seyogyanya pendidikan bidan dirancang secara berkesinambungan, berjenjang, dan berkelanjutan.

Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri pada suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasinya.Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural.Pada saat ini pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan,serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya.Fungsi bidan nantinya dapat sebagai pelaksana,pendidik,peneliti, bidan koordinator dan bidan penyelia. Sedangkan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah dirumah sakit,puskesmas,bidan didesa atau instansi swasta.Karir tersebut dapat dicapai oleh bidan ditiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan ,kesempatan,dan kebijakan yang ada.

1.2

Rumusan Masalah/ 1. Apa hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan peran bidan? 2. Apa hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan fungsi bidan? 3. Apa hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan tanggung jawab

bidan?

1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk menjelaskan hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan peran bidan? 2. Untuk menjelaskan hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan fungsi bidan? 3. Untuk menjelaskan hubungan antara prinsip pengembangan karir bidan dengan tanggung jawab bidan?

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Peran dan Fungsi Dalam Pelayanan Kebidanan

2.1.1 Sebagai pelaksana Sebagai pelaksana, bidan melaksanakannya sebagai tugas mandiri, kolaborasi atau kerjasama dan ketergantungan.

2.1.1.1 TUGAS MANDIRI : a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan. b. Memberikan pelayanan pada anak dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien / keluarga. e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien / keluarga g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga

2.1.1.2 TUGAS KOLABORASI: a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga. f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi atau kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

2.1.1.3 TUGAS KETERGANTUNGAN / MERUJUK a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga f. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien / keluarga

2.1.2 Sebagai pengelola a) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien. 1) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. 2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat. 3) Mengelola kegiatan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan program. 4) Mengkoordinir, mengawasi dalam melaksanakan program / kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB

5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber sumber yang ada pada program dan sektor terkait. 6) Mengerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi potensi yang ada. 7) Mempertahankan, meningkatkan mutu dan kegiatan kegiatan dalam kelompok profesi. 8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. b) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya. 1) Bekerjasama dengan puskesmas, institusi sebagai anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut. 2) Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan / PLKB dan masyarakat 3) Memberikan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain. 4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi 5) Membina kegiatan kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.

2.1.3 Sebagai pendidik a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait

kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. 1) Bersama klien pengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

2) Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 3) Menyiapkan alat dan bahan penddikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun. 4) Melaksanankan program / rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur unsur yang terkait termasuk masyarakat. 5) Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang. 6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis. b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya. 1) Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa 2) Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian 3) Menyiapkan alat, dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun 4) Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur unsur terkait 5) Membimbing siswa bidan dalam lingkup kerjanya 6) Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan 7) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan 8) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.

2.1.4 Sebagai peneliti Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok. a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan b. Menyusun rencana kerja pelatihan

c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk mningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

2.2

Tanggung jawab bidan 2.2.1 Konseling a. Remaja putri b. Pranikah c. Prahamil d. Ibu hamil e. Ibu bersalin f. Ibu nifas g. Klimakterium h. Menopause 2.2.2 Pelayanan kebidanan normal a. Hamil b. Bersalin c. Nifas d. Pemeriksaan fisik e. Senam hamil f. Pengendalian anemia g. Amniotoni h. Uterotonika i. ASI eksklusif 2.2.3 Pelayanan kebidanan abnormal a. Hamil: abortus imminens.hiperemisis tingkat I , pre eklamsi, anemia, suntikan penyulit b. Persalinan: Letak sungsang, KPD tanpa infeksi, HPP, laserasi,dan distosia c. Pertolongan nifas abnormal: Retensio plasenta, renjatdan infeksi, plasenta manual, jaringan konsepsi,kompresi bimanual, uterotonik kala III + IV

d. Ginekologi : Keputihan, penundaan haid, rujuk 2.2.4 Pelayanan kebidanan pada anak Intranatal _ Hipotermi _ Kontak dini _ ASI eksklusif _ Perawatan tali pusat _ Resusitasi pada bayi asfiksia _ Minum sonde dan pipet _ Tsimulasi tumbuh kembang _ Imunisasi lengkap _ Pengobatan ringan pada penyakit ringan 2.2.5 Pelayanan KB _ Penanganan efek samping _ Pemberian alat kontrasepsi sesuai pilihan _ Suntik pil _ Pasang AKBK _ Lepas AKBK tanpa penyulit _ Penyuluhan IMS dan narkoba 2.2.6 Pelayanan kesehatan masyarakat _ Pembinaan peran serta _ Pelayanan kebidanan komunitas _ Deteksi dini _ Deteksi dini, pertolongan I rujuk, IMS,narkoba, (NAFZA) _ Pertolongan I narkoba

2. Pengelola Sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim a. Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien.

b. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya. 3. Pendidik Sebagai pendidik bidan memiliki dua tugas, yaitu sebagai pendidik dan penyuluh keehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader a. Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana. b. melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya 4. Peneliti atau Investigator Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok Sebagai tenaga yang profesional, bidan memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya. 1. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur di dalam peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan. Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2. Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi

Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus slalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar serta pertemuan ilmiah lainnya. 3. Tanggung Jawab Terhadap Dokumentasi Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan setiap tinadakan yang diberikan kepada klien sebagai bahan laporan kepada atasan dan dapat dipertanggung jawabkan bila terjadi gugatan. 4. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga yang Dilayani Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta pelayanan yang tepat. Pelayanan kesehatan keluarga merupakan kondisi yang diperlukan ibu untuk rasa aman, kepuasan dan kebahagiaan selama masa kehamilan. Sehingga bidan harus mengerahkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilakunya dalam memberikan pelayanan kesehatan keluarga 5. Tanggung Jawab Terhadap Profesi Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi kebidanan. Untuk

mengembangkan kemampuan profesinya, bidan harus mencari informasi mengenai perkembangan ilmu kebidanan. 6. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Bidan merupakan anggota masyarakat yang turut bertanggung jawab dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat baik secara mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain

BAB III PENUTUP Kesimpulan: 1. Peran,fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai : _ pelaksana _ pengelola _ Pendidik _ peneliti. 2.tanggung jawab bidan Konseling Pelayanan kebidanan normal Pelayanan kebidanan abnormal Pelayanan kebidanan pada anak Pelayanan KB Pelayanan kesehatan masyarakat aPengertian Perubahan 1.proses yang kompleks dan terjadinya dalam waktu yang relatif lama. 2.Suatu proses dan kolaborasi yang meliputi suatu agen perubahan dan klPien.

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR KEBIDANAN

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN DIKAITKAN DENGAN PERAN, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN

Disusun oleh:

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2010

Anda mungkin juga menyukai