Anda di halaman 1dari 21

REGUL A SI B I DA N I N D O N ES I A

ELI SA CHRI STI ANA , SST., M.Keb


PENGERTIAN
Regulasi adalah suatu peraturan
yang dirancang, dirumuskan,
disusun sedemikian rupa
untuk membantu
mengendalikan suatu
organisasi dengan tujuan
tertentu.
Pelayanan kebidanan • Falsafah
yang bermutu dan • Kode etik
berkesinambungan • Regulasi praktik kebidanan

• AKI
BIDAN
• AKB

Penyiapan generasi
penerus bangsa
yang berkualitas
Perlindungan hukum bagi bidan tidak lepas dari
pembahasan mengenai hak dan kewajiban
bidan dalam menjalankan tugas pelayanannya
secara profesional.

Tugas pelayanan seorang bidan berupa


pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar prosedural yang berlaku di sarana
kesehatan baik umum maupun swasta.
Peraturan Dan Perundang – Undangan Yang
Melandasi Tugas, Fungsi Dan Praktek
Bidan

a. UU No.4 tahun 2019 tentang Kebidanan


b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
• Pasal 46 bahwa dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, Bidan
memberikan pelayanan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana, serta pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang, dan/atau pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
• Pasal 47 mengatakan Bidan dapat berperan sebagai pemberi pelayanan
kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan konselor, pendidik,
pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat dan
pemberdayaan perempuan dan/atau peneliti dalam penyelenggaraan praktik
kebidanan
K EP U TU SAN M E N T E R I KESEHATAN R E P U B L I K I NDO NESI A N O M O R
HK.01.07/MENKES/320/2020 T ENTANG STANDAR PROFESI B I DA N
I N D I K ATO R P E R L I N D U N G A N H U K U M BAGI B I D A N YA I T U

1. Perlindungan dari gangguan orang lain atau


kelompok yang merugikan bagi profesi bidan
2. Perlindungan individu tersangka atas terdakwa dalam
suatu perkara pidana terhadap kemungkinan timbulnya
tindakan kesewenangan oknum aparat penegak hukum
3. Perlindungan untuk mendapatkan keadilan dan
tanpa adanya diskriminasi
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan keadilan dalam regulasi kebidanan

o Melakukan penyempurnaan atau revisi regulasi kebidanan agar


bersifat dinamis yang mampu beradaptasi dengan kepentingan semua
pihak terutama bagi profesi bidan itu sendiri
o Memberikan sosialisasi kepada bidan-bidan baik bidan praktik
mandiri, bidan di RS maupun institusi kebidanan terkait hukum
kesehatan khususnya yang berkaitan dengan profesi kebidanan
o Melakukan diseminasi hukum kesehatan dilingkungan
pendidikan formal maupun non formal dengan nilai-nilai
keadilan
o Memasukkan materi etikolegal dalam praktik kebidanan yang
mencerminkan nilai keadilan dalam setiap kurikulum
pendidikan bidan dan pendidikan kesehatan
o Melakukan koordinasi dengan stakeholders dalam cakupan
hukum kesehatan mulai dari aspek penyusunan, pelaksanaan
maupun penegakan hukumnya baik dari tingkat pusat maupun
daerah.
o Melakukan pembinaan kesadaran akan hukum yang
mencerminkan nilai keadilan kepada semua pihak yang
berkaitan dengan pelayanan kebidanan.
TANGGUNG JAWAB DA N TANGGUNG GUGAT
REGISTRASI

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang


telah memiliki Sertifikat Kompetensi kebidanan yang
telah mempunyai kualifikasi tertentu, lainnya serta
diakui secara hukum untuk menjalankan praktik
kebidanan.
Surat tanda registrasi berlaku selama 5 tahun.
Registrasi bidan oleh pemerintah melalui registrasi
yang dilakukan oleh K onsil/Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI). Hal ini berdasarkan
Undang-Undang No.36 Tenaga Kesehatan, pasal
44 yang berbunyi “Setiap tenaga kesehatan
harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang
diterbitkan oleh K onsil”.
SURAT TANDA REGRISTASI

o Pasal 21: setiap bidan yang menjalankan PraktikKebidanan wajib memiliki


STR
o Pasal 22: STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang
setelah memenuhi persyaratan
o Pasal 23: Konsil menerbitkan STR paling lama 30 hari kerja terhitung
sejak pengajuanditerima
o Pasal 25: Bidan yang akan menjalankan praktik kebidanan wajib memiliki izin
praktik-->SIPB
o Pasal 26: Bidan paling banyak mendapatkan 2 SIPB ( ditempat praktik
mandiri dan difasilitas pelayanan kesehatan)
o Pasal 27: SIPB tidak berlaku apabila: bidan meninggal dunia,
habis masa berlaku, dicabut,atau permintaan sendiri
o Pasal 28 bidan harus menjalankanpraktik kebidanandi tempat
praktik sesuai SIPB, jika tidak sesuai akan dikenakan sanksi
administrative
o Pasal 30: Penyelenggara fasilitas PelayananKesehatan harus
mendayagunakan bidan yang memiliki STR dan SIPB--> jika tidak
akan kena sanksi administratif

Anda mungkin juga menyukai