Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR KEBIDANAN

TEORI KEBIDANAN MENURUT ELA JOY LEHRMAN

Kelompok 3 :
1. AMELIA RIZKY

(125070600111017)

2. TRIANA HANDAYANI

(125070600111018)

3. SYEFI BARIROTUL MUNA

(125070600111019)

4. FAHRA MEYSITTA

(125070600111020)

5. SHINDI MUTIARA A

(125070600111021)

6. INTAN HAYYU PRATIWI

(125070601111001)

7. SHOFIANA ZIDNA HIDAYAH

(125070601111002)

8. HESTI IRAMAJAWATI

(125070601111003)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebidanan merupakan ilmu yang sama tuanya dengan sejarah Homo
sapiens. Istilah bidan sudah ada di kitab Kejadian ( kitab Yahudi Amerika
Serikat).
Kebidanan adalah suatu profesi yang diakui secara internasional dan
memiliki praktisi di seluruh dunia.Definisi internasional berikut ini tetang bidan
dan ruang lingkupnya telah disetujui oleh International Confederation of
Midwives, International Federation of Gynaecology, and Obstetrics and World
Health Organization.
Bidan adalah seseorang yang telah secara teratur mengikuti suatu program
pendidikan kebidanan yang diakui di negara program tersebut diselenggarakan,
telah berhasil menyelesaikan serangakaian pendidikan kebidanan yang ditetapkan,
dan telah memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk bisa didaftarkan dan atau
secara hukum memperoleh izin untuk melakukan praktik kebidanan. [1]
Dengan semakin luasnya cakupan tugas yang dibebankan pada bidan, Ela
Joy Lerhman melakukan penelitian ini agar bidan dapat melihat semua aspek
praktik dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan
pertolongan pada persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian teori dan konsep kebidanan ?
2) Bagaimana isi dari Teori Ela Joy Lehrman ?
3) Apa perbedaan Teori Ela Jot Lehrman dengan teori lain ?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Latar belakang penelitian yang dilakukan oleh Lehrman adalah ia melihat
semakin luanya cakupan tugas yang dibebankan kepada bidan, sehingga ia
memiliki keinginan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik dalam
memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada
persalinan.
Macintyre (1980) menurut Lerhman menyelidiki bahwa pelayanan
antenatal menunjukkan perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan
dengan manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang dialami seorang wanita di
klinik kebidanan karena hubungan antara identifikasi faktor resiko dan keefektifan
dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi.
Lehrman ingin menjelaskan bahwa dalam interaksi antara bidan dan
wanita dengan ada perbedaan antara apa yang dialami atau dirasakan wanita
dengan kemampuan bidan dalam mengaplikasikan konsep kebidanan. Teori ini
mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada
ibu hamil dan bersalin.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Teori dan Konsep Kebidanan


Teori kebidanan adalah pengertian-pengertian yang membahas mengenai
hal-hal kebidanan. Dan kebidanan merupakan profesi yang diakui secara nasional
maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Sedangkan
konsep kebidanan adalah alat untuk mengidentifikasi fenomena yang ada di
sekitar kita dan berhubungan dengan ruang lingkup kebidanan .

3.2 Teori Ela Joy Lehrman


Teori ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lerhman.
Dalam teori ini Lerhman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek
praktek memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada
persalinan.
Lehrman mengungkapkan 8 komponen yang termasuk dalam praktik
kebidanan, yaitu:
1. Asuhan yang berkesinambungan

Ibu hamil, melahirkan, nifas, menyusui

Bayi baru lahir dan balita

Ibu hamil, melahirkan dengan resiko tinggi

Remaja wanita sebagai calon ibu dalam aspek kebidanan

Keluarga berencana

Wanita dalam masa praperkawinan dan dengan gangguan reproduksi

2. Keluarga sebagai pusat asuhan (family centered care )


Pelayanan kebidanan berpusat pada keluarga, karena sasaran pelayanannya
adalah individu, keluarga dan masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam rangka tercapainya keluarga kecil dan bahagia.
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
Memberikan pendidikan dan konseling merupakan salah satu tugas dari
seorang bidan. Misalnya seorang bidan dapat memberikan nasihat kesehatan bagi
ibu sebelum dan sesudah bersalin. Bidan juga memberikan penyuluhan dan
konseling pada kaum wanita dalam membina keluarga yang sehat ataupun kepada
perempuang saat pranikah.
4. Keterlibatan dalam asuhan
Dalam memberikan asuhan harus ada hubungan timbal balik antara pemberi
asuhan dan penerima asuhan, sehingga memberikan hasil yang maksimal.
5. Tidak ada intervensi dalam asuhan
Yang dimaksud dengan tidak ada intervensi dalam asuhan adalah, tidak
diperkenankan seorang bidan memberikan tekanan pada pasien baik itu tekanan
secara fisik, psikis maupun finansial.
6. Advokasi dari pelayanan kebidanan
Bidan juga dapat memberikan bantuan advokasi kepada pasien sehingga
pasien merasa aman dan terlindungi.
7. Waktu
Perhitungan waktu juga sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan,
sehingga tidak akan memberikan kerugian pada kedua belah pihak.
8. . Asuhan partisipatif

a.

Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi.
b. Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan
antenatal.
c. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada
tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian
diuji cobakan oleh Moretn (1991) pada pasien post partum. Dari hasil penerapan
tersebut Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8 komponen yang telah
dibuat oleh Lehrman , yaitu :
1. Teknik komunikasi terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan
penyembuhan, misalnya :
Mendengar aktif
Mengkaji
Klasifikasi
Humor
Sikap yang tidak menuduh
Pengakuan
Fasilitasi
Pemberian izin
2. Pemberdayaan (empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan
dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi,
memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
3. Hubungan sesama (lateral relationship)

Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan


dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab.
Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman.

Hubungan lateral diartikan sebagai : bidan meningkatkan interaksi yang


mempunyai ciri keterbukaan (self of opennes), saling menghargai di antara
bidan dan klien, indikator hubungan lateral adalah : kesejajaran, empati,
berbagi pengalaman atau perasaan.

3.3 Perbedaan Teori Ela Joy Lehrman dengan Teori lain


Berdasarkan Dasar Pemikiran

Ela Joy

Adanya perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan

Lehrman

dengan manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang diterima


seorang wanita di klinik kebidanan

Ernestine

Pengembangan dari teori dr. Dick bahwa pasutri harus memiliki

Wiedenbach persiapan yang matang sebelum menjadi orang tua


Reva Rubin

Adaptasi calon ibu terutama perubahan psikososial dalam


kehamilan dan setelah melahirkan untuk melaksanakan peran
ibu semaksimal mungkin

Ramona

Jean Ball

Banyaknya calon ibu yang mengalami stress Antepartum.

Perkembangan emosional, sosial dan psikological seorang


wanita dalam proses melahirkan

Berdasarkan Fokus Pemikiran

Ela Joy

Kemampuan seorang bidan mengaplikasikan konsep kebidanan

Lehrman

dalam praktik saat menghadapi wanita dengan berbagai


pengalaman

Ernestine

Pelayanan kepada pasutri untuk mempersiapkan diri mereka

Wiedenbach

menjadi orang tua

Reva Rubin

Wanita terutama calon ibu untuk mempelajari peran yang akan


dialaminya kelak ketika menjadi seorang ibu

Ramona

Menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu

Jean Ball

Respon emosional, sosial, dan psikologi wanita terhadap


perubahan yang dialaminya pada proses melahirkan

Berdasarkan Tujuan Pemikiran

Ela Joy Lehrman

Bidan dapat melihat semua aspek praktik


memberikan asuhan pada wanita hamil dan
memberikan pertolongan pada persalinan

Ernestine Wiedenbach

Untuk mengetahui kebutuhan individu melalui


pertimbangan tingkah laku fisik, emosional dan
fisiologi yang berbeda dari keadaan normal

Reva Rubin

Menggambarkan peran ibu sebagai kognitif


yang kompleks dan proses sosial yang
dipelajari, timbal-balik, dan interaktif identitas

Ramona

a. Membantu
wanita
dalam
melaksanakan tugasnya dalam
adaptasi peran fungsi ibu
b. Mengidentifikasi faktor apa yang
mempengaruhi peran ibu dalam
pencapaian peran fungsi ini dan
kontribusi dari stress antepartum
psikologis dalam kehamilan dan
setelah persalinan.

Jean Ball

Ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu


baik fisik maupun psikologis

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Teori Ela Joy Lerhman menginginkan agar bidan dapat melihat semua
aspek praktek memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan
pertolongan pada persalinan. Teori ini mengungkapkan 8 komponen yang meliputi
:
1.

Asuhan yang berkesinambungan.

2.

Keluarga sebagai pusat asuhan.

3.

Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan.

4.

Tidak ada intervensi dalam asuhan.

5.

Fleksibilitas dalam asuhan.

6.

Keterlibatan dalam asuhan.

7.

Advokasi dari klien

8.

Waktu
Inti dari Teori Ela Joy Lerhman adalah dalam memberikan asuhan,

harus komperhensif dan berkelanjutan

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan kepada para pembaca dapat
mengetahui tentang teori Ela Joy Lerhman dengan lebih mendetail. Yang
mengungkapkan tentang pemberian asuhan pada wanita hamil untuk dapat
mengetahui tentang pertolongan pada ibu hamil saat melakukan persalinan. Serta
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai salah satu sumber rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Jointly developed 1972 definition amended by the International Confederation


of Midwives, 1990: amendent ratified by International Federation of Gynaecology
and Obstetrics,1991, and the World Health Organization, 1992.
Asrina, dkk.2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Suryani,Evi Sri. Buku Ajar Konsep Kebidanan. 2011. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai