100x/menit)
ETIOLO
GI
Menurut Marmi
(2013)
Faktor Ibu
1. Hipoksia ibu dan gangguan aliran darah
uterus
2. Preeklampsia dan eklampsia
3. Perdarahan antepartum
4. Partus lama
5. Demam selama hamil
6. Infeksi berat
7. Postmature
Lanjutan
Faktor plasenta
1. Solusio plasenta
2. Perdarahan
Faktor fetus
plasenta
1. Bayi prematur
2. Mekoneum dalam ketuban
3. Depresi pusat pernapasanpada bayi
baru lahir karena penggunaan
anestesi/analgesi pada ibu yang
berlebihan, trauma yang terjadi pada
persalinan, kelainan kongenital pada
bayi
KLASIFIKASI ASFIKSIA
APGAR 7-9
4. Bayi normal, nilai APGAR 10
Lanjut
an
(Sondakh, 2013:178)
DIAGNO
SIS
1. Denyut jantung janin, frekuensi normal 1120-
160x/menit, akan turun pada saat his.
Apabila frekuensi <100x/menit diluar his
tanda bahaya.
2. Mekoneum dalam air ketuban, merupakan
indikasi untuk segera mengakhiri persalinan.
3. Pemeriksaan pH dalam darah janin,
dilakukan melalui amnioskopi. pH < 7,2
tanda bahaya.
(Sondakh, 2013:179)
PENATALAKSAN
AAN
Melakukan resusitasi upaya untuk
membuka jalan nafas, mengusahakan
agar oksigen masuk tubuh bayi dengan
meniupkan nafas ke mulut bayi,
menggerakkan jantung sampai bayi
mampu bernafas spontan dan jantung
berdenyut spontan secara teratur
(Marmi, 2013:271)
GANGGUAN PERNAPASAN
PENGERTIAN
Prematur
Kelainan kongenital
PATOFISIOLOGI
(Marmi, 2013:273)
PENATALAKSAAN
adekuat
2. Mempertahankan keseimbangan asam basa
5. Mencegah hipotermia