03APR20101 Komentar
by painlesslabor dalam Materi Kuliah
BAB I
PENDAHULUAN
Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini, dunia terasa tanpa batas sehingga
mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang
semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit asing, maupun tenaga
asing.
Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti perkembangan di era ini.
Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti permainan
global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI INTERNASIONAL BIDAN
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan kebidanan, yang
seharusnya diakui di negaratempatnyan berada, berhasil menjalankan program studinya di
bidang kebidanan dan memenuhi kualifikasiyang diperlukan untuk dapat terdaftar dan/
atau izin resmi untuk melakukan praktek kebidanan.
Ia harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada ibu
selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum, membantu kelahiran sebagai
tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencakup
tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan
bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.
Bidan memiliki tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan kesehatan tidak hanya
bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas tersebut harus meliputi penyuluhan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dikembangkan sampai area tertentu, sepeti:
ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan bias praktek dirumahsakit, klinik,
unit kesehatan, di rumah dan layanan lainnya.
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi,
yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (inservice training)(Djam’an
Satori, dkk;2008;1,5).
2
Mengenai ciri-ciri jabatan tersebut sebagai profesi, beberapa ciri-ciri yang di berikan adalah
sebagaimana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi:
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dengan teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik
5. pekerjaan yang mendapat imbalan jasa
6. pekerjaan yang dilaksanakan olehorang yang memiliki profesi tersebut
Menurut Djam’an Satori, dkk cirri-ciri profesi adalah sebagai berikut:
3
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakui
keberhasilan anggotanya
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan
yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
13. mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap
anggotanya
14. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila dibanding dengan jabatan lain)
Pengertian profesional menunjuk 2 hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan
penampilanseseorang dalam melakukan pekerjaannyayang sesui dengan profesinya.
Dalamm pengertian kedua ini, istilah professional dikontraskan dengan “nonprofessional”
atau “amatir”. Dalam kegiatan sehari-hari orang professional melakukan pekerjaan sesuai
dengan ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Selanjutnya Walter Johnson(1956)
mengartikan petugas professional sebagai “….seseorang yang menampilkan suatu tugas
khusus yang memiliki tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu
persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan,
ketrampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi”(Djam’an Satori,dkk;2008)
Profesional juga dapat diartikan sebagai pemberi pelayanan sesui dengan ilmu yang dimiliki
dan manusiawi secara penuh/utuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi melainkan
mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana menghargai diri
sendiri.
Seorang anggota profesi dan melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota
profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi
profesi dapat belajar, untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar
dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang
sehingga pelayanan kepada pemakai ( klien) akan semakin meningkat
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat
bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan filosifi yang dianut keilmuan, metode
kerja, standar praktek, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi
yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai
ciri-ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Ciri-ciri jabatan
professional adalah:
1. Pelakunya secara nyata dituntu cakap dalam bekerja, memiliki keahlian sebagai
tugaskhusus serta tuntutan jenis jabatannya (cenderung spesialis)
2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional bukan hasil pembiasaan atau
latihan rutinyang terkondisi, tetapi perlu memiliki wawasan keilmuan yang mantap.
Jabatan professional menuntut pendidikan.
3. Pekerja professional dituntu berwawasan luas sehingga pilihan jabatan atau kerjanya
harus disadari dengan nilai-nilai tertentu sesuai jabatan profesinya. Pekerja professional
bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, bermotivasi danberusaha berkarya
sebaik baiknya.
4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat atau negaranya.
Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh
pelakunya. Ini menjamin kepantasan berkaryadan sekaligus merupakan tanggung jawab
professional.
Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan. Untuk menjadi jabatan
professional, bidan harus mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan professional, yaitu:
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai
kebutuhan masyarakat.
Sebagai bidan professional, selain memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga
dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberi pelayanan/ asuhan
kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Standar Pelayanan Antenatal
Terdapat 6 standar pelayanan Antenatal, yaitu:
Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
8
5. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku
1. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin Praktik Bidannya atau
fotocopy izin praktiknya di ruang prakti, atau tempat yang mau dilihat
2. bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus mempekerjakan
tenaga bidan yang lain yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
3. Peralatan yang wajib dimiliki menjalankan praktik bidab sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan
4. Dalam menjalankan tugas, bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan
ketrampilan profesinya antara lain dengan:
1. Mengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan
2. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
yang diselengarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi
3. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agar tetap siap
dan berfungsi dengan baik
Wewenang bidan
1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil / bersalin , nifas
dan bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelun
rujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu
2. Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus:
1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar profesi
2. Memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukannya
3. Mematuhi dan melaksnakan protap yang berlaku di wilayahnya
4. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberika dan berupaya secara optima
dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin
3.
9
4. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah
termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui dan masa
antara kehamilan (periode interval)
1. Pelayanan kepada wanita dalam masa pra nikah meliputi konseling untuk remaja putri,
konseling persiapan pra nikah dan pemeriksaan fisik yang dilakukan menjelang
pernikahan. Tujuan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanita
usia subur dan pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan reproduksi,
sehingga dapat berperilaku reproduksi sehat secara mandiri dalam kehidupan rumah
tangganya kelak.
Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, mas persalinan dan masa nifas meliputi
pelayanan yang berkaitan dengan kewenanganyang diberikan. Pelayanan dan pengobatan
kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah kelainan ginekologik ringan,
seperti keputihan dan penundaan haid.Pengobatan tersebut pada dasarnya bersifat
pertolongan sementara sebelum dirujuk kedokter
1. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di luar rumah sakit yang
meliputi:
1. Pertolongan persalinan yang atraumatik, bersih dan aman;
2. Menjag tubuh bayi agar tetaphangat dengan kontak dini
3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan
4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan
5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antar lain melalui perawatan tali pusat secara
higienis,pemberian imunisasi dan pemberian ASI ekslusif.
2. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada bayi (28 hari);
3. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi dibawah 6 bulan
dan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi atas 6 bulan;
4. Memantau tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak
melalui deteksi dini dan stimulasitumbuh kembang balita
5. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai dengan
obat-obatan yang sudah ditetapkan segera merujuk pada dokter
Beberapa tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara lain :
1. Memberikan imunisasi pada wanita usia subur termasuk remaja putri, calon pengantin,
ibu dan bayi;
2.
10
3. Memberikan suntukian kepada penyulit kehamilan meliputi memberi secara
parentalantibiotika pada infeksi/sepsis, oksitosin pada kala III dan kala IV untuk
mencegah perdarahan post partum karena hipotonia uteri, sedativa
padapreeklamsia/eklamsi, sebagai pertolongan pertama sebelum dirujuk
1. Untuk surat keterangan kelahiran yang dapat di buat oleh bidan yng memberikan
pertolongan persalinan dengan menyebutkan bahwa:
1. Identitas bidan penolong persalinan
2. Identitas suami dan ibu mulahirkan
3. Jenis kelamin, berat badan, dan panjang badab anak yng dilahirkan
4.
11
5. Waktu kelahiran ( tanggal, tempat, jam)
1. untuk surat keterangan kematianhanya dapat diberikan kepada ibu dan bayi yang
meninggalpada waktu pertolongan dilakukan dengan menyebutkan
1. Identitas bidan
2. Identitas ibu/bayi yang meninggal
3. Identitas suami dari ibu yang meninggal
4. Identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal
5. Jenis kelamin
6. Waktu kematian( tempat, tnggal, jam)
7. Umur
8. Dugaan penyebab kematian
( MENTERI KESEHATAN RI)
Dr.Ahmad Sujudi
http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………… 1
1.3 Tujuan Mendapatkan Profesi dan Profesionalisme bidan…....... 2
BAB II : PEMBAHASAN TEORI
2.1 Profesi Bidan ……………………...………………………... 3
2.2 Profesionalisme Bidan……………………………………… 5
2.3 Syarat Bidan Profesional……………………….……..…….. 6
2.4 Tanggung jawab Bidan Profesional ……....………………... 7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………. 9
3.2 Saran………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya
peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita untuk mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya
yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati mendampingi serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bainya dengan baik. Zaman prasejarah dalam naskah kuno
sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki
bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh, mereka sudah menunjukkan sikap
etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam
posisi yang lemah yang pada zaman modern ini disebut peran advokasi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang terkait dalam berbahasa yakni :
a. Kenapa pekerjaan seorang bidan bisa disebut profesi ?
b. Bagaimana cara seorang bidan bisa disebut profesionalisme ?
c. Apakah kesimpulan profesi dan professional dalam kebidanan ?
2.1 PROFESI BIDAN
A.Pengerti an Profesi
Didalam suatu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para
anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
dengan dasar ilmu yang sama.
Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode eti k dan
kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.
Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi,
standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi
Kesimpulan
Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh
negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan.Sebagai anggota
profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai pelayan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Kebidanan sebagai profesi merupakan komponen yang paling penting dalam
meningkatkan kesehatan perempuan.
Saran
Penulis menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini banyak sekali kekurangan yang ada
didalamnya. Baik dalam penulisan kata, tanda baca atau yang lainnya. Sehingga penulis banyak
berharap kepada pembaca terutama agar memberikan apresiasinya demi bergunanya karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari, Atik. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.
Profesionalisme Bidan. http://painlesslabor.wordpress.com (di akses pada tanggal 28 September 2012)