Anda di halaman 1dari 12

FA K T O R D E T E R M I N A N D A L A M

K E S E H ATA N
OLEH KELOMPOK 1:
1.AISHA YULYANTICHA (12020170001)

2.SRI ZULAIKAH (12020170002)


3.ANITA SAFITRI (12020170003)
4.ZUYYINATI AWALIYANI (12020170004)

5.AMALIA YULIANTI (12020170005)


6.NOVIA ISMAWATI (12020170006)
7. SITI MUAFIFAH (12020170007)

8. NOOR FAUZIATI (12020170008)


9. PITRI ISNAINI (12020170009)
Strategi promosi kesehatan adalah untuk mewujudkan atau
mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan
efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis.
Strategi Promosi Kesehatan Menurut WHO

1. Advokasi

kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut membantu
atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.

2. Dukungan Sosial (Social support)

kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat


(toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat langsung.


Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri 
P E N I N G K ATA N K E S E H ATA N
M A S YA R A K AT

1. Dukungan promosi kesehatan dalam mengembangkan kebijakan sehat


melalui upaya sosialisasi dan advokasi kepada lintas program dan sektor

2. Penguatan kemitraan melalui organisasi masyarakat dan dunia usaha

3. Kampanye Kesehatan dalam rangka menciptakan lingkungan yang


kondusif melalui berbagai saluran media dan berbagai kesempatan.

4. Mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


(UKBM) melalui Gerakan Masyarakat dan Mobilisasi Sosial.
DETERMINAN KESEHATAN

Definisi : perpaduan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


kesehatan baik individu maupun masyarakat
Teori klasik yang dikembangkan oleh blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat . Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh
terhadap kesehatan adalah :
1. Lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik (sosial, budaya,
ekonomi, politik )
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan / herediter
FAKTOR LINGKUNGAN
Commission on Social Determinants of Health (CSDH) yang dibentuk
oleh WHO pada tahun 2005 memiliki 3 rencana kerja utama untuk
mengkondisikan keadaan sosial untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tiga rencana kerja tersebut adalah
1.Meningkatkan kondisi kehidupan sehari-hari

a. Mempromosikan pemerataan kesehatan sejak konsepsi


b. Menyediakan sumber daya yang merata sejak masa awal kehidupan

c. Membangun lingkungan yang sehat

d. Menyediakan lapangan kerja yang bermakna


e. Proteksi sosial sepanjang siklus hidup

f. Jaminan kesehatan yang universal

2
2. Mengatasi ketidakmerataan distribusi sumber daya dan kuasa

a. Pemerataan kesehatan dalam politik dan perencanaan program

b. Pendanaan yang adil


c. Regulasi pasar yang berkaitan dengan bidang kesehatan

d. Pemerataan hak antar jenis kelamin

e. Pemberian kuasa dalam berpolitik

f. Kepemerintahan global yang adil dan merata

3. Memahami dan mengukur ketidakmerataannya kesehatan dan menindaklanjutinya


Monitoring, penelitian dan pelatihan
1. FAKTOR PERILAKU
Perilaku kesehatan adalah upaya individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan
dengan berbagai determinan kesehatan dan kebijakan dalam meningkatkan status
kesehatan Perilaku individu bahkan masyarakat memberikan pengaruh yang sangat
signifikan dalam menentukan status kesehatan. Perilaku kesehatan dibagi menjadi dua,
yakni perilaku simpel yang umumnya berkaitan dengan penyakit menular contohnya
hubungan seks bebas dan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.
Gaya hidup yang berpengaruh pada suatu penyakit tidak menular, misal obesitas,
merupakan kumpulan dari berbagai perilaku, seperti gaya hidup sedentari, diet yang
berlebih, aktivitas fisik yang kurang hingga kebiasaan merokok
2. FA K T O R P E L AYA N A N K E S E H ATA N

Pelayanan kesehatan, dikatakan oleh Detels, et al. (2015) berfungsi untuk mencegah atau
memperlambat onset kecacatan atau kematian, meredakan atau mengendalikan nyeri atau
penderitaan dan menyediakan informasi mengenai diagnosis dan prognosis. Pelayanan
kesehatan yang dimaksud dapat berupa dokter, perawat, bidan ataupun staf administrasi yang
bekerja di rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan primer atau praktek pribadi. efektivitas
pelayanan kesehatan dapat dinilai dari rendahnya angka kematian ataupun cakupan
imunisasi, menegaskan bila pelayanan kesehatan harus berfungsi lebih dari sekedar
menunggu pasien datang dan bergerak proaktif untuk menangani masalah sebelum masalah
itu ada dan mencari berbagai determinan kesehatan yang berpengaruh dalam masyarakat.
3. FAKTOR GENETIKA

Karakteristik pribadi setiap orang, seperti jenis kelamin, usia dan


ras, merupakan salah satu penentu tingkat kesehatan masyarakat ,
Ariani, Soeharso dan Sjarif (2017, p.105) menyatakan bila kelainan
genetik masih belum dianggap sebagai masalah yang serius, namun
data dari WHO menunjukan bila 11% dari kematian anak di bawah
5 tahun disebabkan oleh kelainan kongenital (WHO, 2015).
Kelainan genetik yang paling sering ditemukan adalah Down Syndrome (78.6%)
berdasarkan hasil pemeriksaan kromosom 103 pasien dengan gangguan malformasi
kongenital, selain itu juga umum ditemukan gangguan pembentukan lempeng saraf,
thalasemia dan defisiensi G6PD (Ariani, Soeharso dan Sjarif, 2017). Penyakit tidak
menular yang juga diketahui dapat diwarisi sifatnya seperti hipertensi, stroke,
gangguan jantung, kanker, asma dan diabetes mellitus juga terus mengalami
peningkatan dalam prevalensi (Riskesdas, 2007 dan Riskesdas, 2013). Genetik dalam
kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam proses deteksi dini, skrining dan
evaluasi faktor resiko, prediksi penyakit dan prediksi efek farmakogenetik.

Anda mungkin juga menyukai