3. Pengertian KEK
Penelitian (Paramata dan Sandalayuk, 2019) kekurangan
energi kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat
gizi.
PATOFISIOLOGI KEK
a. pertama ketidakcukupan zat gizi ini berlangsung lama maka
persediaan/cadangan jaringan akan digunakan untuk memenuhi ketidakcukupan
itu.
b. Kedua, apabila ini berlangsung lama, maka akan terjadi kemerosotan jaringan,
yang ditandai dengan penurunan berat badan.
S
1. Identitas
3. Riwayat kesehatan klien
Tidak memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit menular
Nama : Nn. A
dan menurun
Umur : 20 tahun
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Agama : Islam
Di keluarga tidak ada/ sedang memiliki riwayat penyakit
Suku : Kutai
Pendidikan : SMA menular dan menurun
Pekerjaan : Mahasiswa 5. Riwayat Menstruasi
Alamat : Desa Sanggulan RT.11 Riwayat menstruasi teratur, siklus 24 hari, lama haid 4-7 hari,
setiap hari ganti pembalut 2-3x, warna darah merah segar, encer,
2. Alasan datang periksa/ Keluhan utama pertama haid usia 12 tahun.
Nn.A datang dan mengatakan ingin imunisasi Tetanus 6. Riwayat Imunisasi
Toksoid untuk persiapan pernikahan. Klien berencana Klien mengatakan terakhir mendapatkan imunisasi TT pada saat
menikah tanggal 22 oktober 2022 dan tidak ingin duduk di bangku sekolah dasar pada saat smp sampai dengan
menunda kehamilannya kuliah tidak pernah di imunisasi Tt lagi.
ungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi Makan 2-3x/hari
Minum air putih 1,5 L/hari
Eliminasi BAK 4-5x/hari, BAB 1x/hari
Istirahat Tidak ada tidur siang dan tidur malam 6 jam/hr
Aktivitas Klien bisa mengerjakan aktivitas sehari hari tanpa dibantu atau dibantu oleh
anggota keluarga yang lain
Personal Hygiene Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, dan ganti celana dalam
2x/hari
Kebiasaan Tidak ada mengkonsumsi alkohol dan jamu, tidak merokok dan tidak
menggunakan narkoba
Seksualitas Klien belum pernah melakukan hubungan seksual
O
Wajah : Tidak pucat, tidak ada massa
1. Pemeriksaan Umum
dan tidak ada edema
Keadaan umum : Baik
Mata : Simetris, sklera warna putih,
Kesadaran : composmentis konjungtiva merah muda.
Mulut : Bibir simetris dan lembab, tidak
- Tanda-tanda Vital
pucat, tidak pecah pecah dan tidak ada
Tekanan darah : 110/70 sariawan
Suhu : 36,50C
Payudara : tidak dilakukan
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit Abdomen : Tidak ada pembesaran, tidak
teraba massa, tidak ada nyeri tekan
- Antropometri
Tinggi badan : 148 cm Genetalia : Tidak dilakukan
Berat badan : 37 kg
LILA : 20 cm
Pemeriksaan Penunjang
KEK dapat diketahui dengan cara pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan ambang batas (cut off
point) kurang dari 23,5 cm. Status KEK dilihat dari pengukuran LILA dan IMT. Subjek dikatakan memiliki
resiko KEK jika hasil pengukuran LILA <23,5 cm dan IMT <18,5 kg/m². Calon pengantin wanita yang
memiliki LILA < 23,5 cm dan IMT <18,5 kg/m² termasuk dalam KEK ( 17-18,5 kg/m² KEK tingkat I, 16-
16,9 kg/m² KEK Tingkat II, <16 kg/m² KEK tingkat III). Santals, et all (2010) dalam Umisah, Igna NA,
(2017).
TERIMA
KASIH