100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
403 tayangan17 halaman
Makalah ini membahas tiga jenis pelayanan kebidanan yaitu pelayanan mandiri, kolaborasi, dan rujukan. Pelayanan mandiri adalah tanggung jawab penuh bidan tanpa campur tangan lain. Pelayanan kolaborasi melibatkan berbagi tanggung jawab antar tenaga kesehatan. Pelayanan rujukan bertujuan meningkatkan mutu dengan mengirim pasien ke fasilitas lebih maju.
Makalah ini membahas tiga jenis pelayanan kebidanan yaitu pelayanan mandiri, kolaborasi, dan rujukan. Pelayanan mandiri adalah tanggung jawab penuh bidan tanpa campur tangan lain. Pelayanan kolaborasi melibatkan berbagi tanggung jawab antar tenaga kesehatan. Pelayanan rujukan bertujuan meningkatkan mutu dengan mengirim pasien ke fasilitas lebih maju.
Makalah ini membahas tiga jenis pelayanan kebidanan yaitu pelayanan mandiri, kolaborasi, dan rujukan. Pelayanan mandiri adalah tanggung jawab penuh bidan tanpa campur tangan lain. Pelayanan kolaborasi melibatkan berbagi tanggung jawab antar tenaga kesehatan. Pelayanan rujukan bertujuan meningkatkan mutu dengan mengirim pasien ke fasilitas lebih maju.
Maryani ( PO 71242200004) Rosnaini ( PO 71242200022) Misdarna Nofa (PO 71242200029)
POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI JURUSAN PROFESI KEBIDANAN 2020 Latar Belakang Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya. Di dalam bahasa Inggris, kebidanan diterjemahkan sebagai “Midwifery” sedangkan bidan disebut sebagai “Midwife”. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
Bagaimana Pelayanan Mandiri ? Bagaimana Pelayanan Kolaborasi ? Bagaimana Pelayanan Rujukan ? Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
Untuk memenuhi tugas konsep kebidanan yang diberikan Untuk mengetahui bagaimana pelayanan madiri kebidanan Untuk mgetahui bagaimana pelayanan kolaborasi kebidanan Untuk mgetahui bagaimana pelayanan rujukan kebidanan Pembahasan
Pelayanan Mandiri Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang difokuskan pada pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi,bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia yang berkualitas dimasa depan.
Pelayanan kebidanan primer atau mandiri merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)Nomor 28 tahun 2017 tentang Izin dan PenyelenggaranPraktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi Kewenangan normal:
Pelayanan kesehatan ibu Pelayanan kesehatan anak Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter. Tugas pelayanan Mandiri/ Primer Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya, meliputi:
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
2) Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai klien.
3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien /keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga.
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB.
8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas. Pelayanan Kebidanan Kolaborasi Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien dalam praktiknya,kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaaan dan pemberian asuhan.masing –masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan dilakukan.petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan asuhan.
Pelayanan kebidanan kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.tujuan pelayanan ini adalah berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang linkup masing-masing Elemen kolaborasi mencakup: Harus melibatkan tenaga ahli dengan keahlian yang berbeda,yang dapat bekerjasama secara timbale balik dengan baik Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama Kelompok harus memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota tim tersebut. . C. Pelayanan Kebidanan Rujukan Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkan perawatan khusus dari dokter spesialis. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkam terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal (Depkes RI, 2007) kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional serta tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. a. Tujuan sistem rujukan Tujuan umum sistem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu (Kebidanan Komunitas). Tujuan umum rujukan untuk memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang pelaksanaan rujukan medis dalam rangka menurunkan IMR dan AMR.
Tujuan khusus sistem rujukan adalah:
Meningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam rangka menangani rujukan kasus “resiko tinggi” dan gawat darurat yang terkait dengan kematian ibu maternal dan bayi. Menyeragamkan dan menyederhanakan prosedur rujukan di wilayah kerja puskesmas. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan eksternal.
Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk.
Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah). Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan rujukan kesehatan.
Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah. Jenis rujukan medik: Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain. Transfer of specimen. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. Transfer of knowledge/personel. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus dan demonstrasi operasi (transfer of knowledge). Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit yang lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat provinsi atau institusi pendidikan (transfer of personel). Tata laksana rujukan dapat berlangsung antara lain : · Internal antar petugas di satu rumah sakit. · Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas. · Antara masyarakat dan Puskesmas · Antara satu Puskesmas dan Puskesmas lainnya. · Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. · Internal antara bagian / unit pelayanan di dalam satu Rumah Sakit. · Antar Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan Rumah Sakit. . Persiapan – Persiapan Yang Harus Diperhatikan Dalam Melakukan Rujukan Singkatan “BAKSOKUDa” dapat digunakan untuk mengingat hal – hal penting dalam mempersiapkan rujukan, yang dijabarkan dalam: B ( Bidan ) : Pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan. A ( Alat ) : Bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan seperti : Spuit, infus set, tensi meter, stetoskop dll. K ( Keluarga ) : Beritahu keluarga kondisi terakhir ibu ( klien ) dan alasan mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu ( klien ) ke tempat rujukan. S ( Surat ) : Berikan surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu ( klien ), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan atau obat – obat yang telah diterima ibu ( klien ) O ( Obat ) : Bawa obat – obat essensial diperlukan selama perjalanan merujuk K (Kendaraan) :Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien)dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat. U ( Uang ) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan – bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan. Da ( Darah ) :siapkan darah untuk transfursi Kesimpulan Pelayanan kebidanan mandiri adalah pelayanan yang dilakukan oleh seorang bidan tanpa intervensi dari pihak lain dalam menjalankan asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab atau kerja sama denga rekan sejawat atau tenaga kerja atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dann dalam praktiknya kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerja sama dalam penatalaksanaan dalam pemberian asuhan Pelayanan rujukan kebidanan adalah yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya Saran Sebagai bidan kita harus menjalankan kebidanan mandiri yang bagus dan baik dlam masyarakat, selain itu pelayanan masyarakat yang lain juga harus mampu membantu dlam perjalanan pelayanan ini dan Untuk masyarakat dimohon untuk bisa membantu asuhan mandiri Sebaiknya bidan melakukan kolaborasi dengan sesama bidan atau tenaga kesehatan lainnya jika menemukan pasien yang membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditangani bidan sendiri tapi juga membutuhkan tenaga kesehatan yang lain. Sebaiknya merujuk pasien atau klien harus ditempat yang tepat dan menghantar pasien atau klien sampai di rumah sakit atau tempat yang memiliki tenaga kesehatan yang lebih ahli TERIMAKASIH