KELOMPOK V
Emi Hayati
Halijah
Sri Rezeki
JURUSAN KEBIDANAN
2020
PEMBAHASAN
2. Infeksi Bakteri
a. Grub B Streptococcus
Early onset menyebabkan sepsis neonatal, terutama 6-72 jam postpartum.
Late onset terjadi 1-3 minggu postpartum menyebabkan meningitis
b. Syphilis
Infeksi antepartum menyebakan kelahiran premature, kematian janin, dan infeksi
neonatal
3. Infeksi Parasit
a. Toxoplasma
Infeksi trimester awal menyebabkan malformasi kongenital.
Retinochoroiditis
Kalsifikasi intracranial
anemia, trombositopenia, jaundice
Mikrosefali
Retardasi mental, kejang, visual def spastisitas
Sensorineural hearing loss
4. Puerperal Infection
a. Definisi
Infeksi yang terjadi akibat luka pada jalan lahir pasca persalinan (biasanya pada
tempat implantasi plasenta). Terjadinya kenaikan suhu > 38 derajat celcius selama 2
hari berturut-turut setelah 24 jam pasca persalinan selama 10 hari pertama masa nifas.
Etiologi paling banyak yaitu streptococcus sp, staphylococcus sp, dan flora normal.
b. Faktor Predisposisi
Faktor antepartum terdiri dari anemia, nutrisi, hubungan seksual, dan PROM
Faktor Intrapartum terdiri dari masuknya bakteri pathogen ketika partus (contoh:
infeksi intrauterine, kandung kemih), Trauma ( robekan/luka jahitan), manual
plasenta, dan perdarahan.
c. Patogenesis
Terdapat faktor resiko, sehingga bertambah inokulasi dan kolonisasi bakteri.
Meningkatnya kondisi optimal untuk bakteri anaerob sehingga proliferasi dan invasi
mikroba ke jaringan.
Infeksi pada daerah local (perlukaan) menjalar ke daerah sekitarnya.
d. Jenis-Jenis
Luka perineum, vulva, vagina, dan serviks, lakukan drainase cairan, nyeri dan panas
pada lokasi yang terdapat luka terinfeksi, meningkat serta menggigil bisa disertai
nanah (akut).
Sapremia (Retention Fever) demam akibat retensi gumpalan darah atau selaput
janin, demam dan perdarahan yang cukup banyak
Sepsis Puerpuralis keadaan umum kurang bagus (gejala sepsis), suhu meningkat serta
menggigil, bila terjadi dalam waktu cukup lama bisa terjadi penurunan Hb karena
hemolysis dan leukositosis
Endometritis bisa disertai uterotonik untuk pengeluaran lokhea, demam remiten 48
jam setelah post partum, lokia meningkat, merah cokelat, berbau, subincolusi uteri.
Biasanya suhu menurun dengan sendirinya dan normal pada hari ke 7 sampai 10
postpartum
Parametritis, lakukan insisi pada cavum douglas, suhu akan tetap tinggi hingga diatas
1 minggu postpartum. Biasanya disertai nyeri pada sebelah atau kedua belah perut
bawah.
Salpingitis , sering disebabkan oleh conorrhea terjadi pada minggu ke 2 postpartum,
demam disertai menggigil, nyeri pada perut bagian bawah.
Peritonitis, demam menggigil disertai perut kembung, nyeri seluruh perut( bisa
terdapat defence muscular), gangguan hemodinamik.
Lain-lain (Thromboplebitis pelvic maupun femoralis)
e. Tatalaksana
Beberapa pilihan antimikroba
Sephalosporine seperti cefoxitin, cefotaxime
Penilicin, ticarcilin
Penghambat lactamase seperti asam klavulanat, sulbactam dapat dikombinasi dengan
ampicillin, amoxilin
Metronidazole
Imipenem seperti carbapenem yang merupakan broad-spectrum
5. Lokia
Lokia adalah cairan yang keluar dari rahim, merupakan hasil secret dari luka yang
nantinya akan berubah sesuai dengan waktu penyembuhan. prosesnya sebagai berikut:
Lokia rubra (2 hari pertama), seperti kemerahan karena darah
Lokia serosa (3-4 hari), seperti darah yang sudah encer.
Lokia alba (hari ke 10), seperti cairan putih ke kuning-kuningan
Adanya lokia yang berbau ditambahkan dengan gejala-gejala infeksi lain
mengindikasikan adanya imfeksi saat masa nifas. Lokia menjadi salah satu tanda
ataupun specimen penting dalam pendiagnosisan dari infeksi masa nifas
6. Mastitis
Diagnosa
Payudara keras, memerah nyeri
Demam (Suhu >38)
Biasanya terjadi di minggu ketiga-keempat postpartum (namun bisa terjadi kapanpun
selama menyusui)
Tatalaksana
Umum = bedrest dan asupan cairan lebih banyak.
Khusus=
1. Antibiotik = kloksasilin 500 mg per oral (setiap 6 jam) selama 10-14 hari atau
eritromisin 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10-14 hari.
2. Edukasi untuk terus menyusui , dimulai dari payudara yang sehat .
3. Kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
4. Paracetamol 3x500 mg per oral
7. Bendungan Payudara (Breast Engorgement)
Diagnosa
Payudara bengkak, keras, nyeri, dan tidak ada demam
Tatalaksana
Gunakan bra yang pas
Kompres dengan kain basah/hangat selama 5 menit sebelum menyusui
Setelah menyusui, kompres dengan air dingin
Urut payudara dari pangkal menuju putting
Susukan bayi 2-3 jam sekali sesuai keinginan bayi
pada masa awal atau bila bayi yang menyusu tidak mampu menggosongkan payudara,
boleh dibantu dengan pompa atau pengeluaran secara manual.
Paracetamol 3x500 mg bila perlu untuk mengurangi nyeri.