Anda di halaman 1dari 28

PERAWATAN PAYUDARA

1. Halsabila Alfisyahrin (P07120119059) 3. I Nyoman Agus Purnama (P07120119061)


2. Heliza Dwi Putri (P07120119060) 4. Ica Santika (P07120119062)
Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO, 2013) menyusui adalah sumber
terbaik dari makanan untuk bayi dan anak-anak dan salah satu cara yang
paling efektif untuk menjamin kesehatan anak dan kelangsungan hidup. Bayi
juga mungkin kurang rentan terhadap diabetes dan tampil lebih baik dalam tes
kecerdasan, tetapi secara global diperkirakan hanya 38 % bayi yang diberikan
ASI eksklusif selama enam bulan (WHO 2013).
Pengertian
Perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan
pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan
payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau datar. Puting susu demikian
sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan baik dengan
mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting susu
lebih mudah sewaktu menyusui.
Masalah Menyusui
01 Abses Payudara

02 Payudara Bengkak

03 Saluran susu tersumbat

04 Kelainan anatomi puting

05 Putting Susu Lecet

06 Mastisis

07 Bayi Engan Menyusu


Latar Belakang
Beberapa ibu postpartum tidak langsung mengeluarkan ASI setelah melahirkan
karena pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek
antara rangsangan mekanik, saraf, dan bermacam macam hormon yang
berpengaruh terhadap pengeluaran oksitosin.

Pengeluaran hormon oksitosin selain dipengaruh oleh isapan bayi juga


dipengaruhi oleh reseptor yang terletak pada sistem duktus, bila duktus
melebar atau menjadi lunak maka secara reflektoris dikeluarkan oksitosin oleh
hipofise yang berperan untuk memeras air susu dari alveoli
Berdasarkan
Data &
Survei
Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI, 2007).

usia lebih dari 25 tahun, sepertiga wanita di


dunia (38%) tidak menyusui bayinya
karena terjadi pembengkakan payudara. Di
Indonesia, angka cakupan ASI eksklusif
mencapai 32,3%. SDKI (2008-2009)
menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui
mengalami mastitis dan putting susu lecet.
5 ibu menyusui di Dinoyo Tangsi ,
didapatkan hasil 3 ibu mengalami
Berdasarkan masalah-masalah pada payudara yaitu

Data & seperti nyeri payudara, payudara yang

Survei membengkak, dan produksi air susu


yang kurang.
Hal ini disebabkan karena
kurangnnya pengetahuan ibu tentang
perawatan payudara dan puting susu
selama hamil dan menyusui.
01 Manfaat Perawatan payudara

Manfaat Kondisi payudara biasanya akan berubah-ubah setelah


tiga hari pasca melahirkan.
 memudahkan si kecil mengkonsumsi ASI.
 Pemeriksaan ini juga bisa merangsang produksi ASI
dan mengurangi resiko luka saat menyusui.
 menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan
puting susu,
 melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga
memudahkan bayi untuk menyusui,
 merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga
produksi ASI banyak dan lancar,
 dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara
dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya serta
mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui
Penyuluhan perawatan payudara
Health Education melalui penyuluhan-penyuluhan pada ibu hamil yang disertai demonstrasi
cara perawatan payudara sebelum dan setelah melahirkan dengan benar, serta peragaan
tentang perawatan payudara pada saat kontrol kehamilan dan kunjungan masa nifas, dimana
penyuluhan dapat mengembangkan kemampuan ibu dalam mengambil keputusan yang
merupakan informasi keterpaduan menalar ilmiah dan sistematis.

Upaya ini dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam perawatan payudara secara baik dan
benar sebagai upaya preventif terhadap masalah menyusui sehingga proses menyusui dapat
berjalan dengan lancar dan merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
bayi.
Hal yang Perlu diperhatikan
Sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum
menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan minimal satu kali dalam sehari dan
tidak diperkenankan mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya.
Sebaiknya hidari melakukan masase payudara dan puting susu sebelum kehamilan memasuki
usia 36 minggu untuk mencegah terjadinya kontraksi uterus akibat sekresi hormon oksitosin
Rumusan Masalah
Perawatan payudara
Tujuan perawatan payudara untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
Pentingnya
tersumbatnya saluran susu, sehingga
pengeluaran ASI lancar. Perawatan 05 Perawatan payudara

payudara dilakukan sedini mungkin,


bahkan tidak menutupi kemungkinan 04
perawatan payudara sebelum hamil sudah
mulai dilakukan. 03 Bagaimanakah cara mencegah
terjadinya penyumbatan?.

Perawatan
02 Bagaimanakah cara Menjaga bentuk
Payudara 01 buah dada tetap bagus?.
Bagaimanakah cara menonjolkan puting
susu?.
Bagaimanakah cara mengenyalkan puting susu, supaya
tidak mudah lecet?.
Bagaimanakah cara menjaga kebersihan payudara
sehingga terhindar dari infeksi?
A. Konsep perawatan payudara
1. Definisi perawatan payudara
Perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada
saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan

payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau datar.

2. Etiologi Perawatan Payudara


ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi
mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan
energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ.
Pentingnya ASI bagi bayi sehingga perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang
serius. Hal ini juga karena untuk menunjang pemberian air susu ibu.
3. Teknik perawatan payudara

Beberapa Keadaan Yang Berkaitan Dengan Teknik Dan Saat Perawatan Payudara antara lain :

1) Puting Lecet
a. Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan
janganmenggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi.
b. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatnnya dapat
dimulai pada usia kehamilan 6 bulan atas.
c. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai
pada usia kehamilan diatas 8 bulan.
d. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dilakukan lebih dini, yaitu
usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6
bulan.
Cara perawatan puting susu datar atau masuk Ke dalam Antara Lain:

a. Puting susu diberi minyak atau baby oil.


b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting.
c. Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah ± 20
kali (gerakannya kearahluar)
d. Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu
e. Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan ± 20 kali
( Saiffudin, 2010).
2) Penyumbatan Kelenjar Payudara

Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan
bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering
mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat
menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui, sehingga
bisa mengeringkannya dengan efektif. Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu ibu dari payudara itu
setiap kali selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit beberapa kali
dalam sehari atau mandi dengan air hangat beberapa kali, lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar
area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-lahan turun ke arah puting susu
3) Pengerasan Payudara

Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa membantu mengurangi pengerasan, tetapi jika
bayi sudah menyusui dengan baik dan sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan
sesuatu untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagai contoh, merendam kain dalam air hangat dan
kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyuusi bayi. Mungkin
ibu juga bisa mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual atau dengan
menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan
ketika tidak sedang menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan.
4. CARA PERAWATAN PAYUDARA AGAR BERHASIL
Ada beberapa tips perawatan payudara antara lain:
a. Pengurutan harus dilakukan secara sistematis dan teratur minimal 2 kali sehari.
b. Merawat Puting Susu dengan menggunakan kapas yang sudah diberi baby oil lalu di tempelkan
selama 5 menit
c. Memperhatikan kebersihan sehari-hari.
d. Memakai BH yang bersih dan menyokong payudara .
e. Jangan mengoleskan krim, minyak, alcohol, atau sabun pada puting susu
5. TEKNIK DAN CARA PERAWATAN PAYUDARA
Tehknik Dan Cara pengurutan payudara di Paparkan Oleh Siti, 2012 antara lain :
a. Massase
Pijat sel-sel pembuat ASI dan saluran ASI tekan 2-4 jari ke dinding dada, buat gerakan melingkar pada satu titik di area
payudara Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara, dapat mengikuti gerakan spiral. mengelilingi
payudarake arah putting susu ataugerakan lurus dari pangkal payudara ke arah puting susu.

b. Stroke
1. Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu dengan jarijari atau telapak tangan.
2. Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara diseluruh bagian payudara.
3. Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang pengaliran ASI (hormon oksitosin).
c. Shake (goyang)
Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara dengan lembut, biarkan gaya tarik bumi meningkatkan stimulasi
pengaliran.
6. Dampak Jika Tidak Melakukan Perawatan Payudara
a. Puting susu kedalam
b. ASI lama keluar
c. Produksi ASI terbatas
d. Pembengkakan pada payudara
e. Payudara meradang
f. Payudara kotor
g. Ibu belum siap menyusui
h. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet (Prawirohardjo, 2011).
PEMIJATAN PAYUDARA PAYUDARA

• Pijatan dimulai dari pangkal payudara.


• Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau tiga jari
(ditambah jari manis).
• Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik, lalu pindahkan jari
ke daerah berikut:
• Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting susu.
• Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
• Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah
puting.
• Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
• Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking
7. Cara Melakukan Perawatan Payudara
Adapun cara perawatan payudara Menurut Siti (2012), antara lain:
a. Tempelkan kapas yang sudah di beri minyak atau baby oil selama 5 menit, kemudian putting susu di
bersihkan.
b. Letakan kedua tangan di antara payudara
c. Mengurut payudara dimulai dari arah atas, kesamping lalu kearah bawah.
d. Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kearah sisi kanan.
e. Melakukan pengurutan kebawah dan kesamping.
f. Pengurutan melintang telapak tangan mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari
payudara, ulangi gerakan 20 – 30 kali.
g. Tangan kiri menopang payudara kiri 3 jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan
mulai dari pangkal payudara sampai pada puting susu, lakukan tahap yang sama pada payudara kanan.
h. Membersihkan payudara dengan air hangat lalu keringkan payudara dengan handuk bersih, kemudian
gunakan bra yang bersih dan menyokong.
B. Konsep Bendungan ASI
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu. Pada
bendungan, payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik
tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dengan alveoli meingkat.
Payudara menjadi bengkak, merah dan mengkilap.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan ASI, yaitu:
1. Pengosongan mamae yang tidak sempurna Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada Ibu yang
produksi ASI-nya berlebihan. apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu & payudara tidak dikosongkan, maka
masih terdapat sisa ASI di dalam payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI.
2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif
Pada masa laktasi, bila Ibu tidak menyusukan bayinya sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap, maka akan
menimbulkan bendungan ASI.
3. Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar
Teknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat
bayi menyusu. Akibatnya Ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan
ASI.
4. Puting susu terbenam
Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu. Karena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola,
bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi bendungan ASI.
5. Puting susu terlalu panjang
Puting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola dan
merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan ASI. Akibatnya ASI tertahan dan menimbulkan bendungan ASI
( Prawirohardjo, 2012).
Pencegahan Bendungan ASI:
1. Menyusui secara dini, susui bayi segera mungkin (sebelum 30 menit) setelah dilahirkan
2. Susui bayi tanpa dijadwal (on demand)
3. Keluarkan asi dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi
4. Perawatan payudara pasca persalinan

Faktor Predisposisi Bendungan ASI

1. Faktor hormon
2. Hisapan bayi
3. Pengosongan payudara
4. Cara menyusui
5. Faktor gizi
6. Kelainan pada puting susu
alat:
1. Handuk 2 buah
2. Washlap 2 buah
3. Waskom berisi air dingin 1 buah
4. Waskom berisi air hangat 1 buah
5. Minyak kelapa/baby oil
6. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa
secukupnya
7. Baki, alas dan penutup
a. Pengurutan Pertama
Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil.
Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping, bawah, dan
melintang sehingga tangan menyangga payudara, lakukan 30 kali selama 5 menit.
b. Pengurutan kedua
Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil.
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan
Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara kearah
puting, demikian pula payudara kanan lakukan 30 kali selama 5 menit (Manuaba, 2010).
c. Pengurutan ketiga
Licinkan telapak tangan dengan minyak
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri.Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian
tulang kepalantangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu
lakukan 30 kali selama 5 menit.
Kesimpulan
Perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas
untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau datar. Puting
susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu
mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting susu lebih mudah sewaktu menyusui.

Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan
sebagai berikut :
• Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
• Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
• Untuk menonjolkan puting susu
• Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai