Anda di halaman 1dari 15

konsep

proses
keperawatan
BY DWI NADE HENIVA
PENGERTIAN
Proses keperawatan adalah suatu metode yang
sistematis dan terorganisasi dalam pemberian
asuhan keperawatan yang difokuskan pada reaksi dan
respons unik dari individu pada suatu kelompok atau
perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami
baik secara actual ataupun potensial.
Tujuan umum dari proses keperawatan
adalah sebuah sistem. Apa pun yang tergolong
sistem, tujuannya adalah peningkatan kualitas.
Sistem pada proses keperawatan akan
menciptakan pelayanan asuhan keperawatan
yang berkualitas dengan indikator teratasinya
semua masalah yang terkait dengan kebutuhan
dasar manusia pada klien. Sementara itu, tujuan
khususnya sebagai berikut:

1. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait


kebutuhan dasar manusia pada klien.
2. Dapat menentukan diagnosis keperawatan.
3. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang
tepat untuk mengatasi diagnosis keperawatan.
4. Terlaksananya tindakan-tindakan
keperawatan secara tepat dan terencana.
5. Diketahuinya perkembangan klien
6. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan
asuhan
Manfaat Proses Keperawatan
01 02

Perawat akan mempunyai Dengan proses keperawatan,


rasa percaya diri. perawat akan memberikan
peningkatan kualitas asuhan
03 keperawatan
04
Proses keperawatan yang
diterapkan akan membantu Proses keperawatan yang
pengembangan profesionalisme terdokumentasi dengan baik, akan
perawat sendiri, khususnya dan memu dahkan bagi staf perawat
keperawatan pada umum nya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
Sementara bagi klien, pentingnya proses
keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan
perencanaan keperawatan, dan akan meningkatkan kerja
sama klien dalam pelak sanaan tindakan keperawatan.
2. Proses keperawatan menjamin klien akan mendapatkan
asuhan ke perawatan yang berkesinambungan.
3. Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan kekurangan
tindakan.
4. Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan yang prima.
Sifat Proses Keperawatan
1. Terbuka dan Fleksibel
Proses keperawatan menganut sistem terbuka. Jika
sewaktu-waktu terjadi perubahan respons klien
maka akan memberikan perubahan terhadap
diagnosis, rencana dan tindakan yang akan Anda
diberikan.
Dilakukan Melalui Pendekatan Individual
2. Penanganan Masalah yang Terencana
Terkait masalah yang dihadapi klien, ada banyak
hal yang bersifat individual dan merupakan privasi
klien. Oleh sebab itu, tidak kepada semua perawat
diberikan kepercayaan oleh klien, atau tidak semua
data (yang sehubungan dengan masalah
keperawatan) akan disampaikan oleh klien kepada
Anda. Pada situasi seperti ini, dibutuhkan suatu
pendekatan yang individual kepada klien.
3. Penanganan Masalah yang Terencana
Setelah masalah keperawatan ditemukan, yang ditunjang
oleh data yang merupakan karakteristik dari masalah.
Selanjutnya, Anda akan menyusun perencanaan yang
berlandaskan pada ilmu keperawatan yang kokoh Semua
perencanaan yang disusun berdasarkan konsep keilmuan
dan pr nasionalisme Anda sebagai seorang perawat.
4. Mempunyai Arah dan Tujuan
Perencanaan yang Anda susun mempunyai arah dan tujuan
yang akan dicapai dalam batasan waktu tertentu.
5. Merupakan Siklus yang Saling Berhubungan
Setiap tahap saling berhubungan dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Peng kajian menjadi tahap yang paling
mendasar. Jika pengkajian Anda ga gal, dalam artian tidak
memperoleh data yang tepat dan akurat, ini akan
menyebabkan kesulitan bagi Anda dalam mengenali
masalah dan menimbulkan kesalahan dalam menyusun
diagnosa keperawatan
6. Terdapat Validasi Data dan Pembuktian Masalah
Selalu ada pengkajian ulang terhadap data yang Anda
lakukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengkajian
betul-betul data yang diperoleh dari alat yang terukur dan
diperoleh oleh Anda sebagai perawat yang terampil dan
ahli
7. Menekankan Terjadinya Umpan Balik dan Pengkajian
Ulang yang komprehensif

Pada saat Anda melaksanakan pengkajian hingga Anda


melakukan evaluasi keperawatan, selalu ada perubahan
respons yang merupakan umpan balik bagi Anda sebagai
perawat dan akan menjadi data baru. Kemudian pada saat
evaluasi prinsipnya, yaitu melakukan kembali pengkajian
sebagaimana pengkajian dilakukan pertama kali ketika
klien masuk rumah sakit.
Tahap-Tahap Proses
Keperawatan
Tahap I (Pengkajian)

Pengkajian merupakan Tujuan pengkajian adalah


komponen penting (critical) untuk mengumpulkan
dalam proses keperawatan. informasi dan membuat data
Pengkajian yang tidak lengkap dasar klien. Pengkajian
dan tidak benar dapat
dilakukan saat klien masuk
menyebabkan kesalahan dalam
instansi pelayanan kesehatan
merumuskan diagnosis
keperawatan
Tahap II (Diagnosis Keperawatan)

Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang dibuat


oleh pe rawat profesional yang memberi gambaran tentang
masalah atau status kesehatan klien, baik aktual maupun
potensial, yang ditetap kan berdasarkan analisis dan
interpretasi data hasil pengkajian. Pernyataan diagnosis
keperawatan harus jelas, singkat, dan lugas terkait masalah
kesehatan klien berikut penyebabnya yang dapat diatasi
melalui tindakan keperawatan
Tahap III (Perencanaan)

Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien,


keluarga, dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana
tindakan keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien.
Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang meng
gambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang di
lakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
diagnosis keperawatan
Tahap IV (Implementasi)
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatanan guna membantu klien
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat
pada tahap implemen tasi adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan
un tuk menciptakan hubungan saling percaya dan saling bantu, ke kemampuan
melakukan teknik psikomotor, kemampuan melakukan observasi sistematis,
kemampuan memberikan pendidikan kese hatan, kemampuan advokasi, dan
kemampuan evaluasi. Intervensi keperawatan berlangsung dalam tiga tahap. Fase
pertama merupakan fase persiapan yang mencakup pengetahuan tentang validasi
rencana, implem rencana persiapan klien dan keluarga. Fase kedua merupakan
puncak implementasi kepe rawatan yang berorientasi pada tujuan. Pada fase ini,
perawat berusaha mengumpulkan data yang dihubungkan dengan reaksi klien. Fase
ketiga merupakan terminasi perawat-klien setelah imple mentasi keperawatan selesai
dilakukan.
Tahap V (Evaluasi)
Penilaian terakhir proses keperawatan didasarkan pada tujuan
keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu
asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari
kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi
pada individu. Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
keperawatan yang me rupakan perbandingan yang sistematis
dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai