1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial
maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis
Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.
a. Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga
dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut
aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.Data tersebut
harus akurat dan mudah dianalisis.
Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan
pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga
pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai
dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c. Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan.Masalah
kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan)
tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis.Selanjutnya disusun Diagnosis
Keperawatan sesuai dengan prioritas.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi,
sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus
segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu
: Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang
kesehatan dan keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Actual :Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.
Resiko:Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah
keperawatan kemungkinan.
Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam transisi
dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi
yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
3. Rencana keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status
kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam
laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka
panjang(potter,1997)
4. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.Tahap
pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan
meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
5. Evaluasi
Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam
rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi
Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di
cari penyebab dan cara mengatasinya.
Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali
bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah
terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi
penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai
dengan evaluasi kepada pasien ,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam
dokumentasi keperawatan.
PROSES KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
è Metode
è Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu, teknik dan
ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan Klien dan Keluarga.
Pengkajian
Diagnosis
Perencanaan
Pelaksanaan
Dan Evaluasi
è Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan perkembangan
profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
è Proses Keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik Keperawatan , ( ANA,
1973 ).
è Masuk dalam program pendidikan Keperawatan ( Kurikulum D-III Kep. & S1 Keperawatan ).
II. Tujuan
Proses Keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep berdasarkan
kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat dapat terpenuhi.
Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan
III. Organisasi
Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur pelaksanaan
asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematis dlm memeberikan
asuhan keperawatan kepada klien.
IV. Karakterisitk
1. Tujuan
Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meninmgkatkan
kualitas asuhan Keperawatan kepada klien
2. Sistematika
PK ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara
perawat dengan klien.
3. Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi masalah – masalah kesehatan klien yang di laksanakan secara
berkesinambungan.
4. Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga lainnya.
5. Fleksibel
Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang berhubungan
dengan individu, kelompok, atau masyarakat
Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah pihak.
6. Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang luas,
khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan bahwa asuhan
keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
Humanistik
Holistik
Intervensi keperawatan Harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh ( bio –
psiko – sosio – spiritual ).
Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik keperawatan
dan etika keperawatan.
V. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Profesi Keperawatan
Di Timor – Leste masih adopsi dari standard keperawatan Indonesia dan ANA ( American Nurses
Association ), 1973.
2. Klien
Klien dan Keluarga berpartisipasi secara aktif dalam keperawatan dengan melibatkan ke dalam 5
langka proses keperawatan
3. Perawat
Mningkatkan hubungan antara perawat denga klien dapat di lakukan melalui penerapan proses
keperawatan
Tujuan
Proses
Isi
Tujuan :
Arah sistem
Proses
Isi
Dapat dievaluasi
Input à merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta permasalahan àSusun suatu
rencana dan tindakan keperawatan yang tepat.
Fisiologis
Keamanan
Kasih sayang
Harga diri
Aktualisasi diri
Kebutuhan dasar manusia à terpenuhinya tingkat kepuasaan agar manusia bisa
mempertahankan hidupnya.
Tanggungjawab :
Memberikan dukungan
Menfasilitasi
3. Teori persepsi
Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat di pengaruhi oleh persepsi
individu.
Interaksi
Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengindentifikasi masalah Klien ( apakah keadaan
sehat atau sakit ).
Proses Keperawatan sbg salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan.
Proses keperawatan merupakan suatu siklus, karena memerlukan suatu modifikasi penhkajian
ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi ulang.
Langka dalam proses keperawatan diperlukan suatu informasi yang akurat apabila perawat
mampu menjalin komunikasi dengan baik :
Umpan balik
VIII. Prinsip – prinsip Etik Keperawatan yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan sebagai berikut :
Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya sendiri.
Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.
Apa yangh di laksanakan oleh perawat harus di dasarkan pada tanggung jawab moral dan
profesi
Wadah organisasi Profesi tidak memerjuangkan profesi Perawat, tetapi organisasi profesi di
Politisasi, Kepentingan Kelompok, Tidak memiliki standard competency.
Landasan moral dan etika yang paling kuat dan mendasar adalah Agama.
Tersedianya tenaga perawat tetapi tidak di perdayakan gunakan untuk kepentingan Masyarakat.
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses Keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengindentifikasi status kesehatan klien ( Lyer etal, 1996 ).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan,
kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan dan memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu.
PENGKAJIAN
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI
2. Data dasar dan Fokus
Pengkajian Keperawatan
Ø data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status
Kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi media ( terapis ) atau profesi kesehatan lainnya.
Ø Data focus Keperawatan adalah data tentang perubahan – perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal – hal yang mencakup tindakan yang di
lalsanakan kepada klien.
Ø Pengkajian focus à suatu pemilihan data spesifik yang ditentukan oleh perawat , klien dan
keluarga berdasarkan keadaan klien.
Tipe data
Data subyektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.
Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu
interaksi atau komunikasi.
Data subyektif sering didapatkan, dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan,
dan ide tentang status kesehatannya.
Informasi yang diberikan sumber lain, ex husi familia, konsoleiro, husi team saude seluk
Data obyektif
Ex; data obyektif : frekuensi pernafasan, Tekanan darah, edema dan berat badan no seluk –
seluk tan.
4. Karakteristik data
Lengkap
Relevan
5. Sumber data
Orang terdekat : orang tua, suami, istri, anak atau teman klien
Catatan Klien : di tulis oleh anggota tim kesehatan dapat digunakan sumber informasi di dalam
riwayat keperawatan
Riwayat penyakit :
Pemeriksaan fisik
Catatan perkembangan
Konsultasi :
Tes diagnostic
Para Personil yang berhubungan dengan klien dan memberikan tindakan, mengevaluasi, dan
mencatat hasil pada status klien
Perawat lain
Kepustakaan
Ada 3 metode yang digunakan dalam pemgumpulan data pada tahap pengkajian :
Observasi
Pemeriksaan fisik
Teknik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada klien secara
rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan diagnose keperawatan,
merencanakannya.
a. Pengertian
Diagnose Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia ( status
kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu kelompok diamana perawat secara akontabilitas
dapat mengindentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah ( Carpenito 2000 ).
Gordon, 1976 : DK à masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan
dan pengalamannya.
NANDA à Kepeutusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah
kesehatan actual dan potensial
Untuk mengindentifikasi masalah adanya respon kliennterhadap status kesehatan atau penyakit
Interpretasi data
Validasi data
Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang di temukan :
Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak di lakukan intervensi.
Penggunaan istilah “ resiko dan resiko tinggi tergantung dari tinbgkat keparahan/kerentanan
terhadap masalah.
Misal : Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang terus menerus.
Kemungkinan ( potensial ): Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
Syarat : Menegakkan kemungkinan diagnose kep. Adanya unsur respon dan factor yang mungkin
dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
A. PENGANTAR
B. TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan Administratif
Tujuan Klinik
Mengkomunikasikan dengan staf perawat apa yang diajarkan, apa yang diobservasi, dan apa
yang dilaksanakan
Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, Keluarga, dan tenaga kesehatan
lainnya untuk melaksanakan tindakan.
C. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada beberapa komponen yang perlu
diperhatikan :
Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi respon klien yang actual atau
potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun suatu
system untuk menentukan diagnose yangn akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu system yang
bisa digunakan adalah hirarki Kebutuhan manusia.
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat.
Tujuan klien :
merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga, atau kelompok yang
dapat diukur setelah intervensi keperawatan di berikan.
Tujuan Keperawatan :
Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang dapat diukur berdasarkan
kemampuan dan kewenangan perawat.
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai
kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnose
keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh
perawat,
Dokumentasi
Definisi
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses informasi, penerimaan, pengiriman, dan
evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional.
Tujuan
Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna
mempromosikan perawatan yang meliputi :
Perawatan individu
Komunikasi
Evaluasii
Karakterisik
IV. PELAKSANAAN
Pelaksanaan
Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik ( Lyer,1996 ). Tahap
pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi factor – factor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Tujuan
Tujjuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Persiapan
Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan
Mengindentifikasi aspek hokum dan etik terhadap resiko dari potensial tindakan
Intervensi
Pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk
kebutuhan fisik dan emosional.
Ø Independen
Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau
tenaga kesehatan lain.
Merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan
keperawatan secara pasti berdasarkan pendidikan dan penagalamannya.
Kaji klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik untuk status
kesehatan klien.
Merujuk klien ke tenaga kesehatan lain terhadap tindakan keperawatan dan Medis
Ø Interdependen
Tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegaiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan
tenaga kesehatan lainnya.
Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
V. EVALUASI
a. Pendahuluan
Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan , dan perbandingan yang sistermatik pada status
kesehatan klien, ( Griffith, 1986 ).
Tahap Evaluasi di letakkan pada akhir proses keperawatan, Evaluasi merupakan bagian integral
pada setiap tahap proses keperawatan.
b.Tujuan Evaluasi
Ø Mengakhiri rencana tindakan keperawatan ( klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan
Ø Meneruskan rencana tindakan keperawatan ( klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mencapai tujuan )
Mendapat informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Memilih perawat atau dokter yang di kehendaki sesuai peraturan operasional di Rumah sakit
Meminta konsultasi kepada dokter atau perawat lain yang terdaftar di Rumah Sakit
Menyetujui dan atau menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya
Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
selama tidak menggangu klien lain.
Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
Kewajiban Klien
Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang diderita kepada dokter
atau perawat yang merawatnya
Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit atau Dokter
Memenuhi hal – hal yang telah disepakti atau perjanjian yang telah dibuatnya.
Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang – undang serta
standard profesi dank ode Etik profesi
Mendapatkan informasi lengkap dari klien Yang tidak puas terhadap pelayanannya
Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah Sakit maupun klien dan atau keluarganya
Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya
Diperhatikan privacynya dan berhak menuntut apabila nama baiknya telah dicemarkan oleh
klien atau keluarganya
Menolak pihak lain untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang –
undangan, standard profesi dan etika profesi
Mendapatkan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai dengan peraturan/ketentuan yang
berlaku.
Perawat dan Dokter berhak memperoleh penghargaan atas jasa dan pengabdian berdasarkan
Ilmu dan Skill ( Reward system )
Mematuhi semua peraturan Rumah Sakit dengan hubungan hokum antara perawat dengan
pihak Rumah Sakit
Merujuk klien kepada perawat lain/tenaga kesehatan lainnya yang mempunyai keahlian yang
sesuai dengan masalah klien
Memberikan kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya
dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan sepanjang tidak bertentangan
dengan Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan dan
kepuasaan kerja
Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus menerus
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang klien, kecuali diminta keterangan oleh
pihak yang berwenang
konsep sistem dalam keperawatan
BAB Ipendahuluan
A.Latar belakang
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah dalam keperawatan,
karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis dan
menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa
masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan
mengevaluasi mutu serta hasil asuhan keperawata.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai suatu sistem yang
terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen atau unit-unit yang saling berhubungan,
saling berinteraksi, saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir
tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau
pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).
B.Tujuan
A.Pengertian
Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem yang digunakan
dalam berbagai bidang ilmu.Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling
berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa
latin (syst dan ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau
energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika
suatu model metematika sering kali dapat dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, negara yang merupakan suatu kumpulan
dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk
suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam
percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah.Kata ini digunakan untuk banyak hal dan
berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang memiliki
hubungan di antara mereka.Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari
berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi untuk
mencapai hasil yang diharapkan.Dengan demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagai suatu
keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional
dalam upaya mencapai tujuan akhir.
1.Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan bio-
psiko-sosio-spiritual.Manusia dipandang secara menyeluruh dan holistik mempunyai siklus kehidupan
meliputi tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan
dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat bersifat
biologis, psikologis dan sosial.
2.Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.Lingkungan merupakan tempat dimana manusia berada, yang selalu mempengaruhi
dan dipengaruhi manusia sepanjang hidupnya.
Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan dampak yang berbeda
pada setiap manusia, dalam menanggapi dampak lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk
mengadakan adaptasi agar keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat
pula negatif (apabila manusia beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan maka akan
menimbulkan masalah.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi kesehatan,
lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya, lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang
berada di luar institusi kesehatan.
3.Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi tentang sehat
adalah :
a.WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b.Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk menjalankan peran
dan tugasnya secara efektif.
c.Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara aktif dan terus menerus
beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai interaksi antara
individu dengan perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.
4.Keperawatan
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan keperawatan adalah
salah satu bentuk “pelayanan profesional sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk
pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual secara komprehensif diajukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia”.
Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa tahapan, yaitu :
1.Tahap pengkajian
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus mengenai kesehatan
pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan asuhan keperawatan kepada pasien secara
perorangan.
a.Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit, selama klien dirawat secara
terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang untuk menambah dan melengkapi data yang
telah ada. Berdasarkan sumber data, data pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :
·Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien bagaimanapun kondisi klien.
·Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari perawat, dokter, ahli
gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien, catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan
penunjang lainnya.
·Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari pasien dengan tatap
muka.
· Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara langsung kepada
pasien.
·Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli spesialis bagian yang
mengalami gangguan.
b.Pengelompokan data
·Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data social, data spiritual dan
data tentang tumbuhkembang klien.
·Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake dan output cairan
selama operasi, hasil pemeriksaan hematology, pemeriksaan roentgen dan sebagainya.
Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data objektif dan data
subjektif.
·Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil pemeriksaan atau
observasi secara langsung.
·Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau perkataan klien atau
keluarganya.
Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan.
Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip
asuhan keperawatan yang relevan dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui pengesahan
data, pengelompokkan data, membandingkan data, menentukan ketimpangan / kesenjangan serta
membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.
2.Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status / masalah kesehatan aktual /
potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
3.Tahap Perencanaan
Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan, urutan prioritas diagnosa
keperawatan menunjukkan masalah tersebut menjadi prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan.
Meskipun demikian tidak berarti bahwa satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara total baru
mengerjakan diagnosa berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan dapat diatasi secara
bersamaan.
Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnosa keperawatan. Sasaran
adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan.Sedangkan tujuan menggambarkan penampilan, hasil atau perilaku klien yang
berhubungan dengan sasaran.Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang,
mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.
Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampialan klien.Misalnya klien dapat
menyebutkan empat komplikasi diabetes millitus.Kriteria diperlukan apabiala tujuan belum spesifik dan
tidak dapat diukur.
d.Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan srategi dan intervensi
keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang dilakukan diarahkan langsung pada
etiologi atau faktor pendukung dari diagnosa keperawatan.
4.Tahap implementasi
a.Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana, pengetahuan dan
keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien dan lingkungan.
c.Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah implementasi dilakukan.
5.Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data, teratasi atau
tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan intervensi keperawatan. Akhirnya,
penggunaan proses keperawatan secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan
pada klien dan perawat. Kualitas asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan.Perawat dapat
mendemonstrasikan tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan salah satu ciri profesi
dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien.
6.Tahap dokumentasi
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan umpan balik.
Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan secara menyeluruh dan
sistematik, tidak parsial atau fragmentis. Keperawatan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan
yang utuh dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain. Keperawatan dapat diartikan
sebagai keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.
Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan membentuk satu sistem yang
utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari suprasistem (masyarakat atau lingkungan) dan
memberikan output bagi suprasistem tersebut. Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah
tujuan, klien, manajemen, struktur dan jadwal waktu, asuhan keperawatan, tenaga perawat dan tim
kesehatan lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian, serta biaya perawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien. Asuhan Keperawatan
saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan lainnya seperti dokter, radiologi, klien/pasien,
IPTEK, tim rumah tangga di RS, gizi, laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.
Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan nasional, PPNI, faktor lain,
AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan keperawatan. Dengan bekerjasama bersama peleyanan-pelayanan
lainnya sehingga pengembangan profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.
Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan kesehatan, konsep kesehatan, tujuan pembangunan
kesehatan, IPTEK, dan berbagai profesi kesehatan.
·Internal
a.Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat dapat
mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi akhirnya dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan profesi Keperawatan secara keseluruhan.
b.Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan kecintaan pada
profesi.
a.Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam perawatan disetiap
tahapan proses keperawatan.
BAB IIIKESIMPULAN
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang memiliki
hubungan diantara mereka.Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sesuatu kesatuan dari
berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan sebagai
satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional
dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, Output (hasil/Keluaran) dan umpan balik.
Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan secara menyeluruh dan
sistematik, tidak parsial dan Fragmentis.