Anda di halaman 1dari 20

Aspek etik legal dan

caring dalam
keperawatan anak

Kusmini Suprihatin,
M.Kep, Ns,Sp.Kep.An
Pengertian
Asal kata etika adalah ethikos dalam bahasa Yunani.

arti dari etika adalah timbul dari kebiasaan.

menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 


etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Pengertian
Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam
memberikan asuhan  keperawatan agar segala tindakan yang
diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien.

Etika  keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan,


dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara  perawat dengan
klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan
pengunjung.  
7 prinsip etik keperawatan
1. otonomi (menghormati hak pasien)
2. non  malficience (tidak merugikan pasien), 
3. beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien), 
4. justice (bersikap adil kepada semua pasien), 
5. veracity (jujur kepada pasien dan keluarga), 
6. fidelity (selalu  menepati janji kepada pasien dan keluarga),
7. confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien)
Penelitian oleh  Haddad dan Eiger (2018) menunjukkan
banyaknya keluhan pasien karena ketidakpedulian 
perawat.

Survey penerapan prinsip etik bagi  perawat didapatkan


hasil paling banyak adalah melakukan tindakan
keperawatan tanpa informed  consent dan bersikap
kurang peduli dengan pasien. 

Link artikel: https://www.jphres.org/index.php/jphres/article/view/2211
Aspek legal
Aspek legal adalah aturan
Aspek Legal Etik Keperawatan
keperawatan dalam memberikan
adalah Aspek aturan Keperawatan
asuhan keperawatan sesuai
dalam memberikan asuhan
lingkup wewenang dan tanggung
keperawatan sesuai lingkup
jawabnya pada berbagai tatanan
wewenang dan tanggung jawabnya
pelayanan termasuk hak dan
pada berbagai tatanan pelayanan,
kewajibannya.
termasuk hak dan kewajibannya
yang diatur dalam undang-undang
keperawatan.
UNDANG UNDANG YG
MENGATUR TENTANG ASI,
CHILD ABUSE DAN CHILD
NEGLECT
UU tentang ASI
• UU Kes No. 36 tahun 2009
Pasal 128
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan Air susu ibu eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan kecuali atas indikasi medis.
(2) Pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu
dan fasilitas khusus.
(3) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat juga
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas khusus di tempat kerja
dan tempat sarana umum.
UU Kes No. 36 tahun 2009
Pasal 129
(1) Pemerintah bertanggung jawab
menetapkan kebijakan dalam rangka
menjamin hak bayi untuk mendapatkan air
susu ibu secara eksklusif
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
• UU ketenagakerjaan No.13 Thn 2003
pasal 83
Pekerja perempuan yang anaknya
masih menyusu harus diberi
kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus
dilakukan selama waktu kerja.
• PP ASI No 33 tahun 2012
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
selama 6 (enam) bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti
dengan makanan atau minuman lain.

Tujuan PP ASI
- menjamin pemenuhan hak Bayi atas ASI eksklusif
- memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
- meningkatkan peran dan dukungan para pihak dalam pemberian ASI
eksklusif.
• PP ASI No 33 Tahun 2012
Pasal 7
Tenaga kesehatan diberi kewenangan untuk menentukan
indikasi medis dapat tidaknya pemberian ASI dilakukan
oleh ibu dan bayi.
PASAL 8
Tenaga kesehatan wajib berpedoman pada ketentuan
rekomendasi yang telah ditetapkan WHO, standar profesi,
standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
• UU Perlindungan anak No 23 tahun 2002
PERLINDUNGAN ANAK adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak2nya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai
denan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi

Upaya perlindungan anak perlu dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak dari janin dalam
kandungan sampai anak berumur 18 tahun. 

sudah direvisi di UU Perlindungan Anak No 35 tahun 2014 yang disahkan tanggal 17 Oktober
2014.


Caring
Caring adalah fenomena universal yang
mempengaruhi cara berfikir,merasa dan
mempunyai hubungan dengan sesama.

Caring digambarkan sebagai moral ideal


keperawatan, hal tersebut meliputi keinginan
untuk merawat, kesungguhan untuk merawat
dan tindakan merawat (caring).

Tindakan meliputi komunikasi, tanggapan


yang positif, dukungan, atau intervensi fisik
oleh perawat.
● Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatan adalah pada carative
factor yang bermula dari perspektif
humanistik yang dikombinasikan dengan
dasar pengetahuan ilmiah
● perawat perlu mengembangkan filososfi
humanistic dan system nilai serta seni
yang kuat. Filosofi humanistic dan system

. ●
nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi
ilmu keperawatan
dasar seni dapat membantu perawat
mengembangkan visi mereka serta nilai-
Jean Watson 1988: nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.
● Pengembangan keterampilan berpikir
Human Science and kritis dibutuhkan dalam asuhan
Human Care keperawatan, namun fokusnya lebih pada
peningkatan kesehatan, bukan
pengobatan penyakit.
Ada 7 hal yang mendasari prinsip caring

1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.


2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan kepuasan
pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu
dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana mereka
sekarang, tetapi juga hal-hal  yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang
tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing (mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
(Jean Watson)
Teori PCI ( Parent Child Interaction )
Kathryn E. Barnard

Pengertian Teori Kathryn E. Barnard
Menurut Zulharmaswita (2014), fokus teori Barnard adalah
perkembangan alat pengkajian untuk mengevaluasi kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan anak serta memandang
orangtua dan anak sebagai sebuah sistem interaktif.

Family Center Care


Asuhana keperawatan berfokus untuk
memberikan “lingkungan yang nyaman,” dan
asuhan keperawatan individu pasien mencakup
“kebahagiaan, kenyamanan, dan meringankan,
fisik dan mental, selain itu istirahat dan tidur,
nutrisi, kebersihandan eliminasi (Harmer, 1926
dalam Alligood, 2014).

Khatrine Colcaba, 1994:


Comfort Models
Atraumatic Care
Penerapan caring dalam keperawatan anak

Family Center Care


Atraumatic Care
Therapy bermain
Child development
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai