Anda di halaman 1dari 7

|SSN : t088-f507

JUfnfil Journal of Health Science


TLMU KTSHHATAN
!b|. ru Ho, tr Jtfl 4fi0

ffi PEIAKSANMN ANTENATAL GANE DI TAHAN PNAKTIK


JURUSAI{ KEBIDAITAN FOIITEKNIK KESEHATAN
k.
l'1t'P

iWIAYAH DAN AilAUSIS FAKT0R RESIKO


BERDARAH DBTGUE OI KOTA PONTIANAK

VffiOBENHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAIITA


6.24 BUt.Ail
ffil
GIZX B[RS8ilI(O IERI{ADAP IG'ADIAN DIARE BAIITA DI KOTA

r Fru{TOR.FAI$ORYAT{G BERHUBUNGAN DENGAN KUADIAN ABORTUS


i 0t nuilAt{ sAffir |$HHYARST FOt{TrAf{AK
ffi,AUHCATI I.ATAR EEI"{IOI{G DAf{ ASAI. SEKOTAH TERHADAP HASIT
gHl,nn pfsERrA $Dtf;
ffilGETAHUAT{ REfrIAJA TENTANG SEKS PRANIfiAH DENGAN SII(AP
SISWA.$ISW SMAilEGERI I SEGEDOI{G KABUPATEN PONTIAITAK

PTIIGARUH IIIOTIYASI, PEMBEWARAN PRAKTII( DAN FASILTTAS


TERIIADAP TEMAMPUAN PRAKTIK MAI{ASISWA

FAKTON.FA]|TO R YAilG EERH UBU NGAN DEf{ GAN KEIAD IAN PENYAKIT
CAMPAI( PADA BAtffA DI WITAYAH KECAMATAI{ PONITANAK SETATAN

DAYA BUI{ U H M I I{ I MAt SAPON I il AIOE VERA LI N 1{. TERHADAP STREP.


TOCOCCUS SANGUINIS

KEBERIIASIIAN SIKAI GIGI MASSAT DI SEKOIA}I DASAR BINAAN TER.


HAOAP KE|ADIAN KARIES GIGI

Diterbitkan oleh :
FOI-TEKKE$ KEiJIEHKE$ PONTIANAK
JL" 28 Oktsber $isntan Hulu, Pontianak 78?41 Tlp. I Fax {05S1} 8ff?632

Jtf( fltulurrs: nH* f-lg-h$lffil Fonff*ndr ltt$f{:


,, l[v 1!? *66 ,JUHmffi tffifi"r-ffi?
Pengetahuan RemajaTentang Seks Pranikah Dengan Sikap Siswa-Siswi SmaNegeri I Sege- 193-195
dong Kabupaten Pontianak - Djonis dan sudarto (Pohelclces Kemenka pontianak)

Gambaran Hasil Analisa Semen Dengan Terjadinya Infertilitas Pada Pria - Isnaniah 196-202
(P oltekke s Keme nke s Mataram)

Pengaruh Motivasi, Pembelajaran Praktik Dan Fasilitas Terhadap Kemampuan Praktik 203-ztl
Mahasiswa - Rita herlina (Poltekkes Kemenkes Pontianak)

Kombinasi Emulgator Trietanolamin Dan Asam Stearat Terhadap Repellen Losio Ek- 212-219
strak Kemangi Metode Simplex Lattice Design - Siti Nani Nurbaeti, Sandy Ryandi, Adi
Wibowo, Sri Wahdaningsih (Universitas Tanjungpura Pontianak)

Determinan Kejadian Penyakit Campak Pada Balita Di Wilayah Kecamatan Pontianak Se- 220-226
latan - Sri Reieki Fatmawart DanAni Hermilestari (Universitas Tanjungpura Pontianak)

Gambaran Pasien Kanker Kolorektal Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak 'Cindykia Ahmad 227-230
Yusra, Ign Virghiandy, Virhan Novianry (Poltekkes Kemenkes Pontianak)

Daya Bunuh Minimal Saponin Aloe Vera Linn. Terhadap Streptococcus Sanguinis - 231-235
Erma Mahmiyah (Universitas Tanj ungpura Pontianak)

Karakteristik Pasien Sirosis Hati Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak - Aprinando Tizmbu- 236-242
nan, Muhammad lbnu Kahtan,Yustar Mulyadi (Poltekkes Kemenkes Pontianak)

Keberhasilan Sikat Ggi Massal Di Sekolah Dasar Binaan Terhadap Kejadian Karies 243-247
Ggi - Abral dan Rusmali (Universitas Tanjungpura Pontianak)

Pengaruh Larvasida Nabati Ekstrak Jeruk Nipis Dan Serai Wangi Terhadap Kematian Larva 248-252
Aedes Aegtpti - Gandhn Sunaryo Putra Dan Ktayan (Poheklces Kemenkes Pontianak)

Hubungan Antara Waktu Tidur Malam Dengan Terjadinya Akne Vulgaris Di Rsud Soe- 253-260
darso Pontianak - Dian Sofiani Pujiastuti,Ita Armyanti, Retno Mustikaningsih (Universi-
tas Tanjungpura Pontianak)

Pengaruh Diet Sayuran Mentah (Raw Food) Pada Pasien Yang Mengalami Ganggu- 261-265
an Kardiovaskuler Kronis - Mohamad Andrie, Wintari Taurina, Robiyanto (Universitas
Thnj ungpura P onti an ak)

Hubungan TingkatPendidikan Orangtua dan Pengetahuan Anak Dengan Gambaran Ke- 266-269
bersihan Ggi Murid - Halimah (Poltekles Kemenkes Pontianak)

Analisis Karakteristik Wilayah Dan Analisis Faktor Resiko Demam Berdarah Dengue 270-281
Di Kota Pontianak - Iswono (Poltekkes Kemenkes Pontianak)
PENGARUH LARVASIDA NABATI BKSTRAK JERUK NIPIS DAN
SERAI WANGI TERHADAP KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI

Gandha Sunaryo Putra dan Khayan


Universitas Muhammadiyah Pontianak
e -maiI : gandhasunaryoputra@ahoo.com

Abstract: The Effect Of Natural Larracide Citrus Aurantifolia And Andropogon Nardus Extract For
Lana OfAedes aegrpti Death In Pontianak This study aimed to find out the influence of vegetable larva-
cides from extract lime and citronella in Pontianak. True experimental design with experimental method was
carried out in this research. The test used was one rvay anova test. There were as rnany as 1.040 Aedes aegypti
larvae used in this research. The result revealed a significance influence of extract lime and citonella towards
the death of Aedes aegypti larvae (p value= 0,00). Further analysis showed that extract lime and citronella
were si gnifi cantly different (p valtre=0,0tt9).

Abstrak Pengamh Larvasida Nabati EkrtrakJeruk Nipis Dan Serai Wangi Terhadap Kematian Lana
Aedes Aegipfi Di Kota Pontianak Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh larvasida nabati ek-
strak daun jeruk nipis dan serai wangi terhadap kematian larva Aedes aegypti di Kota Pontianak. Penelitian
bersit'at True Eksperimental Designs dengan pendekatan eksperimental. Uji yang diggnakan adalah uji One
Way Anova. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 1.040 larva Aedes aegypti. Hasil penelitian memmjukkan
bahwa ada pengaruh yang bermakna dari pemberian ekstrak daunjeruk nipis dan serai wangi terhadap kema-
tian larva Aedes aegypti dengan P value = 0,00. Analisis lebih lanjut membuktikan bahwa ekstrak jeruk nipis
dan serai u'angi tidali berbeda secara signifikan dengan nilai P lalue= 0,089.

Kata kunci: DBD, Aedes aegypti, JerukNipis, Serai Wangi

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupa- jumlah kematian sebanyak l0 jiwa (Dinkes Provinsi
kan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah KALBAR,20t2).
kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabu- Hal yang menarik perhatian dari tingginya
paten/kota di Indonesia. Jumlah kasus DBD di Indo- kasus DBD tersebut adalah masih dominannya ibu
nesia dalam tiga tahun terakhir cenderung menurun. kota provinsi Kalimantan Barat yaitu Kota Pontianak
Jumlah kasus Demam Berdarah di Indonesia pada sebagai penyumbang jumlah kasus DBD yang tinggi
tahun 2009 sebesar 158.000 kasus. Kasus tersebut tu- setiap tahunnya. Pada tahun 2009, Kota Pontianak
run pada tahun 2010 menjadi 156.000 kasus. Kasus menjadi penyumbang kasus DBD nomor satu di Ka-
tersebut kembali turun pada tahun 20ll menjadi limantan Barat dengan jumlah kasus sebesar 3.893
l).
49.000 (Kemenkes RI, 20l dan diantaranya sebanyak 7l orangmeninggal dunia.
Tingginya kasus DBD di Indonesia tidak ter- Kasus tersebut kemudian turun pada tahun 2010 den-
lepas dari tingginya kasus DBD dari tiap+iap provin- gan jumlah kasus sebanyak 78 dan diantaranya dua
si termasuk provinsi Kalimantan Barat. Jumlah kasus orang meninggal dunia. Kasus ini kemudian menin-
DBD di Kalimantan Barat pada tahun 2009 sebestr gkat kembali pada tahun 201I dengan jumlah kasus
9.818 kasus dengan jumlah kematian sebesar 173 sebanyak 160 dan diantaranya sebanyak 2 orang
jiwa. Kasus tersebut kemudian turun pada tahun meninggal dunia. (Dinkes Kota Pontian ak, 2012).
2010 menjadi 589 kasus dengan jumlah kematian se- Penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk
banyak 16 jir,r'a. Kasus tenebut kemudian meningkat Aedes aeg,tpti sampai sekarang belum ditemukan
kembali pada tahun 20 I I menjadi 741 kasus dengan obat etiologist atau vaksinnya. Salah satu penang-

248
Putra dtk, Pengaruh Lamasida Naban Ekslrak... 249

gulangannya adalah dengan mengendalikan vektor METODE


penyakit tersebut. Metode yang paling efektif untuk
mengendalikan vektor nyamuk demam berdarah ada- Penelitian ini adalah penelitian True Eksperi-
lah membunuh jentik-jentiknya yang biasa hidup di mental Designs (Pretest-postest with Control Gruup
bak air atau tempat-tempat yang sering digunakan design). Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti
untuk menampung air (Setyaningrum, dkk, 2007). di Jalan Cendrawasih No. 67 Pontianali Kota untuk
Pengendalian larva nyamuli Aedes aegtpti yang memudahkan dalam melakukan pengamatan setiap
banyak dilakukan termasuk di Kota Pontianak adalah 5 menit, l0 menit, 30 menit, I jam, 3 jam, 6 jam,
pengendalian kimiawi dengan menggunakan insek- 12 jam, dan 24 jam. Sampel yang digunalian dalam
tisida sintetis seperti abate. Alasan digunakannya in- penelitian ini adalah jentik nyamuk Ae. aegtpti tnstar
sektisida sintetis adalah karena hasilnya lebih efektif III dan IV yang didapatkan dari hasil pengembangbi-
dan dapat dilihat secara cepat dan langsung. Tetapi aklran nyamnkAe. aegpti. Perlakuan yang diberikan
pengendalian larva nyamuk dengan menggunakan adalah sebagai berikut: perlakuan dibagi menjadi dua
insketisida sintetis ternyata menimbulkan efek samp- kelompok yaitu kelompok jeruk nipis dan kelompok
ing yang merugikan, seperti larva nyamuk menjadi serai rvangi. Kelompok jeruk nipis diberikan ekstrali
resisten, terjadinya keracunan pada manusia dan he- daun jeruk nipis dengan konsentrasi 0,5yo,lVo,l,soh,
wan ternak, terjadinya kontaminasi terhadap kebun 2o/o,2,5o/o, dan3Yo. Konsentrasi tersebut juga diberi-
sayur.m dan buah, serta menimbulkan polusi terha- kan pada kelompok serai wangi. diberikan ekstrah
dap lingkungan (Wakhyulianto, 2005). serai wangi dengan konsentrasi 0,5yo, loh, l,5o ,zyo,
Hal ini menuntut kita untuk mencari solusi al- 2,5o/o, dan 3%. Setiap perlakuan dimasukkan 20 ekor
ternatif untuk mengendalikan larva nyamuk Aedes jentik pada kontainer dengan setiap konsentrasi yang
aeg,pti dengan menggunakan bahan-bahan alami digunakan. Masing-masing kelompok dilakukan
dan ramah lingkungan. Salah satu solusi yang dapat pengulangan sampai empat kali dengan melaliukan
digunakan untuk mengendalikan lan'a nyamuk le- pencatatan setiap satu kali pengulangan. Dalam pe-
des aegtpti adalah dengan menggunakan larvasida nelitian ini juga digunakan I kontrol setiap dua kali
nabati (Aradil4 2009). Salah satu tanaman yang da- pengulangan.
pat digunalian sebagai larvasida nabati adalah daun
jeruk nipis (Citnrs Aurantifulia) dan ekstrak serai HASIL DAN PEMBAHASAN
(Andropogon nardus) yang dapat digunakan untuk
membunuh jentik nyamuli Aedes aegrtpti. Bahan-ba- Hasil
han tersebut selain dapat digunakan sebagai larvasida Perhitungan jumlah rata-ratakematian larva Ae.
nabati untuk membunuh jentik nyamukAedes aegyp- aegypti dihitung selama 24 jam setelah pemberian
ti jugamudah untuk ditemulian disekitar mas.varakat. ekstrak daun jeruk nipis dan serai wangi dengan em-
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh pat kali pengulangan sebagai berikut.
Utariningsih (2007) mengatalian bahwa ekstrak je-
ruk nipis dengan konsentrasi 100 ppm dapat mem- Tabel 1. Kematian larva Aedes aerypti akibat pemberian ek-
bunulr 98.75% darr 20 larva Aedes aeglpti. Pada sfrak daun jeruk nipis
penelitian yang lain, digunalian ekstrak serai untuk
mengetahui mortalitas nyamuk Aedes aegrpti. Kon- Konsentrasi Jumlah Larva yang Mati
sentrasi ekstrak serai yang paling efektif adalah den- Ekstrak Jeruk Jumlah Rata-Rata
(o/o)
Nipis (o4) Kernatian (ekor)
gan konsentrasi25Yo. Padakonsentrasi ini sudah da-
pat membunuh 50% dan 2A nyamuk Aedes aegtpti 0,5 10,25 sr2s
I I 1,50 57,50
. Kandungan kimia tanaman serai yang paling besar
1,5 15.50 77,50
adalah sitronela -vaitu sebesar35o/o. Senyawa sitrone- 2 t1 85,00
/a mempunyai sifat racun dehidrasi (Desiccant) yang ?{ 20 100,00
dapat menyebabkan kematian pada jentik nyamuk 5 20 100
(Setyaningrum, dkk, 2007). Selain itu, alasan lain di-
gunakannya I arvasida n abati adal ah bahan-bahannya

mudah ditemukan disekitar masyarakat, efi siensinya Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
dalam mengendalikan organisme sasaran, mudah rata-ratakematian larva nyamuk Ae. aegtpti tertinggi
terurai, aman bagi lingkungan, tidak mudah terbakar, akibat ektrak jeruk nipis terdapat pada konsentrasi
dapat disimpan lama tanpa mengurangi nilai, dan lain 2,5%o dan 3% sedangkan kematian terendah terdapat
sebagainya (Aradilla, 2009). pada konsentrasi 0,5%o setelah 24 jam pemberian ek-
strali daun jeruk nipis.
250 JARNAL ILMU KESEHATAN, Volume W', NomorII, Juli 2013. 248 - 252

Tabel 2. Kematian larra Aedes aegypti akibat pemberian ek- signifikan dengan nilai p value= 0,089. Eksfiak jeruk
strak daun serai wangi
nipis dan serai wangi berbeda secara signifikan den-
gan kelompok kontrol dengan p value:0,000. Hal ini
Konsentrasi Jumlah Larva yang Mati membuktikan bahwa ekstrak daun jeruk nipis dan se-
Ekstrak Serai ysmlah Rata-patg
Wangi (0,6) (o/o) rai wangi sama-sarna efektif dalam membunuh larva
Kematian (ekor)
o5 Aedes aeg,)pti dan dapat digunakan sebagai larvasida.
6,75 33,75
I 9,25 46,25
1,5 tt,7 5 58,75 PEMBAHASAN
2 l3 65,00
t< 17,25 86,25 Penelitian ini menggunakan ekstrak jeruli nipis
J 20 100
dan serai wangi sebagai larvasida nabati unhrk mem-
bunuh jentik Aedes aeg)'pti. Berdasarkan penelitian-
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahw.a
penelitian sebelumny4 konsentrasi eksfak jeruk
rata-rata kematian larva nl,amuk Ae. aegypti tertinggi
nipis efektif mulai dari konsentrasi 0,01 yo sampai
pada konsentrasi 0.4%6 dengan tingkat kematian lar-
akibat ektrak serai wangi terdapat pada konsentrasi
3Yo sed,angkan kematian terendah terdapat pada kon-
va Aedes aegrtpti mencapai rcO o . Pada penelitian
sebelumnya tentang ekstrak serai wangi didapatkan
sentrasi 0,5%o.
konsentrasi ekstrak serai wangi efektif mulai dari
konsentrasi 25o/o. Hasil penelitian ini membuktikan
Analisis Data
bahwa ekstrak jeruk nipis lebih baik jika dibanding-
Untuk melihat efektifitas dari ekstrak daun je-
kan dengan ekshak serai wangi dalam membunuh
ruk nipis dan serai wangi dalam membunuh larvale.
larva Aedes aegtpti. Bahkan hasil dari penelitian
aeg,pti- dilakukan uji anova dan analisi post hoct
yang dilakukan oleh peneliti juga menyatakan bahwa
untuk melihat perbedaan potensi larvasida dari mas-
ekstrak jeruk nipis lebih baik dari pada ekstrak serai
ing-masing ekstrak. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
wangi walaupun hasil analisis lebih lanjut membuk-
dibawah ini.
tikan bahwa ekstrak jeruk nipis dan serai wangi tidak
Tabel 3. Hasil uji anova efektivitas ekstrak daun jeruk nipis berbeda secara signifikan. Tetapi direkomendasikan
dan serai wangi untuk menggunakan ekstrak jeruk nipis dibanding-
kan ekstrak serai wangi karena dengan konsentrasi
Naia- ttatual yang sama ekstrak jeruh nipis terbukti lebih efektif
Pqlq Ttoa;qai
dibandingkan dengan ekstrak serai wangi.
Jeruk Nipis 24 15.71 3,940
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahu'a
Serai
Wangi
24 13,00 4,672
eksfrak jeruk nipis dan serai wangi dapat digunakan
Kontrol 4 0,00 0,000 sebagai insektisida alami (larvasida nabati). Insekt-
Total 13,25 5,787 sida alami memiliki beberapa kelebihan dibanding-
kan dengan insektisida sintetis. Kelebihan dari insek-
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai P tisida alani antara lain lebih ram4[ lingkungan, tidak
value : 0,00 yang artnya bahwa ekstrak daun jeruk meninggallian residu, mempunyai tingkat keanr anan
nipis dan ekstrak serai wangi berbeda secara ber- yang tinggi bila dibandingkan dengan insektisida
malina dalam membunuh larvaAe. aeg-ypti. sintetis, tidak menyebabkan keracunan pada hewan
maupun manusi4 relatif lebih murah dan mudah
Tabef 3. Hasil Analisis Post Hoc Ekstrak Daun Jeruk Nipis
Dan Serai Wangi
dalam proses pembuatannya (Moehammadi, 2005).
Adapun kekurangan dari larvasida nabati itu sendi-
ri antara lain masih perlu dilakukan penelitian dan
Perbedaan
Ekstrak (I) Ekstrak () Rata-rata (I-J) r value pengembangan lebih lanjut dan daya bunuh terhadap
organisme target masih dibawah insektisida sintetis.
Jeruk Serai Wangi 2.708 0,089
Nipis Kelebihan dari insektisida sintetis dibandingkan in-
Kontrol 15.708 0,000
Jeruk Nipis -2.708 0,089
sektisida alami adalah lebih efektifnya insektisida
Serai
Wangi . Kontrol 13.000 0,000
sintetis dibandingkan insektisida alami, lebih prak-
Jeruk Nipis -15.708 0,000 tis, dan daya bunuhnya 0erhadap organisme sasaran
Kontrol relatif lebih cepat. Sedangkan kelemahan insektisida
Serai Wangi - 13.000 0,000
sintetis (abate) adalah pemakaian secara berulang
Hasil analisis post hoc membuktikan bahwa ek- dapat menambah resiko kontaminasi residu pestisida
strak jeruk nipis dan serai wangi tidak berbeda secara dalam air, terutama air minum. Penggunaan abate
Putra dkk, Pengaruh Lamasida Nabati Ekstrak... 251

dalam dosis yang tinggi dapat menimbulkan over- pengembangan efektivitas larvasida nabati. Dihara-
stimulasi sistem syaraf yang dapat menyebabkan pkan dengan adanya larvasida nabati ini dapat men-
pusing, mual, dan kebingungan. Pada pajanan yang jadi sebagai salah satu alternatifpengendalian vektor
sangat tinggi dapat menyebabkan paralise nafas dan yang lebih ramah terhadap lingkungan.
kematian (Aradilla, 2009).
Selain itu, hal yang penting yang harus dicer- SIMPULAN
mati adalah biaya yang tinggi dari penggunaan abate
dan munculnya resistensi dari berbagai macam spe- Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah di-
sies nyamuk yang menjadi vektor penyakit. Laporan lakukan mengenai pengaruh larvasida nabati ekstrak
resistensi larva aedes aegtpti terhadap abate sudah jeruk nipis dan serai wangi trerhdap kematian larva
ditemukan diberbagai negsra seperti Brazll, Argen- Aedes aegtpti, diperoleh kesimpulan sebagai berikut
tina, Prancis, Thailand, dan sebagainya. Selain itu : Ada pengamh yang bennakna antara eksfrak daun
juga telah dilaporkan resistensi larva Aedes aegtpti jeruk nipis terhadap kematian larva Aedes aegtpti
terhadap abate di Surabaya @nggarfitri, 2005). dengan nilai p value =0,00;Ada pengaruh yang ber-
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pe- makna antara ekstrah serai wangi terhadap kematian
neliti, jika kita bandingkan dengan abate, memang larva Aedes aegpti dengan nilai p value :0,00;Ter-
abate jauh lebih efekt'rf dan efisien dalam membunuh dapat perbedaan efektivitas antara ekstrak daunjeruk
larvaAedes aegtpti. Hal ini terlihat dari perbandin- nipis dan serai wangi dalam membunuh larva Aedes
gan konsentrasi dalam membunuh lar"ta Aedes ae- aeg,tpti di Kota Pontianak; Konsentrasi yang paling
gtp ti . Kematian l00Yo pad,a larv a Ae de s ae gltp ti bara efektifdari ekstrak daunjeruk nipis yaitu pada kon-
terrc,apai pada konsentrasi 2,5o/o (25000 ppm) pada sentrasi 2,5o/o dut 37o sedangkan ekstrak serai wangi
daun jeruk nipis dan 3% (30000 ppm) pada serai pada konsentrasi 3Yc Pada konsentrasi tersebut su-
wangi sedangkan abate dapat membunuh 100% larva dah dapat membunuh 100% lrva Aedes aegpti;
Aedes aegtpti pada konsentrasi I ppm. Hal ini me- Nilai LC50 dari ekstrak jeruk nipis yaitu pada kon-
mamg membuktikan bahwa abate jauh lebih efektif sentrasi 0,5o (51,25%) sedangkan pada serai wangi
jika dibandingkan larvasida nabati ekstrak daun jeruk terdapat pada konsentrasi l,5Yo (58,75%).
nipis dan serai wangi.
Tetapi pada penelitian lainnya yang dilakukan DAF'TAR RUJUKAN
oleh Enggarfitri, dkk, pada tahun 2005 membuktikan
bahwa larvasida nabati ekstrak lada hitam tidak jauh Aradilla, Ashry' Sikka. 2009. Uji Efektifitas Larvasi-
berbeda efektifitasnya dengan abate. Penelitian terse- da Ekstrak Ethanol Daun Mimba (Azadirachta
but menggunakan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 indica) Terhadap Larv a Aedes aegtpti.
ppm,2 ppm,2,5 ppm,3 ppm, dan 3,5 ppm didapatkan Brady, James. 1992. Kimia Universitas Asas dan
bahwa abate memang sedikit lebih efekt'rf dibanding- Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
kan lada hitam. Abate dapat menyebabkan 1007o ke- Dinkes Kota Pontianak. Profil Sanitasi Kota Ponti-
matian larvaAedes aegtpti mulai konsentrasi I ppm anak Tahun 2010.
sedangkan lada hitam dapat menyebabkan kematian Kasus DBD di Kota Ponti-
larva Aedes aegtpti mulai konsentrasi 3 ppm dan anak Tahun 2012.
3,5 ppm. Analisis korelasi lebih lanjut membuktikan Profil Dinas Kesehatan
bahwa tidak terbukti adanya perbedaan yang srgnifi- Kota Pontianali Tahun 2012.
kan dari pote,nsi larvasida antara ekstrak lada hitam Enggarfrtri, Loeki, dkk. 2005. Perbandingan Uji Po-
dan abate dalam membunuh larva I edes aegtpti . tensi Larvasida dri Ekstrak Lada Hitam (Piper
Hal ini membukxikan bahwa larvasida nabati nigrum) dengan Abate Terhadap Vektor Penu-
efektifitasnya kurang lebih sama dengan larvasida laran Demam Berdarah Dengue. Universitas
sintetis (abate). Bahkan jika dikembangkan lebih Brawijaya Malang.
lanjut dan proses pembuatannya benar-benar dibuat Ester, dkk. 1999. Demam Berdarah Dengue : Diag-
dengan standarisasi, maka bukan hal yang mustahil nosis, pengobatan, pencegahm, dan pengenda-
akan dihasilkan larvasida nabati yang berkualitas se- lim. Jakarta EGC.
hingga kedepannya lanvasida sintetis tidak akan lagi Fatimah, Nur. 2012. Serai Wangi : Tanaman Perkebu-
digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu diper- nan yang Potensial. Surabaya.
lukan dukungan dari berbagai pihak untuk melaku- Ganie, Meutia Wardhanie. 2009. Gambaran Pengeta-
kan pengembangan larvasida nabati. Dalam hal ini huan, Sikap, dan Tindakan Tentang 3M (Men-
dukungan dani instansi-instansi kesehatan seperti gubur Barang Bekas, Menutup, dan Menguras
dinas kesehatan sangat diharapkar untuk melakukan Tempat Penampungan Air) Pada Keluarga di
252 IaRNAL ILMU IrcSEHATAN, Volume Xl/. Nomor II. Juti 2013. 245 - 252

Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009. Univer- Senyawa Aktif Dari Ekstrak Rimpang Kencur
sitas Sumatera Utara. Sebagai Lan'asida dan Insektisida Terhadap
Hadi, Upik K, dkk, 2006. Habitat Jentik Aedes ae- Nyamuk Aedes aegtpti. Institut Pertanian Bo-
gpti pada Air Terpolusi di Laboratorium. ITB. gor.
Hanfiah, 2004. Rancangan Percobaan Teori dan Ap- Yudhastuti, Ririh. 2005. Hubungan Kondisi Lingkun-
likasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada gan, Kontainer dan Perilaku Masyarakat den-
Irfan, 2011. Uji Efektivitas antara Ekstrak Daun gan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegtpti
Tumbuhan Tapali Dara (Catharanthus roseus) Di Daerah Endemis Demam Berdarah Densue
dan Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) se- Surabaya. LTNAIR.
bagai Biolarvasida Instar III Nyamuk Aedes ae-
gtpti.Unair
Kardinan, Agus. 2003. Tanaman Pengusir dan Pem-
basmi Nyamuk. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Kemenkes RI,2011. hrformasi Umum Demam Berd-
arah Dengue. Jakarta. Ditjen PP dan PL.
Misnadiarly. 2009. Demam Berdarah Dengue. Jakar-
ta. Pustaka Populer Obor.
Moehammadi, Noer. 2005. Potensi Biolarvasida Ek-
strali Herba Ageratum conyzoides Linn. Dut
Daun Saccopetqlum horsfeldii Benn. Terhad,ap
Larva Nyamuk Aedes aegtpti L. Universitas
Airlangga.
Rita, Endah. 2 009. Pem an faatan Cymb opo gon n a r dus
Sebagai Larvasida Aedes aegtpti. IKIP PGRI
Semarang.
Ri-vanto, Agus. 201l. Aplikasi Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta, Numed.
Rukmana, Rahmat. 2007. Jeruk Nipis. Jakarta. Kani-
sius
Setyaningrum, Yanur,dkli. 2007. Serai (Andropogon
nardus) Sebagai Insektisida Pembasmi Aedes
aegtpti Semua Stadium. Universitas Muham-
madiyah Malang.
Sucipto, Cecep Dani. 2011. Vektor Penyakit Tropis.
Yogyakarta. Goysen Publishing.
Suyasa, I N Gede, dkk. 2007. Hubungan Faktor
Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan
Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar
Selatan. Jurnal Penelitian Ecotrophic 3 (l) : l-6
Slukur, Cheppy. 2005. Pembibitan Tanaman Obat.
Jakarta. Penebar Swadaya.
Utariningsih, Drvi. 2007. PemanfaatanDaun Jeruk
Nipis (Cltzs Aurantifulia) Sebagai Lan'asida
Untuk Pemberantasan Nyamuli Aedes aegvpti.
Universitas Muhammadiyah Malang
Wakhyulianto. Uji Daya Bunuh Ekstrak Cabai Rawit
(Capsicum frutescens Z) Terhadap Nyamuk Ae-
des aegypti. Universitas Negeri Semarang.
Widyasari, Septi. 2010. Efektivitas Penggunaan Ek-
strak Daun Sirih (Prper Betle L.) Dalam Mem-
bunuh Jentrk Aedes aegrtpti Di Kota Pontianak.
Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Yousmillah, Yuyun. 2003. Identifikasi Golongan

Anda mungkin juga menyukai