Anda di halaman 1dari 36

MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN /

EXCELENT SERVICE
adalah :
pelayanan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata pasien
diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan.
mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien
mengenai hubungan perawat dengan pasien,
kepuasan yang mengacu kenyamanan pelayanan
pada penerapan kode etik kebebasan melakukan pemulihan,
serta standar pelayanan pengetahuan dan kompetensi (scientific
knowledge dan technical skill)
profesi keperawatan
efektivitas pelayanan.

kepuasan yang mengacu Suatu pelayanan dikatakan


pada penerapan semua
bermutu jika penerapan semua
persyaratan pelayanan
persyaratan pelauanan
keperawatan
keperawatan dapat memuaskan
pasien.
ketersediaan pelayanan keperawatan (acailable),

kewajaran pelayanan keperawatan (appropriate),

kesinambungan pelayanan keperawatan (continue),


penerimaan jasa pelayanan keperawatan (acceptable),

keterjangkauan pelayanan keperawatan (affordable),

efisiensi pelayanan keperawatan (efficient), dan mutu pelayanan keperawatan (quality).


Program menjaga mutu
1 perspektif/prospektif

Program Menjaga Mutu Konkuren


2

Program Menjaga Mutu Retrospektif


3
Program Menjaga Mutu Internal
4

Program Menjaga Mutu Eksternal


5
adalah program menjaga mutu yang
dilaksanakan sebelum pelayanan kesehatan
diselenggarakan.
Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan
pada unsur masukan serta lingkungan.
Prinsip pokok program menjaga mutu
prospektif sering dimanfaatkan dalam
menyusun peraturan perundang-
undangan. Beberapa diantaranya yang
terpenting adalah :
Standarisasi (standardization)
Perizinan (licensure)
Tujuan lisensi adalah sebagai berikut:
a. Tujuan umum lisensi: Melindungi
masyarakat dari pelayanan profesi.
b. Tujuan khusus lisensi: Memberi kejelasan
batas wewenang dan menetapkan sarana dan
prasarana.
Lisensi (perizinan) pada tenaga kesehatan ini
juga tercantum pada peraturan pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1996
Bab III Pasal 4.
a. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan
upaya kesehatan yang bersangkutan memiliki
ijin dari Menteri.
b. Dikecualikan dari pemilikan ijin
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bagi
tenaga kesehatan masyarakat.
Sertifikasi (certification)
Sertifikasi adalah tindak lanjut dari
perizinan,yakni memberikan sertifikat
(pengakuan) kepada institusi kesehatan dan
atau tenaga pelaksanan yang benar-benar
memenuhi persyaratan.
Akreditasi (accreditation)
Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi
yang nilainya dipandang lebih tinggi.
Lazimnya akreditasi tersebut dilakukan secara
bertingkat, yakni yang sesuai dengan
kemampuan institusi
adalah yang diselenggarakan bersamaan dengan
pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan
pada standar proses, yakni memantau dan
menilai tindakan medis, keperawatan, dan non
medis yang dilakukan.
untuk menjamin baiknya mutu pelayanan
kesehatan ketiga unsur harus diupayakan
sedemikian rupa agar sesuai dengan standar
dan atau kebutuhan.
Tujuan
Tujuan program menjaga mutu mencakup dua
hal yang bersifat pokok, yang jika
disederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
Tujuan antara.
Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program
menjaga mutu ialah diketahuinya mutu
pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan
program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai
apabila masalah serta prioritas masalah mutu
berhasil ditetapkan.
Tujuan akhir.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program
menjaga mutu ialah makin meningkatnya mutu
pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan
program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai
apabila masalah dan penyebab masalah mutu
berhasil diatasi.
Manfaat
1. Dapat lebih meningkatkan efektifitas
pelayanan kesehatan.
2. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan
kesehatan
3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
4. Dapat melindungi pelaksana pelayanan
kesehatan dari kemungkinan munculnya
gugatan hukum.
Program menjaga mutu retrospektif adalah
program menjaga mutu yang dilaksanakan
setelah pelayanan kesehatan
diselenggarakan. Pada bentuk ini, perhatian
utama lebih ditujukan pada unsur keluaran,
yakni menilai pemanpilan
Beberapa contoh program menjaga mutu
retrospektif adalah:
1. Reviw rekam medis (record review)
2. Review jaringan (tissue review)
3. Survei klien (client survey)
Program menjaga mutu internal adalah
bentuk kedudukan organisasi yang
bertanggungjawab menyelenggarakan
Untuk ini di dalam institusi pelayanan
kesehatan tersebut dibentuklah suatu
organisasi secara khusus diserahkan
tanggung jawab akan menyelenggarakan
Program Menjaga Mutu.
Tujuan Umum
Program Menjaga Mutu adalah untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Tujuan Khusus
Program Menjaga Mutu dapat dibedakan atas lima macam
yakni:
1) Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarkan,
2) Diketahuinya penyebab munculnya masalah kesehatan
yang diselenggarakan,
3) Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab
masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan,
4) Terselenggarakan upaya penyelesaian masalah dan
penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang
ditemukan,
5) Tersusunnya saran tindak lanjut untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.
Jika ditinjau dari peranan para pelaksananya,
secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1. Para pelaksana program menjaga mutu adalah
para ahli yang tidak terlibat dalam pelayanan
kesehatan (expert group) yang secara khusus
diberikan wewenang dan tanggung jawab
menyelenggarakan program menjaga mutu.
2. Para pelaksana program menjaga mutu adalah
mereka yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan (team based),jadi semacam gugus
kendali mutu,sebagaimana yang banyak
dibentuk didunia industry.
Pada bentuk ini kedudukan organisasi yang
bertanggungjawab menyelenggarakan
program menjaga mutu berada diluar
institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
KONSEP DIRI
Diihat dari komunikasi interpesonal
maka
sangat terlihat pengaruh konsep diri pada perilaku manusia.
Bagaimana anda memandang diri anda dan bagaimana
orang lain memandang anda,
akan mempengaruhi pola interaksi anda dengan orang lain.

Konsep diri erat kaitannya dengan hubungan interpersonal


yang berarti bagi
KONSEP DIRI
Diihat dari komunikasi interpesonal
maka
sangat terlihat pengaruh konsep diri pada perilaku manusia.
Bagaimana anda memandang diri anda dan bagaimana
orang lain memandang anda,
akan mempengaruhi pola interaksi anda dengan orang lain.

Konsep diri erat kaitannya dengan hubunga interpersonal


yang berarti bagi perkembangan kepribadian.
SUDAHKAH
ANDA

MENGENAL

DIRI ANDA
???
DEFENISI

MENGENAL DIRI BERARTI :


MEMAHAMI SECARA UTUH
FISIK, KEPRIBADIAN,
WATAK DAN TEMPERAMEN,
MENGENAL BAKAT ALAMI SERTA
PUNYA KONSEP YANG JELAS TENTANG DIRI
SENDIRI
DENGAN SEGALA KEKUATAN DAN
KELEMAHANNYA
PENGENALAN POTENSI DIRI

PHISIK PHISICHIS/MENTAL SKILL

Sosial IQ (Proses Perasaan


Belajar)

Emosi
Moral/Etika

Sikap/Kebiasaan Bakat Kepribadian Minat

TALENTA
CARA MENGEMBANGKAN DIRI

Kenali diri anda.


Kembangkan diri anda dan atasi
tantangan
Memanfaakan peluang dan cari
dukungan
Belajar dari kesalahan untuk perubahan.
HAL YANG PENTING YANG PERLU DIKEMBANGKAN
DALAM PENGEMBANGAN DIRI

* Mental yang sehat

* Mengintegritas diri

* Mandiri, kreatif, dan inovati

* Motivasi diri

* Mempunyai keinginan untuk berubah


HAMBATAN DALAM MOTIVASI

KURANG PERCAYA DIRI


KECEMASAN YANG BERLEBIHAN
Mempunyai OPINI yang
NEGATIF
MERASA BUKAN BAGIAN DARI
KELOMPOK
CARA MEMOTIVASI DIRI
MOTIVASI DIRI MELALUI RASA PERCAYA DIRI
a. Hindari mencari-cari alasan
b. Gunakan daya imajinasi
c. Jangan takut gagal
d. Perhatikan penampilan

MEMOTIVASI DIRI DENGAN MENENTUKAN SASARAN


MEMOTIVASI DIRI DENGAN MENYUSUN CATATA N
SUKSES YANG PERNAH DIRAIH
TIPS.
MOTTO BEKERJA

Bekerja merupakan ibadah yang dibayar


Bekerja merupakan olahraga yang dibayar
Bekerja merupakan bermain yang dibayar
Bekerja merupakan belajar yang dibayar
Bekerja merupakan mencari pengalaman yang
dibayar

Anda mungkin juga menyukai