Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

TAHUN 2023

Nama : Dwi Nade Heniva


NIM : 233110392
Prodi : Keperawatan
Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Padang
Dosen : Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd
Mata Kuliah : Pancasila

Soal:

1. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib pada jenjang Pendidikan
Tinggi. Uraikanlah urgensi dan esensi Pendidikan Pancasila bagi warga negara Indonesia,
khususnya bagi anda sebagai calon tenaga kesehatan! Berikan argument anda kenapa
Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah penting dengan jelaskan landasan filosofis,
yuridis, dan sosiologisnya. Uraikan dengan contoh!
Jawab
Pendidikan Pancasila memiliki urgensi dan esensi yang sangat penting bagi calon tenaga
kesehatan, seperti dokter, perawat, atau profesi kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa
argumen yang dapat menjelaskan mengapa pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah yang
krusial untuk mereka:

1) Landasan Filosofis:

 Membentuk Etika Profesional: Pendidikan Pancasila membantu membentuk etika


profesional calon tenaga kesehatan. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong,
keadilan, dan humanisme, dapat menjadi panduan moral dalam praktik pelayanan
kesehatan. Contohnya, prinsip gotong royong dapat tercermin dalam kerjasama
tim medis untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.

 Membangun Kesadaran Kemanusiaan: Filosofi Pancasila menekankan pada


penghargaan terhadap martabat manusia. Bagi tenaga kesehatan, ini berarti
memberikan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi, menghormati hak asasi
manusia, dan mengutamakan kesejahteraan pasien di atas segala hal.

2) Landasan Yuridis:

 Menanamkan Hukum dan Etika Kesehatan: Pendidikan Pancasila memberikan


dasar hukum dan etika kesehatan yang melandasi praktik medis. Calon tenaga
kesehatan perlu memahami prinsip-prinsip hukum yang terkait dengan profesi
mereka, seperti hak pasien, kewajiban medis, dan tanggung jawab profesional.

 Menegakkan Keadilan Sosial: Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menuntut


distribusi pelayanan kesehatan yang merata dan adil. Calon tenaga kesehatan
harus mampu mengimplementasikan konsep ini dalam praktik mereka,
memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses yang setara
terhadap pelayanan kesehatan.

3) Landasan Sosiologis:

 Mengintegrasikan Budaya dan Keberagaman: Pancasila sebagai landasan


sosiologis membantu calon tenaga kesehatan memahami dan menghargai
keberagaman budaya di masyarakat. Ini penting untuk memberikan pelayanan
yang sensitif secara kultural dan membangun hubungan yang baik dengan pasien
dari berbagai latar belakang.

 Membangun Hubungan Interpersonal: Nilai-nilai Pancasila, seperti musyawarah


dan mufakat, dapat membantu tenaga kesehatan dalam membangun hubungan
interpersonal yang baik dengan pasien dan kolega. Kemampuan berkomunikasi
dan berkolaborasi adalah aspek penting dalam profesi kesehatan.

Dengan demikian, pendidikan Pancasila memberikan pondasi yang kokoh untuk


membentuk karakter, etika, dan kompetensi yang dibutuhkan oleh calon tenaga
kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan
dalam konteks masyarakat yang beragam.
2. Belakangan ini Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa kembali
diperdebatkan. Bahkan ada yang terkesan membenturkan antara Pancasila dengan agama.
Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk melaksanakan misinya dalam
menanamkan keraguan terhadap Pancasila dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa. Berikan argumen anda terhadap pesoalan tersebut dan
bagaimana pendapat anda apabila ada upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia?
Jawab
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, telah menjadi
landasan yang mengakar kuat dalam keberagaman dan kesatuan. Menjalin harmoni antara
Pancasila dan agama sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang menghormati
perbedaan dalam kesatuan. Mencoba menggantikan Pancasila dapat merusak fondasi
keberagaman dan menyebabkan potensi konflik.

Penting untuk memahami bahwa Pancasila bukanlah instrumen yang bersifat eksklusif
terhadap agama, melainkan prinsip-prinsip yang dapat diterima oleh semua elemen
masyarakat. Upaya menggantikan Pancasila dapat merugikan kerukunan dan merusak
identitas bangsa. Penting untuk memperkuat pemahaman dan implementasi Pancasila
sebagai pondasi yang inklusif dan mendorong dialog positif di tengah perbedaan.

Jika ada upaya mengganti Pancasila, hal tersebut dapat meruncingkan polarisasi dan
menciptakan ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat pemahaman,
edukasi, dan dialog untuk memperkokoh posisi Pancasila sebagai nilai-nilai yang mendasari
kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
3. Jelaskan makna apa yang dapat kita ambil setelah mempelajari sejarah perumusan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia, dan nilai-nilai apa yang masih harus dilestarikan! Untuk
kondisi saat ini, bagaimana implementasi nilai-nilai tersebut, berikan contoh!
Jawab
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai yang mendalam,
yang dapat diambil setelah mempelajari perumusannya. Berikut adalah penjelasan tentang
makna dan nilai-nilai Pancasila serta implementasinya dalam kondisi saat ini:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa (Pertama):

 Makna: Mengakui adanya Tuhan sebagai kekuatan tertinggi yang menciptakan


alam semesta.
 Nilai yang harus dilestarikan: Kebebasan beragama dan toleransi antaragama.
 Implementasi: Mendorong kerjasama antarumat beragama, menghormati
perbedaan keyakinan, dan memastikan kebebasan beragama terjaga. Contoh:
Dialog antarumat beragama, pembangunan tempat ibadah tanpa diskriminasi.

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Kedua):

 Makna: Menghormati martabat dan hak asasi manusia.


 Nilai yang harus dilestarikan: Keadilan sosial, kesetaraan, dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia.
 Implementasi: Mewujudkan keadilan sosial melalui kebijakan yang memerhatikan
kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Contoh: Program bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, dan penegakan hukum yang adil.

3) Persatuan Indonesia (Ketiga):

 Makna: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.


 Nilai yang harus dilestarikan: Semangat nasionalisme, menghormati keberagaman
budaya, suku, dan ras.
 Implementasi: Mendorong solidaritas nasional, menghargai keberagaman, dan
mengekang potensi perpecahan. Contoh: Program pendidikan kebangsaan,
kampanye persatuan nasional, dan pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (Keempat):

 Makna: Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis.


 Nilai yang harus dilestarikan: Partisipasi masyarakat, transparansi, dan
akuntabilitas.
 Implementasi: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan
keputusan, mendukung lembaga perwakilan yang transparan, dan memastikan
akuntabilitas pemerintah. Contoh: Pemilihan umum, mekanisme pengaduan publik,
dan keterbukaan informasi publik.

5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Kelima):

 Makna: Mewujudkan pemerataan dan keadilan dalam pembangunan.


 Nilai yang harus dilestarikan: Keadilan ekonomi, pemerataan, dan perlindungan
sosial.
 Implementasi: Mengembangkan kebijakan yang mendukung distribusi ekonomi
yang adil, memberikan akses pendidikan dan kesehatan untuk semua, dan
melindungi hak-hak pekerja. Contoh: Program bantuan ekonomi, kebijakan
pendidikan dan kesehatan universal, dan perlindungan sosial.
Melalui pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila ini, Indonesia dapat terus
membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan, serta menjaga harmoni di
tengah keberagaman yang kaya.
4. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai
pendangan hidup bangsa dan alat pemersatu. Berikan penjelasan anda terhadap tiga peran
Pancasila tersebut. Uraikan dengan contoh!
Jawab
1) Dasar Negara: Pancasila berfungsi sebagai dasar negara Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ini menciptakan landasan hukum dan
norma-norma yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh,
nilai-nilai Pancasila tercermin dalam prinsip-prinsip konstitusional, hukum positif, dan
kebijakan pemerintah.

2) Pandangan Hidup Bangsa: Pancasila bukan hanya seperangkat aturan formal, tetapi
juga menjadi pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia. Nilai-nilai seperti gotong
royong, keadilan sosial, dan persatuan menjadi pedoman dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari. Misalnya, semangat gotong royong tercermin dalam kegiatan
gotong royong masyarakat untuk membantu sesama dalam kegiatan seperti bersih-
bersih lingkungan atau membantu warga yang membutuhkan.

3) Alat Pemersatu: Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu dalam keberagaman


Indonesia. Dengan mengakui keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, Pancasila
menciptakan kesatuan di tengah perbedaan. Contohnya, dalam kerangka kebhinekaan,
masyarakat Indonesia dapat bersatu untuk merayakan perayaan keagamaan atau
peristiwa kebudayaan bersama, menciptakan rasa persatuan dan kebangsaan.
5. Secara geografis Indonesia terletak antara dua benua dengan ideologi yang berbeda, yakni
ideologi komunis dan liberal. Komparasikanlah kedua ideologi tesebut dalam berbagai aspek
dan apa keunggulan ideologi Pancasila apabila dibandingkan dengan ke dua ideologi
tersebut!
Jawab
Komparasi Ideologi Komunis dan Liberal:
Ideologi komunis dan liberal memiliki perbedaan dalam berbagai aspek. Secara umum,
ideologi komunis menekankan kepemilikan kolektif atas sumber daya dan redistribusi
kekayaan, sementara ideologi liberal menekankan kebebasan individu dan pasar bebas.
Menurut sipejar.um.ac.id, ideologi komunis menekankan kepemilikan kolektif atas sumber
daya dan redistribusi kekayaan, sementara ideologi liberal menekankan kebebasan individu
dan pasar bebas.
Keunggulan Ideologi Pancasila:
Pancasila, sebagai ideologi nasional Indonesia, memiliki keunggulan tertentu jika
dibandingkan dengan ideologi komunis dan liberal. Menurut fahum.umsu.ac.id, Pancasila
berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkokoh, dan memelihara
kesatuan dan persatuan. Selain itu, Pancasila juga menuntut masyarakat untuk
bermusyawarah dalam memutuskan atau memberikan solusi dari suatu masalah yang sedang
terjadi. Tujuan dari diadakan musyawarah ini adalah untuk mendengar dan memutuskan jalan
keluar dari suatu masalah sehingga tidak ada pihak yang merasa

dirugikan.
Pancasila juga menekankan pentingnya keadilan, toleransi beragama, dan nilai-nilai
luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila memiliki
keunggulan dalam mempersatukan bangsa, memelihara kesatuan dan persatuan, serta
memberikan pedoman dalam mengelola negara dan masyarakat.
Dengan demikian, Pancasila memiliki keunggulan dalam mempersatukan bangsa, memelihara
kesatuan dan persatuan, serta memberikan pedoman dalam mengelola negara dan masyarakat.

oooo Selamat Ujian, Semoga Sukses oooo

Anda mungkin juga menyukai