Disusun oleh :
A. Latar Belakang
C. Tujuan
A. Pengertian Aktualisasi
Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah
sebagai individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Kesepakatan kita sebagai
suatu kesepakatan yang luhur untuk mendirikan negara Indonesia yang berdasarkan
pada Pancasila mengandung konsekuensi bahwa kita harus merealisasikan Pancasila
itu dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan tingkah – laku dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia merealisasikan
Pancasila adalah merupakan suatu keharusan moral maupun yuridis.
2. Aktualisasi Subjektif
Aktualisasi Pancasila subyektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam
setiap pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap
penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia dalam aspek moral
dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi Pancasila
yang subjektif ini justru lebih penting dari aktualisasi yang objektif, karena
aktualisasi subjektif ini merupakan persyaratan keberhasilan aktualisasi
yang objektif.
Pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan
kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila.
Pelaksanaan Pancasila yang subjektif akan terselenggara dengan baik
apabila suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk
kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah terpadu menjadi kesadaran
wajib moral, sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak
memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukan hanya akan
menimbulkan akibat moral, dan ini lebih ditekankan pada sikap dan tingkah
– laku seseorang. Sehingga Aktualisasi Pancasila yang subjektif berkaitan
dengan norma – norma moral.
B. Pengertian Tri Dharma
Tri Dharma berasal dari Bahasa Sansekerta. Tri berarti tiga dan Dharma
berarti kewajiban.
Maka Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi.
Tiga kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi juga dapat didefinisikan sebagai tujuan yang
harus dicapai perguruan tinggi.
Seperti yang telah disinggung sedikit. 3 poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan dan Pengajaran
b. Penelitian dan Pengembangan
c. Pengabdian Kepada Masyarakat
3 poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut mempunyai pengertian dan ruang
lingkupnya sendiri-sendiri.
Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau
masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu dipengaruhi oleh
adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. Untuk itu, mahasiswa dan dosen
didorong untuk menumbuhkan semangat dalam meneliti. Selalu merasa ingin tahu
dan menciptakan hal baru.
Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan penelitian terhadap ilmu-
ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi.
Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk menjawab kebutuhan di masa
depan.
Poin yang terakhir. Kamu pasti sering bukan mendengar pengabdian kepada
masyarakat? Program-program pengabdian kepada masyarakat sangat mudah
ditemukan di lingkungan kampus. Program ini tidak hanya digagas oleh dosen tapi
juga mahasiswa.
Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki ciri khas
tersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Mahasiswa dari suatu
perguruan tinggi adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah.
Oleh karena itu masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya
ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi.
7. Dinamis
Ciri ilmiah sebagai budaya akademik harus dikembangkan terus-menerus.
8. Dialogis
Dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dalam masyarakat akademik harus
memberikan ruang pada peserta didik untuk mengembangkan diri, melakukan
kritik serta mendiskusikannya.
9. Menerima kritik
Sebagai suatu konsekuensi suasana dialogis yaitu setiap insan akademik
senantiasa bersifat terbuka terhadap kritik.
10. Menghargai prestasi ilmiah/akademik
Masyarakat intelektual akademik harus menghargai prestasi akademik, yaitu
prestasi dari suatu kegiatan ilmiah.
11. Bebas dari prasangka
Budaya akademik harus mengembangkan moralitas ilmiah yaitu harus
mendasarkan kebenaran pada suatu kebenaran ilmiah.
12. Argumentasi Benar Sesuai Fakta
Semua pernyataan memiliki argumentasi yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Setiap argumentasi harus dapat ditelusuri fakta-fakta yang mendukungnya.
Terdapat sejumlah ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik. Yaitu, kritis,
kreatif, objektif, analitis, konstruktif, dinamis, dialogis, menerima kritik, menghargai
prestasi ilmiah/akademik, bebas dari prasangka, menghargai waktu, memiliki dan
menjunjung tinggi tradisi ilmiah, berorientasi ke masadepan, kesejawatan/kemitraan
(PPMB 1990 II-2). Masyarakat ilmiah inilah yang harus dikembangkan dan
merupakan budaya dari suatu masyarakat akademik.
Jadi, marilah kita sebagai mahasiswa pencetus terjadinya reformasi, mari kita
tujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita-cita dan
tujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga
bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggi hak
asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkan diatas.
Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benar menanamkan
nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan pada siapapun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai aktualisasi diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atau
sesungguhnya. Sehingga terbentuklah aktualisasi objektif dan subjektif. Aktualisasi
Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam bentuk realisasi dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif, yudikatif
maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Aktualisasi Pancasila yang
subyektif adalah pelaksanaan dalam sikap pribadi, perorangan, setiap warga negara,
setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.
Aktualisasi diripun meliputi mencakup dalam tridarma perguruan tinggi,
budaya akademik dan lingkungan kampus sebagai moral force pengembangan hukum
dan HAM, yang mencerminkan bahwa aktualisasi diri itupun benar-benar ada dan
terjadi disekitar kita. Terrmasuk dalam lingkungan kampus.
DAFTAR PUSTAKA
http://rmawara.blogspot.com/2012/09/bagaimana-mengaktualisasikan-pancasila.html
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-tri-dharma-perguruan-tinggi/
http://ekaputraramandha.blogspot.com/2013/03/makalah-pendidikan-
pancasila_18.html
https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-budaya-akademik
https://uniss.ac.id/budaya-akademik/