Urgensi mata kuliah pendidikan pancasila bagi mahasiswa adalah sebagai bekal
mahasiswa guna memahami hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Selain itu melalui
pendidikan pancasila dapat membentuk karakter, moral, prilaku dan adab bagi mahasiswa
serta berjiwa nasionalisme terhadap dirinya, bangsa dan negara. Manfaat pendidikan
pancasila dan kewarganegaran diajarkan pada mahasiswa di perguruan tinggi adalah sebagai
berikut :
Mengajarkan mahasiswa untuk memehami, menganasilis dan
mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Mahasiswa dapat turut serta dalam mencegah dan memberhentikan segala
tindakan kekerasan yang terjadi baik dilingkungan pertemanan, kampus maupun
di lingkungan masyarakat secara cerdas dan damai.
Menjadikan mahasiswa sebagai warga negara yang baik dan memiliki cara
pandang yang benar terhadap pengimplementasian nilai-nilai demokrasi dan
ham di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara
Membentuk mahasiswa menjadi karakter yang berpikir kritis, rasional dan
objektif terhadap masalah kenegaraan, HAM dan demokrasi yang terjadi di
sekelilingnya
Membentuk kepedulian mahasiswa agar dapat turut serta menyelesaikan
masalah dan konflik di masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang
berlaku dimasyarakat
Mengarahkan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam memberikan solusi
terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat
Membiasakan mahasiswa mengimplementasikan nilai-nilai dasar secara baik
dan bijaksana
Urgensi Pendidikan Pancasila bagi Generasi Milenial. Pendidikan Pancasila atau
pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting bagi setiap warga negara Indonesia
terutama bagi generasi muda. Menyikapi perkembangan zaman tentu generasi milenial yang
menjadi suatu acuan utama bagi bangsa Indonesia untuk menerapkan pendidikan Pancasila
di institusi pendidikan. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memberikan suatu
pondasi dari nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan generasi milenial yang sesuai dengan
kehidupan bangsa.
Pembelajaran dari pendidikan kewarganegaraan atau Pancasila mengandung makna
untuk membentuk suatu kondisi karakter yang baik serta moral dan juga spriritual bagi
setiap generasi milenial. Terutama untuk membangun suatu pemikiran yang tajam dan sadar
akan terus dan kewajiban bermasyarakat dan berbangsa.
Pentingnya pendidikan Pancasila ini adalah untuk membina generasi milenial terutama
untuk memiliki suatu rasa tanggung jawab dan juga rasa cinta tanah air dalam pengamalan
pancasila dalam kehidupannya. Sehingga dengan adanya urgensi pentingnya pendidikan
Pancasila tersebut tentu akan menjadi suatu tujuan bagi bangsa untuk menciptakan
generasi-generasi milenial yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan cita-cita bangsa untuk
tonggak filsafat kehidupan bangsa nantinya.
Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan
mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma norma sosial yang hidup
dimasyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan
Pancasila.
Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan
dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan
kering dari jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi
yang sangat merugikan keuangan negara. Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang
melibatkan generasi dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa.
Korupsi sangat merugikan keuangan negara yang dananya berasal dari pajak
masyarakat. Oleh karena terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara
tersebut, maka target pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut
menjadi terbengkalai
Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-hal tersebut sangat penting
karena apabila kesadaran tersebut tidak segera kembali disosialisasikan, diinternalisasikan,
dan diperkuat implementasinya, maka masalah yang lebih besar akan segera melanda
bangsa ini, yaitu musnahnya suatu bangsa (meminjam istilah dari Kenichi Ohmae, 1995
yaitu, the end of the nation-state). Punahnya suatu negara dapat terjadi karena empat “I”,
yaitu industri, investasi, individu, dan informasi (Ohmae, 2002: xv).
Kepunahan suatu bangsa tidak hanya ditimbulkan oleh faktor eksternal, tetapi juga
ditentukan oleh faktor internal yang ada dalam diri bangsa itu sendiri. Salah satu contoh
terkenal dalam sejarah, ialah musnahnya bangsa Aztec di Meksiko yang sebelumnya dikenal
sebagai bangsa yang memiliki peradaban yang maju, tetapi punah dalam waktu singkat
setelah kedatangan petualang dari Portugis.