Anda di halaman 1dari 16

Paradigma Pancasila di

Dalam Hubungan
1 E Keperawatan
1. Pengertian PAradigma

Kata paradigma berasal dari bahasa Inggris “paradigm” yang berarti


model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem
pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara
pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu.
Paradigma dapat diartikan sebagai keutuhan konseptual yang sarat dengan
muatan ajaran,teori,dalil,bahkan juga pandangan hidup untuk dijadikan dasar
dan arah pengembangan segala hal
Pancasila adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan landasan, acuan,
metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya Pancasila berisi
anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang
berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan nasional.
2. PAradigma Pancasila

merupakan sebuah pandangan atau landasan filosofis yang menjadi dasar negara Indonesia.
Dalam konteks pembangunan dalam kehidupan kampus, paradigma Pancasila memiliki peran
penting untuk membentuk identitas dan arah perkembangan institusi pendidikan tersebut.
Berikut ini beberapa poin yang dapat menjelaskan paradigma Pancasila dalam pembangunan
dalam kehidupan kampus:

1. Bhinneka Tunggal Ika (Kebhinekaan): Paradigma Pancasila menekankan pentingnya keragaman


dan keberagaman di dalam kehidupan kampus.
2. Gotong Royong: Di dalam kehidupan kampus, prinsip gotong royong dapat diterapkan melalui
kolaborasi antara mahasiswa, staf, dan dosen dalam menghadapi berbagai tantangan akademik
maupun non-akademik.
3. Keadilan Sosial: diwujudkan melalui pemerataan akses terhadap pendidikan, kesempatan
berpartisipasi dalam kegiatan akademik dan non-akademik, serta perlakuan yang adil terhadap
seluruh anggota kampus tanpa membedakan latar belakang ekonomi, gender, atau status sosial.
4. Kemandirian: Dalam konteks kampus, kemandirian dapat diterjemahkan sebagai kemampuan
mahasiswa untuk mandiri dalam belajar, berpikir kritis, dan mengambil inisiatif.
5. Ketuhanan Yang Maha Esa: Dalam konteks kampus, paradigma ini menghargai keberagaman
agama dan memberikan ruang bagi kegiatan keagamaan mahasiswa.
3. Pancasila sebagai paradigma pendidikan

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha untuk mengembangkan


kepribadian dan kemampuan dalam kesatuan yang terorganisir, harmonis, dan
dinamis di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Mengembangkan kepribadian dan kemampuan merupakan sifat dwi tunggal
Pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai bagian dari ilmu humaniora mengacu pada proses yang
mengarah pada kesempurnaan yang manusiawi. Pendidikan pada dasarnya
adalah pemanusiaan, yang membuat hominisasi dan humanisasi.

Pendidik yang baik merupakan kunci utama bagi kemajuan bangsa. Pendidik
tidak hanya menyampaikan ide-ide saja, melainkan menjadi suatu wakil dari
suatu cara hidup yang kreatif, suatu symbol kedamaian dan ketenangan.
Pendidik menajdi penjaga peradaban dan pelindung kemajuan. Keteladanan
pendidik adalah suatu hal yang harus dilakukan.
Ekonomi merupakan kesatuan hubungan manusia dengan manusia dnegan produk. Ekonomi
memuat ruang etis karena pada akhirnya membentuk hubungan antar manusia ataupun
antar kelompok yang diperantara oleh hubungan antar manusia dan produk yang
diidistribusikan, ditukarkan, dan dikonsumsi.

Pembangunan ekonomi nasional juga berarti pembangunan sistem ekonomi yag kita anggap
cocok untuk bangsa Indonesia. Sistem ekonomi Pancasila tidak menganut liberal-kapitalis,
juga tidak menganut sistem ekonomi yang serba negara. Perekonomian nasional da
kesejahteraan sosial.Sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 (BAB XIV), pasal 33), yang
harus dilaksanakan dan berpegang teguh secara konsisten, yaitu :
-Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
·Caban-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
·Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
·Perekonomian nasional di selenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi keadilan, berklenajutan, kemandirian, serta menjaga kesimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi Nasional.
PENGERTIAN REFORMASI
Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata reform,
sedangkan secara harafiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang memformat
ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk dikembalikan pada
format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita- citakan rakyat.

Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat:

1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan

2. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka structural
tertentu,

3. Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara demokrasi, Oleh
karena itu reformasi sendiri harus berdasarkan pada kerangka dan kepastian hukum yang
jelas.

4. Reformasi dilakukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih baik,
perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada suatu kondisi kehidupan
rakyat yang lebih baik dalam segala aspek, antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
serta kehidupan keagamaan.

5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.
PERANAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
REFORMASI
Inti reformasi adalah memelihara segala
yang sudah baik dari kinerja bangsa
dan negara dimasa lampau, mengoreksi segala kekurangannya,sambil merintis
pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan. Pelaksanaan kehidupan
berbangsa dan bernegara masa lalu memerlukan identifikasi, mana yang masih
perlu pertahankan dan mana yang harus diperbaiki.
Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma
ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir
bangsa Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai landasan
kehidupan berbangsa dan bernegara, berarti bahwa setiap gerak langkah
bangsa dan negara Indonesia harus selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat
dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga
masyarakat, maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus
berdasarkan hukum yang jelas. Jadi hukum yang dibentuk tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Reformasi dengan paradigma pancasila
adalah sebagai berikut:

Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi berdasarkan pada moralitas
ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia makhluk tuhan.

b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab.

Artinya, gerakan reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai upaya penataan
kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.

c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi harus menjamin tetap tegakya
negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan. Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari
praktik dan perilaku yang dapar menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa.

d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara harus dapar menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang kedaulatan.Gerakan
reformasi bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang demokratis, yaitu rakyat sebagai pemegang
kedaulatan.

e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, gerakan reformasi
harus memiliki visi yang jelas, yaitu demi terwujudnya
sosial bagi seluruh rakyat. Perlu disadari bahwa ketidak adilanlah penyeban kehancuran suatu bangsa.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS


A. Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan kampus


Aktualisasi Pancasila secara obyektif ialah terwujud dalam bidang
kehidupan kenegaraan yaitu meliputi kelembagaan negara antara lain
legislatif, eksekutif, dan yudikatif, juga bidang pragmatis yaitu politik,
ekonomi, social budaya, hukum (penjabaran ke dalam undang-undang),
GBHN, pendidikan dan hankam.
Aktualisasi pancasila secara subyektif adalah perwujudan kesadaran
inidvidu antara manusia Indonesia sebagai warga negara Indonesia yang
taat dan patuh, baik aparat penyelenggara negara, penguasa negara
maupun elit politik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan politiknya
selalu. Berlandaskan moral ketuhanan dan kemanusiaan sesuai yang
terkandung dalam pancasila.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS

B. Tugas Pokok Perguruan Tinggi


1. Pendidikan tinggi

a) menyiapkan peserta didik menjadi seorang anggota masyarakat yang memiliki


kemampuan akademik dan atau professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan atau memperkaya Khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan
atau kesenian.
b) Mengembangan dan atau memperluas imu pengetahuan, teknologi dan kesenian
serta mengutamakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Sebagai bangsa yang memiliki
pandangan hidup pancasila intelektual produk perguruan tinggi berupaya untuk
mewujudkan sumberdaya intelektual yang bermoral ketuhanan dan kemanusiaan.
Oleh karena itu, pengembangan ilmu di perguruan tinggi bukanlah value free,
melainkan senantiasa terikat nilai yaitu nilai ketuhanan dan kemanusian.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS

B. Tugas Pokok Perguruan Tinggi


2. Penelitian

Inovasi yang paling bersifat vital di perguruan tinggi adalah


penelitian ilmiah. Penelitian inilah yang merupakan misi perguruan
tinggi yang merupakan dharma kedua dari perguruan tinggi.
Berdasarkan hal tersebut maka yang dimaksud penelitian adalah
suatu kegiatan telaah yang taat kaidah, bersifat objektif dalam
upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan
msalah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS

B. Tugas Pokok Perguruan Tinggi


3. Pengabdian masyarakat

Berdasarkan pengabdian masyarakat diatas yang dimaksud adalah


suatu kegiatan yang memanfaatkan illmu pengetahuan dalam upaya
memberikan sumbangan demi kemajuan masayarakat. Realisasi
dharma ketiga dari tridharma ini dengan sendirinya disesuaikan dengan
ciri khas, sifat serta karakteristik bidang ilmu yang akan dikembangkan
oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Perguruan tinggi sebagai
suatu institusi dalam masyarakat memiliki ciri khas tersendiri
disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Warga dari perguruan
tinggi adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah.
Berikut ini adalah ciri masyarakat ilmiah

a) Kritis,

b) Kreatif,

c)Analitis,

d) Konstruktif,

e) Dinamis,
F) Dialogis,

g) Menerima kritik,

h)Menghargai prestasi akademik,

i) Bebas dari prasangka,

J) Menghargai waktu, .

k) Memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah,

l) Berorientasi ke masa depan,

m) Kesejawatan, artinya, masyarakat ilmiah harus memiliki rasa persaudaraan yang kuat.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS


4. Nilai-nilai Pancasila yang Harus Ditanamkan dalam Kehidupan Kampus.


Karena begitu besar peranan kampus dalam perkembangan bangsa Indonesia ini, maka harus
ditanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus seperti:

1. Di kampus tersedia sarana dan prasarana untuk beribadah bagi sivitas akademika, serta adanya
kesempatan bagi sivitas akademika unuk beribadah sesuai dengan agama masing-masing. Semua
mahasiswa memperoleh hak mereka untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dipeluknya guna mempertebal iman dan ketaqwaan meraka.
2. Dikembangkan rasa persamaan derajat, persamaan ha dan kewajiban asasi setap sivitas akademika
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan social, dan sebagainya
3. Dikembangan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, rasa bangga terhadap bangsa Indonesia, rasa
persatuan Indonesia, dan kerelaan untuk berkorban untuk bangsa dan Negara,
4. Dikembangkan nilai-nilai demokrasi di ampus, seperti tidak adanya pemaksaan kehendak, anti
kekerasan, konstitusional, perkuliahan yang demokratis, kebebasan mimbar akademik dan sebagainya.
5. Dikembangkan kewirausahaan bagi mahasiswa, suka bekerja keras, menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, suka menolong orang lain dan
sebagainya.
Referensi

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1844190009/03
TGSPANCASILA%20(Putri%20Dwi%20Mardan%20-
%201844190009).docx

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/7ef5c8
cc00c99ed72f0fbb49007b35f1.pdf

https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/viewFile/301
57/13134
selesai

Anda mungkin juga menyukai