Anda di halaman 1dari 9

PARADIGMA PANCASILA PADA ERA REFORMASI

Oleh Kelompok 4 :

1. Lucky Fitriadi (08021281621055)


2. Seren Kristi (08021281621056)
3. Adfan Agus Pratama (08021281621058)

Kelas B

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya

Inderalaya

2016
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di Negara Kesatuan
Republik Indonesia, merupakan Maha karya pendahulu bangsa yang tergali dari jati diri dan
nilai-nilai adi luhur bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dengan berbagai kajian
ternyata didapat beberapa kandungan dan keterkaitan antara sila tersebut sebagai sebuah satu
kesatuan yang tidak bisa di pisahkan dikarenakan antar sila tersebut saling menjiwai satu
dengan yang lain. Ini dengan sendirinya menjadi ciri khas dari semua kegiatan serta aktivitas
desah nafas dan jatuh bangunnya perjalanan sejarah bangsa yang telah melewati masa-masa
sulit dari jaman penjajahan sampai pada saat mengisi kemerdekaan.

Ironisnya bahwa ternyata banyak sekarang warga Indonesia sendiri lupa dan sudah asing
dengan pancasila itu sendiri. Ini tentu menjadi tanda tanya besar kenapa dan ada apa dengan
kita sebagai anak bangsa yang justru besar dan mengalami pasang surut masalah negara ini
belum bisa mengoptimalkan tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila tersebut. Terlebih lagi
saat ini dengan jaman yang disepakati dengan nama Era Reformasi yang terlahir dengan
semangat untuk mengembalikan tata negara ini dari penyelewengan-penyelewengan
sebelumnya.

Arah dan tujuan reformasi yang utama adalah untuk menanggulangi dan menghilangkan
dengan cara mengurangi secara bertahap dan terus-menerus krisis yang berkepanjangan di
segala bidang kehidupan, serta menata kembali ke arah kondisi yang lebih baik atas system
ketatanegaraan Republik Indonesia yang telah hancur, menuju Indonesia baru. Pada masa
sekarang arah tujuan reformasi kini tidak jelas untungnya walaupun secara birokratis, rezim
orde baru telah tumbang namun, mentalitas orde baru masih nampak disana-sini. Sedangkan
pancasila adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia yang merupakan hasil dari penggabungan
dari nilai-nilai luhur yang berasal dari akar budaya masyarakat Indonesia. Sebagai sebuah
ideologi politik, Pancasila bisa bertahan dalam menghadapi perubahan masyarakat, tetapi bisa
pula pudar dan ditinggalkan oleh pendukungnya. Hal itu tergantung pada daya tahan ideologi
tersebut. Ideologi akan mampu bertahan dalam menghadapi perubahan masyarakat bila
mempunyai tiga dimensi. Ketiga dimensi antara lain sebagai berikut meliputi : Idealisme,
Realita, Fleksibilitas. Maka dari itu pancasila sebagai ideologi haruslah mempunyai
dimensibilitas agar substansi-substansi pokok yang dikandungnya tidak lekang dimakan
waktu. Pada masa reformasi yang dimulai dari tahun 1998 hingga masa sekarang, orang-orang
mulai menanyakan revelansi dari pancasila untuk menjawab segala tantangan zaman terlebih
lagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Maka Pancaila menurut saya mutlak masih
diperlukan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa arti dan tujuan reformasi ?


2. Bagaimana Pancasila pada era reformasi ?
3. Apa Arti pancasila sebagai paradigma reformasi ?
4. Apa makna pancasila sebagai paradigma reformasi dalam bidang Ketatanegaraan,
sosial politik, dan pendidikan ?

C.Tujuan

1. Memahami arti dan tujuan reformasi.


2. Mengetahui bagaimana pancasila pada era reformasi.
3. Memahami arti pancasila sebagai paradigma reformasi.
4. Memahami makna pancasila sebagai paradigma reformasi dalam bidang
Ketatanegaraan, sosial politik, dan pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Arti dan tujuan reformasi


a. Pengertian Reformasi
Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar
kata reform, sedangkan secara harfiah reformasi mempunyai pengertian suatu
gerakan yang memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang
menyimpang, untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai
dengan nilai-nilai ideal yang di cita-citakan rakyat. Reformasi juga di artikan
pembaharuan dari paradigma, pola lama ke paradigma, pola baru untuk
memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan.
b. Tujuan Reformasi
1. Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai-
nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
2. Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan
konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh
masyarakat bangsa;
3. Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan baik politik, ekonomi,
sosial budaya, maupun pertahanan keamanan;
4. Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam
masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi, seperti
KKN, kekuasaan sewenang-wenang atau otoriter, penyimpangan, dan
penyelewengan yang lain.

2. Pancasila pada era Reformasi


Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat
pelaksana Negara, dalam kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi politik. Puncak
dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, maka timbullah
berbagai gerakan masyarakatyang dipelopori oleh mahasiswa,cendekiawan dan
masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya “reformasi” di segala
bidang politik, ekonomi dan hukum.
Saat Orde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila. Dasar Negara itu untuk
sementara waktu seolah dilupakan karena hampir selalu identik dengan rezim Orde Baru.
Dasar negara itu berubah menjadi ideologi tunggal dan satu-satunya sumber nilai serta
kebenaran. Negara menjadi maha tahu mana yang benar dan mana yang salah.Nilai-nilai
itu selalu ditanam ke benak masyarakat melalui indoktrinasi.
Dengan seolah-olah “dikesampingkannya” Pancasila pada Era Reformasi ini, pada
awalnya memang tidak nampak suatu dampak negatif yang berarti, namun semakin hari
dampaknya makin terasa dan berdampak sangat fatal terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia. Dalam kehidupan sosial, masyarakat kehilangan kendali atas dirinya,
akibatnya terjadi konflik-konflik horisontal dan vertikal secara masif dan pada akhirnya
melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam
bidang budaya, kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai
luntur, yang pada akhirnya terjadi disorientasi kepribadian bangsa yang diikuti dengan
rusaknya moral generasi muda. Dalam bidang ekonomi, terjadi ketimpangan-ketimpangan
di berbagai sektor diperparah lagi dengan cengkeraman modal asing dalam perekonomian
Indonesia. Dalam bidang politik, terjadi disorientasi politik kebangsaan, seluruh aktivitas
politik seolah-olah hanya tertuju pada kepentingan kelompok dan golongan.

3. Arti pancasila sebagai paradigma reformasi

Arti Pancasila sebagai paradigma reformasi adalah Indonesia ingin mengadakan suatu
perubahan, yaitu menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya
masyarakat madani yang sejahtera, masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang
menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang demokratis yang bermoral religius
serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan beradab.

Pada hakikatnya reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber


nilai yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama ini
diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde lama maupun
orde baru. Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian reformasi total harus
memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan merupakan arah, tujuan, serta cita-cita
yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Reformasi itu harus memiliki tujuan,
dasar, cita-cita serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia nilai-nilai Pancasila
itulah yang merupakan paradigma reformasi total tersebut.

4. Makna pancasila sebagai paradigma reformasi dalam bidang Ketatanegaraan, sosial


politik, dan pendidikan
a. Pancasila sebagai paradigma bidang Ketatanegaraan
Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan mengandung arti bahwa
pancasila sebagai dasar Negara menjadi kerangka berpikir dalam melaksankan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila
tercantum di dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 yang merupakan
landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideologi Negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tata negara adalah seperangkat
prinsip dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan
sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara. Ketatanegaraan adalah
segala sesuatu mengenai tata negara. Menurut hukumnya, tata negara adalah
suatu kekuasaan sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut
sifat, bentuk, tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan kewajiban para
warga terhadap pemerintah atau sebaliknya.

b. Pancasila sebagai paradigma bidang sosial politik

Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik


mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia
merdeka di implementasikan sbb :

- Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik,


budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;

- Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan


keputusan ;

- Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan


berdasarkan konsep mempertahankan kesatuan ;

- Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan


kemanusiaan yang adil dan beradab ;

- Tidak dapat tidak, nilai-nilai keadilan, kejujuran (yang menghasilkan) dan


toleransi bersumber pada nilai ke Tuhanan Yang Maha Esa.

c. Pancasila sebagai paradigma pendidikan

Era reformasi memberi makna bagi pengembangan pendidikan di


Indonesia, ialah agar pengembangan pendidikan ditata kembali dan
dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan dinamika perubahan sosial
budaya di masyarakat. Orientasi pengembangan pendidikan harus senantiasa
terkait dengan visi pembangunan suatu bangsa. Hal ini disebabkan, secara
teoritis terdapat pola hubungan timbal balik antara variabel pembangunan dan
pendidikan. Pembangunan yang sukses memerlukan dukungan pendidikan,
sebaliknya pendidikan akan sukses apabila proses pembangunan nasional juga
berproses secara memadai.
Dalam kerangka pembangunan nasional baik ekonomi, sosial, politik,
dan budaya semakin disadari betapa pentingnya peran pendidikan. Oleh karena
itulah, gagasan “pendidikan untuk semua” ( education for all) kiranya
merupakan ide yang sangat penting untuk kita realisasikan. Masalah-masalah
kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan yang masih sering terjadi di
beberapa tempat di Negara kita, akan segera dapat diatasi apabila strategi
pendidikan untuk semua dapat dilaksanakan.

Dengan pelaksanaan pendidikan untuk semua maka diharapkan


terbentuknya masyarakat belajar (learning society), yang merupakan kondisi
dasar bagi pencapaian tujuan pembangunan nasional dan derajat kemanusiaan
yang lebih tinggi. Sodiq A. Kuntoro (1997) mengatakan bahwa pendidikan
bagi semua memiliki komitmen untuk memberikan kesempatan kepada semua
orang, baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa, yang belum
bekerja maupun yang sudah bekerja, yang memiliki kecerdasan tinggi maupun
kurang,
BAB III

KESIMPULAN

1. Bahwa pancasila sebagai dasar falsafah dan pandangan hidup serta sumber dari semua
sumber hukum adalah warisan hukum yang digali dari nilai budaya, adat serta
kepribadian bangsa.
2. Tidak ada yang salah dalam pancasila hanya saja penjabaran pelaksanaan pada masa
pemerintahan sebelumnya hanya menjadi topeng dan kedok pembenaran kekuasaan
saja.
3. Pada masa reformasi ini sesuai dengan maknanya maka tidak salah dan tepat bila kita
harus kembali pada nlai-nilai pancasila yang telah sekian lama menjadi asing dan jauh
dari kehidupan kita sebagai bangsa.
4. Pengamalan nilai pancasila harus seiring dengan semangat reformasi dalam perubahan
menuju tatanan masyarakat yang madani adalah menjadi tonggak sejarah dimana
keberhasilan reformasi justru pada keberhasilan mengembalikan kemurnian dan
keutuhan serta kekuatan pancasilaisme disetiap warga negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Susanto,Djoko. 2012. Materi ajar mata kuliah pendidikan pancasila. Jakarta :


Kemendikbud.

Andriani,L dan Rukiyati. 2016. Pendidikan pancasila. Jakarta : Kemendikbud.

Mardiyanti,Fanny. 2014. Pancasila pada era reformasi. Tersedia :


http://www.slideshare.net/fanymardiyanti/pancasila-pada-zaman-
reformasi?from_action=save.

Novella,MT. 2011. Peranan pancasila pada era reformasi. Tersedia :


http://maulydiatasyanovella.blogspot.co.id/2011/11/peranan-pancasila-di-era-reformasi.html.

Noviriyanti. 2014. Ringkasan tentang Pancasila era reformasi. Tersedia :


https://noviriyantii.wordpress.com/2014/08/22/ringkasan-tentang-pancasila-era-reformasi/ .

Setyama,NN. 2013. Pancasila di era reformasi. Tersedia :


http://setyamaini.blogspot.co.id/2013/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html .

Anda mungkin juga menyukai