Anda di halaman 1dari 9

Tolong yang udah di jwb semua coment ke group osteon demi kita untuk kita !

Soal A 1.Apa dan Mengapa ada : a) Orla Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia. Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. b) Orba Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar. c) Reformasi Reformasi merupakan suatu perubahan tatatan perikehidupan lama ketatanan perikehidupan baru yang lebih baik. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan, terutama perbaikan tatanan perikehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dengan demikian, gerakan reformasi telah memiliki formulasi atau gagasan tentang tatanan perikehidupan baru menuju terwujudnya Indonesia baru.

2.Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Pandangan Hidup/filsafat hidup ?

Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa dan akhirnya menjadi pandangan dasar negara juga terjadi pada pandangan hidup Pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar negara dan ideologi negara, nilai-nilainya telah terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat istiadat, budaya serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan maniliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik,

sosial budaya, eonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan sutau kristalisasi dari nilainilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.
3.Sebutkan 3 Bidang sistematik Pancasila ! a. Bidang Ontologi Bidang filsafat yang menyelidiki tentang makna keberadaan (ada, eksistensi) manusia, benda, ada alam semesta (kosmologi), juga ada mutlak yang tidak terbatas sebagai maha sumber alam semesta.

b. Bidang Epistemologi Bidang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.

c. Bidang Axiologi Bidang filsafat yang menyelidiki tentang makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai serta hakekat nilai. Dalam sistematika pokok inilah asas-asas fondamental nilai ajaran filsafat Pancasila melandasi dan memberikan pedoman bagaimana antar hubungan manusia dan kesemestaan ( dalam ketiga bidang sistematika). Artinya bagaimana kedudukan hak dan kewajiban subyek manusia terhadap kesemestaan itu, seperti : Tuhan, alam, negara, sesama, dan sebagainya.

4.Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Ideologi Nasional ?


- Suatu sistem filsafat pada tingkat perkembangan tertentu, melahirkan ideologi, yakni seperangkat

nilai, ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode melaksanakan/ mewujudkannya. - Secara teoritis filosofis, ideologi bersumber pada suatu sistem filsafat, dan merupakan pelaksanaan sistem filsafat. Artinya suatu sistem filsafat dikembangkan dan dilaksanakan oleh suatu ideologi - Berdasarkan asas teoritis demikian maka tidak mungkin suatu bangsa menganut dan melaksanakan ideologi yang tidak bersumber pada filsafat hidup atau filsafat negara mereka sendiri. - Ideologi nasional bersumber dari filsafat hidup dan filsafat negara, maka wujud nilai dasarnya cenderung terpadu, artinya sulit dibedakan kedua asas nilai filosofis dan ideologis.

5.Jelaskan dan beri contoh Nilai, Norma, Moral !

6.Jelaskan Logika dan Etika !


Ilmu etika. yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang

Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.

mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika).

b) Pendekatan Melalui Logika meskipun di indonesia sudah ada berbagai negara dan pemerintahan yang hidup sebelum bangsa indonesia dijajah oleh bangsa lain, namun belum ada satupun yang mempunyai Undang-Undang Dasar, apalagi dasar filsafat negara. Didalam masa penjajahan yang cukup lama bangsa indonesia tidak mempunyai kesempatan mempelajari dan meneliti kebudayaannya sendiri. Meskipun mendapat berbagai pengaruh baik yang bersifat material maupun non material demikian pula perlakuan yang tidak adil dari kaum penjajah, namun bangsa indonesia masih mampu tegak mempertahankan kebudayaannya sendiri. Di dalam diri bangsa indonesia demikian pula pemimpinpemimpinnya masih tetap mengalir air kebudayaan sendiri. Pancasila yang diusulkan Bung Karno sebagai dasar filsafat negara Indonesia merdeka ternyata dapat menggetarkan jiwa pemimpinpemimpin dan bahkan juga bangsa indonesia menunjukkan bahwa pancasila adalah identitas bangsa Indonesia. c) Pendekatan Melalui Etika Pancasila sebagai ukuran baik-buruk. Untuk mengatakan sesuatu baik atau buruk, indah atau tidak indah, benar atau salah haruslah ada ukurannya. Kenyataan tercermin dalam berbagai bentuk aliran. Bagi bangsa indonesia pancasila merupakan kenyataan dan kebenaran yang berasal dari mereka sendiri dan yang telah mereka terima sebagai filsafat dan pandangan hidup mereka. Maka pancasila merupakan ukuran bagi seluruh kegiatan kemasyarakatan, kenegaraan dan perorangan. Oleh karena itu berlaku di Indonesia menggunakan pancasila sebagai ukuran adalah tepat sekali. Pancasila sebagai garis pengarah. Istilah garis pengarah menunjukkan adanya suatu tujuan atau arah tertentu. Arah itulah yang akan dituju oleh bangsa indonesia. Agar tidak keliru dan tidak tersesat oleh arah yang dikehendaki, maka perlu ada petunjuk, pengarahan. Petunjuk ini dimaksudkan karena tujuan yang hendahkdicapai adalah masyarakat adil-makmur, material-spiritual berdasarkan pancasila maka pancasila adalah tepat sekali sebagai garis pengarah. Dengan perpegang teguh kepada norma pancasila, maka segala tantangan akan dapat diatasi. Demikian pula tantangan untuk menjadikan manusia dan masyarakat pancasila akan dapat diatasi asal pancasila tetap dipakai.

7.Apa Kegunaan dari Filsafat ? Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmuilmu khusus. Jadi filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara historis. Pertama secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya. Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. ini memberikan sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat:

Soal B 1.Jelaskan Rancangan Perumusan dan Pnegesahan pancasila dan UUD 45 ! Pancasila telah lahir bersamaan dengan adanya atau lahirnya Bangsa Indonesia. Sejak dulu bangsa kita telah mencerminkan penjiwaan atas sila-sila Pancasila, sebelum tumbuhnya kerajaan besar di bumi Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan Majapahit di Jawa Timur dalam abad XII-XVI, seperti adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan gaib, baik berupa pemujaan terhadap roh-roh halus yang bercirikan animisme dan dinamisme, maupun kehidupan manusia Indonesia yang penuh toleransi dan suasana damai, tolong-menolong/gotong royong, bermusyawarah bagi terwujudnya kondisi kehidupan yang aman, tenteram sejahtera, dan sebagainya. Istilah Pancasila telah dikenal sejak dulu, yaitu digunakan sebagai acuan moral/etika dalam kehidupan banga Indonesia sehari-hari. Misal, dari karya-karya pujuangga besar Indonesia semasa berdirinya kerajaan MAjapahiy yang dilukiskan dalam tulisan Empu Prapanca tentang Negara Kertagama, dan Empu Tantular dalam bukunya Sutasoma. Dalam buku Sutasoma terdapat istilah Pancasila Krama mempunyai arti Lima Dasar TIngkah Laku atau Perintah Kesusilaan yang lima, yang meliputi : 1. Tidak boleh melakukan kekerasan (ahimsa)

2. Tidak boleh mencuri (asteya) 3. Tidak boleh berjiwa dengki (indriya nigraha) 4. Tidak boleh berbohong (amrsawada) 5. Tidak boleh mabuk minum-minuman keras (dama) Selain itu dalam Kitab Sutasoma terdapat semboyan BhinnekaTunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua yang mengandung arti meskipun agama itu kelihatannya berbeda bentuk atau sifatnya namun pada hakikatnya satu juga, yang kemudian menjadi motto lambing Negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut mencerminkan keluhuran budaya bangsa Indonesia pada saat itu, yang dipersepsikan dari adanya toleransi kehidupan umat beragama antara pemeluk agama Budha dan agama Hindu. Secara harfiah Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu Pnca yang berarti Lima, dan Sila berarti Dasar. Jadi Pancasila mempunyai makna Lima Dasar. Istilah sila diartikan juga sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun);akhlak dan moral. Setelah tenggelam dalam proses penjajahan yang berkepanjangan, istilah Pancasila diangkat lagi oleh Bung Karno dalam uraian pidatonya tanggal 1 Juni 1945 di muka siding Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai sebagai bahan dalam merumuskan Dasar Negara Indonesia Merdeka, sehingga sering timbul anggapan bahwa tanggal 1 Juni dipandang sebagai lahirnya Pancasila.

2.Apakah isi sidang pertama setelah proklamasi ?


Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad, lembaga DPR pada zaman kolonial Belanda. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu: 1. peri kebangsaan 2. peri kemanusiaan 3. peri ke Tuhanan 4. peri kerakyatan 5. kesejahteraan rakyat Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas yaitu

1. persatuan 2. keseimbangan lahir dan batin 3. kekeluargaan 4. keadilan rakyat 5. musyawarah Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila yaitu: a. nasionalisme dan kebangsaan Indonesia b. internasionalisme dan peri kemanusiaan c. mufakat atau demokrasi d. kesejahteraan sosial e. Ketuhanan yang Maha Esa Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau bilamana diperlukan dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu: a. Sosionasionalisme b. Sosiodemokrasi c. Ketuhanan yang berkebudayaan Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila diperas kembali disebutnya sebagai Ekasila yaitu merupakan sila gotong royong merupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam satu-kesatuan. Selanjutnya lima asas tersebut kini dikenal dengan istilah Pancasila, namun konsep bersikaf kesatuan tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta redaksi yang sedikit berbeda. Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru.
[2]

3.Jelaskan Pengertian Proklamasi : a) Secara Yuridis


a. Secara yuridis (hukum) proklamasi merupakan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional dan berakhirnya tertib hukum kolonial.

b) Secara politis ideologi


b. Secara politis dan sosiologis, proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasibnya sendiri dalam suatu kerangka negara kesatuan Repbulik Indonesia

4.Jelaskan pancasila sebagai pandangan hidup ! Pancasila disebut sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, karena nilai-nilai yang

terkandung dala sila-silanya tersebut dari waktu ke waktu dan secara tetap telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, digunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari,

dan digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan didalam segala bidang. Tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan, baik norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun maupun norma hukum yang berlaku. Pandangan hidup bangsa dapat digunakan untuk mencapai hidup yang kokoh, guna

mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai, karena tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan terus berombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dlam pergaulan masyrakat bangsa-bangsa di dunia. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, social dan budaya yang timbul dalam gerak kehidupan masyarakat yang makin maju, serta didalam membangun dirinya. Definisi atau batasan tentang pandangan hidup suatu bangsa ini pernah kita dapati dalam

buku pengantar pemahaman atas latar belakang Ketetapan No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila atau Ekaprasetia Pancakarsa. Berdasarkan hasil Sidang Istimewa MPR-RI bulan November 1998 Ketetapan No.

II/MPR/1978 tersebut di atas telah dinyatakan dicabut dengan Ketetapan MPR-RI No. XVIII/MPR/1998. Dari segi kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni sebagai cita-cita

dan Pandangan Hidup Bangsa dan Negara RI, sedangkan dilihat dari segi fungsinya Pancasila mempunyai fungsi utama sebagai Dasar Negara RI. Istilah-istilah lain sebagai sinonim dari pengertian pandangan hidup dikenal dengan sebutan:

way of life, Weltanschauung, wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pegangan hidup, pedoman hidup dan petunjuk hidup.

5.Jelaskan Pancasila Mencangkup bidang-bidang : a) Ontologi a. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. b. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.

Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang Berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah manusia. Sedangkan manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Maka secara hirarkis sila pertama mendasari dan menjiwai sila-sila Pancasila lainnya. (lihat Notonagoro, 1975: 53).

b) Epistemiologi a. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. b. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem citacita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia c) Axiologi a. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. b. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori. c. Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai. d. Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai itu

sesuatu yang berguna. Nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan.

6.Jelaskan Kedudukan Pancasila dalam : a) Nilai a. Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. i. Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. ii. Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. iii. Nilai praksis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat. b. Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbansa, dan bernegara.

b) Norma

c) Moral

7.Jelaskan apakah abortus termasuk dalam Malpraktik ? dan bagaimana menurut pandangan pancasila ? Ya apabila abortus tersebut disengaja tanpa disertai alasan medis yang membolehkan untuk melakukan aborsi. Tindakan aborsi sengaja telah melanggar undang-undang. Diantaranya hak seseorang untuk hidup dan terkena pasal pembunuhan.

Anda mungkin juga menyukai