Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH PROGRAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan untuk memenuhi Tugas Resume mata kuliah


“Program Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”
Yang dibimbing oleh Bapak Sumardi

DISUSUN OLEH
SAHIRA DWI CAHYANI SYAM
NIM: 200810201212

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KEDUDUKAN PANCASILA BAGI
BANGSA INDONESIA

A. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


 Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia yang diperoleh sebagai hasil perenungan
mendalam para tokoh pendiri negara (the founding fathers) Ketika mereka berusaha
menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar negara untuk diatasnya didirikan
negara Republik Indonesia. Hasil perenungan itu kemudian secara resmi disahkan
bersamaan UUD 1945 oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Dasar Filsafat Negara
Republik Indonesia. Walaupun setiap sila Pancasila memiliki asas dan fungsi sendiri
sendiri, namun memiliki tujuan tertentu yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila.
 Filsafat Pancasila
Secara harfiah “filsafat” mengandung arti cinta tau kebijaksanaan. Pancasila dikatakan
sebagai filsafat karena Pancasila hasil pemenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan
oleh founding fathers Indonesia yang dituangkan dalam suatu system. Sehingga
pemikiran filsafat Pancasila secara umum dapat diartikan sebagai hasil pemikiran yang
sedalam dalam nya dari bangsa Indonesia yang diakui, diyakini, dan dipercaya sebagai
kenyataan norma-norma dan nilai-nilai yang benar,adil,bijaksana dan paling sesuai
dengan kenyataan kehidupan bangsa Indonesia saat ini.

1. Dasar ontologis Pancasila


Dasar-dasar ontologis Pancasila menunjukkan secara jelas bahwa Pancasila benar-benar ada
dalam realitas dengan identitas dan entitas yang jelas. Ciri-ciri dalam setiap sila Pancasila
mencerminkan sifat-sifat dasar manusia yang bersifat dwi-tunggal.
2. Dasar epistemologis Pancasila
Dasae epistemology Pancasila terkait dengan sumber dasar pengetahuan Pancasila.
Masalah-masalah yang dihadapi menyangkut keinginan untuk mendapat Pendidikan,
kesejahteraan, perdamaian dan ketentraman.Pancasila itu lahir sebagai respon atau
jawaban atas keadaan yang dialami Indonesia saat ini dan sekaligus merupakan harapan.
Diharapkan Pancasila mampu memecahkan kesulitan hidup saat ini, karena Pancasila
memiliki kebenaran korespondensi dari aspek epistemology sejauh sila-sila itu secara praktis
didukung oleh realitas yang dialami dan dipraktekkan masyarakat Indonesia. Menurut
tinjauan epistemology, Pancasila mengandung kebenaran pengetahuan yang bersumber dari
wahyu atau agama serta kebenaran yang bersifat empiris berdasarkan pada pengalaman.
Dengan sifatnya yang demikian maka pengetahuan Pancasila mencerminkan adanya
pemikiran masyarakat tradisional dan modern.
3. Dasar aksiologis Pancasila
Aksiologis terkait erat dengan penelahaan atas nilai. Pancasila mengandung nilai intrinsic
maupun ekstrinsik atau instrumental. Nilai intrinsic Pancasila adalah nilai yang diambil dari
campuran antara nilai asli milik bangsa Indonesia dan nilai yang diambil dari budaya luar
Indonesia, baik yang diserap pada masa sejarah abad IV Masehi, masa imperialis, maupun
dari kaum cendikiawan Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara dan para pejuang
kemerdekaan lainnya yang mengambil nilai-nilai modern saat belajar ke negara Belanda.
Kekhasan nilai Pancasila dalam niali intrinsic dpat kita ambil dari diakuinya nilai-nilai
ketuhanan,kamusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan social sebagai satu kesatuan.
B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Menurut beberapa para ahli:
 Louis Althuser
Ideologi dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana semestinya manusi itu
dapat menjalani hidupnya.
 Dr.Alfian
Ideologi adalah pandangan system nilai mendalam mengenai bagaimana cara yang
tepat, yakni secara moral dianggap benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku
Bersama didalam berbagai segi kehidupan.
 Soerjanto Poespowardoyo
Ideologi adalah pengetahuan kompleks serta macam-macam nilai yang secara universal
menjadi landasan untuk memahami jagat raya serta bumi dan seisinya dan menentukan
sikap dasar untuk mrngolahnya sehingga manusia mengetahui apa yang dilihat baik
serta juga tidak baik.
 M.Sastra Prateja
Ideologi sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang berorientasi pada suatu
Tindakan yang diorganisir dan menjadi satu system yang teratur.
 Napoleon
Ideologi merupakan seluruh pemikiran politik serta juga rival-rivalnya.

 Fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.


Sebagai ideologi Bangsa Indonesia,yaitu Pancasila sebagainikatan budaya yang berkembang
secara alami di kehidupan bangsa Indonesia. Bukan secara paksaan melainkan telah
mandarah daging dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia.
 Menurut Alfian Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi:
a. Dimensi Realita, yaitu niali dasar pada ideologi ini menunjukkan realita kehidupan
masyarakat Indonesia dimana ideologi itu lahir dan muncul pertama kalinya.
b. Dimensi Idialisme, yaitu ideologi ini mampu memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui
pengalaman dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
c. Dimensi Fleksibel, yaitu kemampuan ideologi dalam mempengaruhi sekaligus
menyesuakian diri dengan perkembangan masyarakatnya.

1. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan.


Ideologi ini akan memberrikan stabilitas arah sekaligus memberikan dinamika gerak menuju
yang dicita citakan. Menurut alenia II pembukaan UUD 1945 terjadinya negara Indonesia
melalui rangkaian tahap tahap yang berkesinambungan. Rincian tahap sebagai berikut:
a. Perjuangan kemerdekaan Indonesia
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nialai nilai sadarnya ialah merdeka, Bersatu, berdaulat, adil dan
Makmur
1. Bentuk negara
2. Bentuk pemerintahan
3. Unsur – unsur negara
4. Sendi pemerintahan
5. Tata jabatan
2. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik
Sebagai perwujudan Negara Hukum, maka partai politik harus tunduk terhadap peraturan
perundang undangan yang berlaku. Pelaksanaan terhadap pelaksaan undang undang partai
politik harus dilakukan oleh Lembaga Negara yang berwenang secara fungsional sesuai
ketentuan Undang-Undang.
3. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bermasyarakat
Negara Republik Indonesia akan kokoh, kuat, sentosa, jaya dan lestari, jika Pancasila telah
benar-benar meresap kedalam jiwa masyarakatnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia
selalu lekat dengan kebudayaan, hal ini dapat disebabkan oleh manusia yang hidup bersama
dengan waktu yang cukup lama. Dan ternyata terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara manusia dan kebudayaannya di satu pihak, dan Negara dengan
system ketatanegaraan nya di lain pihak. Apabila kebudayaan masyarakat dan sistem
ketatanegaraan diwarnai oleh jiwa yang sama, maka masyarakat dan Negara dapat hidup
dengan jaya sentosa, aman, dan sejahtera.
4. Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersikap kaku dan tertutup, namun tetap sja bersifat
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
aktual, dinamis, dan antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan perubahan zaman,
IPTEK, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

C. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Pancasila menjadi sarana pemersatu bangsa karena Pancasila adalah falsafah, jiwa, dan
kepribadian yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang luhur. Sebagai dasar
negara. Pancasila mendasari setiap usaha dan kegiatan bangsa Indonesia salam kehidupan
berbangsa.

D. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA


Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa bisa diartikan bahwa nilai-nilai yang
terdapat pada setap sila-sila Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa yang harus
diyakini dan diwujudkan. Pandangan hidup yang bersumber dari nilai-nilai religious dan
budaya bangsa Indonesia ini menjadi pedoman yang harus dipegang teguh.
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dijabarkan melalui poin-poin berikut:
- Pancasila sebagai dasar untuk aktivitas negara
Nilai-nilai yang dioeruntukkan untuk mengatur negara dijabarkan dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang mengatur setiap kepentingan.
- Pancasila sebagai dasar perhubungan antar warga
Pancasila memberi pelajaran dan makna dalam masyarakat yang berbeda budaya
dan latar belakang, sehingga nilai Pancasila dapat dijadikan acuan untuk berinteraksi
dan bekerjasama dengan negara lainnya tanpa harus bertentangan dengan nilai-nilai
luhur bangsa.

 Pengertian Pandangan Hidup


Beberapa ahli mengungkapkan mendapatnya mengenai pengertian pandangan hidup, di
antaranya adalah:
1. Koentjaraningrat, 1980
Pandangan hidup merupakan suatu nilai yang dianut oleh masyarakat dan dipilih secara
selektif baik oleh individu maupun kelompok dalam kumpulan masyarakat tersebut.
2. Suyadi, M.P, 1985
Pandangan hidup merupakan sikap hidup,cita-cita, dan kebijakan yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.
3. Manuel Kaisiepo, 1982
Pandangan hidup merupakan citra diri seseorang karena pandangan hidup merupakan
cerminan aspirasi dan cita-cita.
4. Abdurrahman Wahib, 1985
Rangkuman dari reideologi kultural dan berbagai sumber yang disusun menjadi
serangkaian nilai oleh masyarakat.

 Isi Pandangan Hidup


1. Konsep Dasar
Kosnsep dasar dalam pandangan hidup merupakan pemikiran dasar yang mengandung
gagasan tentang wujud kehidupan yang dicita-citakan.
2. Pikiran dan Gagasan
Pikiran dan gagsan dalam sebuah sebuah pandangan hidup menjadi pokok penting
untuk mewujudkan kehidupan yang dicita citakan.
3. Kristalisasi Nilai
Makna kristalisasi nilai dalam sebuah pandangan hidup ialah nilai yang harus diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad dan keinginan untuk mewujudkannya.
 Fungsi dan Manfaat Pandangan Hidup
1. Menjadi kerangka acuan dasar.
2. Sebagai control terhadap jati diri bangsa.
3. Sebagai dasar dalam menentukan tujuan yang jelas.

 Dasar Hukum Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


1. Berita Republik Indonesie Tahun II Nomor 7 Tahun 1946.
2. Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR Tahun 1998.
3. Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968

 Fungsi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


1. Pedoman dalam menyelesaikan masalah.
2. Tata cara penyelenggaraan politik, ekonomi, dan social.
3. Consensus untuk mewujudkan cita-cita Bangsa.
4. Alat pemersatu bangsa.

E. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


 Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Sesuatu yang dijadikan paradigma
berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolak ukur, parameter, arah dan
tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian paradigma menempati posisi tinggi dan
penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.
 Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai Pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonesia.
 Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri antara lain:
a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga.
b. Sifat manusia sebagai individu sekaligus social.
c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik


Sitem politik Indonesia yang sesuai Pancasila sebagai paradigma adalah system pemerintah
demokrasi bukan otoriter. Berdasarkan hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan
atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila).
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
Secara khusus, system ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I
Pancasila) dan kemanusiaan (sila II Pancasila).
Sistem ekonomi yang mendasar pada moralitas dan humanistis akan menghasilkan system
ekonomi yang bereperikemanusiaan, yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk
individu, social, makhluk prinadi maupuk makhluk tuhan.

F. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI


 Pengertian Nilai
Nilai atau dalam Bahasa inggrisnya sering disebut value sering dikaitkan dengan kebaikan.
Seuatu dikatakan memiliki nilai jika sesuatu tersebut berguna, benar, indah, baik, religious,
serta lain sebagainya.
 Ciri-ciri Nilai
a. Internalized Value
Merupakan nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar atau mendorong timbulnya
Tindakan tanpa berfikir lagi. Apabila dilanggar akan menyebabkan perasaan malu atau
bersalah yang mendalam dan sulit dilupakan.
b. Nilai Dominan

G. PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA INDONESIA


Dalam konteks perjuangan untuk mewujudkan Pancasila yang lebih bermakna dan subtantif,
memahami Pancasila telah dimanulatif oleh rezim orde baru, sudah sepatutnya saat ini (era
reformasi) kemudian Pancasila sebagai Philosopische groundslagh mendapatkan ruang
dalam pemaknaan ulang lebih subtansi tidak formalitas sehingga dalam hal implementasinya
lebih kongkret, kontekstual dan menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara.

H. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA


 Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka memperlihatkan kepribadian Bangsa
Indonesia itu sendiri, yakni terbuka terhadap segala perubahan.

 Kepribadian Bangsa
 Yang dimaksud dengan kepribadian ialah setiap sifat yang terlihat dalam prilaku
seseorang atau sebuah bangsa yang membuatnya berbeda dari seseorang atau bangsa
lain.
 Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki perananan penting dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Terbuka dengan kebudayaan maupun warga
asing yang masuk ke Indonesia, dengan tidak meninggalkan kebudayaan asli milih
bangsa Indonesia sendiri. Terutama dalam hal berdemokrasi, Pancasila sebagai
kepribadian manfaat musyawarah merupakan jalan untuk menyelesaikan masalah tanpa
adanya kekerasan.

 Kepribadian Bangsa dalam Era Globalisasi


 Pendidikan karakter di era globalisasi saat ini sangat penting demi memperlihatkan
karakter bangsa didalam kehidupan Global. Maka dari itu penting sekali peran nilai
dalam Pancasial agar bangsa Indonesia dapat menghadapi efra globalisasi ini.

I. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR BANGSA INDONESIA


 Saat terjadi proklamasi kemerdekaan, Indonesia belum memiliki UUD Negara tertulis,
nah untuk mengatasi hal gtersebut, PPKI sebagai badan perwakilan rakyat Indonesia
pada tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945
yang berdasar pada Pancasila. Jadi, Pancasila merupakan hasil perjanjian Bersama rakyat
untuk selamanya, dan dibalik itu terdapat sejarah Panjang perumusan sila-sila Pancasila
dalam perjanjian ketatanegaraan Indonesia.

J. PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA


 Pancasila hadir sebagai jawaban atas masalah seluruh masyarakat Indonesia, tiap poin
Pancasila menjanjikan keutuhan NKRI. Bung Karno menciptakan Pancasila yang
merangkum tujuan dari ideologi besar tersebut yaitu adil dan Makmur untuk seluruh
rakyat Indonesia
 Cita-cita Pancasila
Secara gambling tujuan Pancasila tentang Pembukaan UUD 1945 adalah Rakyat
Indonesia yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil dan Makmur.

K. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA


 Dalam momerandum DPRGR 9 Juli 1966, yang disahkan oleh MPRS dengan ketetapan
Nomor XX/MPRS/1966, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesie yang telah
dimurnikan dan dipadatkan menjadi dasar falsafah negara RI. Sebagai falsafah hidup dan
pandangan hidup, Pancasila mengandung wawasan dengan hakikat, asal, tujuan, nilai,
dan arti dunia seisinya, khususnya manusia dan kehidupannya, baik secara perseorangan
maupun social.
 Pancasila sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral bangsa indonesia merupakan inti
semangat Bersama dari berbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Seperti
yang kita ketahui di tanah air kita terdapat bebagai ajaran moral sesuai dengan adanya
berbagai agama dan kepercayaan serta adat istiadat. Setap moral memiliki keberagaman
corak yang berbeda-beda. Namun, dalam moral-moral itu terdapat unsur Bersama yang
bersifat dan mengatasi segala paham golongan. Moral Pancasila mampu mengatasi
segala golongan dan bersifat nasional.
 Pancasila menjadi moral kehidupan bangsa.
Moral Pancasila memberikan informasi dan menjadi pembimbing dalam pembuatan
undang-undang yang mengatur kehidupan Negara, menetapkan Lembaga-lembaga
Negara dan tugas mereka masing-masing, serta hubungan Kerjasama diantara mereka,
hak-hak dan kedudukan warga Negara, dan hubungan warga negara dan negara dalam
iklim semangat kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai