Disusun Oleh :
Kelompok 4 PSPM - F
DEFINISI :
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dimaknai sebagai hasil pemikiran manusia
Indonesia secara mendalam, sistematis, dan menyeluruh tentang kenyataan.
Pancasila sebagai sistem filsafat ini dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif:
1. Cara deduktif berarti dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan
menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
2. Cara induktif berarti dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Inti isi masing-masing sila Pancasila sendiri merupakan penjelmaan atau realisasi yang
sesuai dengan unsur-unsur hakikat manusia, sehingga setiap sila menempati kedudukan dan
menjalankan fungsinya secara mutlak dalam susunan kesatuan Pancasila. Filsafat Pancasila
sebagai hasil pemikiran juga dapat dimaknai sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of
life atau weltanschauung). Pancasila merupakan pencerminan pandangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi realitas.
Pancasila sebagai sistem filsafat mencerminkan pandangan bangsa, dengan inti ajaran pada
masing-masing sila sebagai berikut:
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk social
Satu, yaitu kesatuan yang memiliki kepribadian sendiri
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara yang menjunjung nilai kerja sama dan gotong
royong
Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain sesuai haknya
FUNGSI :
Memberi Substansi tentang Hakikat Negara, Ide Negara ,dan Tujuan Bernegara
Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting tentang sifat
negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya
substansi yang memiliki kebenaran universal bagi bangsa Indonesia selama berabad-abad.
Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan
sebagai perangkat ilmu pengetahuan yang berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan kehidupan negara. Hal ini dapat tercermin dalam berbagai contoh
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah.
TUJUAN :
1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada dalam
kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
DEFINISI :
Filsafat pancasila dalam pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai dan mendasari dan memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-
nilai itu bersumber pada pancasila yang dilaksanakan pada berbagai system kehidupan
nasional secara keseluruhan.
Pendidikan harus berlandaskan pada filsafat pancasila karena pancasila merupakan acuan
intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat
terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara
otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya.
TUJUAN :
Tujuan filsafat Pancasila dalam pendidikan yaitu membantu membentuk moral atau sikap
generasi muda saat ini yang sudah terbawa arus globalisasi. Dan juga dalam menumbuhkan
rasa nasionalisme dan cita kepada bangsa Indonesia. Serta sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak hanya untuk peserta didik namun bagi bangsa
Indonesia dimanapun mereka berada.
PRAKTEK :
Dalam setiap perjumpaan dikelas berikan pandangan normatif kepada peserta didik yang
berpijak pada nilai-nilai Pancasila, misalnya oleh Ketuhanan yang berperikemanusiaan. Lalu,
berikan beberapa kasus di koran ataupun televisi yang terkait langsung dengan konsep
Ketuhanan yang berperikemanusiaan tersebut yang telah terjadi di Indonesia. Lalu,
diskusikan apa yang telah terjadi, dan “mengapa” itu terjadi, berikan kemungkinan-
kemungkinan melakukan kesimpulan sementara, serta langkah-langkah praktis yang bisa
diambil untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.
Membentuk kelompok belajar serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapatnya sendiri agar masing-masing dari mereka mampu bersosial dan
menghargai orang lain
PERAN GURU :
Guru berperan dalam membimbing, membantu, dan memotivasi serta memfasilitasi
peserta didik dalam belajar serta menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari mereka. Guru juga harus menghargai pendapat peserta didik, seganjil apapun pendapat
tersebut.