Anda di halaman 1dari 7

UTS PANCASILA

Nama : Erika Dewi Semester : III


Nim : 4213131050 Jurusan : Kimia / Pendidikan Kimia
Kelas : PSPK 2021 E

1. Uraikan secara terperinci mengapa pendidikan pancasila diajarkan pada tingkat


pendidikan tinggi?

 Adanya mata kuliah Pancasila pada tingkat perguruan tinggi dilandasi dari
berbagai alasan yaitu menurut UU Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan
tinggi yang lebih detailnya terdapat pada pasal 35 ayat 3 di mana menetapkan
peraturan bahwa pada kurikulum di perguruan tinggi harus memuat 4 mata kuliah.
Nah,di antara keempatny mencakup mata kuliah Pancasila. Tak hanya itu
peraturan negara yang menguatkan adanya Pancasila pada perguruan tinggi
terdapat dalam surat edaran menteri riset teknologi, dan pendidikan tinggi nomor
03/M/SE/VIII/2017 yang isinya tentang penguatan Pendidikan Pancasila dan mata
kuliah wajib umum pada pendidikan tinggi

Sedangkan apabila kita lihat dari sisi afektif, adanya Pancasila di tingkat
perguruan tinggi itu sangat membantu proses lanjutan untuk pembentukan
karakter bagi mahasiswa guna untuk membangun generasi generasi bangsa yang
cerdas dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga mampu untuk
berpartisipasi dalam mencegah dan menghentikan berbagai tindakan kekerasan
dengan cara cerdas dan damai, kenapa harus mahasiswa? Karena di era modern
saat ini para generasi mudalah yang cenderung terpengaruh oleh budaya-budaya,
sangat sensitif dan mudah diprovokasi. Oleh karena itu salah satu solusi dari
pemerintah sebagai rangka untuk menanggulangi keadaan tersebut Pancasila hadir
sebagai benteng untuk menjaga moralitas bangsa Indonesia.

Referensi:

Riyanti, D., & Prasetyo, D. (2020). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi. Citizenship Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan, 7(2), 82-96.

Putri, M. Y. (2021). Alasan diperlukannya pendidikan Pancasila.


2. Uraikan secara komperehensif mengapa pancasila menjadi dasar Negara? Dan bagaimana
praktiknya dalam kehidupan bernegara?

 Sebelum kita membahas tentang Pancasila sebagai dasar negara kita harus
mengetahui tentang pendekatan ontologis yaitu sebenarnya Pancasila
mengandung nilai-nilai dasar yang sistematis dan rasional baik itu sistem
pemikiran yang dijadikan dasar bagi manusia dalam merealisasikan alam semesta
tanya itu Pancasila juga bisa dijadikan sebagai pandangan hidup karena di
dalamnya mengandung sistem nilai, kebenaran yang terus diyakini dan berbagai
ajaran dalam bidang kehidupan mulai dari masyarakat bangsa atau negara.

Nah jika kita lihat dari landasan ontologis ini itu menjadi dasar atau kekuatan
hukum bagi kedudukan Pancasila sehingga dijadikan sebagai dasar negara
republik Indonesia yang diperkuat dalam pembukaan undang-undang dasar
republik Indonesia tahun 1945 pada alinea ke-4 yang telah ditetapkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Ketika Pancasila belum disahkan sebagai dasar
negara nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sudah ada dalam adat istiadat dan
kebudayaan sesuai dengan masyarakat bangsa Indonesia kita ambil contoh
misalnya dalam perwujudan sebagai pandangan hidup, falsafah hidup, jati diri,
corak watak sehingga dengan adanya keseluruhan hal tersebut maka nilai-nilai
Pancasila sudah terlebih dulu menyatu dengan kehidupan bangsa Indonesia.

Contoh praktik Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan bernegara yaitu

 implementasi terhadap sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa kita
sebagai umat yang beragama harus menerapkan sifat toleransi antar umat
beragama dengan tidak mengganggu keyakinan masing-masing manusia.

 implementasi Pancasila sila ke-2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab
ya itu dengan cara senantiasa melakukan kegiatan kemanusiaan seperti
santunan anak yatim di panti asuhan menjenguk orang sakit menolong
korban bencana alam dan membantu setiap orang yang mengalami
kesulitan dalam hidup.

 implementasi pengamalan sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia dengan cara


selalu menghargai produk-produk buatan dalam negeri dengan tidak
berlebihan mengonsumsi atau membeli produk buatan luar negeri guna
membantu perekonomian dalam negeri.

 implementasi Pancasila sila ke-4 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yaitu dengan cara
menggunakan hak pilih dalam pemilu dengan sebaik-baiknya, jangan
golput karena dengan itu berarti kita sudah berpartisi dalam pelaksanaan
sistem pemerintahan.

 implementasi Pancasila sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yaitu dengan cara selalu menjaga keseimbangan hak dan
kewajiban diri sendiri dan selalu menghargai hak dan kewajiban orang
lain.

Referensi:

Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara. Humanika, 20(2), 62-66.

3. Uraikan secara komperehensif mengapa pancasila menjadi ideology Negara? Dan


bagaimana praktiknya dalam kehidupan bernegara?

 Jika diartikan lebih luas, ideologi sebagai keseluruhan sistem gagasan-gagasan


yang mampu memberikan persepsi landasan dan pedoman tingkah laku bagi suatu
individu, masyarakat atau bangsa dalam seluruh kehidupannya gunanya agar
tujuan yang dicita-citakan tercapai. Ketika dikatakan Pancasila sebagai ideologi
bangsa maka artinya Pancasila sebagai suatu sistem gagasan yang menjadi
landasan serta pedoman tingkah laku bagi bangsa Indonesia.

Mengapa Pancasila menjadi ideologi negara? ada beberapa alasan mengapa


Pancasila disebut ideology.Yang pertama, pancasila telah memenuhi tolak ukur
ideologi yakni dari aspek realitas, aspek idealisme, dan aspek fleksibilitas, Kedua
Pancasila memiliki sifat suatu ideologi yakni sebagai pedoman memberi harapan
dan memiliki tujuan ketiga karena pemikiran yang terkandung dalam Pancasila
menembus ruang dan waktu atau masih terus relevan dengan zaman.

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi mengandung beberapa arti dari kedudukan


Pancasila sebagai ideologi bangsa yaitu sebagai ideologi bersama, maka Pancasila
mengikat seluruh manusia Indonesia, di dalam nilai Pancasila, setiap manusia
Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama atas dasar Pancasila artinya
adalah hak dan kewajiban untuk menjalankan nilai-nilai yang ada pada Pancasila
seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial,
dan dalam nilai Pancasila, bangsa Indonesia tidak lagi perlu mencari apalagi
meniru gagasan-gagasan dari bangsa lain untuk memajukan bangsa

Implementasi atau praktik Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan


bernegara yaitu misalnya terdorong dalam hati kita untuk melakukan tindakan
tidak senonoh atau suatu tindakan yang merugikan negara misalnya tidak
membayar pajak melakukan pencurian merusak fasilitas umum tidak ikut serta
dalam pemilu/golput nah ketika terbesis keinginan untuk melakukan hal-hal di
atas maka teringat asas-asas Pancasila sebagai ideologi negara atau sebagai
pandangan hidup sehingga kita berpikir dua kali untuk melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga yang tadinya ingin melakukan
kesalahan cenderung akan mengurungkan niatnya tersebut.

Referensi

https://youtu.be/3waziPLZ0HU

4. Uraikan secara komperehensif bagaimana pancasila sebagai system fisafat ! Uraikan


dimensi ontology, epistemology, dan aksiologi, serta bagaimana genetivus objectivus dan
genetivus subjectivus?

 Menurut Ruslan Abdul Gani, bahwa pancasila merupakan filsafat Negara yang
lahir collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.

Mengapa Pancasila dikatakan sebagai filsafat? karena pancasila merupakan hasil


perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa
Indonesia yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Adapun
menurut Notonagoro, filsafat pancasila memberi pengetahuan dan pengertian
ilmiah, yaitu tentang hakikat pancasila.

Filsafat Pancasila yang selama ini lebih menekankan pada genetivus objectivus
yaitu, Pancasila sebagai objek materi sedangkan objek formalnya ada pada
cabang-cabang filsafat. Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari
landasan filosofinya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang
berkembang di barat. Lalu ada pancasila sebagai genetivus subjektivus yang
artinya bahwa nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai
aliran filsafat yang sedang berkembang baik untuk menemukan hal-hal yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ada 4 hal pokok dari filsafat Pancasila jenis
ini, yaitu diperlukan landasan filosofis yang kuat yang menyangkut tempat
dimensi yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis, landasan aksiologis,
dan landasan antropologi Pancasila

 Landasan ontologis filsafat pancasila

Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat segala


yang ada secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-
ilmu yang membahas sesuatu secara khusus. Landasan ontologis Pancasila
artinya sebuah pemikiran filosofis atas hakikat dan nilai-nilai sila
Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia.

 Landasan epistemologis filsafat pancasila

Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang membahas tentang


sifat dasar pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar umum
pengetahuan. Epistemologi terkait dengan sesuatu yang paling sederhana
dan paling mendasar.Landasan epistemologi Pancasila digali dari
pengalaman dan dipadukan menjadi suatu pandangan menyeluruh
kehidupan bangsa Indonesia.

 Landasan aksiologis pancasila

Littlejohn and foss mendefinisikan aksiologis sebagai cabang filsafat yang


mempelajari tentang nilai nilai. Masalah utama dalam aksiologis adalah
bisakah teori bebas dari nilai ? Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai
atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Sila pertama
mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral. Sila
kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, dan
tanggung jawab, sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan
kesetiakawanan. Sila keempat mengandung nilai demokrasi, musyawarah,
mufakat, dan berjiwa besar. Sila keadilan mengandung nilai kepedulian
dan gotong royong.

Referensi:
SUBJECTIVUS, G. O. D. G. FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI.

https://youtu.be/m3ePSlSO-Sg

5. Uraikan secara komperehensif bagaimana bentuk implementasi pancasila sebagai system


etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!

 Sebagai suatu sistem etika fungsi Pancasila supaya dapat diimplementasikan


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

 Implementasi pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat


yang beragama dan percaya dengan Tuhan, namun dibalik itu ada beragam
agama yang dipercayai di Indonesia. Di tengah keberagaman masyarakat
tadi, maka implementasi pada sistem etika Pancasila yakni toleransi yang
kuat dengan saling menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan
individu lain. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar kehidupan
bermasyarakat selalu tentram dan damai. Indonesia yang didirikan oleh
umat yang beragama sehingga negara maupun setiap individu masyarakat
tidak berhak memaksa individu lain untuk masuk ke agamanya.
Kebebasan dalam memilih kepercayaan juga merupakan implementasi
dari sistem etika Pancasila pada sila pertama. Selain itu.
pengimplementasian sistem etika juga berlaku jika masyarakat Indonesia
sebagai umat beragama menjadikan setiap ajaran agamanya sebagai
pedoman bagi kehidupannya

 Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Nilai kemanusiaan dalam hal ini mencakup pada pengakuan harkat,


martabat, serta derajat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
Maha Esa. Sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan, seluruh masyarakat
dapat mengimplementasikan hal tersebut pada penyamarataan antara hak
dan kewajiban dengan tidak melihat perbedaan yang ada. Sebagai manusia
yang sama derajatnya,hal yang harus terus dikembangkan adalah kerja
sama dan saling menghormati. Pada sila kedua tadi juga terdapat nilai
keadilan. Nilai ini diimplementasikan dengan memiliki sikap berani dalam
membela keadilan dan kebenaran yang berlaku. Sedangkan sumber dari
nilai kemanusiaan ini berasal dari hakikat manusia sebagai susunan dari
jiwa dan raga. Implementasi dalam sistem etika Pancasila pada sila kedua
ini juga dapat kita dilakukan dengan mengemban rasa saling menghormati
dengan individu lain sebagi pribadi yang utuh dalam mengelola hak-hak
yang sudah menjadi kodratnya sebagai keutuhan dari eksistensinya
sebagai makhluk sosial.

 Implementasi Sila Persatuan Indonesia

Penggambaran dari sila ke-3 adalah keharusan untuk rakyat Indonesia


selalu bersatu. Tidak ada lagi istilah mayoritas dan minoritas, semua
melebur dan jadi satu dalam kesatuan. Sedangkan Implementasi sistem
etika Pancasila dalam sila ini yakni ketika masyarakat Indonesia
mengedepankan prinsip persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa di
atas kepentingan pribadi atau golongan. Dalam hal ini, artinya masyarakat
Indonesia mengedepankan kepentingan bersama dan sikap rela berkorban,
yang nantinya sikap tersebut didapatkan dengan rasa kecintaan terhadap
tanah air Indonesia, sehingga munculah rasa ingin menertibkan dan
memelihara kedamaian bangsa dengan sendirinya. Hal tadi dapat
dikembangkan dengan menerapkan seloka Bhinneka Tunggal Ika sebagai
pemersatu dalam setiap perbedaan yang ada.

 Implementasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Pada sila ini mengandung nilai dalam musyawarah yang keputusannya


akan terus dihormati, dijunjung tinggi, dan diterima oleh semua pihak
yang terlibat dalam musyawarah. Keputusan tersebut harus pula
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan mengutamakan
kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi maupun golongan.
Musyawarah untuk mencapai mufakat dalam hal ini juga dapat
mengembangkan rasa kebebasan, merdeka, juga kebersamaan. Sistem
etika yang diimplementasikan dapat tercermin dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban sebagai warga negara selalu memperhatikan keutamaan dari
kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.

 Implementasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan sosial harus diwujudkan dengan sadarnya hak dan kewajiban
seluruh masyarakat di negara. Implementasinya dalam sistem etika
Pancasila dicerminkan dalam sikap gotong royong dan kekeluargaan.
Selain itu, implementasi sistem etika Pancasila dalam sila ini ialah
mengarah kepada rasa menghargai sesama, seperti menghargai hasil karya
orang lain, menghargai hak orang lain, dan menghargai setiap usaha orang
lain.

Dalam sila ini juga peran masyarakat sebagai makhluk sosial sangat
diperhatikan, yakni sebagai individu yang gemar menolong, individu yang
bermanfaat bagi sesama, serta individu yang bekerja keras. Hal tersebut
merupakan upaya untuk mewujudkan kemajuan bangsa dalam aspek
sosial.

Referensi:
Aini, N. Q., & Dewi, D. A. (2022). Sistem Etika Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 6(2), 11120-11125.

Anda mungkin juga menyukai