Anda di halaman 1dari 12

Nama : Jihan Aliza Aldha

NIM : 5213144027

Kelas : Tata Rias Reg. B 2021

Jurusan : Pendidikan Tata Rias

1. Uraikanlah secara terperinci mengapa pendidikan Pancasila diajarkan pada


tingkat pendidikan tinggi.

Pendidikan pancasila pada tingkat pendidikan tinggi sangat penting. Karena nilai-nilai
pancasila itu harus diamalkan pada kehidupan sehari-hari, terutama pada generasi muda
penerus bangsa.Sejatinya, Pendidikan Pancasila adalah studi tentang kehidupan kita sehari-
hari, mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, warga negara yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.

Mata kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah kelanjutan dari study
sebelumnya. Di Perguruan Tinggi diajarkan lebih mendetail sampai ke akar-akarnya. Apalagi
jika mengambil jurusan PKn. Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai
tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib
dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai
dengan cita-cita serta tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan
pendidikan Pancasila  di Perguruan Tinggi adalah untuk:

1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasilais dalam
pemikiran, sikap, dan tindakan. 
3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.
5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia. 
6. Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa
dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara.
Tujuannya adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak
dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

2. Uraikan secara komprehensif mengapa Pancasila menjadi dasar negara! dan


bagaimana praktiknya dalam kehidupan bernegara?

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Indonesia karena sesuai dengan jiwa bangsa
Indonesia sendiri.Sebelum Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki Indonesia telah
menjadi pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari.Nilai-nilai tersebut diangkat dan
dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat
negara Indonesia.

Pancasila itu sendiri bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal yang sudah hidup di tengah-
tengah masyarakat sejak dulu. Pola-pola yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang
berbeda-beda memancarkan falsafah Pancasila.

Mengapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, ialah selain pancasila sebagai cita
– cita dan tujuan bangsa, pancasila juga memiliki peran vital sebagai pedoman dalam setiap
aktivitas di berbagai bidang masyarakat Indonesia. Dikarenakan kefleksibelannya dalam
mengikuti perkembangan zaman, serta kemampuannya dalam mencakup semua jajaran lini
masyarakat.Sehingga dijadikanlah pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Dasar kehidupan sangatlah berperan penting demi membuat keberlangsungan hidup


manusia menjadi teratur dan terarah dengan baik. Apalagi dengan zaman yang semakin
canggih dan globalisasi yang semakin berkembang pesat mengundang banyak godaan dalam
hidup manusia yang dapat dengan mudahnya mengubah prinsip dan tata kehidupan yang
dimiliki. Oleh karena itu, diperlukanlah suatu dasar kehidupan yang dapat memandu
kehidupan-kehidupan manusia agar memiliki tujuan dan dapat berlangsung dengan baik,

Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia membuat nilai-nilai yang
terkandung didalamnya wajib dijadikan dasar kehidupan demi kelangsungan hidup yang baik
bagi seluruh warga negara Indonesia. Keberadaan Pancasila sebagai ideologi, rumusan cita-
cita bangsa, dan dasar negara serta kehidupan di negara Indonesia wajib untuk disadari oleh
seluruh warga Indonesia terutama pada zaman sekarang dimana warga Indonesia mudah
untuk dipengaruhi dan mengubah dasar kehidupannya dengan budaya-budaya serta
kepercayaan asing yang masuk, hal itu tentunya dapat menggoyahkan dasar kehidupan
mereka sejak awal yang merupakan cita-cita luhur dan tujuan utama bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.

Pancasila mempunyai lima sila yang masing-masing terdiri atas; Ketuhanan yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Walaupun memiliki lima sila yang berbeda, pelaksanaan dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila tidak dapat dilakukan secara terpisah karena sila-sila
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa
Pancasila dapat dijadikan dasar kehidupan. Selain itu, Pancasila juga merupakan rumusan
dari cita-cita luhur Bangsa Indonesia yang membuat Pancasila wajib menjadi pedoman dan
dasar kehidupan bagi warga negara Indonesia.

Sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa” dimana pelaksanaannya dan
pengalamannya meliputi percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing, mengutamakan Tuhan dengan mengikuti segala
ajaran-ajaran-Nya serta menghormati dan toleransi terhadap pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
Dengan mengamalkan sila pertama, warga Indonesia juga ikut mengamalkan sila-sila
lainnya karena mereka yang saling berikatan dimana sila kedua berikatan tentang
menghormati antar sesama manusia walaupun berbeda keyakinan dan merupakan wujud
sikap kemanusiaan yang baik. Mengamalkan sila kedua juga berarti berperilaku adil terhadap
semuanya yang juga merupakan pengalaman sila kelima.

Selain itu, dengan mengamalkan sikap kemanusiaan yang baik berarti kita perlu saling
tolong-menolong dan saling membantu antar sesama yang dapat mewujudkan pengamalan
sila ketiga dan membuat persatuan bangsa Indonesia menjadi semakin kuat dan kokoh. Sila
keempat juga ikut diamalkan dan diwujudkan pelaksanaannya dengan berperilaku adil
terhadap sesama dimana seluruh warga Indonesia mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama yang diliputi oleh
semangat kekeluargaan.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pancasila wajib dijadikan sebagai
dasar kehidupan bersama oleh seluruh warga Indonesia karena Pancasila sendiri yang
merupakan wujud cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa serta pelaksanaan dan
pengamalannya yang saling terikat satu sama lain dan memberi pengaruh yang baik dalam
pelaksanaan hidup sebagai warga negara Indonesia.

Zaman sekarang yang semakin lama menjadi semakin canggih dan berkembang membuat
warga Indonesia menjadi mudah untuk dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan asing dan
kepercayaan yang datang, hal tersebut mengancam posisi Pancasila sebagai dasar kehidupan
yang dapat tergoyahkan atau tergantikan. Oleh karena itu, warga Indonesia mempunyai
kewajiban penting untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar kehidupan dan tidak
mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh budaya luar serta kepercayaan lain yang
menentang ajaran, nilai-nilai, serta pengamalan Pancasila itu sendiri.

3. Uraikan secara komprehensif mengapa Pancasila menjadi ideologi negara! dan


bagaimana praktiknya dalam kehidupan bernegara?

Mengutip Jurnal Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Relevansinya dengan Kondisi
Saat Ini tulisan Choilisin (2011), ideologi merupakan pandangan, keyakinan, cita-cita, dan
nilai yang hendak diwujudkan dalam kenyataan hidup konkret.

Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya bukan
merupakan hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang.
Namun, Pancasila diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.

Dengan kata lain, unsur-unsur yang membentuk Pancasila diangkat dari pandangan
masyarakat Indonesia sendiri.Unsur tersebut diangkat dan dirumuskan oleh pendiri negara.
Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa. Di sisi
lain, Pancasila juga mengandung doktrin, ajaran, teori, dan ilmu tentang cita-cita bangsa yang
disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya. Sehingga dapat dijadikan ideologi
bangsa.

Ideologi sendiri memiliki fungsi yang sangat sentral bagi suatu negara, di mana fungsi
dari ideologi sendiri adalah sebagai sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas
rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins). Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa ideologi adalah identitas dari suatu bangsa.

Sama seperti identitas yang dimiliki oleh setiap orang sebagai tanda pengenal, ideologi
dapat dikatakan sebagai tanda pengenal dari suatu bangsa.Selain menjadi identitas,ideologi
juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar. Fungsi kognitif memiliki
artian bahwa ideologi dapat menjadi suatu landasan bagi suatu bangsa dalam memandang
dunia, sedangakan fungsi orientasi dasar berarti ideologi tersebut memberikan wawasan dan
makna bagi rakyat dan juga memberikan tujuan bagi rakyatnya.

Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap bangsa. Posisi penting ini
dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman bagi bangsa untuk mencapai
tujuannya masing-masing. Selain itu, peran lain yang dimiliki oleh ideologi adalah sebagai
alat untuk mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat dapat
hidup dalam ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Peranan lain dari
ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu bangsa. Setiap bangsa tentu saja memiliki
keberagaman baik dalam suku,bahasa,adat-istiadat,kebudayaan, dan lain sebagainya.

Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam masyarakat
supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.Dari paparan
tersebut, maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap bangsa.
Identitas bangsa Indonesia sendiri tertuang kedalam ideologi yang dianut oleh bangsa
Indonesia, yaitu Ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila sendiri dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan berdasar atas pidato Ir.
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa
Indonesia karena Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia,Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar negara,Pancasila sebagai sumber dari segala
hukum yang ada di Indonesia,Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia ketika
mendirikan negara, dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa. Kedudukan inilah yang
menjadikan Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Kedudukan ini juga
dapat diartikan bahwasannya Pancasila merupakan suatu landasan bagi bangsa Indonesia
dalam melaksanakan segala aspek yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegera.

Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai penunjuk arah dalam kehidupan bernegara
Indonesia. Sama seperti kapal tanpa kompas, yang tidak tahu akan kemana arah arus
membawanya, Republik ini juga akan sama seperti itu apabila tidak adanya penunjuk
arah,yaitu Pancasila.Pancasila juga mengandung nilai-nilai sejarah di dalamnya karena
Pancasila merupakan suatu perjanjian yang dibuat oleh para pendiri bangsa ini ketika
mendirikan Republik Indonesia ini. Hal-hal inilah yang membuat Pancasila memiliki fungsi
dan juga kedudukan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Dengan fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Pancasila haruslah dapat dilestarikan oleh setiap komponen bangsa
Indonesia.Pelestarian nilai nilai Pancasila dapat dilakukan dengan meimplementasikan nilai
nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari hari. Nilai-nilai Pancasila
sendiri tercermin dalam setiap sila yang ada di dalamnya. Nilai-nilai itu adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan,nilai persatuan, nilai kerakyatan dan juga nilai keadilan.Nilai
ketuhanan dapat diimplementasikan dengan menghargai setiap umat beragama di Indonesia.

Setiap rakyat di Indonesia memiliki agama yang berbeda-beda, sehingga setiap rakyat
haruslah menghargai perbedaan yang ada sebagai bentuk dari implementasi nilai ketuhanan.
Nilai kemanusiaan dapat dipraktekan dengan tindakan tidak melakukan diskriminasi terhadap
suku lain yang terdapat di Indonesia.Nilai persatuan dapat dipraktikkan dengan menunjukkan
sikap cinta terhadap tanah air Indonesia.

Nilai kerakyatan dapat dipraktikkan dengan tindakan menghargai pendapat orang lain
ketika mengemukakan pendapat. Nilai keadilan dapat dipraktikan dengan menjaga hak dan
kewajiban dari setiap rakyat. Uraian tersebut hanyalah sebagian kecil dari praktik nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan masih ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam
usaha melestarikan nilai nilai Pancasila di Ibu Pertiwi ini.

Ideologi Pancasila haruslah tetap dilestarikan karena ideologi ini merupakan ideologi
yang mencerminkan kepribadian bangsa ini.

4. Uraikan secara bagaimana Pancasila sebagai sistem filsafat! Uraikan dimensi


ontologi, epistemologi, dan aksiologi serta bagaimana Pancasila sebagai
genetivus objectivus dan genetivus subjectivus?

Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat dijunjung tinggi.

Beberapa alasan Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat. Pertama, dalam sidang
BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische
Grondslag daripada Indonesia Merdeka. 

Kedua, menurut Noor Bakry, Pancasila adalah hasil permenungan mendalam para
tokoh kenegaraan Indonesia, melalui suatu diskusi dan dialog panjang dalam sidang BPUPKI
hingga pengesahan PPKI. Hasil permenungan itu sesuai dengan ciri-ciri pemikiran filsafat,
yakni koheren,  logis, inklusif, mendasar, dan spekulatif.

Ketiga, menurut Sastrapratedja, Pancasila menjadi ideologi negara. Pancasila adalah


dasar politik yang mengatur dan mengarahkan segala kegiatan yang berkaitan dengan hidup
kenegaraan, seperti perundang-undangan, pemerintahan, perekonomian nasional, hidup
berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan antarsesama warga negara,
serta usaha-usaha untuk menciptakan kesejateraan bersama.

Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh


peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila sebagai Weltanschauung, artinya nilai-
nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat
Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosophische
Grondslag).

Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Subjectivus


Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai
objek yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat
yang berkembang di Barat. Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai
Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik
untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai Pancasila tidak
hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-nilai
Pancasila harus mampu menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan dasar bagi
pembangunan nasional.

Sastrapratedja mengatakan bahwa Pancasila adalah dasar politik, yaitu prinsip-prinsip


dasar dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Soerjanto mengatakan
bahwa fungsi Pancasila untuk memberikan orientasi ke depan mengharuskan bangsa
Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya.

 Landasan Ontologis Filsafat Pancasila

Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat segala yang ada
secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-ilmu yang membahas sesuatu
secara khusus. Ontologi membahas tentang hakikat yang paling dalam dari sesuatu yang ada,
yaitu unsur yang paling umum dan bersifat abstrak, 

 Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila

Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang membahas tentang sifat dasar
pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar umum pengetahuan. Epistemologi terkait
dengan sesuatu yang paling sederhana dan paling mendasar. Littlejohn and Foss menyatakan
bahwa epistemologi merupakan cabang filosofi yang mempelajari pengetahuan atau
bagaimana orang-orang dapat mengetahui tentang sesuatu atau apa-apa yang mereka ketahui.

Landasan epistemologi Pancasila digali dari pengalaman dan dipadukan menjadi


suatu pandangan menyeluruh kehidupan bangsa Indonesia.

Pancasila secara epistemologis dapat diuraikan sebagai berikut. Sila Ketuhanan Yang


Maha Esa digali dari pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia sejak dahulu sampai
sekarang. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab digali dari pengalaman atas kesadaran
masyarakat yang ditindas oleh penjajahan selama berabad-abad. Oleh karena itu, dalam
alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Sila Persatuan Indonesia digali dari pengalaman atas kesadaran bahwa


keterpecahbelahan yang dilakukan penjajah kolonialisme Belanda melalui politik Devide et
Impera menimbulkan konflik antarmasyarakat Indonesia. Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat  Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan digali dari
budaya bangsa Indonesia yang sudah mengenal secara turun temurun pengambilan keputusan
berdasarkan semangat musyawarah untuk mufakat. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia digali dari prinsip-prinsip yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang
tercermin dalam sikap gotong royong.

 Landasan Aksiologis Pancasila

Littlejohn and Foss mendefinisikan aksiologi sebagai cabang filsafat yang


mempelajari tentang nilai-nilai. Masalah utama dalam aksiologi adalah bisakah teori bebas
dari nilai?. Positivisme meyakini bahwa teori dan ilmu harus bebas dari nilai sehingga unsur
ilmiah terjaga. Padahal tidak semua aspek kehidupan manusia dapat diukur secara ilmiah.
Pancasila tidak mengikuti positivisme. Pancasila adalah sumber nilai bagi bangsa Indonesia
seperti nilai spiritualitas, kemanusiaan, solidaritas, musyawarah, dan keadilan.

Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-
sila Pancasila. Sila pertama mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral.
Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab.
Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan kesetiakawanan. Sila keempat mengandung
nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar. Sila keadilan mengandung nilai
kepedulian dan gotong royong.

5. Uraikan secara komprehensif bagaimana bentuk implementasi Pancasila sebagai


sistem etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!

Pancasila adalah pengantar falsafah bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila sebagai
pedoman kaidah petunjuk perilaku yang baik dan pemersatu pengetahuan hidup bangsa
Indonesia. Selain itu Pancasila sebagai sistem etika harus dipatuhi oleh seluruh rakyat
Indonesia.
Etika Pancasila merupakan cabang ilmu filsafat yang diuraikan menurut nilai sila
Pancasila untuk mengelola budi pekerti kehidupan perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Menurut Dwi Yanto (2017) nilai sila Pancasila dalam dasarnya
bukanlah merupakan suatu panduan pribadi yang berkepribadian berpegang teguh pada
norma ataupun pragmatis tetapi merupakan suatu sistem nilai etika yang wajib dibariskan
seterusnya dalam norma etika, moral, dan hukum dalam kehidupan kenegaraan dan
kebangsaan.

Pertama, Nilai Ketuhanan: Suatu perilaku dapat dinilai baik jika tidak berbenturan dengan
kaidah, nilai serta hukum Pencipta. Pikiran begitu secara pragmatis mampu secara
kebenaran bahwa setiap perilaku yang meninggalkan kaidah,nilai,serta aturan Tuhan,
apapun kaitannya dengan koneksi kasih sayang antar sesama, maka membuat masalah
muncul serta terjadinya pertengkaran. Dari nilai ini lah dapat disimpulkan yaitu agamis,
toleransi, ketaatan, serta spiritualitas.
Kedua, Nilai Kemanusiaan: Suatu perilaku dinilai benar jika serasi sesuai nilai
humanisme.Asas pokok pada nilai manusiawi. Pancasila merupakan kesamarataan serta
ketata susilaan.Karena itu,suatu perilaku dinilai baik jika serasi dengan nilai manusiawi yang
didasarkan pada konsep kesamarataan dan ketata susilaan. Dari nilai manusiawi tersebut
dapat melaksanakan kemanusiawian misalnya kerja sama, saling tolong menolong,dan
penghargaan.
Ketiga, Nilai Persatuan:Suatu perilaku dinilai benar jika mampu mempertahankan
perhimpunan serta kepaduan. Sikap mementingkan diri dan egoisme ini lah contoh perilaku
yang tidak baik. Dapat dilihat dari kegiatan sehari- hari. Akan tetapi apabila perilaku tersebut
dapat membelah perhimpunan serta kepaduan maka berdasarkan pengetahuan etika
Pancasila ini merupakan perilaku tidak baik. Nilai persatuan menggambarkan rela berkorban,
bangga terhadap negara, serta kepentingan keselamatan.
Keempat, Nilai Kerakyatan : berhubungan dengan kedaulatan dan tercantum nilai lain
yakni nilai hikmat atau kebijaksanaan serta permusyawaratan. Pengkajian yang sangat
baik contohnya dalam kejadian penghilangan tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta.
Dari nilai kerakyatan ini menggambarkan nilai mengutamakan kepentingan Bersama serta
adanya kesejajaran.
Kelima, Nilai Keadilan: Sila ini lebih mengarah dalam kedudukan sosial. Sesuatu
perilaku dapat dinilai baik jika serasi dengan asas-asas kesamarataan warga negara. Keadilan
mengumpamakan sesama sebagai kolega yang benar dan kesamarataan dengan orang lain.
Dapat digambarkan perilaku yang luhur memperlihatkan sikap serta kekeluargaan dan
gotong royong.
Melihat nilai sila yang tercantum pada Pancasila diatas, dengan demikian
Pancasila menjadi sistem etika yang sangat teguh pendirian, karena nilai yang ada bersifat
keabsahan, realistsis dan penerapan. Nilai-nilai Pancasila ialah nilai yang seharusnya
tertanam padacita-cita dan tujuan warga negara Indonesia yang wajib di raih dalam asas
kehidupan. Nilai-nilai Pancasila jika betul-betul dipelajari, dihayati dan dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, maka mampu menurunkan angka kasus korupsi.

DAFTAR PUSTAKA

https://bpip.go.id/berita/1035/571/tujuan-pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi-ketahui-
landasannya.html#:~:text=Tujuan%20pendidikan%20Pancasila%20di
%20Perguruan%20Tinggi%20adalah%20untuk%3A,kehidupan
%20bermasyarakat%2C%20berbangsa%20dan%20bernegara.

http://abdulrozak.lec.uinjkt.ac.id/in-the-news/personsnameonfacethenation

https://intisari.grid.id/read/033176930/mengapa-pancasila-dijadikan-sebagai-dasar-negara-
simak-jawabannya-berikut-ini?page=all

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-warga-
indonesia/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengapa-pancasila-dijadikan-ideologi-bangsa-ini-
penjelasannya-1vpy4HHxSmJ/full

https://binus.ac.id/character-building/2020/10/pancasila-sebagai-ideologi-negara/

https://pustakabergerak.id/artikel/pancasila-sebagai-sistem-filsafat

Putri, Fannia Sulistiani. Dewi, Dinie Anggtaeni. (2021). Implementasi pancasila sebagai
sistem etika. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling.3(1).176-179.

Anda mungkin juga menyukai