Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PEMBELAJARAN

MINGGUAN

NAMA : MUH.SYAHRU RAMADAN

NIM : E1A02310126

JUDUL MATERI : PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA DAN LANDASAN SERTA

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK GENERASI MILENIAL

TANGGAL PENGERJAAN : 17 AGUSTUS 2023

PROJECT KE :1

1) POKOK-POKOK PIKIRAN
Seperti yang kita ketahui Seiring perkembangan zaman di era globalisasi
saat ini, yang dimana perkembangan teknologi informasi yang
berkembang sangat cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan
manusia, Yaitu dapat berdampak positif dan negatif, salah satu dampak
positif dari teknologi ini yaitu apabila kita mampu memanfaatkannya
maka dapat meningkatkan taraf hidup.Adapun dampak negatif yang dapat
ditimbulkan oleh teknologi ini yaitu dapat berdampak merugikan seperti
perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter
generasi muda, seperti yang kita lihat saat ini banyak sekali generasi
muda yang sersikap tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila hal tersebuat
disebabkan karena rendahnya kesadaran pada diri mereka sendiri.
Sehingga generasi muda sangat memerlukan adanya

Pancasila sendiri merupakan dasar falsafah Negara Indonesia seperti yang


tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Karena itu lah, setiap warga
Negara Indonesia haruslah mempelajari, menghayati, mendalami dan
mengamalkannya niali-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan Pancasila mampu membentuk moral yang dapat diterapkam
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu suatu perilaku yang diharapkan
mampu membentuk iman dan takwa kepada Tuhan YME dalam
kehidupan bermasyarakat dimana didalamnya terdiri dari berbagai
golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan
beradab, perilaku kebudayaan, dan beraneka ragam serta kepentingan
bersama di atas kepentingan perorangan.
Dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan agar generasi muda
tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan agar mereka memiliki
pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir serta bertindak dalam
kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan makna serta nilai-nilai
Pancasila. Sebagai penerus bangsa diharapkan generasi muda mampu
menanamkan makna serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
pancasila dan mampum menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pendidikan Pancasila ini, generasi muda diharapkan


menjadi perbaikan serta pembentukan karakter yang tidak hanya unggul
melainkan juga mempunyai akhlak yang baik.Bukan hanya untuk
generasi muda tetapi Pancasila diharapkan mampu menjadi pedoman
hidup bagi seluruh umat manusia, baik dalam bermasyarakat, bernegara
maupun berbangsa. Sehingga dalam sosialisasi antar sesama manusia,
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus
dilandasi oleh Pancasila yang dijadikan landasan dalam berprilaku
Pancasila juga dijadikan pedoman berbagai kehidupan, baik itu yang
berkaitan dengan social, budaya, ekonomi dan lainnya.Sehingga segala
sesuatu yang dilakukan diharapkan tidak melenceng atau sesuai dari
aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan Pancasila.

2) KONSEP, LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN


PANCASILA

 Konsep Pendidikan Pancasila


Pendidikan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:

1. Pendidikan
2. Teori umum Pendidikan
3. iImu Pendidikan

Yang pertama memiliki arti yang mengacu kepada pendidikan yang


dilakukan masyarakat umumnya. Pendidikan seperti ini sudah ada
semenjak manusia ada di muka bumi.pada zaman dulu,kebanyakan
manusia memperlakukan anak-anaknya secara insting,suatu sifat
pembawaan,demi kelangsungan hidup keturunannya.insting merupakan
pembawaan sejak lahir.

Tujuan dari pendidikan menurut negara kita sudah jelas tercantum dalam
alinea IV pembukaan UUD 1945,yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan tumpah darah


Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Sedangkan pancasila secara umum diartikan sebagai dasar negara. Dalam


kalimat “Pancasila sebagai Dasar Negara” sebenarnya tidak menjelaskan
apa itu pancasila melainkan status, kedudukan, termasuk fungsi Pancasila
tersebut dalam kehidupan bernegara di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan sebagai status pokok yang
memiliki landasan konstitusional dan berimplikasi yuridis. Menurut Darji
Darmodiharjo, pancasila merupaka dasar falsafah negara yang digunakan
untuk mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain digunakan
untuk penyelenggaraan negara.1

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam
kehidupan bermasyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara
dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah
di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, sebagai contoh:

1. Percaya kepada Tuhan dan toleran


2. Gotong royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya

Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah


tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai
permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata
kuliah pendidikan Pancasila.Dengan memperhatikan masalah tersebut,
maka pendidikan Pancasila sangat penting untuk diajarkan pada berbagai
jenjang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut dari
akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau
kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-
hari dengan berlandaskan nilainilai Pancasila. Selain itu, urgensi
pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan
mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar) (Abdulgani, 1979: 14). Urgensi pendidikan
Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar
tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan
demikian, urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dengan
meminjam istilah Branson (1998), yaitu sebagai pembentuk civic
disposition yang dapat menjadi landasan untuk pengembangan civic
knowledge dan civic skills mahasiswa.

Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan,
kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-
masing. Dengan demikian, mahasiswa mampu memberikan kontribusi
yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.

3) Landasan Pokok Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis


bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara konsisten
harus mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan yaitudalam
bkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara filosofis dan
objektif rakyat Indonesia sebelum mendirikan negara Indonesia telah
melaksanajan nilai-nilai Pancasila yaitu, sebagai bangsa yang
berketuhanan, berperi kemanusiaan, bersatu, musyawarah dalam
menyelesaikan persoalan hidup dan menegakkan keadilan dalan
kehidupan sehari-hari.

Pembukaan UUD 1945 khususnya alenia ke IV menjadi dasar pertama


untuk mempelajari lancasila sebagai dasar negara tersebut. Berdasarkan
pokok pikiran IV menegaskan adanya kewajiban bagi pemerintah dan
penyelenggara negara agar memelihara budi pekerti yang luhur. Hal ini
berarti supaya seluruh rakyat Indonesia berbudi luhur sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.

Peraturan pemerintah no 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi pasal 13


ayat (2) menegaskan bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional diatur
oleh menteri pendidikan dan kebudayaan yang secara lebih terperinci
pendidikan pancasila diatur dalam surat keputusan Direktur Jendral
Pendidikan tinggi. SK Dirjen Dikti No38/Dikti/kep/2002 yang isinya
bahwa pendidikan pancasila merupakan. Salah satu komponen dari mata
kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diikuti oleh aeluruh
mahasiswa di perguruan tinggi.

Memilih pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah pilihan yang tepat
bagi bangsa indonesia. Untuk itu, perlu kiranya memahami nilai-nilai
yang tercantum di dalam Pancasila secara baik dan benar.

Dalam memahami pancasila, perlu kiranya memahami terlebih dahulu


landasan pokok pendidikan pancasila di perguruan tinggi yang terdiri atas:

 Landasan historis

Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangam hidupnya sendiri yang


diambil dari nila-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu
sendiri.pancasila digali dari bangsa indonesia sendiri yang telah tumbuh
dan berkembang semenjak lahirnya bangsa indonesia.yang dapat
dipersamakan dengan lahirnya bangsa indonesia yang memiliki wilayah
seperti indonesia merdeka saat ini yaitu kerajaan sriwijaya dan majapahit.
Pada masa itu, nilai-nilai ketuhanan,seperti kepercayaan kepada tuhan
telah berkembang dan sikap toleransi juga telah lahir,begitu pula nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila yang lainnya.

Setelah melalui proses sejarah yang panjang, nilai-nilai pancasila itu telah
melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa indonesia akan
mendirikan negara republik indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar
negara. Dalam perjalanan ketatanegaraan indonesia telah terjadi
perubahan dan pergantian UUD, seperti UUD 1945 digantikan
kedudukannya oleh konsitusi RIS, kemudian berubah menjadi UUD
sementara dan kembali lagi ke UUD1945.
Pancasila mendapatkan di pandang yang berbeda-beda pada setiap rezim.
Pada masa orde lama, pancasila ditafsirkan dengan nasionalis,agama,dan
komunis (Nasakom) yang di sebut dengan Tri sila,kemudian diperas lagi
menjadi Eka sila(gotong royong). Pada masa orde baru, pancasila harus
dihayati dan diamalkan dengen berpedoman kepada butir-butir yang telah
ditetapkan oleh MPR melalui Tap.MPR No.II/MPR/1978 tentang P-4.
Namun, penafsiran rezim itu membuat kenyataan dalam masyarakat dan
bangsa berbeda-beda dengan nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, timbul lah tuntutan reformasi dalam segala bidang.

Dalam kenyataan ini,MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Penegasan


pancasila sebagai dasar negara,yang mengandung makna ideologi
Nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara.

 Landasan Kultural (Budaya)

Beberapa bangsa dan negara ppasti memiliki suatu pandangan hidup serta
pegangan hidup agar tidak terombang abimbing dalam kancah pergaulan
masyarakat Dunia Internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan
pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang lain. Indonesia sendiri
memiliki pandangan hidup yang membedakannya dengan negara liberal
komunis maupun lainnya. Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu azas kultural
yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.

Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-


sila pancasila bukan hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang
saja, melainkan meruiakan suatu hasil karya besar bangsa indonesia
melalui suatu refleksi filosofis dari para pendiro negara seperti Soekarno,
M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri lainnya. Satu-
satunya karua besar bangsa indonesia yang sejajar dengan karya besar lain
didunia ini adalah hasil penikiran tentang bangsa dan negara yang
mendasarkan pandangan hidup pada suatu prinsip nilai yang tertuang
dalam sila-sika pancasila.

Nilai-nilai kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada
merupakan sumber Ideologi Pancasila. Semua negara didunia ini memiliki
budaya yang membedakannya dengan negara lain. Bagi bangsa Indonesia,
Kebudayaan merupakan warisan sosial yang harus dijaga dan dipelihara.
Upaya menjaga dan memelihara tersebut telah dilakukan oleh para pendiri
negara kita melalui jarya besarnya yakni Pancasila yang setiap silanya
duangjat dari nilai-nilai kultural bangsa indonesia sendiri.

 Landasan Yuridis

Dituangaknnya pancasila kedalam pembujaan UUD 1945, maka


mengisyaratkan bahwa secara yuridis konstitusional Pancasila telah
menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Untuk memudahkan warga
negara dalam memahami pancasila, maka dilaksanakanlah Pendidikan
Pancasila, khususnya di perguruan tinggi.

Landasan Yuridis perkuliahan pendidikan pancasila dari perguruan tinggi


secara gamblang tertuang dalam UU no. 2 tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa udi
kurikulum stiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib mmuat
Pendidikan Pancasila. Pada dasarnya, landasan yuridis pendidikan
pancasila juga terdapat dalam beberapa ketentuan yang pernah berlaku di
Indonesia, antara lain:

1. Pembukaan UUD NRI 1945, dalam alenia IV pembukaan UUD


1945 telah disebutkan tentang dasar negara republik indonesia
yakni Pancasila.
2. Pasal 31 UUD NRI 1945 tentang Pendidijan dam Kebudayaan ,
yang memuat: (1). Setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. (2). Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3). Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional ysng meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dslam rangka mencerdakan kehidupan bangsa yang diatur
dengan UU.
3. TAP MPRS No. XXVIII/MPRS/1966 tentang Agama, Pendidikan
dan Kebudayaan.
4. Peraturan pemerintah RI Nomor. 19 tahun 2005 tetntang standar
Nasional Pendidikan. Pasal 9 ayat 2 “Kurikulum tingkat satuan
pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
5. UU No. 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang mewajibkan
kurikulum pendidikan tinggi memuat mata kulia Pendidikan
Pancasila.
6. Kepmendiknas No. 045 U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan
tinggi, “ Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan merupaka kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi atau kelompok program studi”.

Berdasarkan ketentuam tersebut, maka secara material melalui


Pendidikan Kewarganegaraan, maka materi pancasila bahjan
filsafat pancasila adalah wajib diberikan di pendidikan tinggi dan
secara eksplisit terdsoat dalam rambu-rambu pendudijan
Kepribadian.

 Landasan Filsofis

Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang


tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang
dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-
norma, nilainilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling
baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas
Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila
itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang
mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”.
Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan
oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No.
V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR
No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila
dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-
sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari
sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang
Pancasila.
Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi
dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya
secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang
sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa.

Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :

a. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan


kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus
mengakui keterbatasan kemampuan manusia.
b. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya
tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat
ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila
tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup seharihari (way of
life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan
bathin, dunia maupun akhirat (Pancasilais).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi segala
tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-
undangan yang berlaku dalam kehidupan bernegara. Oleh karena
itu,dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa memasuki globalisasi,
bangsa indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai, yaitu pancasila sebagai
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan
nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosialbudaya, dan pertahanan
keamanan.

Anda mungkin juga menyukai