Deskripsi Singkat :
Landasan Historis
1
Landasan Kultural
Landasan Yuridis
Landasan Filosofis
2
negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem
peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam
realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini
merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber
nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan
nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan
keamanan.
3
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan
menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Sifat intelektual tersebut tercermin pada kemahiran, ketepatan, dan
keberhasilan bertindak, sedangkan sifat penuh tanggung jawab
diperlukan sebagai kebenaran tindakan dilirik dari aspek IPTEK,
etika ataupun kepatuhan agama serta budaya.
4
masyarakat bangsa Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, 2013: viii).
Rangkuman :
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB II
Deskripsi Singkat :
6
tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan (Suwarno 1993).
Agama dan kebudayaan dikembangkannya dengan mendirikan
suatu Universitas Agama Budha, yang sangat terkenal di negara lain di
Asia. Banyak musafir dari negara lain misalnya dari cina belajar
terlebih dahulu di Universitas tersebut terutama tentang agama Budha
dan bahasa Sangsekerta sebelum melanjutkan studinya ke India,
malahan banyak guru-guru besar tamu dari India yang mengajar di
Sriwijaya, misalnya Dharmakirti. Cita-cita tentang kesejahteraan
bersama dalam suatu negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya
yaitu berbunyi “Marvuat Vanua Criwijaya Siddha-Yatra Subhiksa”
(suatu cita-cita negara yang adil dan makmur), (Sulaiman, tanpa
tahun : 53).
7
kerajaan Majapahit terdapat semacam penasihat yang memberikan
nasihat kepada raja, hal ini sebagai nilai musyawarah mufakat yang
dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit. Majapahit
menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak
meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara
kebangsaan Indonesia 17 – 8 – 1945.
8
Sejak itu bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa lemah dan
menjadi jajahan bangsa barat diantaranya Inggris dan Belanda.
9
Dengan melalui pendidikan dan kebudayaan dalam
memperjuangkan cita-cita bangsa Indonesia melalui bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan dan politik, mulai membentuk organisasi yang
ditandai dibentuknya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, dipelopori
oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, gerakan inilah yang merupakan awal
gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki
kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri.
Setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan lainnya
seperti Serikat Dagang Islam (SDI) tahun 1909 yang kemudian
mengubah bentuk menjadi gerakan politik dengan nama Serikat Islam
(SI) tahun 1911 dibawah pimpinan H.O.S. Cokroaminoto.
10
memperhatikan perbedaan suku, pulau, bahasa dan kelompok,
golongan dalam rangka mewujudkan Indonesia Merdeka.
11
kekuatan sendiri yang mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.
Kepercayaan pada diri sendiri membara dan menggelora didalam
sanubari bangsa Indonesia yang sama tua dengan penajajah itu
sendiri.
Tugas BPUPKI
12
Mei 1945 yaitu
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keimbangan lahir batin
- Musyawarah
- Keadilan sosial
13
Proses Perumusan UUD45
14
PPKI “ Secepatnya memerdekakan Indonesia”.
Teks Proklamasi
15
Kemudian dilaksanakan upacara pengibaran Sang Merah Putih.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih ini dijahit oleh Ibu
Fatmawati Soekarno dan kemudian dikibarkan kembali setiap tahun
pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati detik-detik yang
paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Mulai tahun 1968,
yang dikibarkan adalah duplikatnya untuk menjaga agar Bendera
Pusaka tidak rusak.
16
Piagam Jakarta dijadikan pembukaan UUD 45 setelah diadakan
perubahan disana sini
17
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD Syah secara Yuridis sebagai
Hukum Dasar Negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal
dengan UUD 1945.
18
- Panitia Nasional Indonesia
- Badan Keamanan Rakyat
19
Pada tanggal 10 September 1945 Panglima Bala Tentara
Jepang di Jawa, mengeluarkan pengumuman, yang menyatakan
bahwa pemerintahan akan diserahkan kepada sekutu dan tidak
kepada Indonesia.
20
Sekutu yang ditawan Republik.
Pada tanggal 5 Mei 1947 TRI dipersatukan. Pada tanggal 3 Juni 1947
didirikan TNI. Sebagai pucuk pimpinan TNI diangkat Panglima Besar
Angkatan Perang Jenderal Sudirman.
21
Pada Tanggal 18 September 1948 PKI / FDR (Front Demokrasi
Rakyat) melakukan penghianatan dan pemberontakan terhadap RI.
Penghianatan dan pemberontakan tersebut dikenal pula peristiwa
Madiun.
Pada tanggal 19 Desember 1948, jam 06. 00 pagi, Agresi Militer Belanda
kedua terjadi. Pada agresi kedua ini seluruh kota Yogyakarta dikuasai
Belanda.
22
Isi persetujuan itu adalah sebagai berikut :
23
2.4.2. Masa Demokrasi Liberal
24
Pada tanggal 27 Desember 1949 pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia Serikat oleh Belanda. Dan dilakukan perubahan-
perubahan kebijaksanan pemerintah yang secara berangsur-angsur
mengubah sistem kabinet presidentil menjadi kabinet parlementer.
25
Senat terdiri dari wakil-wakil daerah bagian. Setiap daerah
bagian mempunyai dua orang anggota dalam Senat, sedangkan tiap-
tiap anggota mempunyai satu suara. DPR RIS anggotanya 150 orang.
Masa berlaku konstitusi RIS 1949 tidak sampai satu tahun. Hal itu
terjadi karena satu persatu negara dari RIS membubarkan diri. Mereka
menyadari sepenuhnya bahwa bentuk negara RIS merupakan
kelanjutan politik “devide et empera” oleh Belanda, yang ingin
menguasai kembali Indonesia yang telah dijajah ±350 tahun dari tahun
1602-1942.
26
Hasil pemilihan DPR yang diadakan pada tanggal 29
September 1955 dan konstituante pada tanggal 15 Desember 1955
yang semula kita harapkan akan dapat mengurangi jumlah partai di
Negera Republik Indonesia, ternyata setelah pemilihan umum partai
malah menjadi banyak.
Masa orde lama ialah suatu priode atau kurun waktu antara 5
Juli 1959 – 11 Maret 1966. masa sebelum 5 Juli 1959 tidak disebut
orde baru atau orde lama. Orde dapat diartikan tatanan, susunan atau
aturan.
- Negara Kesatuan
- Sosialisme
- Dunia Baru
27
Dalam melaksanakan UUD 45 pada masa ORLA banyak
penyimpangan, penuh penyelewengan-penyelewengan dalam bidang
ideologi, konstitusi / hukum, sosial, politik, ekonomi dan moral / agama.
28
Bidang sosial dan politik
Bidang ekonomi
Orde Baru adalah suatu tata kehidupan baru dan sikap mental baru
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 yang pelaksanaannya
secara konstitusional.
Masa Orde baru dimulai setelah dikeluarkan Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar), pada tanggal 11 Maret 1966. Pada
Masa Orba berdasarkan Pancasila dan UUD 45. landasan ideal
Pancasila dan landasan konstitusional UUD 45 dan landasan
opreasional Tap-Tap MPR.
Tujuan :
“Menegakkan kebenaran dan keadilan demi Ampera, Tritura, dan
Hanura”.
TRITURA
- Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
- Pembersihan kabinet dari unsur G30S PKI
- Turunkan harga
29
Kegiatan Pembangunan
Pembangunan digiatkan disegala bidang dan lebih
ditingkatkan. Mulai tanggal 5 Juli 1959, berlaku kembali semua
ketentuan-ketentuan sesuai dengan UUD 45.
30
yang mewakili berbagai golongan-golongan fungsional, termasuk
koperasi dan organisasi yang berkecimpung dibidang ekonomi
seperti yang dikehendaki oleh UUD 45.
31
Pada tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi,
mahasiswa, pemuda, rakyat meminta Presiden Soeharto mundur.
Akhirnya Soeharto mengundurkan diri dan menggantikannya
dengan Wakil Presiden yaitu Prof. DR. B.J. Habibi menjadi
Presiden tahun 1998.
32
yang dinilai sulit diwujudkan adalah stabilitas kondisi ekonomi
negara.
Rangkuman :
DAFTAR PUSTAKA
1. Elly M. Setiadi, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk Perguruan
Tinggi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
2. H. Subandi Al Marsudi, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma
Reformasi, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
33
3. Sunarjo Wereksosuharjo, Filsafat Pancasila Secara Ilmiah dan
Aplikatif, Andi, Jogyakarta, 2003.
4. UUD 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen , Grafika, 2002
34
BAB III
Pengertian Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945
Kompentensi Umum :
Deskripsi Singkat :
35
Pada waktu UUD 45 disahkan oleh PPKI dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 baru meliputi pembukaan dan batang tubuh
saja, sedangkan penjelasannya belum termasuk didalamnya, karena
naskah resminya dimuat dan disahkan dalam berita Republik
Indonesia tanggal 15 Februari 1946, penjelasan dimaksud telah
menjadi bagian daripada UUD 45 seperti yang dinyatakan diatas
meliputi Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan.
36
mungkin sekali terdapat hal-hal yang kurang jelas sehingga
memerlukan penjelasan-penjelasan untuk menjaga agar tidak terjadi
kesimpang-siuran yang dapat mengakibatkan kaburnya maksud dan
tujuan yang sebenarnya, maka diperlukan penjelasan, dan yang paling
berhak adalah MPR, apabila telah ditetapkan oleh MPR maka seluruh
rakyat Indonesia harus mematuhinya.
37
bumi”.
38
penegasan :
39
6. Menteri Negara ialah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR.
7. Kekuasaan kepada Negara tidak tak terbatas (tidak absolut).
40
dibawah Majelis. Dalam menjalankan pemerintah negara,
kekuasaan dan tanggung jawab adalah ditangan Presiden
(Concentration of power and responsibility upon the President),
Presiden diberi tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan rakyat
yang berupa ketetapan-ketetapan MPR, oleh sebab itu Presiden
bertanggung jawab kepada MPR.
41
6) MK ( pasal 24 (C ) )
7) KY ( pasal 24 (B ) )
Fungsi MPR :
a. Berwenang mengubah dan menetapkan UUD
b. Melantik Presiden dan/ atau Wakil Presiden
c. Hanya dapat memberhentikan Presiden atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut Undang – Undang
42
- DPD
43
mendapatkeputusan dari mahkama konstitusi ( MK).
Pengajuan permintaan DPR kepada mahkamah konstitusi
hanya dapat dilakukan sekurang – kurangnya 2/3 dar jumlah DPR
yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri sekurang –
kurangnya 2/3 dari anggota DPR.
5). Badan pemeriksaan keuangan Negara ( BPK ) diatur dalam Bab VII
A pasal 23 E s.d. 23 G
Untuk memeriksa pengelolahan dan tanggung jawab tentang
keuangan Negara diadakan satu/badan pemeriksaan keuangan
yang bebas dan mandiri.
Hasil pemeriksa keuangan Negara diserahkan kepada
DPR,DPD,DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden
44
Calon hakim agung diusulkan komisi yudisial kepada DPR untuk
mendapat persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagi hakim
agung oleh Presiden
7) Mahkamah Konstitusi
.
Mahkamah konstitusi mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir, yang pelaksanaan bersifat final untuk menguji Undang-
Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD, memutus pembubaran partai politik dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
45
c. kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan undang-
undang.
46
dilakukan dengan perstujuan sekurang-kurangnya lima puluh
persen (50 %) ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.
e. Khusus mengenai bentuk Negara kesatuan RI yang diatur dalam
bab 1 pasal 1 (1), tidak dilakukan perubahan.
- Aturan peralihan
a. Jangan sampai terjadinya kekosongan hukum
b. Semua peraturan dan lembaga Negara yang lain masih
tetap berlaku sepanjang belum terbentuk yang baru
c. Untuk memberikan batasan waktu agar peraturan atau
lembaga yang akan di bentuk tidak berlarut-larut.
47
- Aturan tambahan
a. Yang belum tertuang pada aturan peralihan dapat dimuat
pada aturan tambahan
b. Semua keputusan yang belum ditetapkan dapat ditetapkan
untuk di ambil keputusan yang pada waktu berikutnya.
Rangkuman :
Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari 4 alinea itu menjadi sumber
motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia, yang
merupakan sumber cita-cita hukum dan ciri moral yang ingin ditegakan.
DAFTAR PUSTAKA
48
BAB IV
Dinamika Pelaksanaan UUD 1945
Deskripsi Singkat :
Pada waktu itu baru ter bentuk DPA sementara, sedangkan DPR
dan MPR belum dapat dibentuk karena harus melalui pemilu.
Sebelum MPR dan DPR terbentuk masih memperlakukan aturan
peralihan pasal IV, segala kekuasaan dijalankan pleh presiden dengan
bantuan sebuah komite nasional.
49
pada tanggal 11 November 1945.
50
UUDS 50.Lebih dari dua tahun Badan Konstituante belum berhasil
merumuskan rancangan Undang-Undang Dasar. Perbedaan pendapat
mengenai dasar Negara, dalam sidang konstituante, hal ini akan
menimbulkan perpecahan bangsa.
Sejak 5 juli 1959, UUD 45, berlaku lagi bagi bangsa Indonesia,
namun walaupun UUD 45 secara yuridis formal sebagai hukum dasar
tertulis yang berlaku di Indonesia, realisasi ketatanegaraan Indonesia
tidak melaksanakan UUD 45 itu sendiri.
51
bertentangan dengan ketentuan UUD 45 yang menetapkan
masa jabatan presiden lima tahun.
4. Pada tahun 1960, karena mengangkat DPR tidak dapat
menyetujui RAPBN yang diajukan oleh pemerintah, presiden
Membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan membentuk DPR
gotong royong ( DPR-GR ).
5. Hak budget DPR tidak berjalan karena setelah tahun 1960
pemerintah tidak mengajukan RUU APBN untuk mendapatkan
persetujuan DPR.
6. Pimpinan lembaga Negara tertinggi Negara dijadikan menteri
Negara, yang berarti sebagai pembantu Presiden.
Hal ini sebagai awal lahirnya ORBA, yakni orde atau tantanan
kehidupan masyarakat bangsa dan Negara atas dasar pelaksanaan
pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen. Mengamalkan
pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen berarti
menyubangkan kehidupan ketatanegaraan yang berdasarkan
demokrasi, konstitusi dan hukum.
52
pemilu terbentuk, MPRS berkedudukan dan berfungsi ssebagai
MPR serta semua lembaga-lembaga Negara didudukkan kembali
kepada posisi dan fungsi sesuai UUD 45
c. Tap MPRS No XI/1966 menentukan bahwa pemilu yang bersifat
langsung, umum, bebas, dan rahasia diselenggarakan selambat –
lambatnya pada tanggal 5 juli 1968
d. Tap MPRS No XVIII/1966 yang dengan permintaan maaf, menarik
kembali pengangkatan Pimpinan besar Revolusi menjadi Presiden
seumur hidup
e. Tap MPR No XXV/ 1966 tentang pembubaran PKI, pernyataan
sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah Negara Republik
Indonesia dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau
mengembangkan paham komunisme/marxisme leninisme.
53
Sidang umum MPRS V taahun 1968 telah dapat menghasilkan
putusan – putusan seperti :
1. Tap MPRS No XLI/MPRS/1968 yang menjadwalkan kembali
pelaksanaan Pemilu seperti yang ditetapkan dalam Tap MPR
No.XI/1966dari selambat – lambatnya tanggal 5 juli 1968 menjadi
selambat – lambatnya tanggal 5 juli 1971
2. Tap MPRS No XLIV/1968 tentang pengangkatan pengemban
ketetapan MPRS No IX/1966 sebagai presiden RI untuk masa kerja
lima tahun ,sedangkan Wakil presiden ditiadakan pemilihan.
3. Tap MPRS No XLI/1968 tentang tugas pokok kabinet Ampera ,
yang menetapkan antara lain melaksanakan pemilu sesuai dengan
Tap MPRS No XLII/1968 dan menyusun serta melaksanakan
pembangunan lima tahun pertama.
Jumlah anggota MPR dua kali anggota DPR yaitu 920 orang dalam
sidang umum MPR tahun 1973 telah berhasil melaksanakan tugas
antara lain :
1) Menetapkan peraturan tata tertib MPR
2) Membuat GBHN
3) Memilih presiden dan wakil presiden
4) Menentukan penyelenggaraan pemilu selambat – lambatnya tahun
1977 yang diikuti oleh tiga peserta pemilu yaitu partai politik dan
golkar
54
Pada tahun 1987 dilaksanakan pemilu ke empat. Pada tahun 1992
diselenggarakan pemilu kelima. Pada tahun 1997 diselenggarakan
Pemilu keenam. Maka masa ORBA sejak tahun 1973 mulai
membangun landasan dibidang politik untuk tinggal landas dengan
terbentuknya suatu mekanisme kepemimpinan nasional setiap lima
tahu apabila mekanisme kepemimpinan nasional setiap lima tahun,
sesuai dengan ketentuan UUD 45 dapat terus dipelihara
pelaksanaanya dengan lancar dan tertib, akan merupakan faktor
penunjang, yang penting dalam uasaha mencapai tujuan nasional,
stabilitas nasional yang dinamis serta meningkatkan ketahanan
nasional khususnya ketahanan dibidang bidang politik.
55
4.4 Masa Orde Reformasi
56
manusia.
6) disahkan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.
7) pengesahan berbagai peraturan perundang-undangan dibidang
politik dan ekonomi.
Rangkuman :
57
keselarasan dan keserasian antara hak dan kewajiban. Presiden
bertanggung jawab kepada pemberi mandat, yaitu MPR dan tidak kepada
DPR, sedangkan menteri-menteri bertanggung jawab kepada Presiden.
DAFTAR PUSTAKA
1. Elly M. Setiadi, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk
Perguruan Tinggi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
2. H. Subandi Al Marsudi, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma
Reformasi, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
3. Sunarjo Wereksosuharjo, Filsafat Pancasila Secara Ilmiah dan
Aplikatif, Andi, Jogyakarta, 2003.
4. UUD 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen , Grafika,
2002
58
BAB V
Pancasila Sebagai Filsafat
Deskripsi Singkat :
59
Para Filsuf abad pertengahan seperti :
Descartes “Filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana
Tuhan, alam, dan manusia, menjadi pokok penyelidikannya.”
Dari uraian tersebut maka filsafat disebut ibu/induk dari segala ilmu
pengetahuan (Queen of Knowledge). Ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan.
60
5.1.3. Tujuan dan Kegunaan Filsafat
1. Tujuan filsafat
a) Tujuan Teoritis yaitu filsafat berusaha untuk mencapai
kenyataan atau untuk mencapai hal yang nyata.
b) Tujuan Praktis, yaitu mempergunakan hasil daripada filsafat
yang teoritis tersebut untuk memperoleh pedoman hidup,
guna dipraktekkan dan dijadikan pedoman dalam praktek
kehidupan.
2. Kegunaan filsafat
Kalau kita lihat dari uraian-uraian tersebut diatas, maka
kegunaan filsafat ialah untuk memberikan dinamika dan
ketekunan dalam mencari kebenaran, arti dan makna hidup.
61
5.3. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan
antara Hak dan Kewajiban Azasi Manusia
Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat Negara bahwa
Pancasila adalah filsafat Negara, adapun pendukung pokok Negara
adalah rakyat dan unsur-unsur rakyat adalah manusia itu sendiri,
sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakikat dasar
antropologis sila-sila Pancasila adalah manusia.
62
Manusia sebagai pendukung pokok Pancasila secara ontologis
memiliki hal-hal yang mutlak yaitu terdiri atas susunan kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
63
Adapun yang dimaksud heurilistik dalam fakta-fakta non ilmiah
yang memberi pengaruh, bahkan menjadi dasar bagi lahirnya cabang
ilmu baru. Pada hakikatnya segala sesuatu ada nilainya, hanya nilai
macam apa saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut
dengan manusia.
Menurut Max Schelar bahwa nilai yang ada tidak sama luhurnya
dan tidak sama tingginya. Menurut tinggi rendahnya nilai dapat
digolongkan menjadi empat tingkatan, yaitu :
1. nilai-nilai kenikmatan
2. nilai-nilai kehidupan
3. nilai-nilai kejiwaan
4. nilai-nilai kerohanian
Rangkuman :
64
tahu,sedang teknologi digunakan sebagai alat untuk mencapai maksud
(Scientist seeks to know,Technologist to do).
DAFTAR PUSTAKA :
65
BAB VI
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
Deskripsi Singkat :
Manusia yang baik tidak cukup hanya bermoral, tetapi juga harus
beretika. Dengan berpikir kritis terhadap moral yang diyakininya, ia tidak
akan gamang apabila sewaktu-waktu seseorang yang dijadikan panutan
moralnya telah tiada atau kehilangan pamornya.
66
Pancasila yang diterapkan oleh para pendiri negara memuat nilai-
nilai luhur dan mendalam, yang menjadi pandangan hidup dan dasar
negara. Nilai-nilai Pancasila secara bertahap harus benar-benar
diwujudkan dalam perilaku kehidupan negara dan masyarakat.
1. Pengertian Nilai
2. Pengertian Moral
67
sekedar lahir saja tidak bersumber dari perasaan hati, hanya sekedar
menghargai orang lain dalam pergaulan. Jadi tata susila berasal dari
dalam diri manusia dan memberi pengaruh ke luar sedangkan tata
kesopanan berasal dari luar manusia dan memberi pengaruh ke dalam
3. Pengertian Norma
68
Materi dalam suatu produk hukum dapat senantiasa diubah sesuai
dengan perkembangan zaman, iptek serta perkembangan aspirasi rakyat.
Namun sumber nilai hukumnya harus tetap Pancasila, mengingat
kenyataan hukum itu tidak berada pada situasi vakum.
Fungsi Konstitutif:
“Pancasila menentukan dasar suatu tata hukum yang memberi arti dan
makna bagi hukum itu sendiri. Tanpa dasar yang diberikan oleh Pancasila,
hukum itu akan kehilangan arti dan maknanya.
Fungsi Regulatif
“Pancasila menentukan apakah suatu hukum positif itu merupakan produk
yang adil atau tidak adil.”
Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber peraturan
perundang-undangan di Indonesia karena ia adalah pangkal derivasi
(sumber penjabaran) dari tertib hukum di Indonesia termasuk UUD 1945,
yaitu Pasal 27 (1)
Sumber hukum Pancasila meliputi dua pengertian:
a. Sumber formal hukum, yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan
tata cara penyusunan hukum, yang mengingat terhadap komunitasnya,
misalnya UU, PERMEN, PERDA.
b. Sumber material hukum, yaitu sumber hukum yang menentukan materi
atau isi suatu norma hukum.
a. Nilai Dasar
Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang
kurang lebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya
yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari
kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai
69
kultural. Pada dasarnya nilai dasar yang dianut bangsa Indonesia adalah:
kebersamaan, persatuan dan kesatuan, baik dalam bidang IPOLEK-SOS
maupun HANKAM, yang disebut dengan istilah lebih halus sebagai
kekeluargaan, yang menolak paham individualisme dan egoisme, baik
egoisme perseorangan maupun egoisme kelompok. Dari nilai dasar ini
pulalah bersumbernya wawasan nasional kita tentang kerakyatan,
keadilan social, bahkan wawasan nusantara.
b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar,
biasanya dalam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya
akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan tempat dan waktu. Nilai instrumental, walaupun lebih rendah
daripada nilai dasar, tetapi tidak kalah penting karena nilai ini mewujudkan
nilai umum menjadi konkret serta sesuai dengan zaman. Nilai Instrumental
merupakan tafsir positif terhadap nilai dasar yang umum.
Sifat nilai ini sudah lebih kontekstual, dapat dan bahkan harus
disesuaikan dengan tuntunan zaman; Dari segi kandungan nilainya, maka
nilai instrumental merupakan kebijakan, strategi, organisasi, sistem,
rencana, program, bahkan juga proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai
dasar. Nilai instrumental terpengaruh oleh perubahan waktu,
keadaan,atau tempat, sehingga secara berkala memerlukan penyesuaian.
Nilai instrumental tercantum dalam seluruh dokumen kenegaraan yang
menindaklanjuti UUD dan belum termasuk kepada nilai praksis, seperti
GBHN, UU dan peraturan pelaksanaannya.
c. Nilai Praktis
Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan. Semangat nilai praksis ini seyogyanya sama dengan
semangat nilai dasar dan nilai instrumental. Nilai inilah yang
sesungguhnya merupakan bahan ujian apakah nilai dasar dan nilai
instrumental sungguh-sungguih hidup dalam masyarakat atau tidak.
70
Nilai inilah yang sesungguhnya merupakan bahan ujian apakah
nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguih hidup dalam
masyarakat atau tidak.
Sifat daripada nilai ini amat dinamis, karena yang diinginkan adalah
tegaknya nilai instrumental itu dalam kenyataan. Dari segi kandungan
nilainya, nilai praksis merupakan gelanggang pertarungan antara
idealisme dengan realitas.
71
Nilai etis
Nilai estetis
Nilai social
Nilai religius atau keagamaan
Nilai lain yang terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945 adalah nilai
perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan Republik
Indonesia. Nilai dalam pengembangan Pancasila adalah antara lain:
72
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Sila I, Ketuhanan Yang Maha Esa ini menjadi sumber utama nilai-
nilai kehidupan bangsa Indonesia, yang menjiwai dan mendasari serta
membimbing perwujudan dari sila II sampai dengan sila V.
Kata beradab berasal dari kata adab, artinya budaya. Jadi adab
73
mengandung arti berbudaya, yaitu sikap hidup, keputusan dan tindakan
yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai budaya, terutama norma sosial dan
kesusilaan/moral. Kata adab mengandung pengertian tata kesopanan,
kesusilaan atau moral. Dengan demikian beradab dapat ditafsirkan
sebagai berdasarkan atas nilai-nilai kesusilaan atau moralitas khususnya,
dan kebudayaan pada umumnya.
Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh, tidak terpecah-
pecah, persatuan mengandung pengertian bersatunya macam-macam
corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia ini bersatu
karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia
merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia,
dengan tujuan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
74
mengatasi segala paham, baik paham golongan maupun paham
kesukuan, yang selalu membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, seperti dilukiskan dalam lambang Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung makna:
berbeda-beda tetap satu jua.
75
kekeluargaan, dan asas bahwa tata pemerintahan Republik Indonesia
didasarkan atas kedaulatan rakyat. Hakikat pengertian sila ini selaras
dengan:
a. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang antara lain berbunyi
sebagai berikut:
“…maka disusunlah kemerdekaan itu dalam suatu Undang-
undang Dasar Negara Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat…….”
b. Pasal-pasal 1, 2, 3, 28 dan 37 UUD 1945.
Keadilan berasal dari kata adil, yang berarti tidak berat sebelah.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam musyawarah di
segala bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual.
Sila keadilan sosial ini merupakan tujuan dari keempat sila yang
mendahului, sebagai tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang
perwujudannya ialah tata masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
76
sifatnya Yang Maha sempurna, yakni Maha Kasih, Maha Kuasa,
Maha Adil, Maha Bijaksana, dan sifat suci lainnya.
b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
c. Nilai sila I ini meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV.dan V.
2. Dalam sila II Kemanusiaan yang adil dan beradab, terkandung nilai-
nilai kemanusiaan, antara lain:
a. Pengakuan terhadap adanya martabat manusia;
b. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia;
c. Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa,
karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara
manusia dan hewan;
d. Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa,
karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara
manusia dan hewan;
e. Nilai sila II meliputi dan menjiwai sila III, IV, dan V.
3. Dalam sila III yang berbunyi Persatuan Indonesiaterkandung nilai
persatuan bangsa, antara lain:
a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mencakup
seluruh wilayah Indonesia;
b. bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia;
c. pengakuan terhadap ke-“Bhinneka Tunggal Ika”-an suku bangsa
dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang
memberikan arah pembinaan kesatuan bangsa;
Nilai sila III ini meliputi dan menjiwai sila IV dan V.
4. Dalam sila IV Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan terkandung nilai kerakyatan,
antara lain:
a. kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
b. pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi
oleh akal sehat;
c. manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama;
d. musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-
wakil rakyat;
e. nilai sila IV meliputi dan menjiwai sila V
5. Dalam sila V Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung
nilai keadilan sosial, antara lain:
a. perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan social atau
kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia;
b. keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan
keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas);
c. cita-cita masyarakat adil dan makmur secara material dan spiritual
yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia;
d. keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghomati hak
77
orang lain;
e. cinta akan kemajuan dan pembangunan;
f. nilai sila V ini diliputi dan dijiwai sila I, II, III, dan IV.
Rangkuman :
Manuasia yang baik tidak cukup hanya bermoral, tetapi juga harus
beretika. Sebagai manusia yang bermoral dan kritis terhadap moral yang
diyakini kebenarannya, maka ia tidak akan gamang walaupun orang yang
menjadikannya bermoral telah tiada atau kehilangan pamornya.
DAFTAR PUSTAKA :
78
BAB VII
79
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Deskripsi Singkat :
80
Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat
dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral,
budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah
dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya
dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung
operasional.
https://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia
7.3. Macam macam Ideologi
1. Komunisme
81
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology
kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya
dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja. imbas dari pemikiran
tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara
pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil
kekuasaan pemerintah dengan menggunakan cara yang telah
diperbolehkan. Paham komunis ini kemudian masuk dalam posisi
pemerintah dan memerintah dengan menentang adanya akumulasi modal
yang terdapat pada kaum ekspatriat saja. pada prinsipnya yang digunakan
oleh komunis, kesejahteraan rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan
prinsip utama dan untuk mewujudkannya seluruh faktor produksi
merupakan milik negara sehingga negara akan dengan mudah memberikan
bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
2. Kapitalisme
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau
yang juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah
82
sebuah cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana
menurut paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan
melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak
tampak sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya
pasar yang bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga
tidak perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
3. Anarkisme
4. Liberalisme
83
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang
menjadikannya kuat yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang
terkandung dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
5. Sosialisme
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak
dilihat lagi gaji yang mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka
sangat kurang sehingga muncullah bahwa dalam negara harus melindungi
rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu orang ke
orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu
negara.
84
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah
dikerjakannya. Hal ini terjadi karena dalam paham sosialisme
pendapatan antar warga negara disamakan meskipun beban kerja
mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih
berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan
insentif atas apa yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para
pengangguran yang bahkan tidak bekerja juga akan mendapatkan jatah
yang sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan membuat
timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang
menerapkan sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap
kreativitas adalah sebuah hal yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal
tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme warga negara
bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya.
Jadi, warga negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa
mengembangkan kreativitas di dalam dirinya.
Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut
paham ideology ini. hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya
bertujuan pada sektor ekonomi saja dan pembagiannya rata pada
warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal lainnya
selain ekonomi.
6. Konservatisme
85
adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari paham
konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing masing
7. Komunitarianisme
8. Libertanianisme
9. Nazisme
86
Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak
ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah
adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan
apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat tersebut.
Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan
diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran
ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup kemungkinan masih
ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini. mereka tidak
menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah
10. Nasionalisme
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
11. Monarkisme
87
12. Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka
ingin mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya,
ekonomi dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini mereka
berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai
inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis
ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu
menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem
negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus
berkembang hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya
yang keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang memiliki
kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan pertentangan dari
dunia luar sehingga paham ini juga runtuh
13. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang
berada di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi memiliki
slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Landasan
pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada
kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan
legislative.
1. Demokrasi Pancasila
88
2. Demokrasi Kristen .
3. Demokrasi Islam
89
tingkat kehidupan yang wajar secara manusiawi dan adil. Tantangan itu
hanya bisa diatasi apabila bangsa Indonesia disatu pihak tetap
mempertahankan identitasnya dalam persatuan ikatan persatuan
nasional, dan dilain pihak mampu mengembangkan dinamikanya, agar
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain. Dinamika tersebut
mengandalkan kemampuan untuk menjalankan adaptasi terhadap
proses kehidupan yang barudan menjalankan inovasi untuk
menciptakan kualitas kerja kualitas produk yang semakin baik. Daya
saing masyarakat hanya akan meningkat, apabila selalu dipupuk sikap
yang nasional dan kritis serta kreativitas dikalangan masyarakat.
90
Hal-hal yang membatasi keterbukaan ideologi pancasila
adalah :
a. stabilitas nasional yang mantap
b. tetap berlakunya larangan faham komunisme di Indonesia
c. adanya pencegahan atas pengembangan ideologi liberal di
Indonesia
d. pencegahan terhadap gerakan ekstern dan paham-paham lain
yang bisa mengoyahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa
Rangkuman :
91
dalam ideologisnya sebagai ketentuan-ketentuan normative yang harus
ditaati dalam hidup bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA :
http : arynatalina.staff.gunadarma.ac.id
http://destipradita10.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-makna-
ideologi-bagi.html
92
DAFTAR FUSTAKA
93
94