Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Pendidikan Pancasila

NAMA : ISTI
NIM : D041201101
KELAS : ELEKTRO A

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020

Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah pelajaran yang


mendukung pengembangan karakter manusia. Pendidikan Pancasila di tingkat
perguruan tinggi sangat penting. Artinya karena merupakan proses lanjutan
pembentukan karakter bagi manusia dimana akan berlangsung sampai manusia
itu menemui ajalnya. Pendidikan Pancasila sangat berperan penting dalam
membangun jiwa nasionalis dan bermoral karena mengandung butir-butir
Pancasila mengandung makna mendalam dan menjadi pedoman bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian kepada pembentukan
kepribadian, moralitas dan etika yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang :
a. Memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan agama
b. Bersifat kemanuasiaan yang adil dan beradab
c. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan perorangan dan golongan, sehingga perbedaan pemikiran,
pendapat ataupun kepentingan dapat diatasi melaui musyawarah dan
mufakat
d. Mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beranekaragam
kepentingan.
e. Mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(penjelasan UU No.2 Tahun 1989 Pasal 39 ayat 2)

Dari rumusan tujuan Pendidikan Pancasila UU NO. 2 Tahun 1989 tersebut,


dapat diambil kesimpulan bahwa
a. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi disebut sebagai Pendidikan
affective, yaitu Pendidikan untuk mengembangkan diri, agar menjadi manusia
berguna dan bersehat mental sebagai Pendidikan konfluen. Pendidikan
Pancasila, mempertemukan Pendidikan nasional dengan pendidkan
intelektual secara integrative.
b. Hasil akhir Pendidikan Pancasila, diharapkan mampu terwujud sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari
Dengan demikian, Pendidikan Pancasila diharapkan mampu :
a. merealisasikan pembentukan kepribadian warga negara Indonesia
b. menanamkan moralitas (nilai-nilai yang dibutuhkan dalam hidup) bangsa
Indonesia.
c. menumbuh-kembangkan etika bangsa (etika Pancasila) yang menjadi
pedoman hidup dan kehidupan bangsa Indonesia.
d. Serta sekaligus menumbuhkan kemampuan berbuat (action) dalam
kehidupan keseharian sebagai warga negara dalam bermasyarakat, bernegara
dan berbangsa dengan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila tersebut.
Landasan Pendidikan Pancasila :
a. Landasan Historis :
Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati
dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri dan memiliki prinsip-prinsip
yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa. Sejarah
panjang yang diawali sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno Indonesia hingga
datangnya bangsabangsa lain yang menjajah dan menguasai Indonesia. Setelah
melalui proses yang panjang dengan ditemukannya jati dirinya yang di dalamnya
tersimpul watak, sifat dan ciri khas bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa
Pancasila.
Bangsa Indonesia harus memiliki visi, pandangan hidup yang kuat, agar
kokoh sebagai bangsa yang mandiri, maka dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berakar pada sejarah bangsanya akan terwujud. Asalmula nilai-
lain, maka oleh para pendiri negara kita dinamakan lima prinsip yang diberi nama
nilai Pancasila dari bangsa Indonesia sendiri, yang lahir, tumbuh dan
berkembang dari adat istiadatnya sendiri, tradisinya sendiri, budanya sendiri,
kepustakaannya sendiri dan kepercayaan atau keagamaannya senidiri, maka
bangsa Indonesia menjadi kausa materialis.
Atas dasar alasan historis inilah, maka perlu dipahami dan dikaji dengan
kesadaran dan wawasan kebangsaan yang kuat agar secara ilmiah Pancasila
menjadi dasar filsafat negara dan Ideologi nasional serta nilai-nilainya melekat
dalam kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
b. Landasan Kulturil : '
Ciri-ciri khas yang dimiliki setiap bangsa di dunia berbeda-beda, sesuai
dengan sejarah berdirinya negara masing-masing, sehingga melahirkan sejarah
kebudayaannya yang berbeda-beda. Asas kulturil yang dimiliki suatu bangsa,
melekat pada bangsa itu sendiri. Negara Komunistik, Negara Liberalistik, Negara
Persemakmuran dan Negara Federal, masing-masing mendasarkan konsep dasar
filsafat negaranya secara tertentu.
Bangsa Indonesia memiliki asas kultur yang berbeda dengan bangsa lain.
Nilai-nilai kemasyarakatan dan kenegaraan yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila, merupakan hasil karya besar dari tokoh-tokoh kenegarawan putra
Indonesia sendiri, di antaranya ialah Mr.M.Yamin, Prof. Soepomo, Bung Karno,
Bung Hatta dan lainlainnya serta diangkat dari nilai-nilai kulturit bangsa Indonesia
sendiri yang sangat luhur.
Untuk itu, karya-karya besar bangsa Indonesia yang merupakan hasil
pemikiran tentang bangsa dan negara Indonesia yang mendasarkan kepada
pandangan hidup dan prisip nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila, harus
selalu dikembangkan secara dinamik dalam semua strata kehidupan bangsa
Indonesia terkandung dalam sila-sila Pancasila, harus selalu dikembangkan secara
dinamik dalam semua strata kehidupan bangsa Indonesia.
C. Landasan Yuridis :

Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan Tinggi


tertuang dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 39 yang menetapkan bahwa isi Kurikulu setiap jenis, jalus dan
jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian.
Dalam Peraturan Pemerintah: Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi pasal 13 ayat 2 ditetapkan bahwa Kurikulum yang berlaku secara Nasional
diatur oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Perkuliahan Pendidikan diatur
dalam Surat Keputusan Direktur Jenderai Pendidikan Tinggi Departemen
pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 / DIKTI / Kep./ 2002, yang
merupakan penyempurnaan lebih lanjut dari kurikulum Keputusan Dirjen Dikti No.
265 / DIKTI / Kep / 2000 dan Keputusan Dirjen Dikti No. 356 / DIKTI / Kep / 1995.
Rambu-rambu pelaksanaan Mata Kuliah “Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, khususnya Pendidikan Pancasila ialah
a. mengantarkan Mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggungjawab sesuai dengan hati nuranininya.
b. kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya
c. kemampuan mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni : .d. kemampuan untuk memaknai peristiwa
sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
d. Landasan Filosofis :
Kenyataan secara filosofis dan obyektif bahwa bangsa Indonesia dalam
hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai dalam sila
Pncasila yang filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan
negara.
Sebelum bangsa Indonesia mendirikan sebuah negara, bansa Indonesia ialah
bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, ini terwujud dalam kenyataan
obyektif bahwa manusia makhluk tuhan yang maha esa. Berdirinya suatu negara,
harus memenuhi beberapa syarat yaitu adanya persatuan yang terwujudkan
sebagai rakyat, adanya asas kerohanian.
Pancasila dalm system perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu,
Pancasila menjadi dasar filsafat negara dan pandangan filosofi bangsa Indonesia,
merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan.

Anda mungkin juga menyukai