Anda di halaman 1dari 28

lOMoARcPSD|20276076

Rangkuman bab 1-7 Pancasila

Pancasila (Trisakti School of Management)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)
lOMoARcPSD|20276076

Pertemuan 1- Pendidikan Pancasila


Landasan Pancasila
1. Landasan Historis

• Berdasarkan dari landasan historis, Pancasila dirumuskan serta memiliki suatu tujuan
yang digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia.
• Proses perumusannya tersebut juga diambil dari nilai-nilai pandangan hidup
masyarakat.
• Landasan historis memiliki arti Pancasila yang didasarkan pada sejarah bangsa
Indonesia itu sendiri.
• Nilai-nilai Pancasila yang berhasil didapat itu berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
sehingga bangsa Indonesia tak akan pernah bisa dipisahkan dengan nilai-nilai
Pancasila.
2. Landasan Kultural
• Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus bisa
diwariskan kepada generasi penerus atau generasi selanjutnya.
• Secara kultural, unsur2 Pancasila itu terdapat dalam adat istiadat, tulisan, bahasa,
slogan, kesenian, agama, kepercayaan dan kebudayaan dalam negara Indonesia secara
umum.
• Pancasila memiliki sifat yang terbuka, sehingga bisa mengadaptasikan dirinya dengan
dan terhadap perkembangan zaman,
• Generasi penerus bangsa mampu memperkaya nilai-nilai Pancasila, sesuai dengan
tingkat perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam meraih
suatu bentuk keunggulan IPTEK tanpa harus kehilangan jati dirinya.
• Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
• Peran penting dari generasi penerus bangsa, terutama pada kalangan intelektual
kampus, beserta dengan seluruh lapisan masyarakat yang memang sudah seharusnya
bisa mendalami secara dinamis dalam arti mengembangkannya lebih dalam lagi di era
yang sudah kian modern ini.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas Peraturan yang dibuat setelah
melalui perundingan dan permusyawarahan.
• Alinea ke-4 dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi landasan yuridis
konstitusional antara lain yang ada di dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-
sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar serta otentik,
• Batang tubuh UUD 1945 itu juga menjadi landasan yuridis konstitusional karena
dasar negara yang ada pada Pembukaan UUD 1945 dijabarkan menjadi lebih lanjut
dan lebih terperinci pada pasal-pasal dan ayat-ayat yang ada di dalam Batang Tubuh
UUD 1945 itu.
• UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 yang
menyatakan, isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

4. Landasan Filosofis

• Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di dalam filsafat


pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai
adanya sumber nilai, hakikat pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik
dijalankan.
• Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan suatu negara merupakan
bangsa yang berke-Tuhanan dan berkemanusiaan, yang mana hal ini berdasar dari
kenyataan objektif jika manusia itu merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
• Maka dari itu, realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi yang terjadi
dewasa ini menjadi suatu bentuk keharusan jika memang Pancasila menjadi salah satu
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik itu di dalam pembangunan nasional
dibidang poleksosbudhankam.
• Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar filsafat negara, maka dalam aspek
penyelenggaraannya, negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila termasuk
juga dalam sistem perundang-undangan yang ada di Indonesia.

Latar Belakang Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi,
memuat penegasan tentang pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan
Pancasila sebagaimana termaktub dalam pasal-pasal berikut:
1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika.

2.Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
Tujuan Pendidikan Pancasila
• Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk
mewujudkan hal tersebut maka pemerintah mengeluarkan UU tentang Sistem
Pendidikan Nasional yaitu UU No. 20/2003
• Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional adalah membentuk moral bangsa, etika dan
mental bangsa Indonesia dalam rangka menyiapkan generasi penerus bangsa
• Dalam rangka pembangunan nasional, sebagai pengamalan Pancasila dibidang
pendidikanm maka pendidikan nasional mengusahakan :
1. Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitas
dan mampu mandiri
2. Pemberian dukungan bagi perkembangan Masyarakat, bangsa dan negara Indonesia
yang terwujud dalam ketahanan nasional yang Tangguh

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi


yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata
kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara
mengantarkan mahasiswa:
1. Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai
hati nuraninya;
2. Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya
3. Agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni;
4. Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untukmenggalang persatuan Indonesia.

SECARA SPESIFIK, TUJUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PANCASILA DI


PERGURUAN TINGGI
Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi
nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai2 dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing u dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui system
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI/1945
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai ketuhanan
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat
madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu
berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA SESUAI DENGAN SK DIKTI TANGGAL 10
AGUSTUS 2000
1. Membentuk moral peserta didik sehingga memiliki moral Pancasila
2. Dapat memahami dan mampu melaksanakan jiwa Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan sebagai warga negara Indonesia
3. Menguasai pengetahuan serta memahami tentang beraga, asalah dasar kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan penerapan dan pemikiran dengan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
4. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila
sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keterpaduan
Ipteks dan pembangunan
5. Membawa mahasiswa dalam proses belajar, proses berfikir, mampu memecahkan
masalah yang terjadi dan mengambil keputusan dengan benar.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 12/1968

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Peraturan di atas menguatkan keberadaan Pancasila yang menyatakan bahwa Pancasila yang
resmi adalah Pancasila yang tata urutan atau rumusan sila-silanya terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945, antara lain :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusian yang Adil dan Beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pertemuan 2-Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Indonesia

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Masa Kejayaan Nasional


Kerajaan Kutai
▪ Prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu) adalah ucapan terimakasih kepada Raja
Mulawarman dan raja mengadakan kenduri dan sedekah

▪ Masyarakat Kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia untuk pertama kalinya
menampilkan nilai sosial, politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri dan
sedekah bagi para rakyatnya.
Kerajaan Sriwijaya
▪ Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu negara “ Marvuat vannua Criwijaya
Subhika “ yang artinya suatu cita-cita negara yang adil dan makmur.
▪ Unsur-unsur yang terdapat di dalam pancasila sudah ada, hanya belum dirumuskan
secara konkret, terbukti : prasasti di Talaga Batu (kutukan terhadap yang melanggar
perintah raja), Kedukan Bukit (perjalanan raja ke beberapa daerah untuk menaklukan
daerah tersebut) dll.
Sila Sriwijaya
1. Sila I : umat Budha dan Hindu hidup berdampingan secara damai,
2. Sila II : pengiriman pemuda Indonesia untuk belajar ke India,
3. Sila III : menerapkan konsep negara kepulauan,
4. Sila IV : memiliki kedaulatan yang sangat luas,
5. Sila V : Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan sehingga masyarakat
makmur
KERAJAAN MAJAPAHIT
Hal-hal yang menunjukkan nilai-nilai Pancasila :
1. Sila I : buku Negarakertagama terdapat istilah pancasila, buku Sutasoma terdapat
seloka persatuan nasional (Bhineka Tunggal Ika ),
2. Sila II : hubungan kerajaan dengan kerajaan Tiongkok dll, mengadakan
persahabatan dengan negara tetangga,
3. Sila III :dengan keutuhan kerajaan yaitu Sumpah palapa
4. Sila IV : kerukunan dan gotong royong telah menumbuhkan jiwa mufakat,
5. Sila V : berdirinya beberapa kerajaan ditopang dengan kesejahteraan dan
kemakmuran

Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Sistem Penjajahan


PERJUANGAN SEBELUM ABAD XX

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

▪ Pada hakikatnya perlawanan terhadap Belanda terjadi hampir disetiap daerah di


Indonesia, tetapi perlawanan secara fisik terjadi secara sendiri-sendiri. Tidak adanya
persatuan dan koordinasi sehingga tidak berhasil mengusir penjajah.
▪ Hal ini membuktikan pentingnya rasa persatuan dalam menghadapi penjajah.
Kebangkitan Nasional

▪ Kegagalan perlawanan fisik yang tidak ada koordinasi pada masa lalu mendorong
untuk mengubah bentuk perlawanan yang lain,
▪ Bentuk perlawanan itu adalah dengan membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia
akan pentingnya bernegara, yaitu : dengan mendirikan organisasi politik yang
bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial, antara lain Budi Utomo (Ketua dr.
Sutomo), Serikat Dagang Islam (Ketua H. Samanhudi) dll
Sumpah Pemuda
▪ Melalui Sumpah Pemuda yang diinginkan oleh bangsa Indonesia adalah kemerdekaan
tanah air dan bangsa, untuk itu diperlukan adanya persatuan sebagai suatu bangsa dan
sebagai pengikat persatuan adalah bahasa Indonesia,
▪ Ketua Konggres Pemuda adalah Soegondo Djojopoespito
Masa Penjajahan Jepang
▪ Kekecewaan rakyat Indonesia akibat perlakukan Jepang yang menimbulkan
perlawanan terhadap Jepang, baik secara legal maupun ilegal, seperti pembrontakan
Peta di Blitar (anggotanya Soeharto, jendral Sudirman dll)
▪ Tahun 1942-1945 perjuangan rakyat Indonesia
Nilai-Nilai Pancasila Pada Proklamasi Kemerdakaan 17 Agustus 1945
Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945
▪ Dimulainya pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia ( BPUPKI ) pada tgl 29 April 1945, (ketua : Radjiman Wedyodiningrat )
▪ Tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang, Muh. Yamin : mengusulkan
Rancangan UUD RI dan dalam rancangan tersebut tercantum perumusan lima dasar
negara,
▪ Tgl 1 Juni 1945 : Ir. Soekarno mengusulkan lima dasar negara dengan nama pancasila
Satu, Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia). Dua, Internasionalisme (Peri
Kemanusiaan). Tiga, Mufakat (Demokrasi). Empat, Kesejahteraan
Sosial. Lima, Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang Berkebudayaan), kelima
asas tersebut diberi nama Pancasila sebagai dasar Negara.
Piagam Jakarta tgl 22 Juni 1945 Pancasila dirumuskan sbb :
1. Ketuhanan dan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian tanggal 14-16 Juli 1945 perumusan dan sistematika pancasila diterima oleh Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI )
Proklamasi Kemerdekaan dan maknanya
Tanggal 9 Agust 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritu Zyunbi
Ilnkai), dengan ketuanya Ir. Soekarno, dan wakil ketua Drs. Moh. Hatta Tanggal 14 Agust

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

1945 Jepang menyerah kepada sekutu, PPKI sebagai wakil bangsa Indonesia mempersiapkan
naskah proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia memiliki makna yang penting bagi
bangsa Indonesia, yaitu
1. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai titik puncak perjuangan bangsa
Indonesia.
2. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai sumber lahirnya Republik
Indonesia, dan
3. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan norma pertama dari tata hukum
Indonesia
Proses Pengadilan Pancasila Sebagai Dasar Negara UUD 1945
▪ Tanggal 18 Agustus 1945 : PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
mengadakan sidang untuk menyempurnakan dan mengesahkan UUD’45 yang terdiri
dari Pembukaan dan Batang Tubuh UUD,
Keputusan-Keputusan sidang tersebut adalah
1. Mengesahkan UUD 1945
2. Memilih Presiden dan wakil presiden pertama;
3. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan Musyawarah
darurat.
Rumusan dasar negara Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sah
dan benar, karena mempunyai kedudukan konstitusional, dan disahkan oleh suatu badan yang
mewakili seluruh bangsa Indonesia yaitu PPKI.
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perjuangan Mempertahankan Dan Mengisi Kemerdekaan
Indonesia
Pancasila Dalam Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
▪ Pada saat Indonesia baru merdeka, Belanda ingin menjajah, Belanda berupaya
membentuk Republik Indonesia Serikat dengan RI sebagai salah satu negara
bagiannya
▪ Konstitusi RIS diberlakukan untuk menggantikan UUD 1945 dan menetapkan bentuk
negara serikat
▪ Konstitusi menetapkan sifat pemerintahan berdasarkan demokrasi liberal dan
pemerintahan diberlakukan kabinet parlementer, Para menteri bertanggungjawab
langsung kepada parlemen.
▪ Dalam alinea IV Mukadimah Konstitusi RIS, Pancasila tetap tercantum sebagai dasar
falsafah negara.
▪ Tanggal 17 Agustus 1950, Presiden Sukarno memproklamasikan kembalinya negara
kesatuan RI dan membubarkan RIS dan berlaku UUDS
▪ UUDS 1950 masih berorientasi pada pemerintahan yang berasas demokrasi liberal
sehingga jiwa UUDS 1950 merupakan penyimpangan terhadap Pancasila.
▪ Dalam kurun waktu 18 Agust 1945 s.d 5 Juli 1959 kehidupan politik kita belum stabil,
bentuk negara, pemerintahan dan Konstitusi yang digunakan belum tetap, sehingga
cita-cita Pancasila belum terwujud dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila Pada Masa Orde Lama (1959-1965)
Pemilu tahun 1955 tidak memenuhi harapan masyarakat karena ;
1. Makin berkuasanya modal-modal raksasa,
2. Sering bergantinya kabinet,

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

3. Adanya sistem liberal,


4. DPR tidak mencerminkan perimbangan kekuasaan politik,
5. Konstituante gagal membuat UUD
Karena alasan tersebut, maka presiden mengeluarkan Dekrit Presiden tgl 5 Juli 1945, saat itu
presiden Soekarno menerapkan demokrasi terpimpin, Tetapi demokrasi terpimpin
bertentangan dengan pancasila karena keinginan dan ambisi politik pemimpin sendiri,
Pancasila Pada Masa Orde Baru (Baru)
▪ Berdasar fakta bahwa Orla tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Presiden
Soekarno memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan
Jendral Soeharto melalui surat perintah 11 Maret 1966 (Super Semar), dengan tugas
yaitu memulihkan keamanan dengan jalan menindak pengacau keamanan yang
dilakukan oleh PKI dan ormasnya, membubarkan PKI serta menteri-meteri yang
memiliki indikasi terlibat G-30-S/PKI
▪ Masa pemerintahan Orba adalah sejak 11 Maret 1966 hingga 12 mei 1998, dibawah
pimpinan Soeharto,
▪ Orba ditandai dengan suatu tatanan kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang
menuntut dilaksakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
▪ Lahirnya Orba diawali dengan tuntutan aksi-aksi dari rakyat yang disebut dengan
Tritura (tiga tuntutan rakyat), antara lain : pembubaran PKI dan ormas-ormasnya,
pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI, dan penurunan harga
Pemerintahan Orba telah banyak melakukan pelbagai kebijakan yang turut mempengaruhi
perkembangan kehidupan bangsa Indonesia.
Ada empat kebijakan yang dikeluarkan antara lain :
1. Kebijakan Pola Pembangunan jangka Panjang 25-30 tahun, dimuat dalam hasil sidang
umum MPR tahun 1973 (Tap. MPR No.IV/MPR/1973 tentang GBHN Bab III).
2. Kebijakan tentang Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P-4). Yang
ditetapkan dalam Sidang Umum MPR tahun 1978 (Tap.MPR No.II/MPR/1978).
3. Kebijakan memberi gelar kepada Presiden Soeharto sebagai Bapak Pembangunan.
4. Kebijakan penetapan Pancasila sebagai asas tunggal partai

PANCASILA DITETAPKANSEBAGAI ASAS TUNGGAL

▪ Dalam pidatonya di depan DPR RI tanggal 16 Agustus 1982, Presiden Soeharto


mengemukakan gagasannya mengenai penerapan asas tuggal Pancasila. dengan
Tujuan menyeragamkan asas partai-partai politik adalah untuk mengurangi seminimal
mungkin potensi konflik dalam partai-partai poltik
▪ Hal ini berarti pencantuman asas lain yang sesuai dengan aspirasi, ciri khas dan
karakteristik partai politik tidak diperkenankan lagi, maka, penetapan asas tunggal ini
berbeda dengan cita-cita tahun 1945.
▪ Asas tunggal pancasila berarti mengingkari kebhinekaan masyarakat yang memang
berkembang menurut keyakinan masing-masing yang biasanya bersumber dari agama
atau paham lain.
▪ Dan asas tunggal Pancasila cenderung ke arah sistem partai tunggal, walaupun secara
formal ada tiga partai, tetapi secara terselubung sebenarnya hanya ada satu partai
Pancasila Pada Masa Reformasi
▪ Tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.00, awal mulai terjadi reformasi dengan ditandai nya
presiden Soeharto (30 tahun berkuasa ) mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan
presiden RI kepada Wakil Presiden B. J. Habibie dan diikuti dengan pembentukan
Kabinet Reformasi Pembangunan.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

▪ Pemerintahan Habibie merupakan pemerintahan transisi yang akan mengantarkan


rakyat Indonesia untuk melakukan reformasi secara menyeluruh.

▪ Reformasi adalah menata kehidupan bangsa dan negara dalam suatu sistim negara di
bawah nilai-nilai Pancasila, bukan menghancurkan dan membubarkan bangsa dan
negara Indonesia.

▪ Dalam era reformasi ini nilai-nilai Pancasila dicoba dihayati dalam konsep demokrasi,
dengan harapan akan lahir bangsa Indonesia modern yang ber-Tuhan, manusiawi,
bersatu, demokratis dan adil sejahtera.
Pertemuan 3- Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
• Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ideas dan logos. Kata ini memiliki arti
pemikiran, ilmu, cara pandang, dan cita-cita.
• Jadi bisa disimpulkan bahwa ideologi adalah sebuah cara pandang yang membentuk
kerangka berpikir kita dalam mewujudkan cita-cita.
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara
• Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan
Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
• Nilai-nilai yang ada pada setiap butir Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman
dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara.
• Pancasila sebagai ideologi negara bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita
atau visi.
• Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.
Fungsi Ideologi

▪ Pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak sebagai
pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
▪ Berfungsi untuk mengarahkan dan motivasi bangsa untuk mencapai cita-citanya.
▪ Pancasila merupakan identitas bangsa, ia juga berperan untuk memelihara dan
mengembangkan identitas tersebut.
Pancasila sebagai ideologi negara juga berfungsi sebagai kontrol social artinya Pancasila
menjadi tolak ukur sejauh mana negara kita telah menggapai cita-citanya.
Ciri-Ciri Ideologi
• Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
• Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
Makna Ideologi Indonesia
• Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak dicapai
menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.
• Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh dan
menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Nilai-Nilai Pancasila

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya


terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. Sebuah nilai yang
mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila
dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan
dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan catatan,
nilainilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.
3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan sehari-
hari, perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Dalam perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.
Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Yang Lain
IDEOLOGI KOMUNISME
• Adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadi bahan pembenaran mengenai
paham kapitalisme
• Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua dipriorientasikan sebagai milik rakyat
maka dari itu paham ini beranggapan bahwa semua alat-alat produksi harus dikuasai
oleh negara demi kemakmuran rakyat secara merata.
• Paham ini sistem demokrasi terwakilan oleh para petinggi kelompok komunis ini dan
membatasi demokrasi pada rakyat yang bukan penganut paham komunis karena
dalam komunis tidak ada hak perorangan

IDEOLOGI LIBERALISME
• Prinsip dasar yang melandasi liberalisme, yaitu individualisme, kebebasan, keadilan
dan kesetaraan, serta utilitarianisme
• Individualisme beranggapan bahwa negara tidak berhak mengintervensi kehidupan
warga negara.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Kebebasan adalah hak yang dimiliki tiap orang dan tiap individu mendapat
kesempatan yang sama untuk mengejar kepentingannya
• Keadilan dan kesetaraan adalah tiap-tiap individu memiliki hak dan kesempatan
yang setara untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sehingga
kesetaraan kesempatan harus terbuka bagi tiap individu agar mereka dapat menikmati
hak-hak dan penghormatan yang sama.
• Utilitarianisme adalah prinsip yang memungkinkan tiap-tiap individu dapat
mengkalkulasi apa yang secara moral baik dengan menjumlahkan
keuntungan/kenikmatan yang diperoleh dari setiap aspek tindakan yang dipilih

Pancasila Sebagai Ideologi Negara Memiliki 3 Dimensi


1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang terkandungdalam ideologi itu secara
riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya, yaitu mencerminkan
kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk
pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang
masa depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, atau dimensi pengembangan artinya kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
• Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman dan adanya dinamika secara internal,
• Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka.
• Sumber semangat ideologi terbuka adalah Penjelasan Umum UUD 1945,
• Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi
kekuasaan sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini bersifat demokratis dan
terbuka
Ciri-Ciri Ideologi Terbuka
• Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat.
• Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat.
• Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.


Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila
• Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat,
• Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideolgi yang tertutup dan beku
cenderung meredupkan perkembangan dirinya,
• Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau,
• Tekad untuk memperkokoh akan nilai-nilai dasar pancasila yang bersifat abadi dan
hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional.

Batas-Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila


• Stabilitas nasional yang dinamis,
• Larangan terhadap ideologi marxisme (paham ini mengakar pada pemikiran Karl
Marx yang diketahui sarat dengan muatan atheism), leninisme (menekanan pada
pencapaian demokrasi langsung oleh kediktatoran) dan komunisme (Paham ini
mengkhendaki pengahapusan hak milik perseorangan)
• Mencegah berkembangnya paham liberal,
• Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat,
Penciptaan norma yang baru melalui konsensus.
Ideologi Tertutup
• Ideologi tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak.
• Ideologi tertutup bersifat dogmatis dan apriori.
• Dogmatis berarti memercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori
berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan.
Ciri-Ciri Ideologi Tertutup
• Cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang hidup di masyarakat.
• Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
• Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya.
• Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak, konkret, nyata, keras,
dan total.

Pertemuan 4 -Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat


• Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup seseorang atau kelompok yang merupakan
konsep dasar dari kehidupan yang dicita-citakan.
• Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan
saling berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu.
• Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila yaitu tentang hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan
dengan masyarakat bangsa.
• Menurut Ruslan Abdul Gani, Pancasila disebut sebagai filsafat karena merupakan
hasil perenungan jiwa yang mendalam oleh para founding fathers atau pendiri bangsa
Indonesia.
Karakterisitik Sistem Filsafat Pancasila
1. Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian yang disusun secara hierarkis.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

2. Tiap sila Pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan.
3. Di antara sila-sila Pancasila ada hubungan yang saling mengikat antara yang satu
dengan yang lain, sehingga Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat, dapat
digambarkan sebagai berikut:
• Sila 1 meliputi, mendasari, dan menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5.
• Sila 2 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, serta mendasari dan menjiwai sila 3, 4, dan
5.
• Sila 3 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, serta mendasari dan menjiwa; sila 4 dan
5.
• Sila 4 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, dan 3, serta mendasari dan menjiwai sila
5.
• Sila 5 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, 3, dan 4.
PANCASILA MERUPAKAN SISTEM FILSAFAT KARENA MEMENUHI CIRI-CIRI
BERPIKIR KEFILSAFATAN
1. Bersifat koheren
Berhubungan satu sama lain dan tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan.
Meskipun berbeda tetap saling melengkapi dan tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan
tersendiri.
2. Bersifat menyeluruh
Pancasila dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia.
3. Bersifat mendasar
Pancasila dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia untuk menghadapi diri
sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4. Bersifat spekulatif
Pancasila sebagai dasar negara pada mulanya merupakan buah pikir dari tokoh-tokoh
kenegaraan, yang kemudian dibuktikan kebenarannya melalui rangkaian diskusi dan dialog
panjang dalam sidang BPUPKI dan PPKI.

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT


Pancasila sebagai suatu sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif
antara lain:
• Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan
menyusun secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
• Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
• Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.Yang
dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
• Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan organis, artinya antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi.
• Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia
yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan
masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Inti Sila-Sila Pancasila
• Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
• Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
• Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
• Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

FUNGSI FILSAFAT PANCASILA


1. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Setiap bangsa di dunia memiliki jiwanya sendiri. Hal ini disebut dengan istilah Volkgeish,
yang berarti 'jiwa bangsa' atau 'jiwa rakyat'. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah jiwa
yang telah memainkan peranan penting dalam kehidupan.
2. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai kepribadian dan ciri khas bangsa Indonesia serta menjadi
ciri pembeda di antara bangsa lain di dunia.
3. Sebagai Sumber dari Semua Sumber Hukum
• Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil berdasarkan
peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat Pancasila merupakan sumber
dari seluruh sumber daya hukum di Indonesia.
• Masing-masing dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi sebagai nilai
dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau keterangan tentang sila
Pancasila.
4. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menjadi falsafah hidup bangsa
Filsafat pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa, Pancasila juga dianggap sebagai nilai
yang paling bijaksana, paling adil, dan paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat
indonesia.
6. Sebagai dasar negara
Untuk mengatur pemerintahan atau penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam
kehidupan bangsa indonesia, baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara lainnya,
harus didasarkan pada pancasila.
7. Memberi hakikat kehidupan bernegara
Filsafat pancasila memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan mendasar atau sangat
mendasar, seperti sifat kehidupan negara. Dengan filsafat pancasila, kita dapat mengetahui
sifat kehidupan pedesaan dan semua aspek yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan
sosial dan kelangsungan hidup negara.
8. Memberi substansi tentang hakikat negara, ide negara ,dan tujuan bernegara
Dengan filsafat pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting tentang sifat negara,
gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia, hal ini dikarenakan adanya substansi yang
memiliki kebenaran universal bagi bangsa indonesia selama berabad-abad.
9. Menjadi perangkat ilmu kenegaraan
Fungsi filsafat pancasila yang terakhir ialah sebagai perangkat ilmu pengetahuan yang
berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan negara.

Tujuan Dari filsafat Pancasila


1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada
dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
4. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi negara nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Ontologi
• Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu atau
tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
• Masalah ontologis antara lain: Apakah hakikat sesuatu itu? Apakah realitas yang ada
tampak ini suatu realitas sebagai wujudnya, yaitu benda? Apakah ada suatu rahasia di
balik realitas itu, sebagaimana yang tampak pada makhluk hidup? Dan seterusnya.
• Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan keberadaan)
manusia, benda, alam semesta (kosmologi), metafisika
• Secara ontologis, penyelidikanPancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mengetahui hakikat dasardari sila-silaPancasila.
• Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakanasas yang berdiri
sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuandasarontologis.
• Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat
mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar
antropologis.
• Subyek pendukung pokok dari sila-silaPancasila adalah manusia.
• Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang Berketuhan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang
berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah manusia.
• Sedangkan manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis
memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa,
jasmani dan rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Maka secara hirarkis sila pertama mendasari dan menjiwai sila-sila Pancasila lainnya.
(lihat Notonagoro, 1975: 53).
Epistomologi
• Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode,
dan validitas ilmu pengetahuan.
• Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of
science.
• Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
• Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem
pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita-cita,
menjadi suatu ideologi.
• Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam
kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.
• Pancasila sebagai suatu obyek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber
pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila.
• Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama adalah
nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia sendiri nilai-nilai tersebut merupakan
kausa materialis Pancasila.
• Tentang susunan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan, maka Pancasila
memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila
Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila itu.
• Susunan kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal.
Axiologi
• Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat,
dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.
• Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika
suatu nilai.
• Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik,
berharga.
• Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan
sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).
• Nilai itu sesuatu yang berguna, nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang
diinginkan.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praktis.
• Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak,
sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan.
• Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang
selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga
negara.
• Nilai praksis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai
ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar
hidup dalam masyarakat.
• Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila
(subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang
berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
• Pengakuan, penerimaan dan pernghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam
sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencerminkan sifat
khas sebagai Manusia Indonesia
ETIKA PANCASILA
• Etika Pancasila adalah cabang filasat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
• Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
• Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia di Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya.
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
• Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang
mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang
dianutnya.
• Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia
menjadi manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan
antar sesama.
• Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein),
cinta tanah air.
• Sila kerakyatan mengandung dimensi berupa sikap mengghargai orang lain, mau
mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
• Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan
membantu kesulitan orang lain. Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika
keutamaan atau etika kebajikan.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA TERKAIT DENGAN PROBLEM


YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA
• Banyaknya kasus korupsi yang melanda Negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga merusak
semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan meluluhlantahkan
semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
• Masih terjadinya pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara.
• Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia.
• Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia.
• Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.

HAL-HAL PENTING YANG SANGAT URGEN BAGI PENGEMBANGAN PANCASILA


SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika, berarti menempatkan Pancasila
sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
diambil setiap warga negara.
• Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance (bimbingan) bagi setiap warga
negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal,
nasional, regional, maupun internasional.
• Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan
yang dibuat oleh penyelenggara negara, sehingga tidak keluar dari semangat negara
kebangsaan yang berjiwa Pancasila.
• Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai
yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang
mempengaruhi pemikiran warga negara
DINAMIKA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
ZAMAN ORDE LAMA
• Pemilu diselenggarakan dengan semangat demokrasi yang diikuti banyak partai
politik, tetapi dimenangkan oleh empat partai politik.
• Tidak dapat dikatakan bahwa pemerintahan di zaman orde lama mengikuti sistem
etika Pancasila, bahkan ada tudingan dari pihak orde baru.
• Bahwa pemilihan umum pada zaman orde lama dianggap terlalu liberal karena
pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung
otoriter.
ZAMAN ORDE BARU
• Sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4/Pedoman Penghayatan
Pada Pancasila.
• Pada zaman orde baru muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai cerminan
manusia berperilaku dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
• Manusia Indonesia seutuhnya dalam pandangan orde baru, artinya manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang secara kodrati bersifat monodualistik,
yaitu makhluk rohani sekaligus jasmani, dan makhluk individu sekaligus makhluk
sosial.
• Manusia sebagai makhluk sosial pribadi memiliki emosi yang memiliki pengertian,
kasih sayang, harga diri, pengakuan, dan tanggapan emosional dari manusia lain
dalam kebersamaan hidup.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan
sejahtera, tuntutan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kerja sama dengan orang
lain, baik langsung maupun tidak langsung.
• Oleh karena itulah, sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial harus
dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang.
ERA REFORMASI
• Sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam eforia (rasa senang
berlebihan) demokrasi.
• Bahwa demokrasi tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada
penyalahgunaan kekuasaan, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
1. Zaman Orde Lama
Tantangan Pancasila sebagai sistem etika pada berupa sikap otoriter dalam pemerintahan,
sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem
demokrasi terpimpin, hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih
menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.
2. Zaman Orde Baru
Tantangan Pancasila sebagai sitem etika terkait dengan masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme) yang merugikan penyelenggaraan negara, hal tersebut tidak sesuai dengan
keadilan sosial karena korupsi, kolusi, dan nepotisme hanya menguntungkan segelintir orang
atau kelompok tertentu.
3. Zaman Era Reformasi
Tantangan Pancasila sebagai sistem etika berupa eforia kebebasan, berpolitik sehingga
mengabaikan norma-norma moral, misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan
kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi.
NILAI-NILAI DARI SILA-SILA PANCASILA TERKANDUNG BEBERAPA
HUBUNGAN MANUSIA YANG MELAHIRKAN KESEIMBANGAN ANTARA HAK
DAN KEWAJIBAN
• Hubungan vertikal. Hubungan manusia dengan Tuhan YME sebagai penjelmaan dari
nilai ketuhanan yang maha esa. Dalam hubungan ini manusia mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganya.
• Hubungan Horizontal. Hubungan manusia dengan sesamanya baik dalam fungsinya
sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara.
• Hubungan Alamiah. Hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,
tumbuhan dan alam dengan segala kekayaannya.

Pertemuan 5- PANCASILA SEBAGAI SISTEM MORAL DAN ETIKA


BERMASYARAKAT (CIVIC VIRTUE)
Etika
• Di setiap saat dan di mana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika di setiap
tingkah laku kita, seperti tercantum di sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab, tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Pancasila dalam membangun etika
bangsa ini sangat besar.
• Dalam pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma dan moral.
• Nilai-nilai Pancasila adalah nilai moral karena itu pula dapat diwujudkan kedalam
norma-norma moral atau etik.
• Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan
dalam bersikap dan bertingkah laku di kehidupan berbangsa dan bernegara.
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM MORAL
PENGERTIAN NILAI, NORMA, DAN MORAL

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Nilai adalah kemampuan yang dipercayai ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia, sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau
kelompok, nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku manusia.
• Norma adalah pedoman atau aturan tingkah laku manusia dalam masyarakat, norma
terdiri dari norma agama, norma kesusilaan, norma hukum, Norma memiliki kekuatan
untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
• Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan,
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbuatan manusial. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau
prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia.
HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat merupakan sistem nilai yang merupakan sumber segala
penjabaran norma-norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya.
Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar fundamental dan universal bagi manusia
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Supaya nilai-nilai itu bisa dijabarkan dalam kehidupan nyata, nilai-nilai itu dijabarkan dalam
norma-norma yang jelas sehingga menjadi suatu pedoman.
1. Norma moral yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur (baik /
buruk, sopan / tidak sopan, susila / tidak susila).
2. Norma hukum yaitu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Dalam kedudukan ini, Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Jadi, sila-sila Pancasila pada dasarnya bukan merupakan pedoman langsung yang bersifat
normatif/praksis, melainkan sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma moral dan
norma hukum, yang harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral maupun
hukum.
MAKNA NILAI-NILAI SETIAP SILA PANCASILA
KETUHANAN YANG MAHA ESA
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila
lainnya.
• Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah pengejawantahan
tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
• Konsekuensi yang muncul kemudian adalah realisasi kemanusiaan terutama dalam
kaitannya dengan hak-hak dasar kemanusiaan (hak asasi manusia) bahwa setiap warga
negara memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai
dengan keimanan dan kepercayaannya masing-masing.
• Hal itu telah dijamin dalam Pasal 29 UUD. Di samping itu, di dalam negara Indonesia
tidak boleh ada paham yang meniadakan atau mengingkari adanya Tuhan (atheisme).
KEMANUSIAN YANG ADIL DAN BERADAB
• Kemanusian berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan
memiliki potensi pikir, rasa, karsa dan cipta.
• Kemanusiaan terutama berarti hakekat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan
martabat.
• Adil berarti wajar yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang.
• Beradab sinonim dengan sopan santun, berbudi luhur, dan susila, artinya, sikap hidup,
keputusan dan tindakan harus senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai keluhuran budi,
kesopanan, dan kesusilaan.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Sehingga sila 2 mempunyai makna kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan
kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan
kesusilaan umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap
alam dan hewan.
• Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama yang menyatakan bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan…
PERSATUAN INDONESIA
Persatuan berasal dari kata satu artinya tidak terpecah-pecah, persatuan mengandung
pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam arti ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan.
Persatuan Indonesia adalah
1. Persatuan bangsa yang mendiami seluruh wilayah Indonesia
2. Merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia dan bertujuan
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi.
3. Perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang
Maha Esa, serta kemanusiaan yang adil dan beradab, oleh karena itu, paham
kebangsaan Indonesia tidak sempit tetapi menghargai bangsa lain.
4. Nasionalisme Indonesia mengatasi paham golongan, suku bangsa serta keturunan, hal
ini sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN.
• Kerakyatan yaitu sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah negara
tertentu, dimana bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi dan rakyat di posisi
tertinggi dalam hirarki kekuasaan.
• Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong dengan itikad
baik sesuai dengan hati nurani.
• Permusyawaratan adalah suatu tata cara untuk merumuskan atau memutuskan sesuatu
hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan yang bulat dan mufakat.
• Perwakilan adalah turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
bernegara melalui lembaga perwakilan.
• Sehingga mempunyai makna bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas kekuasaanya
ikut dalam pengambilan keputusan. yang merupakan sendi asas kekeluargaan
masyarakat dan prinsip tata pemerintahan Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi …. maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang berkedaulatan rakyat ….
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
• Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan
• Seluruh rakyat Indonesia berarti untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia.
• Pada sila kelima mengandung makna pentingnya hubungan antara manusia sebagai
pribadi dan manusia sebagai bagian dari masyarakat.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Dengan demikian, dibutuhkan keseimbangan dan keselarasan diantara keduanya


sehingga tujuan harmonisasi akan dicapai. Hakekat sila ini dinyatakan dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu dan perjuangan kemerdekaan kebangsaan Indonesia ...
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sistematika Etika
1. Etika Deskriptif
Bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan berbagai persoalan, tanpa bermaksud
memberikan penilaian atas persoalan itu. Jadi, di sini perhatian tertuju pada uraian tentang
sesuatu dan bukan penilaian atas baik buruknya.
2. Etika Normatif
Berupaya untuk memberikan penilaian terhadap suatu tindakan menurut norma-norma yang
berlaku. Etika normatif merumuskan prinsip-prinsip etis yang dipertanggungjawabkan secara
rasional dan objektif. Etika normatif dikelompokkan dalam dua bagian, yakni norma umum
dan norma khusus.
ETIKA DALAM BERMASYARAKAT
• Pengertian Etika secara umum, (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam
pergaulan.
• Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa
hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada
lingkungan tempat kita berada.
• Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermsyarakat adalah aturan perilaku, adat
kebiasaan manusia dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang salah.
PERANAN ETIKA DALAM MASYARAKAT
1. Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teori-teori moral, yang
juga dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Bila masyarakat sudah
bersedia mematuhinya, maka jadilah norma-norma yang di gariskan di dalamnya
sebagai suatu hukum moral, yang sifatnya mengikat.
2. Sebagai suatu teori, dapat dilakukan dalam praktek-praktek kehidupan bermasyarakat,
semakin bergejolak masyarakat, makin banyak ragamnya norma yang dapat di
kembangkannya, sehingga antara teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat saling
berkaitan dalam pembinaan moral masyarakat.
3. Etika merupakan bagian mata kuliah di perguruan tingg, sehingga setiap alumnus
dengan sendirinya juga sudah di anggap bermoral tinggi. bila terjadi hal yang
sebaliknya, maka alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan seorang yang salah
didik.
4. Sebagai suatu hukum moral, dapat merupakan unsur pembantu dalam ilmu-ilmu
sosial lainnya, terutama pada ilmu hukum yang menjadikan manusia sebagai
objeknya.
MANFAAT ETIKA DALAM BERTETANGGA DAN BERMASYARAKAT
1. Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat
2. Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam bertindak.
3. Kehidupan bertetangga dan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis.
4. Terhindarnya konflik yang berarti.
5. Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu.
6. Timbulnya empati kepada sesama.
7. Terciptanya rasa gotong royong.
8. Timbul keorganisasian yang bermanfaat

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Contoh Etika dalam bermasyarakat : Etika Pergaulan, Etika Berpakaian, Etika dalam
Berkendara, Etika dalam Berkumpul, Etika dalam Berbagi Informasi, Etika dalam
Bertetangga

ETIKA PANCASILA
• Etika Pancasila sebagai niai-nilai dasar Pancasila menjadi pegangan hidup bagi
bangsa Indonesia dan pegangan dalam tatalaku kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Kesepakatan ini merupakan sesuatu yang penting, karena mengandung makna bahwa
seluruh perilaku bangsa Indonesia harus mencerminkan sekaligus merupakan
pengejawantahan nilai-nilai dasar yang ada dalam Pancasila.
• Notonagoro menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila itu termasuk nilai kerohanian,
tetapi juga mengakui nilai material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai estetis
(keindahan), nilai moral (kebaikan), maupun nilai kesucian yang keseluruhan bersifat
sistemik-hierarkhis, dimana sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi
basis dari semua sila-sila Pancasila.
AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA, TERCERMIN DALAM SILA-
SILA PANCASILA
• Sila Pertama: menghormati setiap warga negara atas berbagai kebebasannya dalam
menganut agama dan kepercayaannya masing-masing.
• Sila Kedua: menghormati setiap warga negara sebagai pribadi “utuh seebagai
manusia”, manusia sebagai pendukung, penyangga, pengemban, serta pengelola hak-
hak dasar kodrati, merupakan suatu keutuhan eksistensi dirinya secara bermartabat.
• Sila Ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi segmentasi-segmentasi atau
primordialisme sempit dengan jiwa dan semangat “Bhineka Tunggal Ika”, yaitu
bersatu dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan.
• Sila Keempat: memiliki dan mengembangkan rasa kebebasan, kemerdekaan, dan
kebersamaan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan secara jujur
dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
• Sila Kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang berkeadilan sosial yang
mencakup kesamaan derajat dan pemerataan setiap warga negara.

DUA ASPEK YANG MUNCUL KETIKA MENEMPATKAN PANCASILA SEBAGAI


ETIKA
▪ Pertama, dari sisi personal, nilai-nilai dasar Pancasila sebagai pijakan setiap pribadi
warga negara Indonesia dalam menjalin relasi dengan sesamanya,
Sebagai etika, Pancasila menginspirasi setiap orang Indonesia dalam berperilaku di
masyarakat.
Sebagai pribadi, perilaku itu mencermikan penghayatan pada nilai-nilai religius kemanusiaan
berbentuk menghargai harkat dan martabat diri sendiri maupun orang lain, mengakui
kebebasan, serta mengedepankan norma sopan sanaun dalam keseharian.
▪ Kedua, dari sisi sosial, Pancasila sebagai etika berarti nilai-nilai Pancasila menjadi
pijakan dalam pengelolaan negara dalam segala bidang seperti bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik serta pengembangan iptek.
ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERGENARA
1. Etika sosial dan Budaya, asas kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali
sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan tolong-
menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa
2. Etika pemerintahan dan politik, bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,
efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur
dalam persaingan, serta menjujung tinggi hak asasi manusia.
3. Etika ekonomi dan bisnis, bertujuan agar prinsip dan prilaku ekonomi baik oleh pribadi,
golongan, serta keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan ekonomi dengan kondisi
yang baik dan realitas.
4.Etika penegakan hukum yang berkeadila, bertujuan agar penegakan hukum secara adil,
perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga Negara di hadapan
hukum, dan menghindarkan peggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan.
5. Etika keilmuan dan disiplin kehidupan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu
pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif.
NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIKA KEHIDUPAN
• Di dunia Internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang
memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah-tamah, sopan santun dan Pancasila
memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini
dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab di dunia.
• Pancasila dan etika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena sama-sama
mengajarkan tentang nilai-nilai yang baik.
• Etika Pancasila merupakan etika dasar tentang penilaian baik buruknya sedangkan
nilai-nilai Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
demokrasi dan nilai keadilan.
• Suatu tindakan dikatakan baik bukan hanya mengetahui terhadap nilai-nilai
Pancasila, tetapi bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai yang ada menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat bagi orang lain.
NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIKA KEHIDUPAN
• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Pancasila dapat menjadi sistem etika
yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya fundamental, tetapi juga realistis
dan aplikatif.
• Nilai-nilai Pancasila merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan
dalam realitas kehidupan dan apabila dipahami sepenuhnya, dihayati dan
dipraktikkan, tentunya mampu mereduksi tingkat kejahatan dan pelanggaran dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Pancasila merupakan sistem nilai dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, sehingga akan menjadi kekuatan moral yang besar apabila nilai
keseluruhan Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai demokrasi, dan nilai keadilan dijadikan landasan moral dan diterapkan
di seluruh bangsa dan kehidupan negara.
• Penanaman nilai-nilai Pancasila diterapkan melalui pendidikan dan media, terutama
pendidikan informal dalam keluarga serta pendidikan formal dan nonformal di
masyarakat.
• Media harus memiliki visi dan misi untuk mencerdaskan bangsa dan membangun
karakter masyarakat yang maju, namun tetap berkepribadian bangsa Indonesia.
Pertemuan 6-Pancasila Sebagai dasar Nilai Pengembangan Ilmu
KONSEP PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
• Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang dikemukakan oleh
Prof. Notonagoro, yang mengatakan bahwa
1. Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan sebagai asas dan pendirian hidup,
2. Pancasila sebagai suatu sudut pandangan dari subjek ilmu pengetahuan dan
3. Pancasila menjadi objek ilmu pengetahuan atau hal yang diselidiki.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima pancasila


merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
• Para pakar untuk menggambarkan peran pancasila sebagai rujukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Peran Pancasila dalam Pengembangan Ilmu
1.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
• Melengkapi ilmu pengetahuan dengan menciptakan perimbangan antara yang rasional
dan irasional, antara rasa dan akal.
• Sila ini menempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.
• Dalam hal ini memberi batasan bahwa bukan manusia yang menguasai atau
mengontrol alam.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
• Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan.
• Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya
untuk kelompok atau lapisan tertentu.
• Pancasila sebagai kontrol agar tidak ada diskriminasi dalam pengembangan ilmu.
• Pancasila sebagai penjamin agar tidak ada kediktatoran dalam pengembangan maupun
dalam pemanfaatan ilmu.
3. Sila Persatuan Indonesia
• Pancasila menjamin pengembangan ilmu untuk memenuhi kebutuhan individu dan
menyatukan agar tidak mengancam integritas dan keutuhan bangsa Indonesia.
4.Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
• Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat
dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari kebijakan, penelitian sampai
penerapan massal.
5.Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan semu.
• Pancasila berperan agar pengembangan ilmu dapat mencipatakan pemerataan dan
keadilan sosial.

1. Pengembangan iptek diarahkan untuk mencapai kebahagian lahir batin, memenuhi


kebutuhan material dan spiritual.
2. Pengembangan iptek mempertimbangkan aspek estetik dan moral.
3. Pengembangan iptek pada hakekatnya tidak boleh bebas nilai tetapi terikat pada nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat
4. Pembangunan iptek mempertimbangkan akal, rasa dan kehendak
5. Pembangunan iptek bukan untuk kesombongan melainkan untuk peningkatan kualitas
manusia, peningkatan harkat dan martabat manusia.
URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
1. Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini seiring
dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang
kehidupan.
2. Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek, sehingga diperlukan tuntunan
moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

3. Perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut
mengancam nilainilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas,
gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan
4. Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia tidak berakar pada nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia sendiri sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia
sepenuhnya berorientasi pada Barat (western oriented).
5. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan
pasar sehingga prodi-prodi yang “laku keras” di perguruan tinggi Indonesia adalah
prodi-prodi yang terserap oleh pasar (dunia industri).
6. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia belum melibatkan
masyarakat luas sehingga hanya menyejahterakan kelompok elite yang
mengembangkan ilmu (scientist oriented).
ALASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
1. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek, baik dengan dalih percepatan
pembangunan daerah tertinggal maupun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
perlu mendapat perhatian yang serius.
2. Penggunaan benda-benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang
ini telah menggantikan peran nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menciptakan
3. Kearifan lokal yang menjadi simbol di berbagai daerah kini digantikan oleh gaya
hidup global, seperti: gotong royong digantikan dengan individualis, sikap bersahaja
digantikan dengan gaya hidup mewah,
SUMBER HISTORIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
• Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak dibicarakan pada awal
kemerdekaan bangsa Indonesia.
• Para pendiri negara pada masa itu mencurahkan tenaga dan pemikirnya untuk
membangun bangsa dan negara dan upaya pembenahan dan penataan negara yang
baru saja terbebas dari penjajahan.
• Rakyat Indonesia yang mengenyam pendidikan di masa penjajahan itulah yang
menjadi pelopor bagi kebangkitan bangsa sehingga ketika negara Indonesia merdeka
diproklamirkan, mereka merasa perlu mencantumkan aspek kesejahteraan dan
pendidikan ke dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi
”..memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melindungi
segenap tanah tumpah darah Indonesia”.
• Sila-sila Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan bagian dari amanat para pendiri negara untuk mengangkat dan
meningkatkan serta memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia dalam artian
mengatkan perekonomian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat
mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia agar setara dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.
SUMBER HISTORIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
• Soekarno selalu menyinggung perlunya setiap sila Pancasila dijadikan blueprint bagi
setiap pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia karena kalau tidak, akan terjadi
kemunduran dalam pencapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Pancasila sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno mengandung pengertian yang
sama dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek karena sila-sila
Pancasila sebagai cetak biru harus masuk ke dalam seluruh rencana pemikiran dan
tindakan bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mulai dirasakan sebagai
kebutuhan yang mendesak sekitar 1980-an, terutama di perguruan tinggi yang
mencetak kaum intelektual.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


• Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan
pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan
kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan
kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.
• Pembangunan fasilitas teknologi sering tidak melibatkan peran serta masyarakat
sekitar, padahal apabila terjadi dampak negatif berupa kerusakan fasilitas teknologi,
maka masyarakat yang akan terkena langsung akibatnya.
• Masyarakat sudah menyadari perannya sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal
dan pertimbangan moral sehingga kepekaan nurani menjadi sarana untuk bersikap
resisten terhadap kemungkinan buruk yang terjadi di balik pengembangan iptek.
• Masyarakat terlebih peka terhadap isu kemanusiaan di balik pembangunan dan
pengembangan iptek karena dampak negatif pengembangan iptek, seperti limbah
industri yang merusak lingkungan, secara langsung mengusik kenyamanan hidup
masyarakat.
Sumber Politik Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
1. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dalam
berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara.
1. Pada masa Orde Lama :
2. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan atau orientasi ilmu Pancasila sebagai
dasar nilai pengembangan ilmu belum secara eksplisit dikemukakan.
3. Pada zaman Orde Baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas
organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai
dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum diungkapkan secara tegas.
Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan
sehingga dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
4. Pada masa era Reformasi bahwa sumber politis dari Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan iptek lebih bersifat apologis (ilmu yang bertugas membela serta
mempertahankan kebenaran) karena hanya memberikan dorongan kepada kaum
intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut
ARGUMEN TENTANG PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
1. Adanya kaum Kapitalisme yang selalu menguasai perekonomian dunia
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam
pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen
daripada produsen dibandingkan dengan negara-negara lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi
negara lain yang lebih maju ipteknya.
4. Pragmatisme mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pertemuan 7-Pajak Merupakan Pengamalan Sila-Sila Pancasila


Pajak Merupakan Pengalaman Sila-sila dalam Pancasila
• Salah satu kewajiban kita sebagai warga negara adalah membayar pajak, dan pajak
merupakan salah satu sumber pendapatan negara.
• Sumber pendapatan ini langsung didapatkan dari warga negara.
• Partisipasi warga negara melalui pajak tersebut sifatnya memaksa, setiap warga
negara yang telah secara hukum ditetapkan sebagai wajib pajak membayar kepada
negara dengan sanksi yang ditetapkan oleh negara jika kewajiban tersebut tidak
terpenuhi.

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

• Berdasarkan UU No.6 Tahun 1983 yang kemudian diubah menjadi UU Nomor 16


tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
PERAN PAJAK DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Pembangunan Infrastruktur dan fasilitas umum yang berjalan dengan baik
Berbagai infrastruktur dan fasilitas umum bisa dibangun dengan baik melalui dana yang
diperoleh atau bersumber dari pajak.
2.Fasilitas pendidikan merata dan berkualitas
Dengan taat membayarkan pajak secara tepat waktu, maka anda bisa membantu untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara merata bagi setiap orang.
3.Tersedianya fasilitas kesehatan yang memenuhi standar bagi setiap masyarakat
Seperti langkah untuk memperbaiki gizi ibu hamil, balita, masyarakat, serta peningkatan
pelayanan kesehatan untuk para lansia.
4. Keamanan dan ketertiban terjaga
Pajak yang anda bayarkan memiliki peran yang sangat penting, karena bisa digunakan untuk
memperkuat pertahanan keamanan dan penjagaan ketertiban di dalam negara kita.
5. Pengembangan pariwisata
Objek wisata yang sudah dibuka akan memerlukan biaya untuk perawatan dan
pengembangannya. Untuk itu, pajak yang anda bayarkan akan membantu pemerintah dalam
mengembangkan objek wisata tersebut.
Fungsi Pajak yang merupakan pengamalam dari sila-sila Pancasila
Sila Pertama :
• Fungsi social : yaitu rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, rasa berbagi kepada
sesama
Sila Kedua :
• Fungsi Mengatur (Regulerend), yaitu pajak digunakan pemerintah sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu
Sila Ketiga :
• Fungsi Stabilitas, yaitu pajak membuat pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
Sila Keempat :
• Fungsi Anggaran (Budgetair), yaitu suatu alat atau suatu sumber untuk memasukkan
uang ke dalam kas negara, yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin
negara.
Sila Kelima :
• Fungsi Retribusi Pendapatan, yaitu pajak digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum. Termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Nilai-nilai Pancasila yang kita dapat apabila kita taat membayar pajak
1. Ketuhanan yang Maha Esa

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)


lOMoARcPSD|20276076

Salah satunya yaitu nilai syukur, bentuk tindakannya adalah menyalurkan kelebihan rezeki.
Misalnya warga negara yang memberikan bantuan kepada orang yang tidak mampu melalui
membayar pajak.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Salah satunya yaitu nilai keadilan, dimana terdapat 3 tolak ukur, salah satunya adalah nilai
skandal sosial, artinya kalua sampai ada orang yang tidak mau berbagi dengan orang miskin,
maka hal ini merupakan perbuatan menurunkan dan merendahkan martabat orang kaya
tersebut, melalui membayar pajak kita dapat berbagi dengan orang miskin.
3. Persatuan Indonesia
Nilai-nilai ini meliputi rasa nasionalisme dan rasa memiliki negara ini, salah satu
mewujudkannya adalah dengan kesadaran akan kewajiban sebagai warga negara, misalnya
kesadaran akan kewajiban membayar pajak.
4. Kerakyatan Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Sila ini bertujuan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, dimana
sejalan dengan tujuan dari fungsi pajak.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai dari Sila ini mengandung nilai-nilai keadilan berhubungan dengan kesejahteraan
bersama yang juga sejalan dengan fungsi pajak.

Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita sama-sama membangun bangsa ini dengan
hal-hal sederhana, misalnya dengan menaati segala aturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, salah satunya melaksanakan kewajiban sebagai warga

Downloaded by hse Kordinator (idbhse.kordinator@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai