Anda di halaman 1dari 13

Orientasi terhadap

Pendidikan Pancasila
Prof. Dr. Rosnidar Sembiring, S.H.,M.Hum
Landasan Pendidikan Pancasila
Terdiri dari 5 Landasan yaitu :
1. Landasan Historis
2. Landasan Yuridis
3. Landasan Sosiologis
4. Landasan Filosofis
5. Landasan Kultural
Landasan Historis
• Pancasila mendapat tempat yang berbeda-beda dalam pandangan rezim
pemerintahan yang berkuasa dan penafsiran Pancasila didominasi oleh
pemikiran-pemikiran dari rezim untuk melanggengkan kekuasaannya.
• Orde Lama menafsirkan Pancasila dengan nasionalis, agama, dan
komunis (nasakom) atau biasa disebut Tri Sila.
• Orde Baru menafsirkan Pancasila sebagai pedoman yang harus dihayati
dan diamalkan.
• Saat ini, pemerintahan Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden
Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) sebagai Lembaga
nonstruktural yang didirikan pada tahun 2017 melalui Perpres No.54
Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Landasan Yuridis
• Landasan Yuridis mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang melegitimasi
Pendidikan Pancasila.
• Alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 : “Setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan”, dan
ayat (3) merumuskan bahwa : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
suatu system Pendidikan nasional, yang menigkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”
• Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 1990 yang berubah menjadi Peraturan Pemerintah
No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, status Pendidikan Pancasila dari kurikulum
Pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat
nasional.
• UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 35 ayat (3), bahwa Kurikulum
Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan
Bahasa Indonesia.
Landasan Sosiologis
• Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang
tinggi dengan agama, ras, etnik, Bahasa, tradisi-budaya penuh
perbedaan menyebabkan ideologi Pancasila dapat diterima
sebagai ideologi pemersatu.
• Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan
ideologi pemersatu Pancasila.
Landasan Filosofis
• Pancasila sebagai dasar filsafat negara artinya Pancasila menjadi
sumber bagi segala Tindakan para penyelenggara negara, menjadi
jiwa dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara.
Landasan Kultural
• Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indoensai
merupakan pencerminan nilai-nilai yang telah lama tumbuh
dalam kehidupan bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai hasil pemikiran dari tokoh-tokoh bangsa
Indonesia yang digali dari budaya bangsa sendiri.
Tujuan Pendidikan Pancasila
• Tujuan Nasional
• Tujuan Pendidikan Nasional
• Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Tujuan Mempelajari Pancasila


• Ingin mengetahui Pancasila yang benar, yakni dapat dipertanggungjawabkan, baik secara
yuridis konstitusional maupun secara objektif ilmiah.
• Yuridis konstitusional, karena Pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai
dasar mengatur/menyelenggarakan pemerintahan negara.
• Objektif ilmiah, karena Pancasila adalah suatu paham filsafat, sehingga uraiannya harus
logis dan dapat diterima oleh akal sehat.
Tujuan Nasional
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
Tujuan Pendidikan Nasional
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dna bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi
1) Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara & ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2) Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga Negara Republik Indonesia, serta membimbing
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3) Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui
system pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
4) Membentuk sikap mental antar mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
Ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
Visi dan Misi Pendidikan Pancasila
sebagai Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK)
• Misi MPK, yaitu menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggara program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.
• Visi MPK, yaitu menyadarkan dan mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan tanggung jawab
kemanusiaan.
4 Syarat Sifat Ilmiah Pancasila
• Harus berobjek, Pancasila sebagai ilmu mempunyai objek yaitu tata cara
hidup manusia yang sudah menjadi kebiasaan atau yang sudah membudaya.
• Harus Bermetode, yaitu suatu cara untuk mencari persesuaian antara
rumusan Pancasila dengan objek materialnya.
• Harus Sistematik, mempunyai susunan yang harmonis dari bagian-bagian
menurut aturan tertentu yang ada hubungannya satu sama lain dan saling
memengaruhi sehingga semua bagian merupakan kesatuan keseluruhan
dan tidak ada kontradiksi di dalamnya.
• Bersifat universal, artinya kebenaran yang dicapai dari persesuaian beserta
rumusannya harus bersifat umum yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
sehingga rumusannya itu dapat dipakai sebagai pedoman.

Anda mungkin juga menyukai