Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam Susanto

Nim : 2050200059
Kelas : 4b Teknik Industri
Matkul : Pancasila (UTS)
Dosen : Pak Toni Harsan

No.
1. Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa
kompetensi yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan
bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan
berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa: agar memiliki kemampuan untuk
mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati nuraninya; agar memiliki
kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya; agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan
ilmu pengetahuan teknologi dan seni; agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia. Pendidikan
Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan mempersiapkan
mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar: menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa; sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari
nurani; mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta mampu ikut
mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsanya.

Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi


adalah untuk:
 memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa
melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
 memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar
Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal
dan
2. Sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas rancangan
dasar negara. Ir. Soekarno menyampaikan usulan dasar negara Indonesia merdeka
yang dinamakan Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati
naskah Piagam Jakarta yang berisi rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar.
3. Dalam musyawarah tersebut dibentuk panitia perancang undang-undang dasar (UUD)
berisi 19 anggota yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tak hanya itu, dalam rapat tersebut
juga dibentuk panitia pembelaan tanah air yang diketuai oleh Abikoesno
Tjokrosoejoso serta panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai Mohammad Hatta.
Pada 11 Juli 1945, panitia perancang UUD membentuk panitia kecil beranggotakan
tujuh orang, yang terdiri dari ketua Prof. Dr. Mr. Soepomo dan anggota Mr.
Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H.
Agus Salim, dan Dr. Soekiman. Sidang kerja panitia perancang UUD dilaksanakan
pada 13 Juli 1945. Pada 14 Juli 1945 diadakan rapat pleno BPUPKI yang menerima
laporan dari panitia perancang UUD. Dengan disepakatinya rancangan undang-
undang, maka tugas BPUPKI telah selesai dan sidang kedua ditutup pada 17 Juli
1945. BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah Jepang karena
menganggap tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan telah usai.
4. Pancasila sebagai satu kesatuan nilai, juga membawa implikasi bahwa sila yang satu
dengan sila yang lain saling mengkualifikasi. Hal ini berarti bahwa antara sila yang
satu dengan yang lain, saling memberi kualitas, memberi bobot isi.
5. Nilai : suatu bobot/kuaitas prbuatan kebaikan dalam segala hal yang dianggap sesuatu
yang berharga,berguna,dan memiliki manfaat
moral : suatu tuntutan perilaku yang baik yang dimiliki individu sbg moralitas yang
tercemin dalam pemikiran/konsep,sikap,dan tingkah laku.
norma :patokan perilaku dalam satu kelompok tertentu. persamaan nya : sama-sama
menuntut perilaku,sikap,yang baik di dalam nilai,moral,maupun norma
6. “Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa di
nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara universal
dan berlaku sepanjang zaman,” lanjut Agus. Kemudian Agus menyampaikan bahwa
nilai-nilai luhur tersebut merupakan hasil kontemplasi dan perenungan panjang Ir.
Soekarno yang didasarkan pada pemahaman dinamika geopolitik bumi nusantara
secara utuh. Agus menegaskan bahwa sebagai dasar negara, Pancasila merupakan
ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia
dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Pancasila pertama kali disebut dalam sidang pertama BPUPKI yang berlangsung pada
tanggal 29 Mei hingga 1 Juni. Tepatnya pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno
memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan
Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan
Yang Maha Esa. Maka, lahirlah Pancasila. Meskipun saat Orde Baru sempat
disalahgunakan, tetapi pada jaman sekarang Pancasila digunakan oleh masyarakat
Indonesia sebagai landasan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Masyarakat Indonesia sadar bahwa Pancasila itu sangat penting. Mereka
mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
8. Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Kemudian
menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, Pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan
yang artinya, Pancasila sebagai dasar negara. Pada hakikatnya adalah sebagai sumber
dari segala sumber hukum. Artinya, segala peraturan perundang-undangan secara
material harus berdasar dan bersumber pada Pancasila. Apabila ada peraturan
(termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur
Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.
9. Etika Politik Pancasila merupakan percabangan dari filsafat politik Pancasila yang
memandang baik dan buruknya suatu perbuatan maupun perilaku politik dengan dasar
Filsafat Politik Pancasila. Adapun definisi Filsafat Politik Pancasila yaitu segenap
keyakinan yang diperjuangkan penganutnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia berdasarkan Pancasila. “Etika politik Pancasila adalah perbuatan
atau perilaku politik yang selaras dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang
bersila ketiga, bersila keempat, bersila kelima, dan bersila kesatu.”
10. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar Negara, hendaknya dijadikan pemandu
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan
berdemokrasi. Oleh karenanya, penting untuk kembali membumikan Pancasila
khususnya sila kempat Pancasila sebagai sumber sekaligusmenjadi prinsip-prinsip
dasar dalam kehidupan berdemokrasi di bumi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai