Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME 1

PENDIDIKAN PANCASILA

RINGKASAN MATERI PENDIDIKAN PACASILA

Dosen pengampu : Kurniawan B. Prianto,S.kom., SH, MM

Disusun oleh :

NAMA : Kholilah Nur Halimah (10522778)

KELAS : 1PA06

FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2023
BAB 1

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

1. Dasar-dasar yuridis, historis, kultural, dan filosofis


2. Tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan Pancasila
3. Kompetensi yang diharapkan dari kuliah Pendidikan Pancasila.

LATAR BELAKANG

Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan mempunyai sifat yang
universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia dengan hal ini, maka bangsa Indonesia harus memahami nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya membentuk karakter bangsa dan tidak
menyimpang dari nilai-nilai pancasila.

Sebagai upaya membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari pendidikan karena pendidikan
merupakan usaha mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya, yaitu nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia. Seperti yang diatur pada UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional : Bab 1 ayat (2) ‘’Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, yang berakar pada nilai-
nilai agam, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahaan
zaman’’.

Pancasila memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter bangsa Indonesia.
Memlaui belajar Pancasila secara benar, maka bangsa Indonesia akan tegar dala mwnghadapi
tantangan sekaligus menggapai peluang. Upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur
Pancasila mengalami hambatan, terlebih setelah munculnya gerakan reformasi 1998. Tidak ada
keraguan lagi bahwa Pancasila adalah dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
A. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

 Landasan Historis : Landasan pendidikan Pancasila yang pertama yaitu landasan historis.
Pancasila merupakan warisan para pendiri bangsa. Pancasila ialah fakta sejarah, tentu dari
proses berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan hasil sejarah yang sangat berharga
sehingga kita harus bersepakat untuk mempertimbangkan dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sampai dengan sekarang ini.
Perumusan Pancasila ini mengambil dari nilai-nilai pandangan hidup seluruh masyarakat.
Setiap negara mempunyai ideologi dan pandangan hidup masing-masing. Sehingga
terdapat adanya perbedaan yang kita ambil dari nilai-nilai hidup dan perkembangan pada
suatu bangsa. Pancasila sendiri mempunyai nama yang telah Presiden Ir. Soekarno beri dan
menjadi penggagasnya. Nama Pancasila ini ada pada pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1
Juni 1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yang menjadi saran serta petunjuk.

 Landasan Kultural : Landasan Pancasila yang berikutnya yaitu landasan kultural. Perlu
Anda ketahui, landasan kultural Pancasila mempunyai unsur-unsur sebagai adat istiadat,
tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan, dan kebudayaan dalam negara
Indonesia yang secara umum.

 Landasan Yuridis : Landasan Pancasila yang ketiga yaitu sebagai landasan yuridis.
Definisi landasan yuridis adalah landasan berdasarkan aturan yang memulai perdagangan
dan permusyawarahan. Dalam alinea atau paragraf keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu
sebagai landasan yuridis konstitusional yang di dalamnya terdapat rumusan dan susunan
sila Pancasila sebagai dasar negara yang benar dan sah.
a) Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa
b) Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
c) Kemudian, Persatuan Indonesia
d) Selanjutnya, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
e) Terakhirnya, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Landasan Filosofis : Landasan pendidikan Pancasila yang terakhir yaitu sebagai landasan
filosofis. Filosofis ini bersumber dari adanya pandangan-pandangan yang ada di dalam
filsafat pendidikan, lalu menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan
mengenai sumber nilai, hakikat pengetahuan, serta mengenai kehidupan yang baik.

B. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan


manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang
Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan serta kebangsaan. Kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tertuang
dalam UUD 1945 alinea ke-4 yang merupakan tujuan utama nasional, menggambarkan cita-cita
bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia
agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan
nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.”Kemudian Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
C. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, yang juga tercantum di dalam
SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, tujuan pendidikan Pancasila adalah untuk menunjukkan
arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari.

Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan
kepentingan umum. Tujuan pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti,
memahami, serta mendalami makna Pancasila. Kita sebagai rakyat Indonesia, sangat penting untuk
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan
nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Secara umum, tujuan pendidikan
Pancasila antara lain adalah:

1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan selalu memiliki
sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa.

3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat menjadi penyebab
lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang memiliki keberagaman
kebudayaan.

4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan mengutamakan


musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.

5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial dalam
masyarakat.

Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi. Berdasarkan SK Dirjen


Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi yang harus dicapai mata kuliah
pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian adalah
menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai
manusia intelektual.
D. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DARI KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA

Kompetensi artinya seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang yang sebagai syarat untuk dapat dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu. Sifat cerdas ialah tampak pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan
bertindak. Sifat tanggung jawab terlihat sebagai kebenaran tindakan, dipahami dari nilai-nilai
IPTEK, etika ataupun kepatuhan ajaran Agama dan Budaya.

Munculnya tindakan intelektual yang bertanggungjawab dalam menyelesaikan permasalahan-


permasalahan kemasyarakatan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.Munculnya sikap untuk
“memanusiakan” manusiaMelahirkan warga negara yang unggul dalam iptek dan seni namun tidak
kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia

Membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dengan perilaku:

 beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang MAha Esa dan menghayati nilai-nilai bangsa
 Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Bersikap rasional, dinamis, sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
 Bersifat profesional yang dijiwai kesadaran bela negara

Aktif memanfaatkan IPTEK dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

 Warga negara yang mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah yang
dihadapi masyarakat, bangsa dan negaranya secara berkesinambungan dan konsisten
dengan cita-cita dan tujuan nasional.
 Warga negara yang menjadi filter bangsa dalam mengadaptasi perkembangan ilmu,
kemajuan teknologi dan masuknya budaya asing, dalam memelihara stabilitas nasional.
 Warga negara yang menjadi pejuang bangsa yang mau berbuat banyak dalam membangun
bangsa dan negara sendiri, baik untuk keamanan maupun kesejahteraan dalam mencapai
tujuan nasional.
 Warga negara yang selalu menumbuhkembangkan kesadaran nasional dalam memahami
hak dan kewajibannya serta pelaksanaan bela negara.

Anda mungkin juga menyukai