1. a. Historis, berdasarkan sejarah, pancasila mengandung seluruh nilai yang telah dan sedang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Landasan historis juga berarti landasan dimana setiap bidang kegiatan yang dikejaroleh setiap manusia untuk maju dikaitkan dengan bagaimana keadaan bidang tersebut pada masa yang lampau. Indonesia tidak lepas dari sejarah bangs anya melihat dariIndonesia mempunyai sejarah pendidikan yang cukup panjang karena pada zaman penjajahan sangatlah sulit untuk mendapatkan pendidikan formal lain halnya sekarangyang setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. b. Cultural, pancasila lahir sebagai buah dari kehidupan bangsa Indonesia dalam budaya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi yang nilai- nilainya telah diterima dengan baik dari waktu ke waktu. Landasan cultural juga berarti dimana kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik karena kebudayaan dapatdilestarikan atau dikembangkan dengan jalan pendidikan. Pancasila sebagai pandanganhidup bangsa Indonesia, maka dari itulah pancasila disebutsebagai jati diri bangsaIndonesia. Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai pancasila untuk menghadapi tantangan pada zaman yang akan datang.Kebudayaan juga bisa disebut sebagai jati diri bangsa karena bangsa Indonesia kayaakan kebudayaan yang harus kita lestarikan, maka dari itulah melalui pendidikan,kebudayaan akan bisa dilestarikan. c. Yuridhis, pancasila digunakan sebagai rujukan dalam penyajian materi pendidikan di Indonesia dan telah diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989 yang mengatur perihal Sistem Pendidikan Nasional atau Sisdiknas. Pancasila merupakan landasan yuridis konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal- pasal danayat-ayat yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945. Hal ini menjadikan pancasila sebagai dasar hukum negara yang harus ditaati dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Ya ng Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, serta mendukun g kerakyatan yangmengutamakan upaya mewujudkan suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat.Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa mengantarkanmahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat membantu mewujudkannilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual.Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa mengantarkanmahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat membantu mewujudkannilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual. d. Filosofis, landasan yang berdasarkan atas filsafat atau pandanganhidup. Nilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat Negara dalam aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem perundang-perundangan. Pada zaman dahulu saat bangsa Indonesia belum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang hanya berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan, dan pada masa kerajaan-kerajaanhindu pun adalah bangsa yang sudah menganut kepercayaan terhadap Tuhan YME.
2. Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah
sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusiaadalah makhluk Tuhan yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsur pok ok negara), sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adala hmerupakan dasar ontologisme demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernega ra nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu. 3. Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan" atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan "Indonesia"). Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (bahasa Indonesia: "Perwakilan Rakyat"). Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI. Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang- Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai Panitia Sembilan, berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Bapak AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Setelah melalui beberapa persidangan PPKI, pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar ideologi negara Indonesia bersamaan dengan penetapan Rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah. Adapun bunyi Pancasila yang berlaku hingga kini adalah: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang DIpimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sejak tahun 2017, tanggal 1 Juni resmi menjadi hari libur nasional untuk memperingati hari "Lahirnya Pancasila"
4. Setiap suatu bangsa memiliki perjuangan dari orang-orang
terdahulu yang memiliki rasa nasionalis, dan patriot yang tinggi, namun seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan bidang teknologi rasa nasionalis dan patriot tersebut perlahan-lahan menghilang pada diri seseorang dalam suatu bangsa. Jadi pendidikan pancasila adalah unsur negara sebagai syarat berdirinya negara dan juga upaya untuk mengenalkan, menanamkan kesadaran bernegara dan memiliki pola pikir cinta pada tanah air. Tujuan saat mempelajari pendidikan pancasila adalah memberikan kemampuan dasar mengenai hubungan antara warga negara dan negara, hubungan antara warganegara dengan warganegara dan pendidikan bela negara guna menjadi warga negara yang beguna bagi negara.
5. Menurut saya untuk mencegah terjadinya konflik SARA dapat dilakukan
dengan mengedukasi, mulai dari mengembangkan sikap toleransi, bekerja sama, dan gotong royong di setiap lingkungan.Selain itu, kita juga dapat melakukan latihan atau bermain bersama guna meningkatkan kebersamaan di suatu lingkungan.