Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Pemasaran Hasil Pertanian” dapat selesai pada
waktu yang tepat. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pengantar Agribisnis. Penulis menyadari sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak sejak penyusunan ide sampai dengan terselesaikannya makalah ini.
Bersama ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini
berguna bagi kalangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rajawali Purworejo bahkan
masyarakat luas.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
COVER.....................................................................................................................i
PRAKATA...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................5
BAB V PENUTUP...................................................................................................9
A. KESIMPULAN.............................................................................................9
B. SARAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori diatas maka yang menjadi
masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang menyebabkan produk pertanian kurang optimal?
2. Bagaimana cara memasarkan produk pertanian?
3. Bagaimana distribusi pendapatan pelaku usaha di sektor pertanian?
4. Bagaimana subsinten pertanian dan pemilik modal?
3
BAB III
PERMASALAHAN
Ada beberapa masalah dan kendala yang dihadapi dalam pemasaran hasil
pertanian, diantaranya adalah:
4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya 1. Sektor pertanian meliputi
subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan,
subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan
5
3. Marketplace Bisa Jadi Pilihan
Marketplace, agaknya bukan lagi istilah yang asing bagi kebanyakan orang di
zaman yang serba modern dan cepat ini. Marketplace cukup populer dan dikenal
sebagai tempat yang menyediakan berbagai macam produk yang dijual
secara online
4. Jangan Lupakan Media Sosial
Kemudahan, kecepatan dan kelebihan lain yang ditawarkan oleh media sosial
yang ada, pasti sudah dirasakan oleh banyak orang. Hadirnya media sosial harus
bisa Anda manfaatkan sebaik mungkin.
5. Coba Pasarkan di Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan atau supermarket bisa menjadi sasaran empuk bagi
pengelola usaha di bidang pertanian yang ingin memasarkan produknya. Terlebih
jika usaha sudah masuk kedalam skala besar, memasarkannya di grocery
store pasti akan sangat menguntungkan.
6
dalam usahanya. Baik melalui jalur distribusi langsung maupun distribusi tidak
langsung.
Jika bisa dibawa langsung oleh petani dari desanya tentu akan lebih
menguntungkan karena memangkas jalur distribusi dan petani pun bisa
mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan jika harus
melalui pedagang pengumpul. Itulah dua macam saluran distribusi hasil tani.
D. Subsisten Pertanian
Pertanian subsisten adalah pertanian swasembada di mana petani fokus pada
usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang cukup untuk mereka
sendiri dan keluarga. Ciri khas pertanian subsisten adalah memiliki berbagai
variasi tanaman dan hewan ternak untuk dimakan, terkadang juga serat untuk
pakaian dan bahan bangunan. Keputusan mengenai tanaman apa yang akan
ditanam biasanya bergantung pada apa yang ingin keluarga tersebut makan pada
tahun yang akan datang, juga mempertimbangkan harga pasar jika dirasakan
7
terlalu mahal dan mereka memilih menanamnya sendiri. Meski dikatakan
mengutamakan swasembada diri sendiri dan keluarga, sebagian besar petani
subsisten juga sedikit memperdagangkan hasil pertanian mereka
(secara barter maupun uang) demi barang-barang yang tidak terlalu berpengaruh
bagi kelangsungan hidup mereka dan yang tidak bisa dihasilkan di lahan,
seperti garam, sepeda, dan sebagainya. Kebanyakan petani subsisten saat ini
hidup di negara berkembang. Banyak petani subsisten menanam tanaman
pertanian alternatif dan memiliki kemampuan bertani yang tidak ditemukan di
metode pertanian maju.
8
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertanian merupakan barang-barang yang dihasilkan dalam sektor
pertanian. Hasil pertanian bisa saja seperti beras, cabe, bawang, tomat, dan lain-
lain. Oleh sebab itu pertanian dapat dikatakan sebagai usaha yang mengelola suatu
lahan untuk bercocok tanam, baik secara individu maupun kolektif atau yang
disebut sebagai usaha tani. Petani secara individu maupun kolektif sama-sama
dapat memasarkan barang (produk) hasil pertanian mereka. Memasarkan
maksudnya adalah suatu proses memindahkan atau memproduksi suatu barang
dari produsen ke konsumen. Maksudnya adalah bahwa barang tersebut dapat
digunakan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, atau sebagai
bahan untuk dikelola kembali dalam bentuk barang yang dapat menambah nilai
guna dari produk hasil pertanian tersebut. Dalam memasarkan suatu produk
pertanian, diperlukan bahwasanya seorang produsen harus mengetahui kondisi
dari suatu pasar. Baik itu dari sisi permintaan konsumen, pembentukan harga,
maupun tata peraturan yang berlaku dalam memasarkan atau pasar tersebut, serta
hasil maupun keuntungan yang akan didapatkan dari memasarkan produk
pertanian tersebut.
Distribusi pendapatan pelaku usaha dalam sektor pertanian juga sangat
diperhatikan. Karena dalam proses memproduksi suatu barang (produk) hasil
pertanian membutuhkan berbagai pengorbanan. Baik dari segi materil maupun
non materil. Sisi materil dikatakan bahwa seorang petani membutuhkan biaya
untuk mengumpulkan bahan-bahan pokok yang akan menghasilkan produk
tersebut. Katakanlah seperti bibit, pupuk, dan dan lain-lain. Hal-hal tersebut
sangat diperlukandalam menghasilkan suatu barang, belum lagi bagaimana biaya
pengakutan (ongkos) untuk barang-barang tersebut, biaya untuk
mengelolanya,apakah diperlukan mesin teknologi. Selain daripada itu sisi non
materilnya juga sangat diperlukan untuk mengelola barang tersebut, contoh:
9
tenaga manusia. Ketika barang itu sudah selesai dikelola, maka si produsen juga
harus memasarkan barang hasil produksinya. Dalam memasarkan produk juga
dibutuhkan biaya-biaya, seperti biaya dalam mengemas barang hasil produksinya,
tempat pemasarannya, dan lain-lain. Oleh sebab itu distribusi (pemerataan)
pendapatan pelaku usaha sektor pertanian sangat perlu untuk diperhatikan. Karena
itu merupakan biaya dan penghasilan dari petani tersebut untuk mengelola dan
menghasilkan produknya tersebut. Dan seorang petani juga berhak dalam
mengambil sedikit keuntungan dari apa yang telah dihasilkannya dan itulah
kodratnya bagi orang-orang yang dapat menghasilkan suatu barang. Sehingga
nantinya petani tersebut dapat memproduksi kembali barang-barang hasil
pertanian, bukan hanya untuk kebutuhan mereka sendiri (keluarga) atau yang
disebut sebagai petani subsisten, bahkan untuk memasarkannya secara lokal,
nasional, dan internasionalnya juga bisa. Untuk mendukung hal tersebut maka
modal merupakan faktor yang diutamakan. Karena tanpa bantuan modal yang
cukup atau banyak seorang petani juga tidak bisa bergerak untuk memperbanyak
kuantitas (jumlah) produk, mengelola aneka ragam hasil pertanian, dan dapat
memperluas pasar dalam memasarkan produknya tersebut. Sehingga modal
merupakan faktor penentu utama yang sangat dibutuhkan oleh seorang petani
(dalam usaha tani). Dimana dalam usaha tani pemilik modal itu sangat banyak,
baik itu pemilik modal sendiri, CV, PT, Firma, Koperasi, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu dengan bantuan modal yang cukup, maka usaha tani dapat berjalan
dengan baik dan berkembang.
B. SARAN
Semoga makalah yang telah saya susun ini dapat bermanfaat yang kemudian dapat
saya amalkan di dalam perusahaan. Saya sangatmenyadari bahwa penyususnan
makalah ini jauh dari kesempurnaan dan begitu banyak kekurangan-kekurangan,
untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangu untuk lebih
menyempurnakan makalah-makalah saya dilain waktu
10
DAFTAR PUSTAKA
Tony Waters. 2007. The Persistence of Subsistence Agriculture: life beneath the level of the
Harahap, Fitra Syawal (2021). Dasar-dasar Agronomi Pertanian. Mitra Cendekia Media.
hlm. 2. ISBN 9786236957851.
11