Anda di halaman 1dari 30

1

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan Bahagia , team base project studi kelayakan agribisnis
kelompok 2 agribisnis 5B menyampaikan laporan proposal bussines plan ini
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Proposal ini
tentang business plan keripik usus pepaya.
Proposal ini disusun sebagai bentuk dokumentasi dan evaluasi dari kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 14 november di desa Balunijuk
Penyuluhan ini bertujuan untuk menambah wawasan petani perihal manfaat
pupuk organik cair dan meningkatkan keterampilan petani tentang teknik
pembuatan pupuk organik cair. dengan menghadirkan gapoktan yang ada di desa
balunijuk
Adapun laporan penyuluhan ini terstruktur dalam beberapa bagian, mencakup
gambaran umum kegiatan penyuluhan, materi yang disampaikan, respons peserta,
serta rekomendasi untuk pengembangan kegiatan serupa di masa mendatang.
Semua informasi yang terdapat dalam laporan ini diperoleh dari observasi
langsung, wawancara, dan dokumentasi kegiatan.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari dukungan dan kontribusi
berbagai pihak, baik dari panitia penyelenggara dan peserta anggota gapoktan
balunijuk dalam mensukseskan kegiatan ini. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan
pengembangan kegiatan serupa di masa depan.
Akhir kata Team base project penyuluhan kelompok 3 agribisnis 5B berharap
bahwa laporan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan
pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap isu-isu penting yang diangkat
dalam kegiatan penyuluhan ini.
Terima kasih.
Balunijuk, 18 November 2023

Penulis

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
EXECUTIVE SUMMARY.............................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1. Visi Dan Misi Usaha.............................................................................................2
1. 3. Tujuan...............................................................................................................3
BAB II. ASPEK PEMASARAN......................................................................................4
2.1. Segmen Pasar....................................................................................................4
2.2. Target Pasar.....................................................................................................6
2.3. Positioning.........................................................................................................6
2.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar............................................................7
2.5. Strategi Pemasaran..........................................................................................7
BAB III. ASPEK PRODUKSI.......................................................................................12
3.1. Proses Produksi..............................................................................................12
3.2. Produk Dan Kapasitas Produksi...................................................................13
3.3. Sumbar Daya Manusia...................................................................................14
BAB IV. ASPEK KEUANGAN.....................................................................................16
4.1. Sumber Dana..................................................................................................16
4.2. Break Event Point..........................................................................................16
4.3. Net Present Value (NPV)...............................................................................19
4.4. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)..................................................................19
4.5. Internal Rate of Return (IRR).......................................................................20
4.6. Payback Period (PP)......................................................................................20
4.7. Interprestasi....................................................................................................21
BAB V. PENUTUP.........................................................................................................22
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................22
5.2. Saran...............................................................................................................22

4
EXECUTIVE SUMMARY

5
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sangat kaya akan sumber daya tanaman holtikultural,
termasuk aneka jenis tanaman buah-buahan. Salah satu jenis buah asal luar
negeri (introduksi) yang telah lama berkembang dan ditanam di wilayah
Nusantara adalah pepaya. Menurut sejarahnya, tanaman pepaya berasal dari
Amerika Tengah. Beberapa literatur memastikan bahwa plasma nutfah tanaman
papaya berasal dari Meksiko dan Costa Rica (Roybah, 2019).
Pepaya merupakan salah satu buah yang bisa menjadi makanan yang
beraneka ragam salah satunya adalah keripik pepaya.Walaupun keripik pepaya
telah lama dikenal,namun distribusi pemasarannya masih skala lokal akibatnya
keripik pepaya kurang begitu dikenal oleh masyarakat.Melihat peluang ini,saya
berkeinginan mengembangkan keripik pepaya menjadi salah satu alternatif
makanan ringan yang sehat ditengah maraknya makanan ringan yang di sinyalir
banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Pepaya
merupakan buah tropis yang dapat dikonsumsi segar dan dapat dibuat produk
olahan. Pepaya berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim dan relatif cepat
berproduksi. Buah pepaya mengandung gizi tinggi dan dapat memperlancar
proses pencernaan. (Aravind et al. 2013)

Pemanfaatan potensi alam yang ada untuk meningkatkan ekonomi lokal


berbasis ekonomi kreatif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada level
lokal dan memiliki sasaran meningkatkan laju pertumbuhan, menciptakan
lapangan kerja dan peningkatan pendapatan yang bersifat kreatif, langka, dan
belum dilakukan oleh orang lain, mempunyai daya jual yang signifikan dan
mempunyai pangsa pasae domestik dan ekspor yang luas (Soenyono,2012).
Membangun dan menciptakan kondisi ekonomi bisa dibangun melalui ide,
pengamatan, peniruan dan modifikasi suatu produk menjadi sesuatu yang baru.
Dengan melakukan inovasi buah pepaya diolah menjadi sebuah keripik usus
pepaya.

1
Produk keripik usus pepaya ini sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan
akan makanan ringan yang sehat karena kebutuhan konsumen yang semakin
sadar dengan kesehatan dan sedang meluangkan perhatian yang banyak tentang
jenis-jenis produk yang alami. Peluang usaha ini dapat dimanfaatkan oleh
mahasiwa untuk menambah pendapatan dan bisa meringankan beban studi yang
semakin hari semakin meningkat. Selain itu kegiatan ini juga dapat melatih
mahasiswa untuk berwiraswasta.

Pemanfaatan buah pepaya sebagai keripik berbasi ekonomi kreatif yaitu


sebuah konsep ekonomi yang penopang utamanya adalah informasi dan
kreativitas, dimana iden dan stockof knowledg dari sumber daya manusia
merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Membangun dan
menciptakan kondisi ekonomi bisa dibangun melalui ide, pengamatan, peniruan
dan modifikasi suatu produk menjadi sesuatu yang baru. Untuk mengoptimalkan
potensi yang ada dengan krestivitas dan mengelola potensi, sehingga
menhasilkan peoduk olahan yang nantinya dapat menambah atau meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat. Dengan kata lain mengembangkan dan
membangun potensi yang ada berbasis ekonomi kreatif (Munawaroh, 2021 )

Berdasarkan uraian di atas maka menarik kiranya untuk membuat suatu


olahan produk dari pepaya yaitu keripik usus pepaya. Peningkatkan produksi
keripik pepaya dilakukan dengan penyediaan bahan baku dan penggunaan mesin
teknologi tepat guna, serta fasilitas perluasan pasar. Diversifikasi usaha
dilakukan dengan pelatihan manajemen usaha termasuk didalamnya penyediaan
mesin pengemas (packaging) untuk keripik usus pepaya.

1. Visi Dan Misi Usaha


1.2.1. Visi
Menciptakan produk makanan yang sederhana nan berkualitas serta
banyak diminati atau disukai masyarakat dengan mengedepankan varian
rasa yang unik dan menarik.
1.2.2. Misi
 Terus melakukan inovasi – inovasi agar selalu menarik minat beli
masyarakat.
2
 Menjaga kualitas produk agar menjadi produk yang berkualitas.
 Selalu membuat kesan yang baik kepada setiap pelanggan.
 Menyediakan layanan bagi konsumen yang ingin memberikan saran.

1. 3. Tujuan
Tujuan Bagi mahasiswa :

1. Menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif tentang berwirausaha.

2. Melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik.

3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Agribisnis

4. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan

5. Untuk selalu berpikir aktif, kreatif dan inovatif serta mengasah

kemampuan mahasiswa dalam berbisnis sehingga memunculkan banyak

ide-ide baru yang dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan.

Tujuan bagi Masyarakat :

1. Menyediakan peluang usaha bagi masyarakat setempat dengan

mendukung para petani pepaya.

2. Menawarkan alternatif camilan sehat berbasis buah pepaya dengan

kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.

3. Menghadirkan inovasi dalam rasa dan variasi produk untuk memenuhi

selera konsumen yang beragam.

3
BAB II. ASPEK PEMASARAN
2.1. Segmen Pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-
kelompok konsumen yang homogen menurut jenis-jenis produk tertentu dan
memerlukan bauran pemasaran tersendiri, dimana tiap kelompok dapat
dipilih sebagai pasar yang dituju untuk pemasaran suatu produk. (Shinta,
2011). Segmentasi pasar yang dilakukan adalah berdasarkan variabel
demografis dan variabel psikografis. Untuk variabel demografis, konsumen
dibedakan berdasarkan karakteristik demografis seperti usia dan jenis
kelamin. Sementara variabel psikografis ditinjau berdasarkan kelas sosial
dan gaya hidup.
A. Segmentasi Berdasarkan Demografis
1. Segmentasi berdasarkan usia
Produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) dapat dikonsumsi
semua kalangan baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kelompok
konsumen yang mengonsumsi Keripik Usus Papaya (Kruspay) ini
mulai dari usia 5-60 tahun.
2. Segmentasi berdasarkan jenis kelamin
Pemasaran produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) tidak
terfokus pada konsumen berjenis kelamin tertentu. Keripik Usus
Papaya (Kruspay) dapat dikonsumsi oleh konsumen berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Konsumen Keripik Usus Papaya
(Kruspay) banyak dikonsumsi oleh anak-anak, remaja, hingga orang
dewasa, hal ini disebabkan anak-anak, remaja dan orang
dewasa lebih menyukai makanan ringan yang memiliki banyak
rasa, sehat dan kekinian.
B. Segmentasi Berdasarkan Psikografis
1. Segmentasi berdasarkan kelas sosial
Business plan ini menawarkan produk Keripik Usus Papaya
(Kruspay) dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp. 8.000/bungkus
oleh karena itu makanan ini dapat dinikmati semua kalangan
masyarakat di seluruh wilayah Desa Balunijuk dan Kecamatan
4
Merawang hingga wilayah lainnya, mulai dari kalangan bawah
hingga kalangan atas. Konsumen terbanyak yaitu mahasiswa dan
masyarakat Balunijuk dengan golongan menengah kebawah,
dikarenakan golongan ini menjadikan harga sebagai patokan untuk
membeli barang dimana harga yang ditawarkan lebih murah.
Sedangkan konsumen pada golongan ekonomi menengah keatas
dengan jumlah konsumen yang sedikit, hal ini disebabkan oleh
konsumen dengan tingkat ekonomi menengah keatas tidak
menjadikan harga sebagai patokan pembelian barang. Dengan
kemasan yang menarik dan rasa yang enak membuat ketertarikan
konsumen dengan ekonomi menengah keatas tertarik untuk membeli
produk Keripik Usus Papaya (Kruspay).
2. Segmentasi berdasarkan gaya hidup
Pada umumnya penduduk di daerah penelitian memiliki
kebiasaan yang gemar mengkonsumsi makanan ringan yang
bergizi, sehat dan kekinian. Produk Keripik Usus Papaya
(Kruspay) ini sangat cocok untuk dikonsumsi secara lagsung atau
sebagai lauk dan sebagai cemilan penambah semangat saat
mengerjakan tugas dan menemani saat kumpul keluarga. Hal ini
dilihat dari kebiasaan mahasiswa dan masyarakat yang terbiasa
memakan makanan ringan penambah semangat saat mengerjakan
tugas dan saat kumpul keluarga. Buday mahasiswa yang
gemar bertamu ke kos kawan, mereka seringkali menyediakan
makanan. Sehingga mahasiswa sering meyediakan makanan
untuk disuguhkan pada tamu atau teman maupun untuk dinikmati
bersama dengan keluarga. Artinya konsumen di daerah sekitar
usaha sangat konsumtif terhadap produk makanan ringan,
berdasarkan hal ini produk Keripik Usus Papaya (Kruspay)
adalah produk makanan yang memiliki peluang untuk diterima
dan dipasarkan di daerah sekitar usaha.

5
2.2. Target Pasar
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya
dari analisis segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran (Shinta, 2011). Target
pasar penjualan Keripik Usus Papaya (Kruspay) yang akan dituju
berdasarkan demografis (usia dan jenis kelamin), target pasar berdasarkan
usia ditujukan pada usia 5-60 tahun baik laki-laki maupun perempuan
karena pada rentang usia tersebut tergolong dalam usia aktif yang
membutuhkan makanan ringan untuk ngemil makanan sehat yang memiliki
banyak rasa sehingga konsumen tidak bosan. Sedangkan target pasar
berdasarkan jenis kelamin, usaha atau bisnis plan ini tidak menargetkan
pada jenis kelamin tertentu, tetapi semua jenis kelamin baik perempuan
maupun laki-laki adalah target pasar yang dituju oleh usaha Keripik Usus
Papaya (Kruspay).
Target pasar berdasarkan psikografis (kelas sosial dan gaya hidup)
adalah semua golongan ekonomi dan gaya hidup masyarakat mulai dari
golongan ekonomi menengah kebawah serta golongan ekonomi menengah
ke atas. Produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) menjadikan semua
golongan sebagai target, mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Dengan harga yang sangat terjangkau bagi semua golongan, baik anak-anak,
remaja, dan orang dewasa. Dengan harga yang murah akan mudah memasuki
target pasar yang diinginkan, dikarenakan ada beberapa jenis keripik yang
beredar dipasaran kurang diminati oleh konsumen akibat harga jual yang
mahal dan kualitas kurang baik. Dikalangan mahasiswa alasan utama
pembelian produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) adalah harga produk
yang murah dan kualitas yang baik, sedangkan dikalangan anak-anak dan
orang dewasa karena produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) bisa jadi
makanan buat ngemil saat santai maupun saat kumpul keluarga dan
harganya yang relatif terjangkau.
2.3. Positioning
Positioning atau posisi pasar adalah kegiatan merumuskan
penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran
6
yang terperinci. Dalam pemasarannya produk Keripik Usus Papaya
(Kruspay) menggunakan berbagai media sosial seperti Facebook, whatsaap,
Shopee, Instagram mengikuti pameran dan bazar. Dengan media-media
tersebut dapat mempromosikan produk Keripik Usus Papaya (Kruspay)
sebagai produk makanan yang enak, sehat dan tanpa bahan pengawet.
Produk memiliki posisi yang lemah dipasar sasaran, karena produk ini
adalah produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang kenal dengan
produk ini. Produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) menggunakan bahan
baku utama papaya yang lagsung di ambil dari petani Balunijuk dan dengan
bahan-bahan yang berkualitas.
2.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Produk keripik usus bisa dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari
anak sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu rumah tangga, sampai
dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini karena menggunakan
bahan-bahan yang alami dan berkualitas. Ada beberapa pesaingyang
dihadapi bisnis Keripik Usus Pepaya (Kruspay). Seperti pedagang cemilan
keliling dan keripik usus yang dititipkan di beberapa warung. Walaupun
keripik usus sudah sedikit demi sedikit menghilang saat ini. Namun,
pengaruh pesaing terhadap penjualan keripik usus sedikit berpengaruh
karena para pesaing sudah terlebih dahulu berjualan keripik usus dan juga
tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang
melakukan aktivitas disekitar ditempat tersebut dan sering membeli keripik
usus di sana. Sasaran dari Keripsus keripik usus ini adalah para penikmat
cemilan ringan, dari semua kalangan mulai dari anak sekolah, pegawai
kantoran, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Terutama yang
sangat tertarik dengan keripik usus dengan aneka rasa

2.5. Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yang
merupakan inti sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh pemilik
usaha. Menurut Shinta (2011), bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan suatu usaha untuk terus-
7
menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Keputusan
dalam bauran pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 4P pemasaran:
produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Adapun bauran pemasaran untuk business plan Keripik Usus Papaya
(Kruspay) adalah sebagai berikut :
A. Produk
Produk yang dihasilkan pada business plan ini adalah Keripik
Usus Papaya (Kruspay) yang diproduksi menggunakan bahan baku
papaya tanpa bahan pengawet dan dengan bahan-bahan yang
berkualitas. Pepaya yang belum matang diolah menjadi keripik melalui tahap-
tahap yang kompleks mulai dari pengupasan kulit hingga pengemasan. Produk
Keripik Usus Papaya (Kruspay) ini menggunakan bahan baku pepaya
asli yang tumbuh di Desa Balunijuk. Bagian dari produk terdiri dari :

1. Kemasan

Gambar 1. Kemasan

Pada gambar 1 menjelaskan pengemasan yang digunakan


pada Keripik Usus Papaya (Kruspay). Kemasan yang digunakan
adalah plastik Standing Pouch yang terbuat dari bahan plastic
dengan berat produk 100 gram. Kemasan yang digunakan berwarna
putih transparan dengan sentuhan warna coklat dari logo produk,
sehingga membuat kemasan lebih menarik bagi konsumen.
Kemasan juga dilengkapi dengan zipper yang memudahkan
konsumen untuk membuka dan menutup kemasan. Kemasan

8
produk menggunakan kemasan standing pouch yang bisa berdiri
sehingga akan menarik minat konsumen untuk membeli produk.

2. Label Kemasan

Gambar 2 Label Kemasan Keripik Usus Papaya (Kruspay)


Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa produk yang
dipasarkan diberi label kemasan sesuai dengan etiket komponen
produk yaitu, merk, tagline, komposisi, distributor, berat isi,
tanggal kadaluarsa dan legalitas.
 Merek
Merek produk business plan ini adalah “Keripik Usus
Papaya (Kruspay)”. Merek ini ditentukan dari bahan baku dan
bentuk produk tersebut. Merek ini mengidentikkan bentuk,
sehingga mudah untuk diingat dan mudah dipasarkan.
 Komposisi
Label kemasan pada etiket komposisi dicantumkan sesuai
komposisi pada produk Keripik Usus Papaya (Kruspay).

 Berat Isi
Etiket berat isi pada label Produk Keripik Usus Papaya
(Kruspay) memiliki berat bersih 100 gram.
B. Harga
Harga yang ditawarkan pada business plan ini adalah Rp
8.000/bungkus, harga yang ditetapkan ini tergolong murah dan bisa
bersaing dengan produk keripik yang telah ada sebelumnya seperti
produk keripik Onion Stik Chips yang dijual dengan harga Rp
10.000/bungkus untuk ukuran 100 gram dan produk keripik lainnya.

9
C. Promosi
Promosi merupakan senjata utama dalam pemasaran produk.
Walaupun di pasaran telah terdapat produk yang serupa tetapi dengan
kualitas dan kemasan yang menarik dari Keripik Usus Papaya
(Kruspay) dapat menarik hati konsumen untuk membeli. Hal-hal yang
dilakukan dalam rangka mempromosikan Keripik Usus Papaya
(Kruspay) adalah dengan cara Pemberian informasi secara langsung
(direct promotion) dan Pemberian informasi secara tidak langsung
(indirect promotion). Pemberian informasi secara langsung pada saat
melakukan proses pemasaran. Promosi secara langsung dilakukan
pada konsumen baru yang dilakukan dengan cara memberikan
penjelasan mengenai produk Keripik Usus Papaya (Kruspay) secara
lengkap. Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam
beberapa bentuk kegiatan diantaranya yaitu, promosi lewat akun
media sosial (Facebook, WhatsAPP, Shopee, Instagram). Adapun
saluran pemasaran business plan Keripik Usus Papaya (Kruspay)
adalah sebagai berikut :
1. Saluran Pemasaran Tingkat 1

Produsen Konsumen

2. Saluran Pemasaran Tingkat II

Produsen Distributor Konsumen

Saluran distribusi ini terdiri dari dua yaitu secara


langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan
menyalurkan produk langsung ke konsumen, sedangkan secara
tidak langsung yaitu menggunakan pihak luar untuk
menyalurkan produk ke konsumen. Pada usaha Keripik Usus
Papaya (Kruspay) ini pendistribuan secara tak langsung
melalui Tins Galery.

10
D. Tempat
Tempat/lokasi business plan Keripik Usus Papaya (Kruspay)
beralamatkan di Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten
Bangka. Tempat ini dipilih dikarenakan dekat dengan bahan baku dan
target konsumen juga banyak, belum adanya usaha serupa ditempat
sekitar usaha, daerah sekitar yang mendukung produk untuk
ditawarkan, sehingga produksi terus berjalan dan memudahkan usaha
dalam memasarkan produk.

11
12
BAB III. ASPEK PRODUKSI
3.1. Proses Produksi
1. Pesiapan bahan dan alat

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Keripik Usus


Pepaya (Kruspay) yaitu papaya, tepung tapioka, tepung beras, bumbu
penyedap (kaldu bubuk, garam, merica, ketumbar, bawang putih, kunyit,
daun jeruk), bumbu rasa (barbeque, pedas, balado), telur, minyak goreng.
Sedangkan alat-alat yang digunakan diantaranya yaitu wadah plastik,
spatula, pisau, timbangan, sendok, alat parut, kompor, wadah, wajan,
saringan, blender, kemasan plastik, mesin pengering dan mesin
pengaduk.
2. Pengupasan dan Pengirisan Pepaya
Pepaya dipilih yang masih muda atau setengah matang dan segar.
Kulitnya dikupas, kemudian bagian dalam yang terdapat biji dibersihkan.
Setelah dibersihkan papaya diiris memanjang.

3. Perendaman

Pepaya yang sudah di iris kemudian direndam dalam larutan


garam untuk membantu mengurangi rasa pahit dan menghilangkan
getahnya.

4. Penirisan dan pencampuran bahan-bahan

Setelah direndam tiriskan pepaya kemudian dicampurkan dengan


tepung dan bumbu peyedap.

5. Penggorengan

Pepaya yang sudah dicampurkan dengan tepung dan bumbu


peyedap kemudian digoreng dalam minyak panas hingga menjadi keripik
yang renyah.

6. Pengeringan, pengadukan bumbu dan pendinginan

Keripik usus pepaya yang telah digoreng kemudian dikeringkan

13
dari minyak berlebih menggunakan mesin pengering. Setelah itu
pencampuran keripik dengan bumbu yang diaduk menggunakan mesin
pengaduk, kemudian didinginkan untuk memastikan kerenyahannya dan
agar siap untuk dikemas.

7. Pengemasan

Setelah di dinginkan keripik usus pepaya dikemas dalam standing


pouch untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.

8. Pemasaran

Setelah dikemas, keripik usus pepaya siap dipasarkan ke pasar


atau ke konsumen langsung.
3.2. Produk Dan Kapasitas Produksi
Produk Keripik Usus Pepaya (Kruspay) diproduksi menggunakan bahan
baku papaya tanpa bahan pengawet dan dengan bahan-bahan yang
berkualitas. Pepaya yang belum matang diolah menjadi keripik melalui
tahap-tahap yang kompleks mulai dari pengupasan kulit hingga pengemasan.
Keripik usus papaya (Kruspay) di kemas dalam kemasan standing pouch
yang menarik dengan berat 100 gram/kemasan, sehingga dengan kemasan
tersebut dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Dibagian depan kemasan terdapat label yang memuat logo produk,
komposisi, nomor telepon,berat produk dan varian rasa.

Berdasarkan analisis yang diperoleh dari business plan Keripik Usus


Papaya (Kruspay), bahan baku yang digunakan dalam business plan ini
adalah papaya yang belum matang atau setegah matang. Bahan baku pepaya
yang dipakai berasal dari petani papaya yang berada di Balunijuk dan
sekitarnya.

Bahan baku yang digunakan pertahun : 360 kg

Bahan baku yang digunakan perbulaan : = 360 kg / 12 bulan = 30


kg/bulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari business plan Keripik


14
Usus

Kapasitas produksi Keripik Usus Pepaya (Kruspay) adalah 30 kg pepaya


dalam satu bulan yang akan menghasilkan 50 kg Keripik Usus Pepaya
(Kruspay). Produksi Keripik Usus Pepaya (Kruspay) tergolong kecil karena
hanya melakukan produksi sebanyak 2 kali perbulan. Hal ini dikarenakan
Keripik Usus Pepaya (Kruspay) merupakan usaha yang baru direncanakan
dan belum banyak dikenal oleh konsumen.
3.3. Sumbar Daya Manusia
Potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh kelompok Business Plan
“Keripik Usus Pepaya (Kruspay)” berasal dari mahasiswa Universitas Bangka
Belitung, program studi Agribisnis. Pada business paln ini dibangun oleh 5
orang yang terdiri dari :

Ketua
(Rahayu)

Wakil
(Tari Apriyani)

Bendahara Sekretaris
(Kajol) (Novita Sari)

Pengawas
(M.Raihan Nafidz)

Selain latar belakang pendidikan yang sesuai, terdapat kegiatan berupa


inkubator bisnis yang dapat dijadikan pelatihan dalam mengembangkan
potensi sumber daya manusia. Dari segi lokasi, bisnis pan ini berada di Desa
Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka yang mudah untuk
mendapatkan bahan baku dan pendistribusian produk.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) memainkan peran penting dalam
produksi makanan. Merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan adalah
bagian integral dari manajemen SDM. Karyawan yang terlatih dengan baik
adalah aset berharga dalam bisnis ini. Strategi yang digunakan dalam merekrut
karyawan baru yaitu :

15
1. Mengembangkan individu/SDM dalam bentuk peningkatan keterampilan,
pengatahuan, dan sikap serta mengadakan pelatihan terkait keamanan
pangan untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi oleh
konsumen.
2. Proses recruitment SDM sesuai klasifikasi kebutuhan perusahaan yakni
minimal lulus sekolah menengah keatas, jujur dan terampil dalam bekerja.
3. Memberikan reward kepada karyawan yang dapat memberikan kontribusi
terhadap kemajuan usaha.
4. Selalu melakukan evaluasi dalam segala aspek yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas produk dan memperoleh pasar yang lebih luas.
Pada business plan ini karyawannya terdiri dari 8 orang, 5 dibagian produksi
dan 3 dibagian pemasaran. Untuk gaji karyawan pada setiap bidang itu
berbeda-beda. Pada bidang produksi gaji sebesar Rp.300.000,00 per orang
dalam 2 kali produksi sebulan. Sedangkan pada bidang pemasaran gaji sebesar
Rp.200.000,00 per orang dalam 2 kali pemasaran sebulan.

16
17
BAB IV. ASPEK KEUANGAN
4.1. Sumber Dana
Dana yang digunakan untuk mendukung bisnis keripik usus pepaya
berasal dari sumber dana pribadi. Modal awal yang akan diinvestasikan
mencakup pembelian peralatan produksi, akuisisi bahan baku berkualitas, serta
kebutuhan operasional awal lainnya. Penggunaan dana akan diarahkan dengan
cermat, mencakup alokasi untuk peralatan, bahan baku, biaya pemasaran, dan
operasional harian. Pengeluaran secara rinci memberikan gambaran tentang
bagaimana dana akan dialokasikan, dengan proyeksi keuangan yang
melibatkan estimasi pendapatan, biaya, dan keuntungan selama periode
tertentu. Adapun keberlanjutan rencana usaha selama 8 tahun. Business plan ini
tidak memiliki suku bunga karena modal yang digunakan modal sendiri.
4.2. Break Event Point
4.2.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diperlukan untuk pembuatan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) selama 1 bulan untuk 100 pcs ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Anggaran Biaya Keripik Usus Papaya (Kruspay)
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 794.000


2. Biaya Variabel 820.500
3. Biaya Tetap 340.000
Jumlah Pengeluaran 1.954.500

Tabel 2. Peralatan Penunjang


No Nama Satuan Harga Umur Dibutuhkan Total
Barang (Rp) Ekonomis (Rp)
1. Kompor 1 200.000 2 tahun 1 200.000
2. Baskom 1 15.000 2 tahun 5 75.000
3. Wajan 1 50.000 3 tahun 1 50.000
4. Timbangan 1 35.000 2 tahun 1 35.000
5. Pisau 1 15.000 2 tahun 2 30.000

18
6. Parutan 1 15.000 2 tahun 1 15.000
7. Sendok 1 1.500 2 tahun 6 9000
8. Saringan 1 15.000 2 tahun 1 15.000
9. Blender 1 350.000 3 tahun 1 350.000
10. Spatula 1 15.000 2 tahun 1 15.000
Total Peralatan Penunjang (Rp) 794.000

Total Penyusutan 331.000

Tabel 3. Bahan Bahan Baku Dalam 1 Bulan


No Nama Barang Satuan Harga Dibutuhkan Total (Rp)
(Rp)
A. BIAYA VARIABEL

1. Papaya 1 kg 12.000 30 kg 360.000


2. Tepung tapioka 100 gram 12.000 3 kg 26.000
3. Tepung beras 500 gram 18.000 15 kg 270.000
4. Bumbu penyedap Perpakai 6.000 30 180.000
5. Telor 1 butir 2000 30 butir 60.000
6. Minyak goreng 1 liter 16.000 25 liter 400.000
7. Kemasan Pcs 1000 300 300.000
8. Bawang putih 100 gram 25.000 2 kg 50.000

9. Garam 100 gram 10.000 2 kg 20.000


10. Daun jeruk 100 gram 3000 Stgh kilo 15.000
11. Kaldu bubuk 230 gram 5000 1 kg 20.000
12. Kunyit 100 gram 3000 1,5 kg 45.000
13. Ketumbar 15 gram 1000 15 sachet 15.000
14. Merica 4 gram 1000 30 sachet 30.000
Total biaya variabel (dalam 1 bulan (Rp) 1.791.000

BIAYA TETAP
1. Label Pcs 1000 100 100.000
2. Gas, listrik, air Perpakai 10.000 14 kali 140.000
19
produksi
3. Transportasi Motor 20.000 5 hari 100.000

Total biaya tetap 340.000

4.2.2 Analisis Break Even Point (BEP)


a. Penentuan Total Cost (TC)
Total Biaya Tetap (TFC) = Rp. 340.000
Total Variabel (TVC) = Rp. 820.500
TC = TFC + TVC
= Rp. 1.160.500
b. Total Revenue
Keripik Usus Pepaya (Kruspay) = 100 pcs x Rp 8000 x 25 hari
TR = Rp 20.000.000

1) Laba kotor = Rp 20.000.000 – Rp 820.500


= Rp 19.179.500 / bulan
2) Laba bersih = Rp 18.939.500 - Rp 100.000
= Rp. 18.839.500 / bulan

c. Perhitungan BEP per unit


Harga jual (P) = Rp 8000
Biaya Tetap/bulan (TFC) = Rp. 340.000
Total biaya variable/bulan (TVC) = Rp 820.500
N = Jumlah unit yang terjual
Perhitungan:
PxN = TFC + TVC
Rp 8000 x N = Rp. 340.000+ Rp. 820.500
Rp 8000 x N = Rp 1.160.500
N = 145.06

20
Ini artinya, penjualan sebanyak 145 pcs sudah bisa
mengembalikan modal yang dikeluarkan.
4.3. Net Present Value (NPV)
Hasil analisis finansial business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) dengan umur bisnis 8 tahun menunjukkan bahwa nilai Net
Present Value (NPV) bernilai positif artinya layak yakni sebesar Rp.
106782549,9 nilai tersebut lebih dari 0 maka dapat dikatakan bahwa
bisnis layak untuk dijalankan.
Tabel 1. Nilai NPV dengan DF 10% pertahun pada business plan
Keripik Usus Pepaya (Kruspay).
Analisis Nilai (Rp) Keterangan
NPV 10% 106782549,9 Layak

4.4. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)


Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa nilai Net Benefit
Cost Ratio (Net B/C) lebih besar dari 1 yaitu sebesar 2,804867929 maka
dapat dikatakan business plan Keripik Usus Pepaya (Kruspay) layak
untuk diusahakan. Nilai Net B/C sebesar 2,804867929 artinya business
plan Keripik Usus Pepaya (Kruspay) akan memberikan manfaat bersih
2,804867929 kali lipat dari total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan
nilai Net B/C maka perbandingan antara rugi dan untung adalah 1:
2,804867929. Nilai Net B/C sebesar 2,804867929 dihitung dengan cara
membandingkan antara NPV positif (keuntungan) dengan NPV negatif
(kerugian). Jumlah NPV positif yang diperoleh dari business plan Keripik
Usus Pepaya (Kruspay) adalah sebesar Rp 165946186,2. sedangkan
jumlah NPV negatif yaitu sebesar -Rp 59163636,36 sehingga diperoleh
nilai Net B/C sebesar 2,804867929.

Tabel 2. Nilai Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) business plan


Keripik Usus Pepaya (Kruspay).
Analisis Nilai Keterangan
(Net B/C) 2,804867929 Layak

21
4.5. Internal Rate of Return (IRR)
Hasil analisis finansial business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) dengan umur bisnis 8 tahun menunjukkan bahwa nilai Internal
Rate of Return (IRR) bernilai positif artinya layak yakni sebesar 43%.
Hal tersebut berarti usahatani ini menguntungkan karena lebih besar dari
tingkat suku bunga deposito tetapi hanya mampu mencapai keuntungan
sampai tingkat suku bunga di bawah 43%.
Tabel 3. Nilai IRR pada business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay).
Analisis Nilai Keterangan
IRR 43% Layak
4.6. Payback Period (PP)
Hasil analisis finansial business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) dengan umur bisnis 8 tahun menunjukkan bahwa nilai Payback
Period (PP) dapat mengembalikan modal sebelum nilai ekonomis
berakhir artinya layak yakni selama 5 tahun. Hal tersebut berarti usaha
layak secara finansial untuk diusahakan karena jangka waktu
pengembalian modal investasi kurang dari umur ekonomis peralatannya.

Tabel 4. Nilai Payback Period business plan Keripik Usus Pepaya


(Kruspay).
Analisis Nilai Keterangan
Payback Period 5 Tahun Layak

22
4.7. Interprestasi
Kriteria interprestasi yang digunakan untuk mengukur kelayakan business
plan Keripik Usus Pepaya (Kruspay) meliputi analisis Net Present Value
(NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR)
dan Payback Period (PP). Business plan Keripik Usus Pepaya (Kruspay)
dapat terus diusahakan karena telah memenuhi syarat kelayakan dari
seluruh kriteria interpestasi. Hasil analisis kelayakan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) dapat dilihat pada Tabel 5.
No Kriteria Nilai Indikator Keterangan
investasi
1 NPV 106782549,9 >0 Layak
2 Net B/C Ratio 2,804867929 >1 Layak
4 IRR 43% >3% Layak
5 PP 5 Tahun <8 Tahun Layak

23
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil analisis kelayakan business plan Keripik Usus Pepaya (Kruspay)
dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan analisis aspek keuangan
didapatkan bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan. Perhitungan kriteria
interprestasi diperoleh nilai NPV sebesar Rp.106782549,9. Nilai IRR sebesar 43
%. Nilai Net B/C sebesar 2,804867929. Berdasarkan kriteria pengembalian
interprestasi usaha (payback period), diperoleh masa usaha 5 tahun. Kapasitas
produksi pertahun sebesar 360 kg pepaya. Business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) memiliki peluang pasar yang berpotensi, hal ini dilihat dari segmentasi,
target dan posisi produk dipasaran. Produk dijual dengan harga Rp. 8.000/pcs
yang dipromosikan secara langsung maupun melalui media sosial dan produk
didistribusikan kepusat keramaian seperti pasar dan warung. Dari keuangan yang
yang telah dianalisis menunjukkan bahwa Business plan Keripik Usus Pepaya
(Kruspay) layak dijalankan

5.2. Saran
Dari proposal bisnis ini diharapkan usaha ini dapat berjalan lancar, sesuai yang
diharapkan dan banyak diminati konsumen. Dalam rangka mengoptimalkan
kesuksesan bisnis Kripik Usus Pepaya (kruspay), kami merekomendasikan
beberapa strategi peningkatan pemasaran dan inovasi produk yang dapat
meningkatkan daya tarik konsumen serta memperluas pangsa pasar. Inovasi dalam
varian rasa kripik usus pepaya dapat menarik perhatian konsumen yang mencari
variasi. Pemilihan rasa yang unik dan eksotis dapat menjadi keunggulan
kompetitif seperti dengan menambahkan beberapa varian rasa seperti keju dan
jagung manis yang dimana banyak digemari oleh masyarakat terutama anak muda.
Berbisnis apapun yang kita miliki harus dapat mempunyai sikap kreatifitas dan
inovasi yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk
memakan atau memakai produk yang kita buat. Karena untuk zaman sekarang,
jikalau kita tidak berkreasi seunik mungkin, kita dapat terkalahkan oleh para
pesaing yang sebenarnya setara kemampuannya dengan diri kita. Dalam
mengembangkan bisnis pembuatan Kripik Usus Pepaya (kruspay), diperlukan

24
suatu konsep yang menarik bagi konsumen agar produk kita diminati dan dibeli.
Penting juga untuk memahami minat masyarakat guna mengembangkan produk
secara sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karenaitu, cerdik diperlukan dalam
berwirausaha, dimana kita pintar pencari peluang yang menguntungkan di pasaran
sehingga apa yang kita jual dapat menjadi suatu alasan disukai masyarakat

25

Anda mungkin juga menyukai