Oleh :
Harri Supriyanto 12171008
Hayatun Nufus A 12171009
Nur Asyrifah 12171013
Riska Feranovita R 12171017
Shofya Justitia P A 12171020
Kelas :
2 FA5 Non Reguler
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1. 2 Identifikasi Masalah .................................................................................................... 5
1. 3 Perumusan Masalah..................................................................................................... 5
1. 4 Tujuan.......................................................................................................................... 5
1. 5 Luaran yang Diharapkan ............................................................................................. 5
1. 6 Kegunaan Program ...................................................................................................... 6
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ............................................................... 7
2. 1 Kondisi Umum Lingkungan ........................................................................................ 7
2. 2 Gambaran Potensi Usaha ............................................................................................ 7
Tabel 1. Faktor SWOT Usaha .................................................................................................... 7
2. 3 Gambaran Usaha ......................................................................................................... 8
2. 4 Kelayakan Usaha ......................................................................................................... 8
2. 5 Analisis usaha Mie Bebas Gluten................................................................................ 9
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ...................................................................................... 10
3. 1 Tahap Persiapan Produksi ......................................................................................... 10
3. 2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................................... 10
3. 3 Tahap Pemeliharaan .................................................................................................. 10
3. 4 Tahapan Produksi ...................................................................................................... 11
3. 4. 1 Alat dan Bahan ................................................................................................... 11
3. 4. 2 Pembuatan Tepung Singkong ............................................................................ 12
3. 4. 3 Pembuatan Mie Bebas Gluten ............................................................................ 13
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................................ 14
4. 1 Anggaran Biaya ......................................................................................................... 14
4. 2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................................ 15
DAFTAR TABEL
1. 1 Latar Belakang
Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak dikonsumsi masyarakat.
Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara pengolahan
sekaligus penyajiannya sederhana. Mie banyak mengandung karbohidrat, yang banyak
menyumbang energi pada tubuh sehingga mie dapat dijadikan sebagai makanan pengganti
nasi. Penggunaan mie di Indonesia sebagai bahan baku pembuatan soto mie (Bogor), taoge
goreng (Jawa Barat), mie telor (Palembang), mie juhi (Betawi), mie goreng, mie pangsit,
mie ayam dan ifumi (Astawan, 2008).
Mie merupakan suatu jenis makanan hasil olahan tepung yang dikenal oleh masyarakat
sebagai alternatif pengganti makanan pokok. Mie sendiri banyak digemari oleh berbagai
lapisan masyarakat. Hal ini karena memiliki cita rasa yang enak dan sangat mudah dalam
penyajiannya. Nilai gizi mie pada umumnya dapat dianggap cukup baik karena selain
karbohidrat terdapat pula sedikit protein yang disebut gluten. Bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan mie adalah tepung terigu yang selama ini masih impor. Hal ini sangat
merugikan petani, sehingga perlu adanya penelitian untuk mencari bahan baku lokal untuk
mengurangi konsumsi tepung terigu khususnya dalam pembuatan mie.
Singkong (Manihot utillisima) merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan
jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah
tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Tanaman ini
memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong
adalah karbohidrat, lemak, protein, serat makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F, Ca), dan
zat non gizi, air. Selain itu, umbi singkong mengandung senyawa non gizi tanin (Soenarso,
2004).
Desa Logandu merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanggayam yang
menghasilkan singkong cukup besar dan mempunyai produk unggulan berupa oyek yang
merupakan produk intermediate pengolahan singkong yang dikenal dengan istilah krekel
(Anonim, 2014). Tepung krekel tidak memiliki kadar gluten (gluten free) sehingga baik
untuk pengidap autis, maupun penderita seliak dan memiliki kadar glukosa yang rendah
sehingga baik sekali untuk penderita Diabetes Melitus. Untuk meningkatkan daya jual
olahan produk singkong terutama tepung krekel perlu dikembangkan inovasi produk.
Modifikasi makanan berbahan dasar tepung krekel belum terlalu banyak keberadaanya. Mie
merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dari yang tingkat
ekonomi rendah maupun tinggi. Kandungan mi terdiri dari karbohidrat, beberapa mineral
dan energy sangat tinggi, tetapi kandungan protein, lemak dan vitamin sangat rendah. Untuk
meningkatkan gizi pada mie, bisa dilakukan dengan penambahan sayur-sayuran seperti
bayam, wortel, kangkung, katuk, dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau),
jagung, ubi ungu dan ikan. Pembuatan mie dengan bahan dasar selain terigu sudah mulai
dikembangkan, hal ini dibuktikan dengan adanya mie yang terbuat dari tepung gatot (tepung
yang berasal dari singkong yang sudah mengalami proses fermentasi (Purwandari, 2014)
1. 2 Identifikasi Masalah
a. Kurangnya pengembangan peluang usaha baru dibagian bahan baku terutama
singkong
b. Kurangnya pemanfaatan tepung singkong dalam pembuatan produk mie.
1. 3 Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara membuat tepung singkong yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar
mie?
b. Bagaimana strategi pemasaran mie sehat yang diharapkan dapat memberikan peluang
baru dan merangsang berkembangnya skill entrepreneurship mahasiswa berbasis bahan
dasar pelestarian tanaman Indonesia yang dapat diterima konsumen?
1. 4 Tujuan
a. Mengetahui cara membuat tepung singkong yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar
mie yang berkualitas serta mampu menjadi produk unggulan.
b. Mengetahui strategi pemasaran mie sehat yang diharapkan dapat memberikan peluang
baru dan merangsang berkembangnya skill entrepreneurship mahasiswa berbasis bahan
dasar pelestarian tanaman Indonesia.
1. 6 Kegunaan Program
1) Manfaat pengembangan dari pembuatan produk adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan produk mie yang dapat disukai oleh masyarakat secara luas.
b. Menambah nilai guna singkong sebagai bahan pangandan informasi kepada
masyarakat tentang pengolahan singkong menjadi produk mie yang menarik.
2) Bagi masyarakat.
a. Program ini secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja baru.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat
dengan terus-menerus menemukan produk baru yang berkualitas dan berdaya
saing.
3) Bagi pemerintah daerah.
Program ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kota Bandung
khususnya sebagai kota wisata dan pendidikan yang banyak dikunjungi wisatawan dan
pelajar. Diharapkan para wisatawan dan pelajar semakin puas berkunjung dan belajar
di kota Bandung dan dapat memberikan citra yang baik kepada masyarakat luas.
4) Bagi pelaksana.
a. Program ini diharapkan dapat menjadi wahana pelaksana mengenai berbagai
macam inovasi mengenai pengembangan produk, dan mendapatkan keuntungan.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan skill kewirausahaan pelaksana,
dimana mahasiswa dituntut tidak hanya bisa menjadi pekerja namun juga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Strength Unik
Dapat dikonsumsi bagi penderita diabeter, diet
dan anak autis
Mudah diolah
Sehat
Handmade
Tidak bias dimakan mentah
Penyimpanan yang kurang tepat dapat merusak
singkong
Weaknes
Masyarakat hanya mengolah singkong dengan
dikukus dan digoreng
Terkadang menimbulkan gatal jika dikonsumsi
Kesempatan biaya produksi murah
Opportunity Kesempatan menguasai pasar tinggi Tren
Healthy-Lifestyle
Standarisasi Mutu
Threat Kemungkinan pesaing skala besar dari merk
dominan
2. 3 Gambaran Usaha
Perencanaan menajemen yang digunakan adalah general partnersip yaitu semua
anggota kelompok ikut secara aktif mengoperasikan bisnis serta bersama-
sama bertanggung jawab atas kesuksesan bisnis. Namun dalam pelaksanaan teknis ada
pembagian tugas masing-masing sesuai kesepakatan bersama. Selain itu
akan diadakannya kerjasama dengan pedagang skala menengah ke bawah dan pengusaha
skala atas untuk membantu memasarkan produk mie bebas gluten ini sehingga dapat dengan
cepat dikenal dan diminati oleh masyarakat.
2. 4 Kelayakan Usaha
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut layak
atau tidak didirikan. Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk
menganalisis kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menghitung BEP dan B/C Ratio
serta R/C Ratio.
a) BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana modal dapat kembali bisa dalam
bentuk jumlah produk maupun dalam bentuk uang.
b) B/C Ratio merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya produksi. Usaha
dapat dikatakan menguntungkan dan layak jika B/C Ratio lebih besar dari 0 (>0).
c) R/C Ratio merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan
biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00).
b. Kelayakan Produksi
BEP Harga Produksi
= Rp 2.974.000,- / 417 porsi
= Rp. 7.131,- (Jadi, harga 1 porsi mie sebesar Rp. 7.131,-)
Maka keuntungan per porsi mie adalah Rp. 10.000,- - Rp. 7.131,- = Rp. 2.869,-
B/C= Keuntungan R/C = Pendapatan
Total Biaya Biaya Produksi
Produksi= 1.196.000 = 4.170.000
2.974.000 2.974.000
= 0,40 = 1,40
Jadi dengan B/C Ratio 0,40 (di Jadi dengan R/C Ratio 1,40 (di
atas nol) maka usaha ini atas 1) maka usaha ini
dinyatakan LAYAK dan dinyatakan LAYAK untuk
keuntungan yang diperoleh adalah didirikan.
42 % dari biaya produksi.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3. 3 Tahap Pemeliharaan
a) Riset Market.
Untuk mengetahui keadaan pasar yang berkaitan dengan produk, harga produk, dan
pesaing disekitar lingkungan.
b) Melakukan kegiatan produksi rutin
c) Evaluasi
Evaluasi meliputi uji organoleptik: rasa, warna, tekstur, aroma, penyajian.
Kemudian menyusun laporan yang berisi untung atau rugi dari usaha, dari evaluasi
dan laporan ini dibuat rencana ke depan untuk keberlanjutan usaha.
3. 4 Tahapan Produksi
3. 4. 1 Alat dan Bahan
Tabel 2. Alat Produksi
1 Kompor 1
2 Oven 1
Alat Penunjang
3 Gilingan Mie 2
4 Gas dan Kabulator 1
5 Blender 1
6 Baskom 6
7 Mangkok kecil 6
8 Gelas kecil 6
9 Nampan 5
10 Spatula 5
Alat Bantu
11 Timbangan 1
Pengolahan
12 Talenan 2
13 Panci 2
14 Pisau 1 set
15 Sarung tangan 1 box
16 Ayakan tepung 10
17 Sendok dan garpu 1 lusin
Tabel 3. Bahan Produksi
1 Singkong 45 kg
2 Bahan Utama Tepung Tapioka 5 kg
3 Sawi 5 ikat
4 Minyak goreng 2 liter
5 Garam 5 bungkus
Bahan
6 Penyedap rasa 5 bungkus
Tambahan
7 Telur 2 kg
8 Ragi roti 5 sachet
4. 1 Anggaran Biaya
Tabel 4. Anggaran biaya produksi
No Keperluan Jumlah
1 Transportasi Rp 100.000
2 Promosi Rp 150.000
3 Gaji pegawai Rp 350.000
Total Pengeluaran Rp 600.000
4. 2 Jadwal Kegiatan