Anda di halaman 1dari 18

BISNIS PLAN

“USAHA OREO GORENG”

OLEH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Ni Wayan Sri Astuti ( 1733121002 )


Putu Ayu Karunia Dewi ( 1733121045 )
Putu Jocellinda Ersanta ( 1733121270 )
A. A. Istri Sri Marta Ambarwati ( 1733121281 )
I Putu Risky ( 1733121288 )
Azizul Rofiah ( 1733121416 )
I Nyoman Yogi Aditya Saputra ( 1733121257 )
A. A. Gde Mayun Dwija Iswara ( 1733121301 )
I Made Suryawan Putra ( 1733121306 )
I Dewa Gede Pratama ( 1733121297 )
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

PRODI AKUNTANSI

DENPASAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco,
pertama kali pada 1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di tengahnya.
Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam
susu. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya
milkshake, dan es krim. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft
Foods Indonesia.

Berdasarkan pernyataan dari Kim McMiller, selaku Associate Director of Consumer


Relations, dua tahap proses digunakan dalam pembuatan biskuit Oreo. Adonan dasar Oreo
dibentuk menjadi bentuk biskuit yang bulat dengan menggunakan mesin cetakan roti yang
berputar yang kemudian masuk ke dalam oven. Sebagian besar produksi Oreo dikerjakan di
pabrik Kraft ataupun Nabisco di Richmond, Virginia. Biskuit Oreo untuk pasar Asia
diproduksi di Indonesia dan Cina. Sedangkan biskuit Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di
Spanyol.

Bahan baku utama produksi Oreo adalah susu, dimana produksi Oreo di Indonesia
sebagian besar bahan bakunya dipasok dari dalam negeri. Meskipun 10% dari bahan baku
(susu) Oreo tersebut diperoleh dari luar negeri atau impor, namun tetap dalam lisensi
Nabisco.

 Selain tepung juga terdapat susu dan keju, susu diperoleh dari penyuplai susu yang
biasa menampung susu perahan langsung dari para peternak sapi perah. Sedangkan keju
didapat dari pabrik keju, pabrik keju ini memperoleh susu dari penyuplai susu yang sama
dengan penyuplai susu yang menyuplai perusahaan biscuit kaleng. Untuk telur diperoleh
dari peternak telur ayam yang biasa menjualnya kepada penyuplai telur kemudian sampai
ke pabrik biscuit. Gula diperoleh langsung daripabrik gula, dimana bahan bakunya
diperoleh langsung dari para petani tebu. Untuk sistem penjualan atau pendistribusian hasil
dari perusahaan biskuit kaleng ini pertama-tama dilakukan dengan oleh distributor,
distributor ini mengirimkan produk ke toko atau supermarket dan juga agen-agen yang
khusus menjual produk ini selanjutnya dapat sampai ke tangan konsumen.

1.2. Tujuan

a) Mendapat keuntungan dari produk ini


b) Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi bau yang berbeda dari yang
lain
c) Membuat produk makanan yang disukai kalangan masyarakat
d) Membuat produk makanan yang enak dengan sensasi rasa yang unik untuk dicoba.
BAB II

PEMBAHASAN

II. DESKRIPSI USAHA

2.1 Deskripsi dan Bidang Usaha

Bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan. Berbagai
macam jenis makanan bermunculuan dengan ragam kreatifitas menarik. Makanan
bisa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi.
Salah satu makanan biasa yang sering kita temui adalah oreo dengan kandungan
kalsium yang tinggi. Namun masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan rasa oreo
yang biasa – biasa saja, tidak adanya inovasi baru.

Untuk itu diperlukan inovasi baru dalam mengolah oreo tersebut sehingga
penyajian oreo tidak monoton. Kami mencoba mengkreasikan orea tersebut dengan
mengolah oreo menjadi oreo goreng selain bentuk yang unik oreo goreng juga
mampu mengundang selera konsumen. Kelebihan oreo yang kami buat ada sensasi
rasa yang berbeda dari biasanya.

2.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan


kondisi dan mengevaluasi sesuatu masalah proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan empat indicator yaitu Strength, Weakness, Opportunity , dan Threart.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari
strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang
terjadi , bukan sebagai suatu pemecah masalah.

a. Strength
Strenght merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau bisnis itu sendiri. Kekuatan
usaha “ Oreo Goreng “
1. Keunggulan Produk

Kami menawarkan suatu produk makanan unik dengan harga yang


ekonomis dan rasa yang lezat

2. Kreativitas

Kami menawarkan kreativitas baru dalam mengolah gorengan dengan


menggabungkan oreo sebagai rasa yang menarik

3. Bahan baku mudah didapat


Bahan baku pembuatan oreo goreng ini tersedia banyak dan mudah didapat
serta harganya terjangkau

b. Weakness
Weakness adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. Kelemahan ” Oreo Goreng “

1. Belum memiliki cukup pengalaman


Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan
suatu kelemahan yang harus diatasi.
2. Kurangnya sumber daya manusia
Keterbatasan sumber daya manusia sebagai produsen atau pembuat oreo
goreng, dan kurangnya keterampilan kami dalam memproses pembuatan
oreo goreng itu sendiri
3. Kurangnya keahlian dalam bidang promosi
Dalam bidang promosi makanan ini terdapat suatu kesulitan karena produk
makanan oreo goreng ini baru dan tidak banyak masyarakat yang tau atau
mencobanya jadi untuk kedepannya mungkin harus lebih percaya diri dan
mencari cara yang tepat untuk mempromosikan produk ini di masyarakat
seperti memasarkan produk secara online.
c. Opportunity
Opportunity merupakan kondisi peluang yang berkembang dimasa yang
akan datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,
proyek atau bisnis itu sendiri. Peluang ” Oreo Goreng “

1. Banyaknya konsumen

Banyaknya masyarakat yang menggemari berbagai macam variasi gorengan


karena gorengan merupakan makanan yang mudah diolah dengan adanya
oreo goreng ini akan menambah variasi gorengan dan menawarkan cita rasa
baru bagi masyarakat umum.

2. System pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah kami akan memasarkan di
lingkungan pasar dan sekolah – sekolah

d. Threats
Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
menggangu organisasi, proyek atau bisnis itu sendiri. Ancaman bagi usaha ”
Oreo Goreng “

Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan biasa terjadi adalah


keacuhan konsumen. Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan
yang dibuat dari bahan sederhana seperti gorengan dan gaya konsumsi
masyarakat saat ini dikuasai oleh makanan – makanan modern siap saji dan dari
bahan – bahan import.

2.3 Dampak Usaha (ekonomi, sosial, budaya)

Secara ekonomi dampak usaha ini tentu adalah menghasilkan keuntungan,


menambah lapangan pekerjaan nantinya dan memberikan suatu nilai tambah lebih dari
oreo goreng itu sendiri, secara sosial usaha ini dapat mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya manfaat mengkonsumsi mengonsumsi makanan yang mengandung susu,
secara budaya usaha ini juga membudayakan masyarakat untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung susu sebagai makanan yang unik dengan sensasi rasa yang
berbeda.

2.4 Resiko Usaha


Dalam bisnis “Oreo goreng” ini mungkin ada beberapa risiko yang bisa saja
terjadi seperti kerugian dikarenakan struktur bahan yang dipakai dalam mengolah oreo
tersebut kurang bertahan lama jika tidak disajikan selagi panas.
III. Analisis Produk

3.1 Jenis Produk


a. Jenis Produk : Oreo Goreng

3.2 Nama dan karakteristik produk:


a. Nama Produk : “Oreo Goreng”
b. Karakteristik Produk:
c. “Oreo Goreng” merupakan biscuit oreo dengan rasa manis dan nikmat untuk
dikonsumsi.
d. “Oreo Goreng” olahan biscuit yang digoreng agar menarik dan nikmat untuk
dikonsumsi.
e. Makanan yang unik dengan cita rasa yang berbeda dari yang lain
f. Harga makanan yang terjangkau

3.3 Kegunaan,Keunggulan, dan Keunikan


a. Kegunaan : Biskuit Oreo banyak mengandung zat kalsium yang diperlukan tubuh
manusia yang kadang masyarakat tidak mengetahuinya.
b. Keunggulan :Oreo Goreng terjangkau bagi semua kalangan dan sangat enak untuk
dikonsumsi sehingga membuat penikmat biskuit oreo tidak bosan akan produk yang
kami tawarkan.
c. Keunikan : Dalam oreo goreng ini terdapat keunikan pada rasa dan bentuknya, agar
hal itu dapat membuat oreo goreng ini dapat diminati oleh kalangan apa saja baik
muda maupun tua.
IV. RENCANA PEMASARAN

4.1 Deskripsi Pemasaran dan Target Konsumen


Target konsumen kami secara umum merupakan masyarakat Indonesia dan
masyarakat pulau dewata, khususnya kota Denpasar. Kota Denpasar merupakan tempat
produksi kami, yang dimana sasar kami adalah kalangan anak-anak, remaja hingga
orang dewasa. Selain itu kami membuatnya dengan harga terjangkau dengan rasa yang
unik dan tampilan menarik. Kalangan anak-anak dan remajalah yang menjadi
konsumen potensial kami, mengingat produk kami lebih kekinian dan beda. Disamping
itu produk kami memiliki manfaat dari biskuit oreo yang di mix dengan gula, tepung,
susu, dan telur sehingga menjadi varian rasa yang unik yang hanya ada di produk kami.
4.2 Pesaing dan Situasi Persaingan
Hasil survey yang kami dapat tentang usaha makanan ini, yaitu belum banyak
adanya penjual yang menjual seperti produk kami sehingga persaingannya masih
sedikit. Namun, disini produk yang kami tawarkan akan kami tampilkan seunik
mungkin dengan tampilan kreasi yang bermacam – macam agar peminatnya semakin
meningkat.

4.3 Estimasi Pangsa Pasar


Pangsa pasar “Oreo goreng” adalah masyarakat yang menggemari makanan pada
umumnya. Kami lebih berfokus pada masyarakat umur 10 – 40 tahun karena dianggap
kecenderungan “makan” atau mengkonsumsi makanan diperkirakan paling tinggi pada
rentan umur tersebut, apalagi makanan tersebut mengandung sensasi rasa yang unik.
Kami juga melihat pasar kaum remaja lebih suka mengkonsumsi makanan seperti
produk kami yang beda, unik dan kekinian. Kami memfokuskan promosi di daerah
Denpasar, di lingkungan SD, SMP, SMA, Kampus dan tempat-tempat umum. Selain
promosi secara langsung, kami juga melakukan promosi lewat sosial media yang
dimana pada zaman sekarang ini sangat dekat dengan masyarakat. Kami mengestimasi
dalam satu hari akan terjual kurang lebih 50 pcs
4.4 Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran“Oreo goreng” berada di daerah Denpasar dan sekitarnya
mulai dari sekolah-sekolah, kampus, dan event yang ada di sekitar wilayah tersebut.

4.5 BauranPemasaran
a. Product :
Produk yang kami hasilkan adalah “Oreo goreng”, makanan kekinian yang unik dan
berbeda dari yang lain dengan sensasi rasa yang berbeda
b. Place :
Tempat untuk memasarkan “Oreo goreng” adalah di seputar Denpasar,
c. Price :
Harga yang kami tawarkan untuk satu pcs “Oreo goreng” adalah Rp 3000,00 dan
untuk satu kotak“Oreo goreng” adalah Rp 15.000,00
d. Promotion:
Kami melakukan promosi melalui:
1. Sosial Media
Kami melakukan promosi melalui sosial media seperti line, instagram, dan facebook
untuk memperkenalkan produk kami agar dikenal masyarakat luas dengan cara
meng-upload foto produk kami, apalagi sosial media merupakan sarana
penyampaian informasi tercepat dan sangat dekat dengan masyarakat.
2. Promosi Langsung
Kami melakukan promosi langsung ke SD, SMP, SMA, Kampus yang terdapat
disekitaran Denpasar. Promosi lainnya juga dengan menjual produk kami secara
langsung pada event-event yang ada di daerah Denpasar maupun kegiatan
kemahasiswaan dengan cara membuka stand dan kami akan memasarkan produk
kami langsung di area kampus.
V. RENCANA OPERASIONAL DAN PRODUKSI

5.1 Bahan Baku, Bahan Penolong, dan Peralatan yang Digunakan


a. Bahan baku : Tepung, gula , susu cair, telur
b. Bahan penolong : Oreo
c. Peralatan yang digunakan : Baskom, wajan, kompor, piring, sendok

5.2 Proses Pemilihan Suplier


Suplier yang kami pilih untuk memasok bahan baku dan bahan penolong kami
sangat kami perhatikan, mengingat produk kami membutuhkan perhatian lebih karena
sangat mudah terkontaminasi dan tidak tahan lama.
5.3 Proses Produksi
Proses produksi dilakukan di Jalan. Maruti gg III No. 16 Denpasar Utara
Ditempat ini kami akan melakukan proses produksi “oreo goreng”, proses pembuatan
ini terdiri dari beberapa langkah-langkah yaitu :
1. Campurkan gula halus, tepung terigu, susu cair, dan telur dalam satu wadah.
Aduk rata hingga kental
2. Masukan tim tam kedalam adonan tersebut hingga adonan menutupi
permukaan tim tam
3. Kemudian panaskan minyak goreng dan goreng adonan yang berisi tim tam
tersebut hingga bewarna kuning kecoklatan angkat dan tiriskan.
4. Sajikan selagi panas.

5.4 Lokasi Produksi


Kami memproduksi “oreo goreng” ini yaitu di Jalan Maruti gg III No. 16
Denpasar Utara. Ditempat ini terdapat ruang dapur dengan peralatan yang lengkap dan
mendukung pembuatan “Oreo Goreng”. Adapun tempat ini merupakan tempat yang
strategis dalam memasarkan produk kami.
5.5 Kapasitas dan Target Produksi selama 1 Bulan
Kapasitas dan target produksi “Oreo goreng” kami untuk satu bulan pertama
adalah sebanyak 50 pcs dan 50 kotak sesuai dengan target penjualan yang sudah kami
perhitungkan.

5.6 Target Penjualan selama 1 Bulan


Target penjualan “oreo goreng” ini per bulannya adalah sebanyak 80 pcs dan
80 kotak dengan estimasi 20pcs dan 20 kotak per minggu, dengan ukuran yang sama
VI. RENCANA MANAJEMEN

6.1 Struktur Organisasi:


Di dalam rencana bisnis “Oreo goreng” ini kami akan menggunakan struktur
organisasi lini (line organization). Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara departemen satu
dengan departemen yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau
komando. Agar lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan berikut:

Bagan 1.1 Struktur Organisasi “Oreo goreng”

Pimpinan

Tim Keuangan
Produksi
Pemasaran

Tim
Produksi

a. Pimpinan
Pimpinan bertanggung jawab untuk memimpin organisasi bisnis ini dengan
melakukan pengawasan, mengkoordinir, dan mengevalusi kegiatan kegiatan yang
dilakukan oleh departemen-departemen produksi, pemasaran, keuangan, serta riset dan
pengembangan. Adapun tanggung jawab yang dimiliki oleh pimpinan ini adalah
bertanggung jawab kepada seluruh anggota timnya untuk keberhasilan dan kemajuan
dari tim ini.
b. Departement Produksi
Departement Produksi mempunyai tugas untuk menyiapkan segala keperluan
untuk memproduksi “Oreo goreng” seperti menyiapkan segala bahan baku, bahan
penolong serta keperluan keperluan lain untuk memproduksi “Oreo goreng” ini, dan
dibantu oleh department riset dan pengembangan mencoba varian rasa yang unik sesuai
dengan selera konsumen atau trend pasar. Seluruh kegiatan departement produksi
bertanggung jawab pada pimpinan organisasi bisnis “Oreo goreng”.

c. Departement Pemasaran
Departement Pemasaran bertugas untuk memasarkan dan memperkenalkan produk
“Oreo goreng” ini ke masyarakat dengan menggunakan berbagai media yang potensial
untuk mendatangkan pembeli atau pelanggan, serta mempunyai tugas untuk menjalin
kerjasama kerjasama dengan pihak pihak terkait penjualan produk “Oreo goreng” ini.
d. Departement Keuangan
Departement Keuangan mempunyai wewenang untuk memberikan pilihan pilihan
kebijakan keuangan yang bisa diambil oleh manager dan berhak untuk mengetahui
secara detail tentang kebutuhan keuangan yang dibutuhkan oleh masing masing
department, membuat perencanaan, mengontrol, serta mengembangkan fungsi akuntansi
dalam organisasi bisnis ini serta bertanggung jawab atas keuangan organisasi bisnis ini,
bertanggung jawab untuk membuat laporan keuangan atas perusahaan ini, dan
menyediakan informasi informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan.
Seluruh kegiatan department keuangan bertanggung jawab pada pimpinan organisasi
“Oreo goreng”.

6.2 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan untuk bisnis “Oreo goreng” ini adalah sebanyak 2
orang dengan keterampilan dalam bidang produksi, pemasaran, dan keuangan
VII. ANALISIS KEUANGAN

7.1 Sumber Keuangan :

Sumber dana kami berasal dari kumpulan dana pribadi.

7.2 Kebutuhan Investasi Dan Modal Kerja

a. Investasi Peralatan

No Peralatan Unit Harga Total


1 Baskom 3 Rp. 5.000,00 Rp. 15.000,00
2 Kompor 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
3 Tabung LPG (Regulator) 1 Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00
4 Sendok Makan 2 Rp. 2.000,00 Rp. 4.000,00
5 Tempat Sampah 1 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
6 Wajan 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
7 Piring 3 Rp. 3000,00 Rp. 9000,00
Total Rp. 543.000,00
Tabel 1.1 Investasi Peralatan

b. Modal Kerja per Bulan

No Jenis Pengeluaran Harga Satuan Jumlah Total


1. Biaya Bahan Habis Pakai

a. Bahan Baku
Tepung 7.000,00 10kg 70.000,00
Telur 1.500,00 24pcs 36.000,00
Minyak 14.500,00 6lt 87.000,00
Gula 15.000,00 5kg 75.000,00
Susu Cair 18.500,00 5lt 92.500,00

b. Bahan Penolong
Oreo 15.000,00 50 bungkung 750.000,00
Total Rp. 1.110.500,00

Tabel 1.2 Modal Kerja


c. Total Investasi dan Modal Kerja

Rp. 543.000,00 + Rp. 1.110.500,00 = Rp. 1.653.500,00

7.3 Proyeksi Harga Pokok Penjualan

Keterangan Produk pcs Produk Kotak


Bahan Baku :
- Tepung 7000 7000
- Minyak 14.500 14.500
- Telur 1.500 1.500
- Gula 15.000 15.000
- Susu Cair 18.500 18.500
Total Biaya Bahan Baku 56.500
Total Biaya per unit 3000 3000
Produksi per bulan 5/50 pcs 10/50 kotak
Total Biaya 750.000 1.500.000
Tabel 1.3 Proyeksi HPP

7.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi

“Oreo Goreng”
Laba rugi
Agustus 2017
Penjualan Rp. 3.000.000,00
Harga Pokok Produksi
Bahan Baku Rp. 360.000,00
Overhead Rp. 750.000,00
Total Harga Pokok Produksi ( Rp.1.110.500,00)
Laba Kotor Rp.1.889.500,00
Biaya
Biaya Administrasi dan Pemasaran
Listrik Rp. 10.000,00
Air Rp. 10.000,00
Telepon Rp. 10.000,00
Gaji Rp. 20.000,00
Biaya Lain-lain
Gas LPG Rp. 50.000,00
Biaya Tak Terduga Rp. 20.000,00
Total Biaya ( Rp. 120.000,00 )
Laba Bersih Rp. 1.769.500,00

Tabel 1.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi

*kami asumsikan menjual :

50 cup x Rp.3.000 = Rp.1.500.000

10 kotak x Rp.15.000 = Rp.1.500.000

7.5 Perhitungan Benefit Cost Ratio :

Penjualan Rp3.000 .000,00


= =25
BebanOperasional Rp120.000,00

7.6 Perhitungan Payback Period

Menurut laporan keuangan di atas, sehingga kami memperkirakan tentang


prospek bisnis kami di masa depan. Kami menggunakan beberapa metode untuk
memprediksi itu, seperti:
TotalInitialInvestment Rp 3 . 000 .000 , 00
  Payback Period = = =¿1,7
Profitpermont h Rp1 . 769 .500 , 00

Menurut perhitungan di atas, kita perlu 1,7 bulan untuk geting break even point
atau sekitar 1 bulan 7 hari.
BAB III

PENUTUP

Simpulan:
“Oreo goreng” adalah salah satu makanan unik dan nikmat dengan harga terjangkau
sehingga memiliki protensi yang besar.

Saran:
“Oreo goreng” disarankan untuk mengembangkan produksinya dan memperluas
usahanya.

Harapan dan Keyakinan


Semoga bisnis ini dapat terealisasikan dengan lancar dan sesuai dengan rencana
yang telah kami buat. Sehingga bisnis “Oreo goreng” ini dapat diterima masyarakat
luas dan dapat menghasilkan keuntunganyang besar bagi konsumen dan produsen. Besar
keyakinan kami untuk menciptakan bisnis ini.
Setelah bisnis ini berjalan lancar dan sesuai dengan estimasi yang kita buat, kami
akan membuat office yang sekaligus rumah produksi.
Selain itu kami juga akan membentuk tim research and development guna
mengembangkan rasa serta mengevaluasi segmen pasar yang selama ini kami targetkan.
Kami juga berharap bisa menambahklan tim produksi untuk membantu kelancaran
produksi kami dan memperbanyak produksi kami.

Anda mungkin juga menyukai