Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siti Khotimah

Kelas : Akuntansi 8A

NPM : 4317500023

Lima kekuatan mempengaruhi tingkat daya saing di indofood (indomie)

1. Persaingan di antara perusahaan yang ada


Persaingan diantara perusahaan sangat tinggi karena banyaknya pesaing meningkat dan
permintaan makanan instan juga meningkat. Melihat persaingan tersebut PT. Indofood
termasuk dalam Perfect Competition (persaingan dimana perusahaan lain dipaksa untuk
menjadi pengikut termasuk dalam penentuan harga produk). Kemungkinan besar karena PT.
Indofood sudah sangat populer di setiap daerah, pangsa pasarnya juga sudah cukup luas.
Berkembangnya produk mie instan yang selama ini dianggap sebagai makanan cepat saji
bahkan sebagai makanan pokok menyebabkan tingkat persaingan di industri mie instan
semakin tinggi. Setiap perusahaan mempunyai keunggulan produknya masing – masing. PT.
Indofood CBP Sukses Makmur memiliki 9 produk dengan varian rasa yang berbeda – beda.
Dalam persaingan ini, harus mengembangkan mutu produk yang dihasilkan untuk diberikan
kepada masyarakat yang terbaik dan digunakan untuk menilai perusahaan apakah masih dapat
bertahan dalam persaingan pasar atau tidak. Berikut faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat
persaingan yaitu :
a. Jumlah pesaing total
Jumlah pesaing produksi mie instan sudah cukup banyak, misalnya perusahaan yang
memperoduksi mie sedap
b. Ukuran
Dalam pasar negara persaingan terlihat dengan adanya usaha produksi mie instan
lainnya seperti PT. Sayap Mas Utama memproduksi mie sedap
c. Laju pertumbuhan industri
Akan menggeser posisi perusahaan yang ada, kemudian produk mie instan buatan PT.
Indofood harus mampu bersaing dengan produk mie yang sudah ada dengan
menimbulkan perang harga, atau dalam bentuk promosi produk.
d. Produk yang dihasilkan
Harus dapat menjamin keamanan dan memberikan rasa kepuasan kepada pelanggan
atau konsumen. Memperbaiki atau mendesain ulang suatu paket dapat menyebabkan
pesaing baru juga memperingatkan kualitas kemasan produknya.
e. Biaya tetap yang besar
Meliputi biaya perawatan mesin produksi yang harus dikeluarkan setiap bulan atau
setiap tahun kemudian PT. Indofood tetap harus membelanjakan pengeluaran ini
sebagai biaya.

Berikut contoh persaingan antar perusahaan yang ada :

➢ Indofood vs Wingsfood
Saat ini persaingan produk Indonesia semakin ketat, salah satunya ditunjukkan oleh
produk Indofood dengan produk Wingsfood khususnya di bidang mie instan dengan
memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap fast food. Tak heran jika
perusahaan baru melirik pasar di bidang ini. Munculnya produsen mi instan pendatang
baru PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa
pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama
ini menjadi market leader mie instan semakin waspada. Meski tidak seagresif Mie
Sedap, ada beberapa produk mie instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaannya,
terjun ke bisnis mie dengan cara menggaet orang eks Indofood. Mereka masuk dengan
menargetkan segmen khusus. Salami, misalnya, menggunakan segmen religi. Unilever
menargetkan pasar remaja menengah. Sedangkan segmen pasar Mie Sedap adalah
menengah ke bawah. Sasaran awal mi sedap adalah untuk konsumsi supir dan
pembantu rumah tangga. Namun karena rasanya yang enak, mereka kemudian
merekomendasikan kepada majikannya. Itulah yang terjadi sekarang. Kini Mie Sedap
mulai menggerogoti pangsa pasar produk mie Indofood.
Dengan banyaknya permintaan akan produk ini, pemilik toko dan outlet akan berpikir
dua kali untuk tidak menyediakannya. Mengapa menolak produk yang banyak dicari
konsumen akan memikirkannya. Terakhir, Indofood menggunakan strategi seperti
memasang iklan agar sesuai dengan harga & popularitas Mie Sedap yang melejit, selain
itu juga meluncurkan merek korek api Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap
dan Sarimi Besaar agar nama merek 'enak' menjadi tenggelam. Namun hingga saat ini
Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar.
Dominasi begitu kuat meski terjadi pergeseran. Jika tahun 2002 Indomie menguasai
sekitar 90% pangsa pasar mie instan, tahun lalu turun menjadi 75%. 25% sisanya
dikalahkan oleh merek mie instan lainnya. Kemunduran ini patut diwaspadai. Apalagi
baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari
grup Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru beredar di
Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai ramai dibicarakan di kalangan pembeli
warung, bahkan supermarket. Persaingan ketat produk mi instan diwujudkan oleh
manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak disebutkan namanya itu mengakui, saat
ini penguasaan pasar mi instan Indofood telah merosot dari 90% menjadi 75%.
Mengenai strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering the Present, Pre-empting the Future. Strategi ini mencakup fokus pada
pertumbuhan organik, memanfaatkan keunggulan kompetitif melalui skala, cakupan,
rentang, dan kecepatan. Selain itu akan menjalankan program efisiensi biaya dan
pemotongan biaya. Selain itu, perusahaan terus menyegmentasikan konsumennya
dengan memperkenalkan produk dengan harga lebih tinggi dan margin lebih tinggi.
Sekarang perang Wings dan Indofood sedang dimainkan. Kedua raksasa tersebut
dinilai tidak main-main dalam mempertahankan diri sekaligus menyerang bisnis inti
kompetitor demi mempertahankan eksistensi kerajaan bisnisnya. Tentunya yang
diuntungkan dalam hal ini adalah konsumen. Karena menikmati produk dengan
kualitas dan harga yang lebih baik, bisa jadi lebih murah. Mie sedaap sendiri memiliki
keunggulan harga yang lebih murah, jika selera masing-masing konsumen memiliki
penilaian tersendiri. Karena tentunya memiliki rasa yang berbeda. Yang menarik dari
pertarungan indomie vs mie ini karena pertarungan tersebut merupakan bagian dari
pertarungan antara Indofood vs wingfood.
➢ Indofood vs Mayora
Mayora kembali melebarkan sayapnya dengan meluncurkan produk mie instan
terbarunya dengan merek Bakmi Luxury. Seperti yang kita ketahui, Mayora merupakan
salah satu perusahaan makanan dan minuman (FMCG / Fast Moving Consumer Goods)
yang paling disegani di Indonesia dengan beberapa produk andalannya seperti Biskuit
Teh Pucuk, Torabika, Beng-Beng, dan Roma.
Masuknya Mayora ke mie instan bisa dibilang baru, dengan produknya Bakmi Luxury
menjadi mie pertama di Indonesia yang menghadirkan topping ayam dan jamur basah
asli serta dengan tagline pertama di Indonesia yaitu mie ayam dengan daging ayam asli.
Seperti biasa, peluncuran produk dari Mayora selalu masif dengan strategi aktivitas
ATL dan BTL, iklan TV muncul hampir di semua channel dengan brand ambassador
Raffi Ahmad dan aktivitas sampling di supermarket dan hypermakets sangat meriah.
Indomie sebagai market leader mie instan di Indonesia tentunya tidak akan tinggal diam
dengan produk Bakmi Mewah. Indomie akan selalu berusaha meyakinkan pasar bahwa
tidak ada mie instan merk lain yang lebih enak dan kualitasnya lebih baik dari Indomie.
Jadi jika orang ingin makan mie instan tidak akan berpaling lagi, dan akan langsung
memilih Indomie. Tak butuh waktu lama bagi Indomie untuk merilis produk
kompetitornya Bakmi Luxury dan seakan tidak mau kalah dengan Bakmi Luxury,
Indomie mengeluarkan produk baru dengan nama Real Meat dan dengan tambahan
tagline daging ayam Original persis seperti tagline Bakmi Mewah.
Berikut beberapa perbedaan antara mie mewah dan daging asli:
• Dari bentuk kemasan Real Meat dan Bakmi Luxury terlihat mirip karena sama-
sama memiliki isi 110g, namun dari sisi warna dan kemasan Real Meat terlihat
lebih premium.
• Dari segi kandungan, sebagai market leader dan perusahaan berpengalaman di
bidang Mie Instan, Indomie Real Meat memiliki keunggulan yaitu Vitamin A, B1,
B6 dan B12
• Soal rasa mungkin sangat subjektif tapi inilah yang menjadi pembeda antara Real
Meat dan Bakmi Luxury. Daging Asli yang mengusung nama Mie Goreng Instan
setelah diaduk terlihat seperti mie goreng pada umumnya dengan mayoritas kecap
dan memiliki rasa yang manis sedangkan Bakmi Luxury lebih terkesan seperti
Bakmi atau Mie Ayam Bangka dengan rasa yang lebih gurih. Untuk yanag suka
manis dan dengan Real Meat lidah jawa mungkin lebih cocok sedangkan yang suka
rasa asin dan gurih mungkin lebih suka Bakmi Mewah.
2. Kekuatan tawar dari pemasok
Rendah : karena semua bahan dimiliki oleh PT. Indofood
Grup Indofood merupakan perusahaan “total food solutions”, dengan aktivitas bisnis yang
mencakup semua tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pemrosesan
bahan baku hingga produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam
industri makanan olahan di Indonesia. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang
luas sehingga produknya dikenal di seluruh nusantara.
Produknya antara lain mie instan, susu, penyedap bumbu, makanan ringan, makanan bayi,
tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening. Merk produk Indofood
Grup adalah merk – merk terkemuka di padar dalam negeri yang dikenal konsumen sebagai
produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
Supplier supplier bargain power PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu memperhatikan
aspek kualitas dan kuantitas produknya. Hal ini terlihat dari bahan yang digunakan merupakan
bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu Bogasari Mils kualitas
terbaik. Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang
memiliki permintaan akan produk mie instan yang tinggi. Perkembangan produksi mie di
Indonesia menunjukkan peningkatan yang positif, meskipun pada tahun 2006 mengalami
penurunan produksi.
3. Ancaman produk subtitute
Tinggi: Inovasi produk pengganti dan jenis mie sehat lainnya telah muncul
Keterlibatan komunitas sangat diperlukan dalam sebuah bisnis. Semakin tinggi selera
masyarakat maka semakin meningkat pula hasil produknya. Namun saat produk menurun, hal
itu terjadi ketika orang bosan dan tidak tertarik lagi untuk membelinya. Permasalahan ini
disebabkan karena produk pengganti yang lebih baik dari produk sebelumnya, seperti produk
mie instan Indomie, masyarakat antusias ingin membeli karena rasanya enak namun lama
kelamaan masyarakat merasa bosan karena produk tersebut tidak diberikan inovasi baru untuk
menarik konsumen kembali dan kemunculannya. produk pengganti seperti mie sedap yang
menawarkan produk lain selain yang lain. Mungkin bungkusnya menarik dan konsumen bisa
untung setelah memakannya, atau ada hadiah undian setelah makan satu bungkus mie sedap.
Hal inilah yang harus diwaspadai oleh PT. Indofood karena tidak selamanya produk yang
dihasilkan dapat menarik minat konsumen. Meski hingga saat ini Indomie produksi PT
Indofood Sukses Makmur Tbk masih mendominasi pasar dan dominasinya begitu kuat meski
bergeser, perkembangan pesaing besarnya harus tetap diwaspadai. Hal berikutnya yang harus
diperhatikan adalah kualitas mie. Saat ini orang semakin pintar, mereka akan memilih mie
yang sehat. Oleh karena itu, PT Indofood harus bisa memastikan bahwa mie yang mereka
produksi merupakan makanan yang sehat.
4. Ancaman orang baru
Tinggi: Karena permintaan mi di Indonesia tinggi. Meski Indomie menguasai pasar dan
bermodal tinggi, mereka harus berhati-hati.
Masuknya perusahaan baru sebagai kompetitor yang akan mempengaruhi perubahan yang ada,
seperti produk PT. Indofood karena telah diketahui kemana akan muncul pesaing baru yang
akan mencoba bersaing dengan produk buatan PT. Indofood, pesaing baru kemungkinan besar
akan membuat inovasi produk terbaru yang mungkin lebih baik dari produk PT. Indofood.
Produk-produk Indofood dapat dikatakan bahwa hari pertumbuhan secara bertahap akan surut
jika ada pesaing baru yang lebih pintar melakukan inovasi dan mengembangkan bisnis. Contoh
produk dari PT. Indofood seperti Indomie mungkin kalah dengan produk lain seperti Sedap.
Munculnya perusahaan baru seperti PT Sayap Mas Utama dengan produk Mi Sedap akan
menjadi pesaing terbesar bagi PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Untuk dapat menguasai
pasar diperlukan strategi yang matang agar tidak mudah tergeser oleh produk mie lainnya.
5. Menawarkan kekuatan pembeli
Rendah: Indomie mendominasi pasar dan sebagian besar pengguna akhir setia
Hal yang paling sering ada di benak seorang pembeli adalah membeli produk yang memiliki
kualitas terbaik, memiliki harga termurah dan jika bisa mendapatkan pelayanan terbaik juga.
Namun untuk industri jangan terlalu khawatir bila banyak produk yang diharapkan dan
diminati oleh pembeli. Konsumen Indomie tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga di
Australia. Indomie merupakan makanan favorit di asutralia, terlihat dari toko-toko yang selalu
kehabisan stok karena permintaan indomie di australia cukup banyak. Hal tersebut juga
didukung dengan kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan fast food karena
padatnya jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan
harga 25 sen per bungkus atau AUD 10 untuk satu boks berisi 40 bungkus indomie, sedangkan
di Amerika Serikat tahun 2009 biasanya indomie dijual seharga 1 dollar per 3 bungkus.
Meningkatnya permintaan mie di pasaran membuat tingkat produksi mie semakin tinggi,
dengan banyaknya pesaing yang bermunculan membuat PT Indofood Sukses Makmur Tbk
harus mencari solusi yang tepat agar tidak meninggalkan konsumen. Dengan menjaga kualitas
produk dan menjadikan harga lebih murah dari yang lain akan membuat konsumen merasa
puas.

Anda mungkin juga menyukai