Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KEUANGAN PADA KOPERASI

Manajemen keuangan merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen


dalam bidang keuangan dan pengaturan kegiatan keuangan yang
menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan
dalam perusahaan/Koperasi.
 Adapun fungsi manajemen keuangan adalah:

1. Mendapatkan dana yang dapat memenuhi


kebutuhan baik kuantitas maupun kualitas, sering
disebut manajemen sumber dana.
 2. Menggunakan dana secara optimal dan dapat

dipertanggungjawabkan, sering disebut


manajemen penggunaan dana.
 3. Memberikan hasil yang maksimal atas

kegiatan usaha yang dilakukan, sering disebut


kinerja keuangan.
 Maka, tujuan dari manajemen keuangan adalah:

 1. Memaksimumkan nilai perusahaan (pencitraan


koperasi).
 2. Meningkatkan aset perusahaan (memperbesar

pelayanan koperasi).
 3. Memakmurkan pemilik (kesejahteraan anggota).
 4. Meningkatkan kemanfaatan berkoperasi

(promosi anggota).
 5. Memanfaatkan ekonomi dan sosial (peluang

lapangan kerja dan perkuatan ekonomi nasional).


Yang dimaksud dengan manajemen keuangan Koperasi adalah aktivitas pencarian dana
dengan cara yang paling menguntungkan dan aktivitas penggunaan dana dengan cara efektif
dan efisien dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip Koperasi. Dalam
pengertian manajemen keuangan Koperasi di atas mengandung beberapa hal penting, antara
lain:

1. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan (planning),


pengorganisasian (organizing), implementasi (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).
2. Kegiatan pencarian dana, me-manage aktivitas untuk memperoleh atau mendapatkan
dana/modal, baik yang berasal dari dalam maupun luar Koperasi.
3. Kegiatan penggunaan dana, aktivitas untuk mengalokasikan atau menginvestasikan
modal, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi aktiva tetap.
4. Prinsip ekonomi, suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam berbagai kegiatan ekonomi,
yang terdiri dari:
a. Rasionalitas, yaitu suatu tindakan yang penuh dengan perhitungan ekonomis sesuai
dengan tujuan.
b. Efisiensi, yaitu suatu penghematan penggunaan sumber daya ekonomis.
c. Efektivitas, yaitu suatu pencapaian target dari output atau tujuan yang akan dicapai.
d. Produktivitas, yaitu suatu pencapaian output atas input yang digunakan.
5. Prinsip Koperasi dan aturan lainnya, yaitu suatu aturan main yang berlaku dalam
Koperasi. Yang dimaksudkan di sini adalah prinsip-prinsip Koperasi sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya, serta aturan-aturan lainnya yang berlaku pada masing-masing Koperasi.
Dalam hal mendapatkan dan menggunakan dana dapat
dilihat pada laporan keuangan koperasi. Perlu diingat,
bahwa dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan
usaha Koperasi, masalah manajemen keuangan atau
pembelanjaan merupakan fungsi pokok yang harus
mendapat perhatian. Dalam hal ini, maka pihak
pengurus atau manajemen Koperasi harus
mengarahkannya pada:
 1. Terwujudnya stabilitas usaha dengan cara

pengelolaan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas


yang baik.
 2. Terwujudnya pendayagunaan modal yang optimal.
 3. Terwujudnya kemampuan membentuk modal

sendiri.
LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Laporan keuangan menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan akuntansi
memiliki fungsi menyajikan informasi keuangan kepada
anggota. Dengan laporan tersebut anggota dapat melihat
sejauh mana kinerja manajemen Koperasi dalam
mendapatkan keuntungan
 Laporan keuangan Koperasi bertujuan untuk mengkalkulasi Sisa Hasil Usaha (SHU),
mengawasi aset milik Koperasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kecurangan,
memberikan informasi mengenai hak atas individu yang memiliki kepentingan dengan
Koperasi, dan digunakan sebagai dasar dalam rangka pengambilan keputusan. Perlu
diketahui bahwa Koperasi adalah sebuah lembaga yang dibentuk dengan tujuan
mensejahterakan anggotanya. Laporan keuangan Koperasi terdiri dari:
 1. Neraca
 2. Perhitungan Hasil Usaha dan Laporan Laba/Rugi
 3. Laporan Arus Kas
 4. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal dan Promosi Ekonomi Anggota
 5. Catatan atas Laporan Keuangan
 LIKUIDITAS
Adalah posisi keuangan yang mampu menunjukkan
kemampuan Koperasi untuk membayar kewajiban
keuangannya pada saat ditagih. Tingkat likuiditas ini
dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah
aktiva lancar dengan hutang lancarnya dan dinyatakan
dalam bentuk persen (%). Jika kurang dari 100% maka
Koperasi dikatakan Illikuid (tidak mampu membayar),
dan jika 100% ke atas maka Koperasi dikatakan Likuid
(mampu membayar). Perumusannya adalah sebagai
berikut:
 (Jumlah Aktiva Lancar)/(Jumlah Hutang Lancar) X 100%
 SOLVABILITAS
Adalah posisi keuangan yang mampu
menunjukkan kemampuan Koperasi untuk
membayar semua kewajiban keuangannya pada
saat Koperasi tersebut dinyatakan ditutup. Jika
kurang dari 100% maka Koperasi dikatakan
Insovabel (tidak mampu membayar), dan jika 100%
ke atas maka Koperasi dikatakan Sovabel (mampu
membayar). Perumusannya adalah sebagai berikut:
 (Jumlah Kekayaan)/(Jumlah Hutang) X 100%
 (Modal Sendiri)/(Jumlah Hutang) X 100%
ALTERNATIF KONDISI KEUANGAN

 Dalam hubungannya antara likuiditas dengan solvabilitas, ada empat


kemungkinan yang bisa dialami Koperasi, yaitu:
 1. Likuid & Solvabel adalah Koperasi yang mampu memenuhi
kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
 2. Likuid & Insovabel adalah Koperasi yang mampu memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tetapi tidak dapat memenuhi
kewajiban jangka panjang.
 3. Illikuid & Solvabel adalah Koperasi yang tidak dapat memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tetapi dapat memenuhi
kewajiban jangka panjang.
 4. Illikuid & Insovabel adalah Koperasi yang tidak dapat memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
RENTABILITAS
 Adalah posisi keuangan yang mampu menunjukkan kemampuan Koperasi untuk
mendapatkan keuntungan selama satu periode. Untuk mengetahuinya dengan
membandingkan antara laba dengan modal dan dinyatakan dalam persen (%).
Perumusannya adalah sebagai berikut:
 Laba/Modal X 100%
 Terdapat hubungan anatara rentabilitas dengan kebijakan harga. Ada dua
macam kebijakan harga, yaitu:
 Harga Produk Koperasi = Harga Luar Koperasi
 Rentabilitas Ekonomi=(Laba Operasi)/(Modal Operasi) X 100%
 Rentabilitas Modal Sendiri=(Laba Bersih)/(Modal Sendiri) X 100%

 Harga Produk Koperasi < Harga Luar Koperasi


 RE=(Laba Operasi+Q (Harga Luar Koperasi-Harga Koperasi))/(Modal Operasi) X
100%
 RMS=(Laba Bersih+Q (Harga Luar Koperasi-Harga Koperasi))/(Modal Sendiri) X
100%
PERMODALAN KOPERASI
1. Modal Internal Koperasi
 a. Simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota.
 b. SHU yang tidak dibagikan.
 c. Hibah dari pihak lain dan menjadi modal sendiri.

 d. Simpanan wajib khusus yang berkaitan dengan hasil usaha.


 e. Simpanan sukarela.

 2. Modal Eksternal Koperasi


 a. Pinjaman bank pasar atau bank swasta ataupun bank pemerintah.
 b. Pinjaman dari Induk Koperasi/Gabungan Koperasi/Pusat Koperasi.

 c. Pinjaman dari pembeli, penjual, dan sejawat Koperasi (uang/barang).


 d. Pinjaman dari perusahaan leasing, joint-venture, asuransi, dan sebagainya.
 e. Pinjaman dari perusahaan swasta besar dengan sistem bapak angkat/anak asuh.

 f. Pinjaman uang atau saham maupun yang lainnya dari BUMN/BUMS besar.
 g. Penerbitan obligasi (Pasal 41 Ayat 3 UU No. 25 Tahun 1992).
 h. Pinjaman dari sumber lainnya yang bisa didapatkan oleh koperasi.

 Modal interal maupun modal eksternal memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Modal internal terkadang terbatas pada sumber dana yang ada, tetapi tidak akan mengurangi
laba hasil usaha yang dijalankan. Sebaliknya, modal eksternal bisa mencukupi bahkan lebih pada
dana yang akan digunakan, tetapi dapat mengurangi laba hasil usaha karena Koperasi harus
membayarkan bunga. Hal ini sangat tergantung kepada bunga yang diberikan serta arus kas
yang masuk sehingga keuangan Koperasi tetap berjalan lancar.

Anda mungkin juga menyukai