Keuangan dan
Laporan Keuangan
1 Koperasi
3
Sub Topik Pembahasan
4
Prinsip Dasar
Manajemen Keuangan
Koperasi
5
Manajemen Modal Kerja Koperasi
Jenis-jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Dalam rangka mencapai tujuan dalam
kegiatan usaha dan atau kepentingan ekonomi
meningkatkan kesejahteraan anggota
Perkoperasian menjelaskan bahwa anggota, terdiri atas Koperasi Primer atau
dan masyarakat, manajemen koperasi
Koperasi adalah badan usaha Koperasi Sekunder. Dalam kegiatannya,
tentu saja harus mengelola modal
yang beranggotakan orang- koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD yang ada sebaik mungkin, supaya
seorang atau badan hukum 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan dapat memberikan hasil usaha yang
Koperasi dengan melandaskan dan bertujuan untuk memajukan kemudian dapat dimanfaatkan
kegiatannya berdasarkan prinsip kesejahteraan anggota pada khususnya dan kembali untuk kesejahteraan anggota.
Koperasi sekaligus sebagai masyarakat pada umumnya, serta ikut Agar dalam pelaksanaan kegiatan
gerakan ekonomi rakyat yang membangun tatanan perekonomian nasional perusahaan berhasil diperlukan
berdasar atas asas kekeluargaan. dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejumlah modal kerja yang cukup.
• Pinjaman Anggota dan Calon Anggota Modal penyertaan dapat bersumber dari
• Simpanan Pokok • Pinjaman Koperasi Lainnya atau pemerintah maupun masyarakat. Modal
Penyertaan ikut menanggung risiko. Pemilik
• Simpanan Wajib Anggotanya
modal tidak memiliki hak suara dalam rapat
• Pinjaman Bank dan Lembaga
• Dana Cadangan anggota namun dapat diikutsertakan dalam
Keuangan Lain
pengelolaan dan pengawasan usaha investasi
• Hibah • Penerbitan Obligasi dan Surat Obligasi yang didanainya sesuai dengan perjanjian.
• Sumber lain yang sah
7
Modal Kerja Koperasi
8
Modal Kerja Bersih dan Likuiditas
➢ Positif bila kas yang akan diterima selama 12 bulan ke depan melebihi kas yang akan
dibayarkan
➢ Biasanya positif di perusahaan/badan usaha yang sehat
Likuiditas
➢ Kemampuan untuk mengkonversi kas dengan cepat tanpa kehilangan nilai yang signifikan
➢ Perusahaan yang likuid cenderung tidak mengalami kesulitan keuangan
➢ Tetapi aset likuid biasanya memperoleh tingkat pengembalian yang lebih rendah
➢ Trade-off untuk menemukan keseimbangan antara aset likuid dan tidak likuid
9
Modal Kerja Koperasi
Modal kerja menurut konsep ini Modal kerja menurut konsep Modal kerja menurut konsep ini adalah
adalah keseluruhan dari jumlah ini merupakan kelebihan aset konsep yang mendasarkan pada fungsi dari
aset lancar dan sering disebut lancar diatas hutang lancar dana dalam menghasilkan pendapatan.
modal kerja bruto (gross sering disebut modal kerja Pendapatan yang dimaksud adalah
working capital). neto (net working capital). pendapatan dalam satu periode accounting
(current income) bukan pada periode-periode
berikutnya (future income).
10
Pentingnya Modal Kerja
11
Sumber Modal Kerja Koperasi
Keuntungan dari
Hasil Operasi penjualan surat-surat Penjualan aset Penjualan saham
1 Koperasi 2 berharga (investasi 3 tidak lancar 4 atau obligasi
jangka pendek)
Adalah jumlah net income Surat berharga yang Hasil penjualan aset Koperasi dapat
yang nampak dalam dimiliki perusahaan untuk tetap, investasi jangka menambah modal dari
perhitungan rugi laba jangka pendek panjang dan aset tidak anggota, disamping itu
ditambah dengan (marketable securities) lancar lainnya yang tidak koperasi dapat juga
depresiasi dan amortisasi, adalah salah satu elemen diperlukan lagi oleh mengeluarkan obligasi
jumlah ini menunjukkan aset lancar yang segera koperasi. Perubahan dari atau bentuk hutang
jumlah modal kerja yang dapat dijual dan akan aset ini menjadi kas atau jangka panjang lainnya
berasal dari hasil operasi menimbulkan keuntungan piutang akan guna memenuhi
koperasi. bagi koperasi. menyebabkan kebutuhan modal
bertambahnya modal kerjanya.
kerja sebesar hasil
penjualan tersebut.
12
Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan Penggunaan aset lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja :
modal kerja akan
menyebabkan perubahan Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos Adanya pembentukan dana atau
operasi perusahaan, meliputi Kerugian–kerugian yang diderita oleh pemisahan aset lancar untuk tujuan-
pembayaran upah, gaji, pembelian perusahan karena adanya penjualan tujuan tertentu dalam Jangka Panjang
bentuk maupun penurunan bahan atau barang dagangan, supplies surat berharga atau efek, maupun misalnya, dan pelunasan obligasi, dana
kantor dan pembayaran biaya-biaya kerugian yang insidentil lainnya. pensiun pegawai atau dana-dana
jumlah aset lancar yang lainnya. lainnya.
dimiliki oleh perusahaan,
tetapi penggunaan aset lancar
Pembayaran hutang-hutang jangka Pengambilan uang atau barang
Adanya penambahan atau pembelian
tidak selalu diikuti dengan aset tetap, investasi Jangka Panjang
panjang yang meliputi hutang hipotik, dagangan oleh pemilik perusahaan
hutang obligasi maupun hutang jangka untuk kepentingan pribadinya (prive)
atau aset tidak lancar lainnya yang
berubahnya atau turunnya mengakibatkan berkurangnya aset
panjang lainnya serta penarikan atau atau adanya pengambilan bagian
pembelian kembali saham perusahaan keuntungan oleh pemilik dalam
lancar atau timbulnya hutang lancar
jumlah modal kerja yang yang beredar, atau adanya penurunan perusahaan perseorangan dan
yang berakibat berkurangnya modal
hutang jangka panjang diimbangi persekutuan atau adanya pembayaran
kerja.
dimiliki oleh perusahaan. berkurangnya aset lancar. deviden dalam perseroan terbatas.
13
Pengelolaan Modal Kerja Koperasi
14
Analisis Likuiditas
Rasio lancar adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam melunasi
utang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar.
Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar
utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
15
Analisis Likuiditas
Aktiva Lancar
Rasio Lancar = X 100%
Utang Lancar
16
Analisis Aktifitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
mengelolahmdal yang tersedia, yang tercermin dalam perputaran modalnya. Semakin cepat tingkat
perputarannya atau semakin pendek periode terikatnya menandakan semakin efisien
penggunaannya.
1 Perputaran dan Periode Rata-Rata Pengumpulan Piutang (Receivable Turnover and Avarage Collection Period)
Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang
berputar dalam periode tertentu.
2 Perputaran dan Periode Rata-Rata Persediaan (Inventory Turnover and Avarage Day’s Inventory)
17
Analisis Aktifitas
Periode Periode
360 Hari 360 Hari
Perputaran 1 hari Perputaran 1 hari
= X = X
Piutang Perputaran Persediaan Perputaran
Piutang Persediaan
18
Analisis Rentabilitas
1 Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak Dengan Total Aktiva (Rate of ROA)
Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva adalah kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dari modal sendiri
yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
19
Analisis Rentabilitas
1 Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak dengan Total Aktiva (Return on Asset)
20
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi
1 Analisis Likuiditas
2 Analisis Aktifitas
22
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi
3 Analisis Rentabilitas
23
Perputaran Modal Kerja Koperasi
Perputaran modal kerja adalah hubungan banyaknya penjualan dalam satu periode dengan modal kerja yang ada.
Semakin pendek periode perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja yang disebabkan oleh
rendahnya perputaran masing-masing elemen perputaran modal kerja. Tingkat perputaran modal kerja dapat dihitung
dengan rumus:
Penjualan Bersih
Tingkat Perputaran
=
Modal Kerja Aset Lancar
360 Hari
Periode Perputaran Modal
= X 1 hari
Kerja Tingkat Perputaran Modal
Kerja
24
Perputaran Modal Kerja Koperasi
• Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal
kerja. Dari hubungan antar penjualan neto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan
bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah.
• Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan
piutang. Atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran
persediaan dan perputaran piutang yang tinggi. Tidak cukupnya modal kerja mungkin disebabkan banyaknya
utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah menjadi uang kas.
• Perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja neto, rendahnya tingkat
perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat
berharga.
25
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi
Standar pengukuran efisiensi modal kerja suatu koperasi ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PKM,
dimana standar tesebut mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan koperasi di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Nomor:
22/Per/M.KUKM/IV/2007, standar pengukuran perputaran modal adalah sebagai berikut:
Setelah perhitungan rasio diuraikan, selanjutnya analisis modal kerja yang ada yang berkaitan dengan
kegiatan usaha koperasi dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
26
Manajemen Modal Kerja Koperasi
bank yang setiap saat dapat transaksi penjualan kredit. Tujuan kaitannya dengan kegiatan
dipergunakan. Tujuan pengelolaan piutang adalah untuk penjualan, produksi dan likuiditas.
manajemen kas adalah untuk meningkatkan volume penjualan Persediaan barang mempunyai
menentukan kas minimum yang kredit dan memperkecil pengaruh langsung terhadap
27
Contoh Kasus : Koperasi ABC (1)
Rasio Cepat
Tahun Kas Piutang Utang Lancar Rasio Cepat Standar Kriteria
2016 2,308,726 520,517,350 430,060,681 121.57% 125%-149% Baik
2017 4,240,650 578,573,350 562,202,035 103.67% 100% Sangat Baik
2018 6,060,604 728,512,540 681,523,270 107.78% 100% Sangat Baik
30
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Rasio Aktifitas
Perputaran Piutang
Penjualan Piutang Rata-Rata Perputaran Peripde
Tahun Piutang Akhir Standar Kriteria
Netto Awal Piutang Piutang Piutang
2016 361,302,013 408,682,280 520,517,350 464,599,815 0.78 Kali 462 Hari < 15 Kali Kurang Efisien
2017 402,065,654 520,517,350 578,573,350 549,545,350 0.73 Kali 492 Hari < 15 Kali Kurang Efisien
2018 522,808,562 578,573,350 728,512,540 653,542,945 0.80 Kali 450 Hari < 15 Kali Kurang Efisien
Perputaran Persediaan
Persediaan Persediaan Rata-Rata Perputaran Peripde
Tahun HPP Standar Kriteria
Awal Akhir Persediaan Persediaan Persediaan
2016 105,401,015 30,250,423 28,575,348 29,412,885 3.58 Kali 100 Hari 5-1 Kali Cukup Efisien
2017 114,730,600 28,575,348 40,805,831 34,690,589 3.31 Kali 109 Hari 5-1 Kali Cukup Efisien
2018 120,019,172 40,805,831 41,674,348 41,240,089 2.91 Kali 124 Har 5-1 Kali Cukup Efisien
31
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Perputaran Modal Kerja
32
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Rasio Rentabilitas
Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak
Tahun SHU Sebelum Pajak Total Aktiva Rasio Laba Bersih Standar Kriteria
2016 18,160,240 650,662,515 2.79% 0%-5% Cukup Efisien
2017 31,138,013 1,140,108,453 2.73% 0%-5% Cukup Efisien
2018 10,830,782 1,425,831,168 0.76% 0%-5% Cukup Efisien
Rata-Rata Utang
Periode Utang
= X 365 hari
Usaha Harga Pokok
Penjualan
34
Siklus Operasi dan Siklus Kas
Bahan Baku Dibeli
Pembayaran
Barang Jadi
Kas Diterima
Terjual
Pesanan Stok
Dilakukan Tiba
SIKLUS OPERASI
SIKLUS
KAS
35
Kasus : Siklus Operasi dan Siklus Kas
Jangka waktu persediaan di gudang dari pertama kali dibeli sampai dengan terjualnya adalah 60 hari.
Persediaan tersebut dijual secara kredit dan membutuhkan waktu 45 hari untuk penagihannya. Sementara
itu, koperasi diberikan waktu 30 hari untuk membayar persediaan yang dibelinya kepada supplier. Berapa
hari siklus operasi dan siklus kas koperasi tersebut?
Siklus Kas = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha – Periode Utang Usaha
= 60 hari + 45 hari – 30 hari = 75 hari
Jumlah waktu yang diperlukan saat kita harus membayar pembelian secara kas kepada supplier sampai
dengan kita memperoleh pendapatan kas dari penjualan kredit adalah selama 75 hari
36
Pengelolaan Dana Jangka Panjang Koperasi
Tujuan Investasi dari investasi jangka Panjang dalam bentuk saham atau obligasi.
Jangka Panjang 2.Turut serta mempengaruhi kebijakan perusahaan lain dalam
rapat pemegang saham
3.Untuk memperoleh dividen
4.Dalam rangka ekspansi usaha dan memperluas pasar
37
Siklus Operasi dan Siklus Kas
38
Bentuk Investasi Jangka Panjang Koperasi
39
Aset Tetap Koperasi
40
Analisis Investasi Aktiva Tetap dengan
Capital Budgeting
• Melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal,
seperti untuk pembelian equipmen
baru untuk memperkenalkan produk
baru, dan untuk memodernisasi IRR, NPV,
The Payback
Capital Capital
fasilitas operasi Amount of Period vs
Structure Budgeting
Initial Fund Interest
• Penganggaran modal melibatkan suatu Rate
INITIAL OUTLAY
MASA INVESTASI
(LIHAT ASP PROD-JADUAL
PEMBANGUNAN PABRIK)
INTRO GROWTH
T
ESTIAMASI
LAMANYA
T= - t T=0
START FINISH
CAPITAL EXPENDITURES
42
Initial Outlay / Modal Awal
43
Initial Working Capital / Modal Kerja Awal
44
Estimasi Besarnya Defisit pada masa
Introduction
Karena produk baru/jasa baru belum dikenal, maka penerimaan tunai dari penjualan
Lebih rendah dibandingkan dengan total biaya biaya tunai untuk menghasilkan
produk atau jasa yang dihasilkan.
Besarnya defisit tersebut harus diperhitungkan demi berjaga jaga bila defisit benar
terjadi.
Dengan demikian, Initial Outlay terdiri dari a) dana tunai yang ditanam dalam
jangka panjang baik berupa fixed asset atau capital expenditures dan non fixed assets
atau operating expenditures. Ditambah dengan Initial Working Capital, dan
Estimasi defisit pada tahap introduksi.
45
Kriteria Kelayakan Investasi
The Internal
Rate of Return
46
Net Present Value
• Perbedaan antara nilai pasar sebuah proyek investasi dibandingkan dengan biayanya
– Langkah pertama adalah memperkirakan arus kas di masa yang akan datang.
– Langkah kedua adalah memperlirakan imbal hasil yang diminta dikaitkan dnegan
risiko investasi.
– Langkah ketiga adalah menghitung nilai saat ini dari arus kas di masa yang akan
datang dikurangi dengan nilai investasi awal yang dikeluarkan.
47
Contoh Kasus NPV
• Saat ini anda sedang mereview sebuah proyek yang diestimasi akan
menghasilkan arus kas sebagai berikut:
– Tahun 0: CF = -165,000
49
Payback Period
• Perhitungannya :
– Kurangkan nilai arus kas yang diterima dengan nilai investasi awal
sampai seluruh nilai investasi tersebut terbayarkan.
50
Payback Period
51
Internal Rate of Return (IRR)
52
Internal Rate of Return (IRR)
53
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Kelayakan Investasi
Summary
Net Present Value Diterima
54
Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas
• Total Cash Flow = – net capital spending (NCS) + OCF – changes in NWC
55
Contoh Kasus : Proyeksi Laba Rugi
56
Contoh Kasus : Proyeksi Modal yang
Dibutuhkan
57
Contoh Kasus : Proyeksi Arus Kas
58
Contoh Kasus : Menilai Kelayakan Investasi
59
Teknik Menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Biaya
(RAPB) Koperasi
60
Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 22 menyatakan bahwa Rapat
Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Selanjutnya berdasarkan huruf d Pasal 23 menyatakan bahwa Rapat Anggota berwenang
menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.
Rencana kerja yang diusulkan pengurus dan pengawas merupakan usulan program yang perlu
dicermati dan disepakati oleh Anggota dalam Rapat Anggota untuk menjadi keputusan bersama
dan menjadi dasar penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.
61
Fungsi Perencanaan Koperasi
62
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Menyusun RK Dan RAPB Koperasi
a. Kepentingan anggota
b. Pengalaman dan keputusan-keputusan yang pernah diambil sebelumnya
c. Kemungkinan perubahan dan kondisi ekonomi di masa yang akan datang
d. Kemampuan sumber dana dan sumber-sumber lainnya
e. Kebijakan pemerintah dan peraturan-peraturan yang berlaku
63
Pengertian Rencana Kerja
Rencana Kerja adalah “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang atas hal-hal
yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan pada suatu periode tertentu”.
Harus
mencerminkan
Mengandung
semua rencana Menjelaskan kapan Menjelaskan dan
arti/makna apa yang Menjelaskan cara
kegiatan yang akan dan dari mana RK merinci alat/barang
harus dicapai untuk untuk mencapai
dilaksanakan oleh tersebut yang diperlukan
suatu periode tujuan tersebut.
koperasi dalam dilaksanakan. untuk pelaksanaan.
tertentu.
suatu periode
tertentu.
64
Contoh Format Rencana Kerja Koperasi
65
Contoh Rencana Kerja Sub-Bidang
Rencana Kerja Bidang Rencana Kerja Bidang Usaha, Rencana Kerja Bidang
contoh sub bidangnya :
Organisasi, Permodalan,
• Unit Usaha Simpan Pinjam
contoh sub bidangnya: • Unit Usaha Pertokoan contoh sub bidangnya :
• Tentang Keanggotaan • Rencana berkaitan dengan
• Unit Usaha Katering
Koperasi modal sendiri
• Tentang Rapat anggota Dengan adanya Perubahan AD • Rencana mengakses modal
• Tentang Kepengurusan (PAD) setelah berlakunya UURI luar
Tentang Kepengawasan • ………………..
• No. 17/Tahun 2012 maka usaha
• Tentang karyawan
koperasi disesuaikan dengan
• Administrasi Organisasi
jenis koperasinya (Tunggal
• …………………
Usaha)
66
Pengertian RK dan RAPBK Koperasi
RK dan RAPBK/Anggaran Koperasi adalah perencanaan yang saling berhubungan satu sama
lain. Rencana Kerja yang disusun harus memperhatikan dukungan keuangan dari
koperasinya. Rencana keuangan koperasi itu tidak lain bentuknya adalah RAPBK atau
Anggaran Koperasi.
Anggaran adalah “serangkaian rencana yang mencakup seluruh kegiatan koperasi untuk
suatu periode tertentu, yang disusun menurut cara-cara tertentu, dengan suatu bentuk
susunan tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang”.
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan dengan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasikan dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional di dalam badan usaha.
67
Konsep Anggaran
Bahwa anggaran harus Bahwa anggaran harus Bahwa setiap pimpinan Untuk keputusan yang
bersifat formal artinya bersifat sistematis dihadapkan pada suatu diambil oleh
dalam bentuk tertulis berdasarkan logika. merupakan hasil manajemen dari segi
69
Siklus Anggaran
Dapat dilakukan melalui dua cara yaitu penyusunan anggaran “bawah atas“ dan
penyusunan anggaran “atas bawah”. Anggaran koperasi biasanya disusun oleh pengurus,
Tahap pengawas dan manajer, kemudian disahkan dalam Rapat Anggota. Untuk dapat menyusun
Penyusunan
anggaran dengan baik, tiga persyaratan harus dipenuhi yaitu: adanya organisasi yang baik,
adanya administrasi yang tertib, serta adanya data-data yang memadai.
Tahap
Yaitu setelah anggaran tersebut disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota,
Penggunaan
anggaran tersebut dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan.
Setelah anggaran mulai dilaksanakan perlu diatur dan diadakan rapat berkala
Tahap
Pengendalian dalam rangka perubahan dan pengecekan antara realisasi dan rencananya. Jika
ada penyimpangan perlu dianalisis sebab- sebab penyimpangannya.
70
Jenis-Jenis Anggaran
Anggaran Berubah
Anggaran Jangka
(Continues Anggaran Kas
Menengah
Budget)
Anggaran Jangka
Panjang
71
Anggaran Operasional
Anggaran penjualan
Menggambarkan jumlah
adalah anggaran yang
pendapatan yang
menerangkan secara
diperkirakan akan
terperinci tentang
diperoleh oleh koperasi
penjualan koperasi di Menggambarkan Menggambarkan biaya- Biaya- biaya yang
selama masa anggaran
masa datang. besarnya harga pokok biaya yang diperkirakan diperkirakan menjadi
yang bersangkutan dari
Anggaran pendapatan barang yang akan menjadi beban beban koperasi dari
kegitan-kegiatan lain di
operasional adalah dibeli/diproduksi untuk koperasi dari kegiatan pendapat non
luar usaha pokok
proyeksi pendapatan dijual setiap periode usaha pokok koperasi operasional tersebut
koperasi. Misalnya hasil
dari kegiatan penjualan selama masa anggaran selama masa anggaran pada masa anggaran
penjualan aset tetap
jasa, misal jasa usaha yang bersangkutan. yang bersangkutan. yang bersangkutan
yang tidak dipergunakan
simpan pinjam, jasa
lagi, pendapatan dari
penarikan rekening
simpanan/penyertaan
listrik, dll.
koperasi.
72
Contoh Format Anggaran Operasional
73
Evaluasi Rencana Kerja dan RAPB Koperasi
Merupakan setiap upaya yang Beberapa kemungkinan penyebab RK koperasi tidak tercapai antara lain:
dilakukan oleh tim manajemen • Kurang adanya komitmen semua pihak (pengurus, pengawas,
koperasi utamanya pengawas karyawan, maupun anggota) untuk melaksanakan.
untuk melakukan penilaian
• Rencana tersebut kurang didasarkan atas pengalaman yang lalu, dan
sejauh mana rencana RK dan
prediksi ke depan secara tepat.
RAPBK yang telah disusun itu
dapat dicapai. • Yang direncanakan bukan sepenuhnya kewenangan koperasi.
• Kurang adanya dukungan dana dan sumber daya lainnya.
Pengevaluasian terhadap RK • Keadaan yang tidak diharapkan terjadi misalnya bencana alam.
dan RAPBK dapat dilakukan • Untuk mengevaluasi Rencana Kerja Koperasi, dari format RK yang ada
secara periodik misalnya setiap dapat dikembangkan untuk evaluasinya sebagai berikut:
bulan, triwulan, semester, d st .
74
Format Evaluasi RK Koperasi
75
Evaluasi Anggaran Koperasi
• Penilaian dengan cara membandingkan semua komponen dalam anggaran dan melihat
pencapaiannya.
• Kemudian dilakukan analisis faktor-faktor pendukung dan penghambat pencapaian itu. Dari sini
kemudian dilakukan antisipasi-antisipasinya sehingga tujuan dapat tercapai dan tidak
menyimpang terlalu jauh.
• Anggaran yang baik adalah anggaran dimana realisasi dan rencananya sama atau mendekati.
Atau dengan kata lain penyimpangannya tidak terlalu besar, apalagi penyimpangan negatif,
misalnya penurunan pendapatan dan penjualan, pembengkakan biaya.
76
Format Evaluasi RAPB Koperasi
77
Laporan Keuangan
Koperasi
78
Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk dapat
menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas perusahaan secara
keseluruhan (corporate) sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan
koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota.
• Standar laporan keuangan koperasi mengacu pada pedoman umum akuntansi koperasi sektor rill yang
menyatakan bahwa koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik harus mengacu
kepada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
• Hal ini karena laporan ini diperuntukkan untuk berbagai kalangan seperti anggota koperasi, pengurus,
pengawas, pemerintah, kreditur maupun pihak lain.
• Tahun buku koperasi ditutup yaitu paling lambat 1 bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan.
79
Siklus Pencatatan Akuntansi Koperasi
Keterangan bagan:
Berdasarkan ketentuan PSAK No. 27, laporan keuangan koperasi terdiri dari:
Neraca
Catatan Atas
Perhitungan
Laporan
LAPORAN Hasil Usaha
keuangan
KEUANGAN
KOPERASI
Laporan
Promosi Laporan Arus
Ekonomi Kas
Anggota
81
NERACA
82
Komponen Neraca
83
Harta / Aset Lancar / Current Assets
Bangunan, misalnya
bangunan toko, kantor,
Tanah
pabrik yang dimiliki
koperasi.
85
Kewajiban
86
Modal Sendiri
87
NERACA
88
Laporan Sisa Hasil Usaha
89
Laporan Sisa Hasil Usaha
Jika mengacu pada SAK ETAP, pos-pos minimal yang harus dipaparkan oleh entitas dalam
menyusun laporan perhitungan sisa hasil usaha yaitu:
Jumah investasi,
Koreksi atas kesalahan Jumlah tercatat awal
dividen, dan distribusi
Laba (rugi) neto dan perubahan dan akhir untuk setiap
lainnya kepada
kebijakan akuntansi komponen ekuitas
pemilik ekuitas
90
Laporan Sisa Hasil Usaha
91
Laporan Sisa Hasil Usaha
92
Laporan Perubahan Ekuitas
93
Laporan Perubahan Ekuitas
94
Laporan Arus Kas
95
Laporan Arus kas
96
Catatan Atas Laporan Keuangan
97
Studi Kasus RAPB dan Laporan
Keuangan Koperasi
98
Studi Kasus RAPB Koperasi
Adapun Bidang Usaha yang dijalankan oleh Koperasi Semesta Mendukung meliputi:
1. Simpan Pinjam
2. Toko
3. Fotokopi dan Travel
99
Usaha Simpan Pinjam
Pendapatan Jasa Pinjaman 1,000,000,000 Pengawasan dan Pemeriksaan 17,864,000
Pendapatan Jasa Simapanan di Bank 12,000,000 Konsultasi, menghadiri RAT/RAK 2,700,000
Pendapatan Pasa Asuransi 10,200,000 Simpanan Wajib Keanggotaan Asosiasi 1,440,000
Pendapatan Lainnya 118,576,000 Biaya Pelaksanaan RAT dan RK & RAPB 155,800,000
Gaji Karyawan 114,540,160 Biaya Penyusunan RAK RK RAPB 12,912,000
Honor Pembina, Pengarah, Pengurus, Pengawas dan Manajer 96,000,000 Dukungan acara PHBN 5,000,000
Lembur 15,312,000 Biaya Cetak Kalender 13,300,000
Honor PPAPB 9,600,000 Pembinaan/Bimtek Pengurus/Pengawas 15,000,000
Biaya Admin Pemotongan Gaji di Bank 9,600,000 Penerimaan tamu dan study banding 4,0000,000
Tunjangan Hari Raya Pembina, Pengarah, Pengawas dan 105,000,000 Biaya Administrasi Bank 180,000
Pengurus Pajak Simpanan Ban 3,600,000
Natura/Bingkisan Lebaran 10,000,000 Pengembagan Aplikasi Simpan Pinjam 7,000,000
Penyelenggaraan Halal Bihalal 28,000,000 Penyusunan RAT tahun 2023 48,468,000
Rapat Pengurus dan Pengawas 20,000,000 Biaya Akuntan Publik LK Tahun 2022 10,000,000
Perjalanan Dinas 24,100,000 Biaya Perawatan Kantor 5,000,000
ATK, Fotokopi dan Penggandaan 8,400,000
Keperluan Operasional Kantor 8,400,000
Pembelian Barang Inventaris 5,000,000
100
Usaha Toko
Penjualan 3,734,699,525
Pengeluaran (HPP) 3,112,189,567.20
Biaya Operasional 79,800,000
Sewa tempat 60,000,000
Gaji Karyawan + THR 111,940,160
Honor Pembina, Pengarah, Pengurus, 30,000,000
Pengawas dan Manajer
Pengembangan Aplikasi Toko Online 10,000,000
Biaya Promosi 10,000,000
101
Usaha Fotocopy & Travel
102
Studi Kasus Laporan Keuangan Koperasi
Susunlah Laporan Keuangan Koperasi Semesta Mendukung untuk periode akuntansi yang berakhir 31 Desember 2020
yang terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha dan Laporan Arus Kas.
104
• Mengenal Keuangan dan Modal Koperasi,
Referensi KemenkopUKM RI, 2010
• https://www.jurnal.id/id/blog/2017-prinsip-dan-jenis-
105
laporan-keuangan-koperasi-di-indonesia/
10
5
TERIMA
KASIH