Anda di halaman 1dari 106

Manajemen

Keuangan dan
Laporan Keuangan
1 Koperasi

KEMENTERIAN KOPERASI DAN


UMKM RI
HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan pengadaptasian
Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam
segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
2
LEARNING OBJECTIVE

1. Memahami Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan


Jangka Pendek dan Jangka Panjang

2. Memahami Cara Menyusun Rencana Aanggaran,


Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi

3. Memahami Laporan Keuangan Koperasi

3
Sub Topik Pembahasan

No MATERI SUB TOPIK PEMBAHASAN


1 Prinsip Dasar Manajemen Keuangan a. Manajemen Modal Kerja
Koperasi b. Pengelolaan dana jangka panjang
2 Teknik menyusun Rencana Anggaran a. Rencana Anggaran Pendapatan
Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi b. Rencana Anggaran Biaya
3 Laporan Keuangan Koperasi a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Arus Kas
4 Studi Kasus RAPB dan Laporan Simulasi dengan menggunakan Excel
Keuangan Koperasi

4
Prinsip Dasar
Manajemen Keuangan
Koperasi

5
Manajemen Modal Kerja Koperasi
Jenis-jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Dalam rangka mencapai tujuan dalam
kegiatan usaha dan atau kepentingan ekonomi
meningkatkan kesejahteraan anggota
Perkoperasian menjelaskan bahwa anggota, terdiri atas Koperasi Primer atau
dan masyarakat, manajemen koperasi
Koperasi adalah badan usaha Koperasi Sekunder. Dalam kegiatannya,
tentu saja harus mengelola modal
yang beranggotakan orang- koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD yang ada sebaik mungkin, supaya
seorang atau badan hukum 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan dapat memberikan hasil usaha yang
Koperasi dengan melandaskan dan bertujuan untuk memajukan kemudian dapat dimanfaatkan
kegiatannya berdasarkan prinsip kesejahteraan anggota pada khususnya dan kembali untuk kesejahteraan anggota.
Koperasi sekaligus sebagai masyarakat pada umumnya, serta ikut Agar dalam pelaksanaan kegiatan
gerakan ekonomi rakyat yang membangun tatanan perekonomian nasional perusahaan berhasil diperlukan
berdasar atas asas kekeluargaan. dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejumlah modal kerja yang cukup.

maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila


dan UUD 1945
6
Modal Koperasi

Modal Sendiri Modal Pinjaman Modal Penyertaan

• Pinjaman Anggota dan Calon Anggota Modal penyertaan dapat bersumber dari
• Simpanan Pokok • Pinjaman Koperasi Lainnya atau pemerintah maupun masyarakat. Modal
Penyertaan ikut menanggung risiko. Pemilik
• Simpanan Wajib Anggotanya
modal tidak memiliki hak suara dalam rapat
• Pinjaman Bank dan Lembaga
• Dana Cadangan anggota namun dapat diikutsertakan dalam
Keuangan Lain
pengelolaan dan pengawasan usaha investasi
• Hibah • Penerbitan Obligasi dan Surat Obligasi yang didanainya sesuai dengan perjanjian.
• Sumber lain yang sah

7
Modal Kerja Koperasi

Menurut Arthur J. Keown yang


diterjemahkan oleh Chaerul Ddjakman
(2001:385) modal kerja merupakan
investasi perusahaan dalam aset lancar
yang diharapkan akan menjadi kas dalam
waktu setahun atau dan net working
capital adalah perbedaan aset lancar
perusahaan dengan hutang lancar
perusahaan.

8
Modal Kerja Bersih dan Likuiditas

Net Working Capital


= Aset Lancar – Kewajiban Lancar

➢ Positif bila kas yang akan diterima selama 12 bulan ke depan melebihi kas yang akan
dibayarkan
➢ Biasanya positif di perusahaan/badan usaha yang sehat

Likuiditas
➢ Kemampuan untuk mengkonversi kas dengan cepat tanpa kehilangan nilai yang signifikan
➢ Perusahaan yang likuid cenderung tidak mengalami kesulitan keuangan
➢ Tetapi aset likuid biasanya memperoleh tingkat pengembalian yang lebih rendah
➢ Trade-off untuk menemukan keseimbangan antara aset likuid dan tidak likuid

9
Modal Kerja Koperasi

1 Konsep Kuantitatif 2 Konsep Kualitatif 3 Konsep Fungsional

Modal kerja menurut konsep ini Modal kerja menurut konsep Modal kerja menurut konsep ini adalah

adalah keseluruhan dari jumlah ini merupakan kelebihan aset konsep yang mendasarkan pada fungsi dari

aset lancar dan sering disebut lancar diatas hutang lancar dana dalam menghasilkan pendapatan.

modal kerja bruto (gross sering disebut modal kerja Pendapatan yang dimaksud adalah

working capital). neto (net working capital). pendapatan dalam satu periode accounting
(current income) bukan pada periode-periode
berikutnya (future income).

10
Pentingnya Modal Kerja

Melindungi koperasi dari akibat


buruk berupa turunnya nilai Memungkinkan koperasi untuk
Memungkinkan koperasi untuk
aktiva lancar, seperti adanya dapat membeli barang dengan
melunasi kewajiban-kewajiban
kerugian karena debitur tidak tunai sehingga mendapatkan
jangka pendek tepat pada
membayar, turunnya nilai keuntungan berupa potongan
waktunya.
persediaan karena harganya harga.
merosot.

Memungkinkan koperasi dapat


Memungkinkan koperasi memiliki Memungkinkan koperasi dapat
beroperasi dengan lebih efisien
persediaan dalam jumlah yang memberikan syarat kredit yang
karena tidak ada kesulitan dalam
cukup guna melayani permintaan menguntungkan kepada
memperoleh bahan baku, jasa,
konsumennya. anggotanya.
dan suplai yang dibutuhkan.

11
Sumber Modal Kerja Koperasi

Keuntungan dari
Hasil Operasi penjualan surat-surat Penjualan aset Penjualan saham
1 Koperasi 2 berharga (investasi 3 tidak lancar 4 atau obligasi
jangka pendek)

Adalah jumlah net income Surat berharga yang Hasil penjualan aset Koperasi dapat
yang nampak dalam dimiliki perusahaan untuk tetap, investasi jangka menambah modal dari
perhitungan rugi laba jangka pendek panjang dan aset tidak anggota, disamping itu
ditambah dengan (marketable securities) lancar lainnya yang tidak koperasi dapat juga
depresiasi dan amortisasi, adalah salah satu elemen diperlukan lagi oleh mengeluarkan obligasi
jumlah ini menunjukkan aset lancar yang segera koperasi. Perubahan dari atau bentuk hutang
jumlah modal kerja yang dapat dijual dan akan aset ini menjadi kas atau jangka panjang lainnya
berasal dari hasil operasi menimbulkan keuntungan piutang akan guna memenuhi
koperasi. bagi koperasi. menyebabkan kebutuhan modal
bertambahnya modal kerjanya.
kerja sebesar hasil
penjualan tersebut.

12
Penggunaan Modal Kerja

Pemakaian atau penggunaan Penggunaan aset lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja :
modal kerja akan
menyebabkan perubahan Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos Adanya pembentukan dana atau
operasi perusahaan, meliputi Kerugian–kerugian yang diderita oleh pemisahan aset lancar untuk tujuan-
pembayaran upah, gaji, pembelian perusahan karena adanya penjualan tujuan tertentu dalam Jangka Panjang
bentuk maupun penurunan bahan atau barang dagangan, supplies surat berharga atau efek, maupun misalnya, dan pelunasan obligasi, dana
kantor dan pembayaran biaya-biaya kerugian yang insidentil lainnya. pensiun pegawai atau dana-dana
jumlah aset lancar yang lainnya. lainnya.
dimiliki oleh perusahaan,
tetapi penggunaan aset lancar
Pembayaran hutang-hutang jangka Pengambilan uang atau barang
Adanya penambahan atau pembelian
tidak selalu diikuti dengan aset tetap, investasi Jangka Panjang
panjang yang meliputi hutang hipotik, dagangan oleh pemilik perusahaan
hutang obligasi maupun hutang jangka untuk kepentingan pribadinya (prive)
atau aset tidak lancar lainnya yang
berubahnya atau turunnya mengakibatkan berkurangnya aset
panjang lainnya serta penarikan atau atau adanya pengambilan bagian
pembelian kembali saham perusahaan keuntungan oleh pemilik dalam
lancar atau timbulnya hutang lancar
jumlah modal kerja yang yang beredar, atau adanya penurunan perusahaan perseorangan dan
yang berakibat berkurangnya modal
hutang jangka panjang diimbangi persekutuan atau adanya pembayaran
kerja.
dimiliki oleh perusahaan. berkurangnya aset lancar. deviden dalam perseroan terbatas.

13
Pengelolaan Modal Kerja Koperasi

1 Analisis Likuiditas 2 Analisis Aktifitas 3 Analisis Rentabilitas

• Rasio Lancar • Rasio Perputaran • Rasio Laba Bersih


• Rasio Cepat Piutang Sebelum Pajak
• Rasio Perputaran • Rasio Rentabilitas
Persediaan Modal Sendiri

14
Analisis Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisa dan


menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek suatu koperasi.

1 Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam melunasi
utang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

2 Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar
utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

15
Analisis Likuiditas

1 Rasio Lancar (Current Ratio)

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = X 100%
Utang Lancar

2 Rasio Cepat (Quick Ratio)

Kas + Efek + Piutang


Rasio Lancar = X 100%
Utang Lancar

16
Analisis Aktifitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
mengelolahmdal yang tersedia, yang tercermin dalam perputaran modalnya. Semakin cepat tingkat
perputarannya atau semakin pendek periode terikatnya menandakan semakin efisien
penggunaannya.

1 Perputaran dan Periode Rata-Rata Pengumpulan Piutang (Receivable Turnover and Avarage Collection Period)

Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang
berputar dalam periode tertentu.

2 Perputaran dan Periode Rata-Rata Persediaan (Inventory Turnover and Avarage Day’s Inventory)

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan diganti dalam artian


dibeli dan dijual kembali.

17
Analisis Aktifitas

1 Perputaran Piutang (Receivable Turnover) 2 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran Penjualan Kredit Harga Pokok Persediaan


= X 100% Perputaran
Piutang = X 100%
Piutang Rata-Rata Persediaan
Persediaan Rata-Rata

Periode Periode
360 Hari 360 Hari
Perputaran 1 hari Perputaran 1 hari
= X = X
Piutang Perputaran Persediaan Perputaran
Piutang Persediaan

18
Analisis Rentabilitas

Ratio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan dinyatakan dalam
prosentase.

1 Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak Dengan Total Aktiva (Rate of ROA)

Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva adalah kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.

2 Rentabilitas Modal Sendiri (Rate of Return on Net Worth)

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dari modal sendiri
yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

19
Analisis Rentabilitas

1 Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak dengan Total Aktiva (Return on Asset)

Rasio Laba SHU Sebelum Pajak


= X 100%
Sebelum Pajak
Total AKtiva

2 Rentabilitas Modal Sendiri (Rate of Return on Net Worth)

SHU Setelah Pajak


Rasio Lancar = X 100%
Jumlah Modal
Sendiri

20
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi

1 Analisis Likuiditas

Rasio Interval rasio Kriteria


175% - 200% Sangat Baik
a. Rasio Lancar 150% - 174% atau 225% - 249% Baik
(Current Ratio) 125% - 149% atau 250% - 274% Cukup Baik
< 125% atau >275% Kurang Baik
100% Sangat Baik
b. Rasio Cepat 75% - 99% atau 125% - 149% Baik
(Quick Ratio) 50% - 74% atau 150% - 174% Cukup Baik
<50% atau >175% Kurang Baik
21
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi

2 Analisis Aktifitas

Rasio Interval rasio Kriteria


> 30 kali Sangat Efisien
a. Perputaran Piutang 30 kali – 20 kali Efisien
(Receivable Turnover) 20 kali – 15 kali Cukup Efisien
< 15 kali Kurang Efisien
>10 kali Sangat Efisien
b. Perputaran 10 kali – 6 kali Efisien
Persediaan
(Inventory Turnover) 5 ksli – 1 kali Cukup Efisien
<1 kali Kurang Efisien

22
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi

3 Analisis Rentabilitas

Rasio Interval rasio Kriteria


>10% Sangat Efisien
a. Rasio Laba Bersih 6% - 9% Efisien
sebelum Pajak dengan Total
Aktiva 0% - 5% Cukup Efisien
<0% Kurang Efisien
>21% Sangat Efisien
b. Rentabilitas Modal 10% -20% Efisien
Sendiri 1% - 9% Cukup Efisien
<1% Kurang Efisien

23
Perputaran Modal Kerja Koperasi

Perputaran modal kerja adalah hubungan banyaknya penjualan dalam satu periode dengan modal kerja yang ada.
Semakin pendek periode perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja yang disebabkan oleh
rendahnya perputaran masing-masing elemen perputaran modal kerja. Tingkat perputaran modal kerja dapat dihitung
dengan rumus:
Penjualan Bersih
Tingkat Perputaran
=
Modal Kerja Aset Lancar

360 Hari
Periode Perputaran Modal
= X 1 hari
Kerja Tingkat Perputaran Modal
Kerja

24
Perputaran Modal Kerja Koperasi

• Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal
kerja. Dari hubungan antar penjualan neto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan
bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah.
• Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan
piutang. Atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran
persediaan dan perputaran piutang yang tinggi. Tidak cukupnya modal kerja mungkin disebabkan banyaknya
utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah menjadi uang kas.
• Perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja neto, rendahnya tingkat
perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat
berharga.

25
Standar Pengukuran Efisien Modal
Kerja Koperasi
Standar pengukuran efisiensi modal kerja suatu koperasi ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PKM,
dimana standar tesebut mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan koperasi di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Nomor:
22/Per/M.KUKM/IV/2007, standar pengukuran perputaran modal adalah sebagai berikut:

Rasio Interval rasio Kriteria


> 3 kali Sangat Efektif
Perputaran Modal Kerja 3 kali – 2 kali Efektif
(Working Capital Turn
Over) 1 kali – 0 kali Cukup Efektif
< 0 Kali Kurang Efektif

Setelah perhitungan rasio diuraikan, selanjutnya analisis modal kerja yang ada yang berkaitan dengan
kegiatan usaha koperasi dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
26
Manajemen Modal Kerja Koperasi

1 Manajemen Kas 2 Manajemen Piutang 3 Manajemen Persediaan Barang


Kas termasuk uang simpanan di Piutang terjadi karena adanya Persediaan barang sangat banyak

bank yang setiap saat dapat transaksi penjualan kredit. Tujuan kaitannya dengan kegiatan

dipergunakan. Tujuan pengelolaan piutang adalah untuk penjualan, produksi dan likuiditas.

manajemen kas adalah untuk meningkatkan volume penjualan Persediaan barang mempunyai

menentukan kas minimum yang kredit dan memperkecil pengaruh langsung terhadap

selalu dapat memenuhi kemungkinan timbulnya rugi dari rentabilitas koperasi.

kewajiban pembayaran yang penjualan kredit.

sudah sampai waktunya.

27
Contoh Kasus : Koperasi ABC (1)

No Data Laporan Keuangan 2016 2017 2018


1 Aktiva Lancar 570,712,080 1,042,300,115 1,306,018,032
2 Total Aktiva 650,662,515 1,140,108,453 1,425,831,168
3 Utang Lancar 430,060,681 562,202,035 681,523,270
4 Kas 2,308,726 4,240,650 6,060,604
5 Persediaan Awal 30,250,423 28,575,348 40,805,831
6 Persediaan Akhir 28,575,348 40,805,831 41,674,348
7 Rata-Rata Persediaan 29,412,885 34,690,589 41,240,089
8 Piutang Awal 408,682,280 520,517,350 578,573,350
9 Piutang Akhir 520,517,350 578,573,350 728,512,540
28
Contoh Kasus : Koperasi ABC (2)

No Data Laporan Keuangan 2016 2017 2018


10 Rata-Rata Piutang 464,599,815 549,545,350 653,542,945
11 Modal Kerja Awal 370,034,163 430,641,288 570,076,070
12 Modal Kerja Akhir 430,641,288 570,076,070 713,383,651
13 Rata-Rata Modal Kerja 400,337,725 500,358,679 641,729,860
14 Modal Sendiri 368,171,101 458,058,721 585,642,215
15 Penjualan Netto 361,302,013 402,065,654 522,808,562
16 Harga Pokok Penjualan 105,401,015 114,730,600 120,019,172
17 Laba Usaha/SHU Sebelum Pajak 18,160,240 31,138,013 10,830,782
18 Laba Usaha/SHU Setelah Pajak 16,232,204 27,013,013 8,735,703
29
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Lancar Standar Kriteria
2016 570,712,080 430,060,681 132.71% 125%-149% Cukup Baik
2017 1,042,300,115 562,202,035 185.40% 175%-200% Sangat Baik
2018 1,306,018,032 681,523,270 191.63% 175%-200% Sangat Baik

Rasio Cepat
Tahun Kas Piutang Utang Lancar Rasio Cepat Standar Kriteria
2016 2,308,726 520,517,350 430,060,681 121.57% 125%-149% Baik
2017 4,240,650 578,573,350 562,202,035 103.67% 100% Sangat Baik
2018 6,060,604 728,512,540 681,523,270 107.78% 100% Sangat Baik
30
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Rasio Aktifitas
Perputaran Piutang
Penjualan Piutang Rata-Rata Perputaran Peripde
Tahun Piutang Akhir Standar Kriteria
Netto Awal Piutang Piutang Piutang
2016 361,302,013 408,682,280 520,517,350 464,599,815 0.78 Kali 462 Hari < 15 Kali Kurang Efisien

2017 402,065,654 520,517,350 578,573,350 549,545,350 0.73 Kali 492 Hari < 15 Kali Kurang Efisien

2018 522,808,562 578,573,350 728,512,540 653,542,945 0.80 Kali 450 Hari < 15 Kali Kurang Efisien

Perputaran Persediaan
Persediaan Persediaan Rata-Rata Perputaran Peripde
Tahun HPP Standar Kriteria
Awal Akhir Persediaan Persediaan Persediaan
2016 105,401,015 30,250,423 28,575,348 29,412,885 3.58 Kali 100 Hari 5-1 Kali Cukup Efisien

2017 114,730,600 28,575,348 40,805,831 34,690,589 3.31 Kali 109 Hari 5-1 Kali Cukup Efisien

2018 120,019,172 40,805,831 41,674,348 41,240,089 2.91 Kali 124 Har 5-1 Kali Cukup Efisien
31
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Perputaran Modal Kerja

Penjualan Modal Kerja Modal Kerja Rata-Rata Perputaran


Tahun Standar Kriteria
Netto Awal Akhir Modal Kerja Modal Kerja
2016 361,302,013 370,034,163 430,641,288 400,337,725 0.90 Kali 1 Kali-0 Kali Cukup Efisien
2017 402,065,654 430,641,288 570,076,070 500,358,679 0.80 Kali 1 Kali-0 Kali Cukup Efisien
2018 522,808,562 570,076,070 713,383,651 641,729,860 0.81 Kali 1 Kali-0 Kali Cukup Efisien

32
Contoh Kasus : Koperasi ABC
Rasio Rentabilitas
Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak
Tahun SHU Sebelum Pajak Total Aktiva Rasio Laba Bersih Standar Kriteria
2016 18,160,240 650,662,515 2.79% 0%-5% Cukup Efisien
2017 31,138,013 1,140,108,453 2.73% 0%-5% Cukup Efisien
2018 10,830,782 1,425,831,168 0.76% 0%-5% Cukup Efisien

Rentabilitas Modal Sendiri


Tahun SHU Setelah Pajak Modal Sendiri Rentabilitas Modal Sendiri Standar Kriteria
2016 16,232,204 368,171,101 4.41% 1%-9% Cukup Efisien
2017 27,013,013 458,058,721 5.90% 1%-9% Cukup Efisien
2018 8,735,703 585,642,215 1.49% 1%-9% Cukup Efisien
33
Siklus Operasi dan Siklus Kas

Siklus Operasi = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha

Siklus Kas = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha -


Periode Utang Usaha

Rata-Rata Utang
Periode Utang
= X 365 hari
Usaha Harga Pokok
Penjualan

34
Siklus Operasi dan Siklus Kas
Bahan Baku Dibeli
Pembayaran
Barang Jadi
Kas Diterima
Terjual
Pesanan Stok
Dilakukan Tiba

Periode Persediaan Periode Piutang

Periode Utang WAKTU

Invoice Pembayaran Kas


Diterima untuk Bahan Baku

SIKLUS OPERASI
SIKLUS
KAS
35
Kasus : Siklus Operasi dan Siklus Kas

Jangka waktu persediaan di gudang dari pertama kali dibeli sampai dengan terjualnya adalah 60 hari.
Persediaan tersebut dijual secara kredit dan membutuhkan waktu 45 hari untuk penagihannya. Sementara
itu, koperasi diberikan waktu 30 hari untuk membayar persediaan yang dibelinya kepada supplier. Berapa
hari siklus operasi dan siklus kas koperasi tersebut?

Siklus Operasi = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha


= 60 hari + 45 hari = 105 hari

Siklus Kas = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha – Periode Utang Usaha
= 60 hari + 45 hari – 30 hari = 75 hari

Jumlah waktu yang diperlukan saat kita harus membayar pembelian secara kas kepada supplier sampai
dengan kita memperoleh pendapatan kas dari penjualan kredit adalah selama 75 hari
36
Pengelolaan Dana Jangka Panjang Koperasi

Pengelolaan dana jangka panjang koperasi dalam bentuk investasi jangka


Panjang adalah penanaman dana koperasi dalam berbagai aset produktif yang
memberikan penghasilan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.

1.Untuk memperoleh keuntungan berupa capital gain yang berasal

Tujuan Investasi dari investasi jangka Panjang dalam bentuk saham atau obligasi.
Jangka Panjang 2.Turut serta mempengaruhi kebijakan perusahaan lain dalam
rapat pemegang saham
3.Untuk memperoleh dividen
4.Dalam rangka ekspansi usaha dan memperluas pasar
37
Siklus Operasi dan Siklus Kas

• Faktor penting yang menjadi


Terdapat tiga periode yang berpengaruh terhadap siklus kas
pertimbangan pada kebijakan modal
dan siklus operasi, yakni:
kerja adalah siklus kas dan siklus
1. Periode persediaan (inventory period), yakni rata-rata
operasi.
waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi persediaan
• Siklus operasi adalah waktu atau
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian barang
periode yang dibutuhkan untuk
tersebut
mengubah persediaan barang yang
2. Periode piutang (receivable period), adalah waktu
dimiliki hingga terjual kepada
penerimaan kas setelah terjadi penjualan atau rata-rata
konsumen.
waktu yang dibutuhkan untuk konversi piutang menjadi
• Sedangkan siklus kas atau siklus
kas.
konversi kas (Cash Conversion Cycle,
3. Periode utang (payable period), adalah rata-rata waktu
CCC) adalah waktu yang dibutuhkan
yang dibutuhkan untuk membeli kebutuhan produksi
untuk melakukan pembayaran kas
hingga terpenuhinya pembayaran kepada para suplier.
dengan penerimaan kas.

38
Bentuk Investasi Jangka Panjang Koperasi

Deposito Reksa Dana

Kepemilikan Aset lain,


Saham atau misal:
Obligasi Suatu Investasi pendirian
Perusahaan usaha baru
Jangka
Panjang

39
Aset Tetap Koperasi

Aset Berwujud Aset Tidak Berwujud

Adalah asset tetap berwujud yang dimiliki


koperasi seperti: tanah, gedung kantor, Adalah asset tetap yang tidak berwujud seperti
peralatan kantor dan sebagainya serta hak paten, good will, merek dagang, hak lease
penempatan aset tetap berwujud ini setelah dan sebagainya. Penyajian dalam neraca akun ini
perkiraan investasi jangka Panjang. Penyajian sebesar harga pokoknya dikurangi dengan
dalam neraca akun ini sebesar harga pokoknya akumulasi amortisasi yang telah dibentuk oleh
dikurangi penyusutan aset tetap yang telah koperasi.
dibentuk (kecuali tanah).

40
Analisis Investasi Aktiva Tetap dengan
Capital Budgeting
• Melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal,
seperti untuk pembelian equipmen
baru untuk memperkenalkan produk
baru, dan untuk memodernisasi IRR, NPV,
The Payback
Capital Capital
fasilitas operasi Amount of Period vs
Structure Budgeting
Initial Fund Interest
• Penganggaran modal melibatkan suatu Rate

pengikatan (penanaman) dana di masa


sekarang dengan harapan memperoleh
keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang.
41
Timeline Investasi

INITIAL OUTLAY

MASA OPERASI & KOMERSIAL


MENGIKUTI PLC

MASA INVESTASI
(LIHAT ASP PROD-JADUAL
PEMBANGUNAN PABRIK)

INTRO GROWTH
T

ESTIAMASI
LAMANYA

T= - t T=0
START FINISH
CAPITAL EXPENDITURES

42
Initial Outlay / Modal Awal

▪ Pengeluaran tunai selama masa investasi ▪ Pengadaan instalasi utilitas,

▪ Pembelian tanah di lokasi yang dipilih ▪ peralatan transportasi,

▪ Desain ▪ Peralatan material handling,

▪ Pembangunan jeti (pelabuhan pabrik) ▪ Peralatan pengendalian kualitas,

▪ Pembangunan jembatan, jalan masuk lokasi ▪ Peralatan trasnportasi,

▪ Pembangunan bangunan pabrik / service ▪ Peralatan perawatan,

delivery system ▪ Spare parts

▪ Pembanguanan gudang (terbuka, tertutup) ▪ Pengadaan bahan langsung, bahan-bahan tak

▪ Pembangunan kantor, jalanan dalam pabrik, langsung

taman, selokan, dsb ▪ Biaya produksi percobaan (trial run, commisioning)

▪ Pembelian mesin-mesin ▪ Initial working capital

43
Initial Working Capital / Modal Kerja Awal

▪ Pengeluaran tunai untuk gaji-gaji (1 bulan, 2


bulan, 3 bulan)
Pengertian Initial Working Capital
▪ Pengeluaran tunai untuk membayar tagihan-
adalah banyaknya dana tunai untuk
tagihan listtrik, tilpon, air, pulsa, koran
dapat memenuhi kebutuhan-dana ▪ Pengeluaran tunai untuk promosi
tunai- saat operasional agar ▪ Pengeluaran tunai untuk perawatan preventif
perusahaan tetap going concern ▪ Pengeluaran tunai untuk biaya kantor (makan
siang, kopi, teh, gula, air matang, snack, dll)
▪ Pengeluaran tunai untuk biaya tak terduga
▪ Penyediaan dana tunai untuk kas kecil

44
Estimasi Besarnya Defisit pada masa
Introduction

Karena produk baru/jasa baru belum dikenal, maka penerimaan tunai dari penjualan
Lebih rendah dibandingkan dengan total biaya biaya tunai untuk menghasilkan
produk atau jasa yang dihasilkan.

Besarnya defisit tersebut harus diperhitungkan demi berjaga jaga bila defisit benar
terjadi.

Dengan demikian, Initial Outlay terdiri dari a) dana tunai yang ditanam dalam
jangka panjang baik berupa fixed asset atau capital expenditures dan non fixed assets
atau operating expenditures. Ditambah dengan Initial Working Capital, dan
Estimasi defisit pada tahap introduksi.

45
Kriteria Kelayakan Investasi

Net Present The Payback


Value Rule

The Internal
Rate of Return
46
Net Present Value

• Perbedaan antara nilai pasar sebuah proyek investasi dibandingkan dengan biayanya

• Berapa banyak nilai yang diperoleh dari investasi tersebut?

– Langkah pertama adalah memperkirakan arus kas di masa yang akan datang.

– Langkah kedua adalah memperlirakan imbal hasil yang diminta dikaitkan dnegan
risiko investasi.

– Langkah ketiga adalah menghitung nilai saat ini dari arus kas di masa yang akan
datang dikurangi dengan nilai investasi awal yang dikeluarkan.

47
Contoh Kasus NPV

• Saat ini anda sedang mereview sebuah proyek yang diestimasi akan
menghasilkan arus kas sebagai berikut:
– Tahun 0: CF = -165,000

– Tahun 1: CF = 63,120; NI = 13,620

– Tahun 2: CF = 70,800; NI = 3,300

– Tahun 3: CF = 91,080; NI = 29,100

• Imbal hasil yang diharapkan dari proyek ini disesuaikan dengan


risikonya adalah sebesar 12%.
48
Contoh Kasus NPV

• Jika nilai NPV positif, investasi


dapat dilakukan.
NPV = -165,000 + 63,120/(1.12) + 70,800/(1.12)2 + • Nilai NPV yang positif

91,080/(1.12)3 = 12,627.41 mengindikasikan bahwa investasi


tersebut dapat menambah nilai
• Apakah kita akan menerima atau menolak investasi bagi koperasi dan akan
tersebut? meningkatkan kesejahteraan
anggota koperasi.

49
Payback Period

• Berapa lama biaya investasi yang dikeluarkan di awal dapat kembali


secara nominal?

• Perhitungannya :

– Perkirakan nilai arus kas di masa depan

– Kurangkan nilai arus kas yang diterima dengan nilai investasi awal
sampai seluruh nilai investasi tersebut terbayarkan.

• Keputusan – Terima jika periode pengembalian masih di bawah batas


limit yang telah ditetapkan

50
Payback Period

• Asumsikan kita akan menerima investasi tersebut jika pengembalian


investasi awal maksimal selama dua tahun.
– Tahun 1: 165,000 – 63,120 = 101,880 - masih belum ter-cover

– Tahun 2: 101,880 – 70,800 = 31,080 - masih belum ter-cover

– Tahun 3: 31,080 – 91,080 = -60,000 - investasi kembali di tahun ke-3

• Apakah kita akan menerima atau menolak investasi tersebut?

51
Internal Rate of Return (IRR)

• Alternatif perhitungan kelayakan investasi selain NPV

• Secara praktik sering digunakan, didasarkan pada estimasi arus kas


yang timbul di masa depan untuk menghitung tingkat bunga yang
diterima.

• IRR adalah tingkat imbal hasil ketika NPV = 0

• Keputusan – Terima jika IRR lebih besar dibandingkan tingkat imbal


hasil yang diharapkan.

52
Internal Rate of Return (IRR)

• Jika tidak menggunakan kalkulator finansial atau excel, maka


proses menghitung IRR secara manual harus dilakukan dengan
trial and error
– IRR = 16.13% > 12% required return

• Apakah kita akan menerima atau menolak investasi tersebut?

53
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Kelayakan Investasi

Summary
Net Present Value Diterima

Payback Period Ditolak

Internal Rate of Return Diterima

54
Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas

• Capital budgeting menekankan rsepenuhnya pada proyeksi/pro forma laba rugi

• Cara menghitung arus kas

• Operating Cash Flow (OCF) = EBIT – taxes + depreciation

• Arus Kas Operasi = Laba Kotor – Pajak + Depresiasi

• Total Cash Flow = – net capital spending (NCS) + OCF – changes in NWC

• Arus Kas Total = - Pembelanjaan Modal Bersih + Arus Kas Operasi –


Perubahan di Modal Kerja Bersih

55
Contoh Kasus : Proyeksi Laba Rugi

56
Contoh Kasus : Proyeksi Modal yang
Dibutuhkan

57
Contoh Kasus : Proyeksi Arus Kas

58
Contoh Kasus : Menilai Kelayakan Investasi

• Sekarang setalah asumsi arus kas dibuat, dapat dilanjutkan dengan


menggunakan Teknik NPV dan IRR untuk menghitung kelayakan
investasi tersebut.
• NPV = -110,000 + 51,780 /(1.2) + 51,780 /(1.2)2 + 71,780 /(1.2)3 =
10,648
• IRR = 25.8%

• Apakah kita akan menerima atau menolak investasi tersebut?

59
Teknik Menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Biaya
(RAPB) Koperasi

60
Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 22 menyatakan bahwa Rapat
Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Selanjutnya berdasarkan huruf d Pasal 23 menyatakan bahwa Rapat Anggota berwenang
menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.

Rencana kerja yang diusulkan pengurus dan pengawas merupakan usulan program yang perlu
dicermati dan disepakati oleh Anggota dalam Rapat Anggota untuk menjadi keputusan bersama
dan menjadi dasar penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.

61
Fungsi Perencanaan Koperasi

1 Sebagai Alat Perencanaan 2 Pedoman Pelaksanaan


Setelah Rencana Kerja dan Anggarannya
3 Alat Pengendalian dan Pengawasan
Kegiatan organisasi dan usaha berjalan baik, bila
Kegiatan menyusun RK/RAPBK pada
disahkan dalam Rapat Anggota, yang pengurus selaku pimpinan koperasi, maupun
dasarnya adalah membuat perencanaan.
dilaksanakan sebelum tanggal 01 Januari Pengawas dapat mengadakan pengawasan
Rencana Kerja mendeskripsikan apa saja
tahun berikutnya (misalnya bulan apakah terjadi pemborosan atau penyimpangan-
kegiatan yang akan dilakukan, dan dalam
November, Desember), dengan penyimpangan dari rencana yang telah
anggaran semua kegiatan yang akan
sendirinya semua kegiatan yang ditentukan. Sekiranya ada tanda-tanda
dilakukan di waktu yang akan datang itu
dilaksanakan sejak 01 Januari sampai penyimpangan hendaknya segera diambil
menggunakan perhitungan-perhitungan
dengan 31 Desember tahun berikutnya langkah-langkah meluruskannya tanpa harus
yang dinyatakan dengan uang.
harus mengacu dan berpedoman pada menunggu suatu periode berakhir.

RK/RAPBK yang telah disahkan oleh


Rapat Anggota tersebut.

62
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Menyusun RK Dan RAPB Koperasi

a. Kepentingan anggota
b. Pengalaman dan keputusan-keputusan yang pernah diambil sebelumnya
c. Kemungkinan perubahan dan kondisi ekonomi di masa yang akan datang
d. Kemampuan sumber dana dan sumber-sumber lainnya
e. Kebijakan pemerintah dan peraturan-peraturan yang berlaku

63
Pengertian Rencana Kerja

Rencana Kerja adalah “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang atas hal-hal
yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan pada suatu periode tertentu”.

Garis-Garis Besar Rencana Kerja Koperasi

Harus
mencerminkan
Mengandung
semua rencana Menjelaskan kapan Menjelaskan dan
arti/makna apa yang Menjelaskan cara
kegiatan yang akan dan dari mana RK merinci alat/barang
harus dicapai untuk untuk mencapai
dilaksanakan oleh tersebut yang diperlukan
suatu periode tujuan tersebut.
koperasi dalam dilaksanakan. untuk pelaksanaan.
tertentu.
suatu periode
tertentu.

64
Contoh Format Rencana Kerja Koperasi

65
Contoh Rencana Kerja Sub-Bidang

Rencana Kerja Bidang Rencana Kerja Bidang Usaha, Rencana Kerja Bidang
contoh sub bidangnya :
Organisasi, Permodalan,
• Unit Usaha Simpan Pinjam
contoh sub bidangnya: • Unit Usaha Pertokoan contoh sub bidangnya :
• Tentang Keanggotaan • Rencana berkaitan dengan
• Unit Usaha Katering
Koperasi modal sendiri
• Tentang Rapat anggota Dengan adanya Perubahan AD • Rencana mengakses modal
• Tentang Kepengurusan (PAD) setelah berlakunya UURI luar
Tentang Kepengawasan • ………………..
• No. 17/Tahun 2012 maka usaha
• Tentang karyawan
koperasi disesuaikan dengan
• Administrasi Organisasi
jenis koperasinya (Tunggal
• …………………
Usaha)

66
Pengertian RK dan RAPBK Koperasi

RK dan RAPBK/Anggaran Koperasi adalah perencanaan yang saling berhubungan satu sama
lain. Rencana Kerja yang disusun harus memperhatikan dukungan keuangan dari
koperasinya. Rencana keuangan koperasi itu tidak lain bentuknya adalah RAPBK atau
Anggaran Koperasi.

Anggaran adalah “serangkaian rencana yang mencakup seluruh kegiatan koperasi untuk
suatu periode tertentu, yang disusun menurut cara-cara tertentu, dengan suatu bentuk
susunan tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang”.

Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan dengan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasikan dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional di dalam badan usaha.

67
Konsep Anggaran

Bahwa anggaran harus Bahwa anggaran harus Bahwa setiap pimpinan Untuk keputusan yang

bersifat formal artinya bersifat sistematis dihadapkan pada suatu diambil oleh

anggaran disusun artinya anggaran tanggung jawab untuk pimpinan/pengurus

dengan sengaja dan disusun dengan mengambil keputusan tersebut, merupakan

bersungguh-sungguh berurutan dan sehingga anggaran pelaksanaan fungsi

dalam bentuk tertulis berdasarkan logika. merupakan hasil manajemen dari segi

dan teliti. pengambilan perencanaan,


keputusan yang pengorganisasian,
berdasarkan asumsi mengarahkan dan
tertentu. pengawasan.
68
Prinsip Anggaran

a. Prinsip Partisipasi f. Prinsip Suksesif


Setiap bagian diikutsertakan dalam penyusunan Dalam penyusunannya memperhatikan urutan kejadian,
sehingga bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan misalnya anggaran kas disusun setelah anggaran operasional.
pengendalian g. Prinsip Ketepatan Anggaran
b. Prinsip Relevansi Anggaran yang disusun hendaknya memperkirakan antara
Data dan informasi serta asumsi-asumsi yang jumlah yang dianggarkan dan kemampuan perusahaan untuk
digunakan relevan. mewujudkannya.
c. Prinsip Periodisasi h. Prinsip Fleksibilitas Anggaran
Disusun untuk suatu masa anggaran tertentu secara Anggaran yang disusun hendaknya memperhitungkan
jelas. Di koperasi umumnya disusun selama satu tahun, kemungkinan perubahan dunia usaha dan lingkungan yang tidak
dimulai 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember. dapat diperkirakan.
d. Prinsip Kesesuaian Anggaran i. Prinsip Pengendalian Berkala
Penyusunan nama dan mata anggaran disesuaikan Anggaran tersebut harus diawasi secara berkala, misalnya tiap
dengan sistem pencatatannya/pembukuannya. bulan, 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, dst.
e. Prinsip Komprehensif j. Prinsip Publikasi
Memperkirakan/memproyeksikan secara keseluruhan, Anggaran yang telah disetujui harus diketahui oleh setiap
baik menyangkut anggaran operasional maupun bagian yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
anggaran kas.

69
Siklus Anggaran

Dapat dilakukan melalui dua cara yaitu penyusunan anggaran “bawah atas“ dan
penyusunan anggaran “atas bawah”. Anggaran koperasi biasanya disusun oleh pengurus,
Tahap pengawas dan manajer, kemudian disahkan dalam Rapat Anggota. Untuk dapat menyusun
Penyusunan
anggaran dengan baik, tiga persyaratan harus dipenuhi yaitu: adanya organisasi yang baik,
adanya administrasi yang tertib, serta adanya data-data yang memadai.

Tahap
Yaitu setelah anggaran tersebut disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota,
Penggunaan
anggaran tersebut dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan.

Setelah anggaran mulai dilaksanakan perlu diatur dan diadakan rapat berkala
Tahap
Pengendalian dalam rangka perubahan dan pengecekan antara realisasi dan rencananya. Jika
ada penyimpangan perlu dianalisis sebab- sebab penyimpangannya.

70
Jenis-Jenis Anggaran

Menurut Menurut Sifat Menurut Jenis


Jangka Waktu Fleksibilitasnya Keperluannya

Anggaran Jangka Anggaran Tetap Anggaran


Pendek (Fixed Budget) Operasional

Anggaran Berubah
Anggaran Jangka
(Continues Anggaran Kas
Menengah
Budget)

Anggaran Jangka
Panjang

71
Anggaran Operasional

Anggaran Anggaran Anggaran Biaya


Anggaran Harga
Penjualan dan Anggaran Biaya Pendapatan Non Non
Pokok Penjualan
Pendapatan Operasional Operasional

Anggaran penjualan
Menggambarkan jumlah
adalah anggaran yang
pendapatan yang
menerangkan secara
diperkirakan akan
terperinci tentang
diperoleh oleh koperasi
penjualan koperasi di Menggambarkan Menggambarkan biaya- Biaya- biaya yang
selama masa anggaran
masa datang. besarnya harga pokok biaya yang diperkirakan diperkirakan menjadi
yang bersangkutan dari
Anggaran pendapatan barang yang akan menjadi beban beban koperasi dari
kegitan-kegiatan lain di
operasional adalah dibeli/diproduksi untuk koperasi dari kegiatan pendapat non
luar usaha pokok
proyeksi pendapatan dijual setiap periode usaha pokok koperasi operasional tersebut
koperasi. Misalnya hasil
dari kegiatan penjualan selama masa anggaran selama masa anggaran pada masa anggaran
penjualan aset tetap
jasa, misal jasa usaha yang bersangkutan. yang bersangkutan. yang bersangkutan
yang tidak dipergunakan
simpan pinjam, jasa
lagi, pendapatan dari
penarikan rekening
simpanan/penyertaan
listrik, dll.
koperasi.

72
Contoh Format Anggaran Operasional

73
Evaluasi Rencana Kerja dan RAPB Koperasi

Merupakan setiap upaya yang Beberapa kemungkinan penyebab RK koperasi tidak tercapai antara lain:
dilakukan oleh tim manajemen • Kurang adanya komitmen semua pihak (pengurus, pengawas,
koperasi utamanya pengawas karyawan, maupun anggota) untuk melaksanakan.
untuk melakukan penilaian
• Rencana tersebut kurang didasarkan atas pengalaman yang lalu, dan
sejauh mana rencana RK dan
prediksi ke depan secara tepat.
RAPBK yang telah disusun itu
dapat dicapai. • Yang direncanakan bukan sepenuhnya kewenangan koperasi.
• Kurang adanya dukungan dana dan sumber daya lainnya.
Pengevaluasian terhadap RK • Keadaan yang tidak diharapkan terjadi misalnya bencana alam.
dan RAPBK dapat dilakukan • Untuk mengevaluasi Rencana Kerja Koperasi, dari format RK yang ada
secara periodik misalnya setiap dapat dikembangkan untuk evaluasinya sebagai berikut:
bulan, triwulan, semester, d st .

74
Format Evaluasi RK Koperasi

75
Evaluasi Anggaran Koperasi

• Penilaian dengan cara membandingkan semua komponen dalam anggaran dan melihat
pencapaiannya.
• Kemudian dilakukan analisis faktor-faktor pendukung dan penghambat pencapaian itu. Dari sini
kemudian dilakukan antisipasi-antisipasinya sehingga tujuan dapat tercapai dan tidak
menyimpang terlalu jauh.
• Anggaran yang baik adalah anggaran dimana realisasi dan rencananya sama atau mendekati.
Atau dengan kata lain penyimpangannya tidak terlalu besar, apalagi penyimpangan negatif,
misalnya penurunan pendapatan dan penjualan, pembengkakan biaya.

76
Format Evaluasi RAPB Koperasi

77
Laporan Keuangan
Koperasi

78
Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk dapat
menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas perusahaan secara
keseluruhan (corporate) sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan
koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota.

• Standar laporan keuangan koperasi mengacu pada pedoman umum akuntansi koperasi sektor rill yang
menyatakan bahwa koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik harus mengacu
kepada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
• Hal ini karena laporan ini diperuntukkan untuk berbagai kalangan seperti anggota koperasi, pengurus,
pengawas, pemerintah, kreditur maupun pihak lain.
• Tahun buku koperasi ditutup yaitu paling lambat 1 bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan.

79
Siklus Pencatatan Akuntansi Koperasi

Keterangan bagan:

1. Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat


dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian.
Dokumen/ Buku Jurnal/ Buku Neraca
Bukti Buku Harian Besar Lajur 2. Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu
kemudian secara periodic dikelompokkan dalam buku
besar masing-masing.
Neraca
3. Dan bukti transaksi yang sama dibuat juga buku
tambahan, yang fungsinya sebagai pengontrol
Buku Pembantu/ Laporan kebenaran buku besar.
Buku Tambahan Laba Rugi
4. Setelah buku besar itu bisa dipasatikan benar, maka
saldo yang ada di dalam masing-masing buku besar bisa
dipindahkan ke neraca lajur.
80
Laporan Keuangan Koperasi

Berdasarkan ketentuan PSAK No. 27, laporan keuangan koperasi terdiri dari:

Neraca

Catatan Atas
Perhitungan
Laporan
LAPORAN Hasil Usaha
keuangan
KEUANGAN
KOPERASI

Laporan
Promosi Laporan Arus
Ekonomi Kas
Anggota

81
NERACA

Adalah suatu daftar yang berisi


Komponen neraca diurutkan dengan ketentuan:
ringkasan harta, kewajiban dan
1. Aset diklasifikasikan menurut ukuran likuiditas (tingkat
modal dari suatu perusahaan
kecairan)
(termasuk koperasi) pada saat
2. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
tertentu. Dengan demikian neraca ini
3. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan
menggambarkan posisi keuangan
koperasi pada saat tertentu biasanya
pada akhir tahun. ASSET = KEWAJIBAN + MODAL

82
Komponen Neraca

Harta / Aset Kewajiban / Liabilities / Hutang Modal / Capital

1. Harta / Aset Lancar


(Current Assets) 1. Kewajiban/Hutang Lancar 1. Modal dari Anggota
2. Harta/Aset tetap (jangka pendek) 2. SHU yang tidak
(fixed assets) 2. Kewajiban jangka panjang dibagi
3. Harta/Aset lain

83
Harta / Aset Lancar / Current Assets

1. Kas: jumlah uang di dalam kas atau bank


2. Wesel Tagih: janji dari seseorang berupa pernyataan kesanggupan untuk membayar pada
waktu tertentu secara tertulis.
3. Piutang Dagang: tagihan terhadap perusahaan atau orang-orang tertentu yang timbul
akibat penjualan barang dagangan dengan kredit atau tagihan yang disebabkan
perusahaan telah memberikan jasa tertentu.
4. Persediaan Barang: barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.
5. Beban bayar dimuka: biaya yang dibayar dahulu dengan syarat melebihi jangka waktu
pembukuan, digolongkan sebagai harta.
a. Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)
b. Sewa bayar dimuka (prepaid rent)
6. Perlengkapan: barang yang dipakai untuk mendukung kegiatan perusahaan yang sifatnya
habis dipakai, misalnya: perlengkapan toko (store supplies) dan perlengkapan kantor
(office supplies).
84
Aset Tetap /
Fixed Assets

Peralatan Toko, misal


Peralatan Kantor, Peralatan untuk
lemari, timbangan,
misalnya komputer, Pengangkutan,
mesin kasair, rak-rak
lemari arsip, meja, kursi misalnya mobil, truk,
pajangan, dan
dan sebagainya. dan sebagainya.
sebagainya.

Bangunan, misalnya
bangunan toko, kantor,
Tanah
pabrik yang dimiliki
koperasi.

85
Kewajiban

1. Kewajiban Lancar (current liabilities)


yaitu kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu maksimal 1
tahun, misal hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang wesel.
2. Kewajiban Jangka Panjang (long term liabilities)
yaitu kewajiban/hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih
dari 1 tahun. Misalnya hutang obligasi, hipotek, dsb.

86
Modal Sendiri

Simpanan pokok, ialah Simpanan wajib, ialah Simpanan Sukarela, untuk


simpanan yang dibayarkan simpanan yang besarnya koperasi yang sudah berjalan
anggota yang besarnya tertentu (disepakati dalam lama, simpanan ini sering
ditentukan dan dibayar AD/ART) yang dibayarkan dikategorikan sebagai hutang
sebagai tanda menjadi secara rutin kepada koperasi jangka pendek, karena bisa
anggota koperasi biasanya setiap bulan diambil sewaktu-waktu

SHU yang tidak dibagikan

87
NERACA

88
Laporan Sisa Hasil Usaha

• Laporan perhitungan sisa hasil usaha disusun untuk memberikan


gambaran atas kinerja entitas dalam satu periode akuntansi
• Sisa hasil usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi
Pendapatan Beban
yang diperoleh dalam satu tahun buku yang dikurangi dengan Operasional Operasional
biaya penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak.
• Setelah dikurangi dana cadangan, SHU kemudian dibagikan
kepada anggota sesuai dengan jasa usaha yang telah dilakukan Pendapatan atau
oleh masing-masing anggota sesuai dengan keputusan rapat Beban Non- Sisa Hasil Usaha
anggota. Operasional
• Adapun keperluan lain dan juga pemupukan cadangan juga
ditetapkan pada saat rapat anggota.

89
Laporan Sisa Hasil Usaha

Jika mengacu pada SAK ETAP, pos-pos minimal yang harus dipaparkan oleh entitas dalam
menyusun laporan perhitungan sisa hasil usaha yaitu:

Laba (rugi) dari


investasi yang
Pendapatan Beban Keuangan Beban pajak
menggunakan metode
ekuitas

Jumah investasi,
Koreksi atas kesalahan Jumlah tercatat awal
dividen, dan distribusi
Laba (rugi) neto dan perubahan dan akhir untuk setiap
lainnya kepada
kebijakan akuntansi komponen ekuitas
pemilik ekuitas

90
Laporan Sisa Hasil Usaha

91
Laporan Sisa Hasil Usaha

92
Laporan Perubahan Ekuitas

Bagian hak pemilik yang


Komponen ekuitas bagi koperasi dapat
disebut juga dengan ekuitas
dibagi menjadi:
harus dilaporkan agar sumber
1. Simpanan pokok,
dana yang dipergunakan jelas
2. Simpanan lain,
dan dapat disajikan
3. Pinjaman-pinjaman, dan
berdasarkan peraturan akta
4. Penyisihan hasil usaha.
pendirian yang berlaku.

93
Laporan Perubahan Ekuitas

94
Laporan Arus Kas

Laporan arus kas pada koperasi Komponen yang terdapat di dalam


merupakan jenis laporan laporan ini yaitu:
keuangan yang menyajikan 1. Aktivitas operasi,
informasi perubahan historis 2. Aktivitas investasi, dan
atas kas dan setara kas entitas. 3. Aktivitas pendanaan.

95
Laporan Arus kas

96
Catatan Atas Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK-ETAP, catatan atas laporan keuangan koperasi terdiri dari:


1. Informasi umum berisikan mengenai pendirian nama dan tempat kedudukan, NPWP, SIUP dan TDP, visi dan
misi, produk, rincian unit usaha simpan pinjam dan perdagangan, mekanisme pengelolaan dana, susunan
pengurus dan pengawas, ekuitas, dan rekening koran.
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi, yakni dasar penyusunan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing,
kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan kepada anggota, piutang unit usaha, penyisihan penghapusan
pinjaman tidak tertagih, biaya dibayar dimuka, aset tetap, aset lain-lain, tabungan koperasi, simpanan
berjangka, pengakuan pendapatan dan beban, dan reklasifikasi akun.
3. Informasi rinci yang mendukung pos-pos laporan keuangan yang telah disajikan dengan urutan penyajian.

97
Studi Kasus RAPB dan Laporan
Keuangan Koperasi

98
Studi Kasus RAPB Koperasi

Koperasi Semesta Mendukung sedang mempersiapkan RAPB untuk tahun Anggaran


2024. Secara keseluruhan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2020
merupakan hasil gabungan dari masing-masing bidang usaha disesuaikan dengan
program kerja yang akan dilakukan dan peluang peningkatan usaha di tahun
mendataang. Rincian RAPB masing-masing bidang usaha.

Adapun Bidang Usaha yang dijalankan oleh Koperasi Semesta Mendukung meliputi:
1. Simpan Pinjam
2. Toko
3. Fotokopi dan Travel

Susunlah RAPB Koperasi Semesta Mendukung untuk tahun anggaran 2024


berdasarkan data dan format yang disediakan. Tarif pajak SHU 12,5%.

99
Usaha Simpan Pinjam
Pendapatan Jasa Pinjaman 1,000,000,000 Pengawasan dan Pemeriksaan 17,864,000
Pendapatan Jasa Simapanan di Bank 12,000,000 Konsultasi, menghadiri RAT/RAK 2,700,000
Pendapatan Pasa Asuransi 10,200,000 Simpanan Wajib Keanggotaan Asosiasi 1,440,000
Pendapatan Lainnya 118,576,000 Biaya Pelaksanaan RAT dan RK & RAPB 155,800,000
Gaji Karyawan 114,540,160 Biaya Penyusunan RAK RK RAPB 12,912,000
Honor Pembina, Pengarah, Pengurus, Pengawas dan Manajer 96,000,000 Dukungan acara PHBN 5,000,000
Lembur 15,312,000 Biaya Cetak Kalender 13,300,000
Honor PPAPB 9,600,000 Pembinaan/Bimtek Pengurus/Pengawas 15,000,000
Biaya Admin Pemotongan Gaji di Bank 9,600,000 Penerimaan tamu dan study banding 4,0000,000
Tunjangan Hari Raya Pembina, Pengarah, Pengawas dan 105,000,000 Biaya Administrasi Bank 180,000
Pengurus Pajak Simpanan Ban 3,600,000
Natura/Bingkisan Lebaran 10,000,000 Pengembagan Aplikasi Simpan Pinjam 7,000,000
Penyelenggaraan Halal Bihalal 28,000,000 Penyusunan RAT tahun 2023 48,468,000
Rapat Pengurus dan Pengawas 20,000,000 Biaya Akuntan Publik LK Tahun 2022 10,000,000
Perjalanan Dinas 24,100,000 Biaya Perawatan Kantor 5,000,000
ATK, Fotokopi dan Penggandaan 8,400,000
Keperluan Operasional Kantor 8,400,000
Pembelian Barang Inventaris 5,000,000

100
Usaha Toko

Penjualan 3,734,699,525
Pengeluaran (HPP) 3,112,189,567.20
Biaya Operasional 79,800,000
Sewa tempat 60,000,000
Gaji Karyawan + THR 111,940,160
Honor Pembina, Pengarah, Pengurus, 30,000,000
Pengawas dan Manajer
Pengembangan Aplikasi Toko Online 10,000,000
Biaya Promosi 10,000,000

Renovasi Interior 10,000,000


Biaya Akuntan Publik 10,000,000

101
Usaha Fotocopy & Travel

Pendapatan Fotokopi 217,000,000


Pendapatan Tiket 85,000,000
Pendapatan Jasa Lain 60,000,000
Pendapatan Percetakan 10,000,000
Biaya Fotokopi 98,374,185
Biaya Percetakan 1,732,500
Biaya Transport Belanja 1,450,000
Biaya Sewa 30,000,000
Gaji Karyawan 11,940,160
Honor Pembina, Pengarah, 18,000,000
Pengurus, Pengawas dan Manajer

102
Studi Kasus Laporan Keuangan Koperasi

Berikut ini adalah daftar transaksi di Koperasi Semesta Mendukung


Perkiraan 31 Desember 2019 31 Desember 2020
Kas 60.000.000 75.000.000
Piutang Anggota 440.000.000 487.500.000
Perlengkapan Kantor 10.000.000 8.000.000
Premi Asuransi 5.000.000 2.500.000
Gedung Kantor 600.000.000 600.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung 60.000.000 66.000.000
Peralatan Kantor 100.000.000 100.000.000
Akumulasi Peralatan Kantor 20.000.000 22.000.000
Utang Usaha 100.000.000 150.000.000
Utang Bunga 5.000.000 5.000.000
Simpanan Sukarela 50.000.000 55.000.000
Utang Bank 290.000.000 275.000.000
Simpanan Pokok 400.000.000 400.000.000
Simpanan Wajib 150.000.000 150.000.000
103
Studi Kasus Laporan Keuangan Koperasi
Perkiraan 31 Desember 2019 31 Desember 2020
Penyertaan 50.000.000 50.000.000
Cadangan 50.000.000 50.000.000
SHU Tahun Berjalan 40.000.000 50.000.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 46.950.000
Partisipasi Jasa Adm dan Provisi 3.822.000
Pendapatan Jasa Bunga 53.397.000
Pendapatan Denda 650.000
Laba Penjualan Aktiva 3.000.000
Beban Pokok 16.166.000
Beban Administrasi dan Umum 15.000.000
Beban Pemasaran 10.000.000
Beban Bunga Bank 4.000.000
Beban Perkoperasian 2.153.000
PPh Badan 9.000.000

Susunlah Laporan Keuangan Koperasi Semesta Mendukung untuk periode akuntansi yang berakhir 31 Desember 2020
yang terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha dan Laporan Arus Kas.
104
• Mengenal Keuangan dan Modal Koperasi,
Referensi KemenkopUKM RI, 2010

• Sudarwanto, Adenk. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu,


2013.

• Rencana Kerja & Rencana Anggaran Pendapatan


Belanja 2020, Koperasi Pegawai Balitbang
Kemndikbud, 2020.

• https://www.jurnal.id/id/blog/2017-prinsip-dan-jenis-
105

laporan-keuangan-koperasi-di-indonesia/

10
5
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai