Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

Etika Bisnis:
Prinsip Otonomi
MATA KULIAH ETIKA PROFESI BISNIS

DOSEN PENGAMPU: TITIK DJUMIARTI, S.SOS, M.SI.


ANGGOTA KELOMPOK

Rifan Herianto (40011320650057)

Dika Ardiani (40011320650058)

Ghazian Ihza Noorsy (40011320650062)

Anggun Hayu Pawestri (40011320650063)

Adinda Bunga Ramadhania (40011320650068)

Nandita Putri Rahmi (40011320650070)

Dika Indah Larasati (40011320650073)

Muyasari Maitsa Firdaus (40011320650075)

Abdiella Subhan Rahmawan (4001132065008


Page 3

DEFINISI ETIKA BISNIS


Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat. Etika
bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.
Dalam menciptakan etika bisnis, menurut Dalimunthe dalam Kharis perlu untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
3. Mempertahankan Jati Diri
4. Menciptakan Persaingan Yang Sehat
5. Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Otonomi Dalam Etika Bisnis

Prinsip Otonomi adalah prinsip yang menunjukkan sikap mandiri, bebas dan
bertanggung jawab. Syarat mutlak untuk membentuk sikap mandiri adalah
dengan mengembangkan suasana kebebasan dalam berpikir dan bertindak yang
disertai dengan tanggung jawab. Dalam perusahaan harus memiliki
pengendalian diri dimana para pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait
mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh
apapun dari siapapun dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri
tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak
lain untuk menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu
merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus
memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang etis.
Page 5

Fungsi Otonomi
Dalam Etika Bisnis
Prinsip otonomi mengantarkan perusahaan dalam mengambil keputusan
dengan penuh kesadaran dan pertimbangan penuh. Ketika mengaambil
keputusan tentunya tidak boleh bertentangan dengan nilai moral dan
norma yang berlaku dalam beretika bisnis. Maka dari itu, memegang
prinsip otonomi dalam berbisnis tidaklah sembarang mengambil
keputusan. Namun, juga bagaimana dengan keputusan yang diambil
semmua pihak yang terlibat dapat terpuaskan atau setidaknya merasa
diuntungkan. Dengan begitu, prinsip ini akan mengantarkan perusahaan
ke pencitraan nama perusahaan dan loyalitas mitra kerja yang baik.
Dampak Negatif Berbisnis
Tak Beretika Prinsip Otonomi

Mendapatkan Sangsi Tidak Langgengnya Bisnis


Formal/Hukum Tersebut

Perusahaan/bisnis yang tidak memberlakukan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban


yang sudah menjadi ketentuan hukum pemerintah atau kelaziman bisnis yang ber-Etika,
bisa berakibat tidak langgengnya bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh selain
pelanggaran etika akan berhadapan dengan sangsi formal, didalam bisnis juga akan
berakibat pada runtuhnya reputasi atau kepercayaan, baik secara eksternal maupun
internal perusahaan.
Analisis Kasus Etika Bisnis dalam Prinsip
Otonomi pada Pelaku UMKM dan Masyarkat
di Kecamatan Cilodong Kota Depok

Analisis Kritis: Kewirausahaan pada masyarakat


Kelurahan Cilodong Kota Depok tersebut masih
sangat kurang maksimal dalam pengembagan
produk-produk pangan buatan UMKM dan
kelompok masyarkat lokal. Hal tersebut
dikarenakan, kurangnya pemahaman tentang
kemandirian beretika bsinis yang baik terutama
dalam prinsip otonomi.
Page 4

Penyebab:
Pelaku usaha UMKM dan masyarakat di
Kecamatan Cilodong, Kota Depok, masih
terkendala pemahaman beretika dalam
berbisnis yang baik dan masih belum
memaksimalkan pengembangan produk-
produk pangan buatan UMKM dan kelompok
masyarakat lokal. Hal ini disebabkan masih
banyak masyarakat yang belum memahami
tentang pentingnya etika dalam berbisnis.
Page 5

2. Pelaku UMKM Kecamatan


Cilodong harus mandiri dalam

Solusi: menjalankan bisnisnya, dengan


pemberian pemahaman dalam
membuat keputusan yang efektif
dan efisien dalam berbisnis.
1. Kurangnya pemahaman
tentang pentingnya etika
dalam berbisnis masyarakat di
3. Para pelaku UMKM diberikan
Kecamatan Cilodong dapat
motivasi untuk pengembangan usaha
diberikan sosialisasi tentang
produk-produk pangan dengan
pemahaman tentang prinsp
berinovasi pada masa era new normal,
otonomi dalam etika bisnis
sehingga dapat bersaing secara global
yang mandiri dalam membuat
keputusan terbaik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai