A. Latar Belakang
Kayu sengon sekarang menjadi kebutuhan pokok terutama pabrikpabrik yang bergerak dibidang playwood,triplek,kayu lapis,lantai, dll
Di daerah Batang panyak berdiri pabrik-pabrik yang membutuhkan
bahan baku kayu sengon,oleh karena itu perlunya didirikan depo log kayu
sengon untuk memenuhi kebutuhan pabrik,agar pabrik lebih mudah
mendapatkan bahan baku kayu sengon.
Depo kayu sengon sangat membantu dalam mensuplier bahan baku
pabrik yang bergerak di bidang playwood,adapun pabrik yang hanya
bersedia menira bahan baku kayu sengon berbentuk balken.
Masyarakat disekitar sini juga cukup antusias dengan
perkembangan ini karena berdampak pada petani pohon sengon yang
harganya sangat tinggi .
B. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi depo yang bisa menyediakan semua bahan bangunan
maupun bahan baku pabrik dengan jumlah yang besar dan continue
b. Misi
Peduli terhadap kepentingan dan kebutuhan petani pohon
sengon
Menyediakan kebutuhan bahan baku pabrik dan bahan bangunan
Menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat, petani,
tengkulak kayu sengon,toko bahan bangunan dan para relasi
pabrik
C. Tujuan
a. Memajukan kehidupan petani pohon sengon dan memperbaiki
ekonomi petani pohon sengon
b. Memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan
bangunan dan memudahkan pabrik untuk mendapatkan bahan baku
c. Memperluas pemasaran bahan bangunan kepada masyarakat
D. Strategi Pemasaran
Pemasaran bukanlah hal yang mudah dilakukan mengenai
memasarkan produk kepada para konsumen. Tempat usaha menjadi hal
penting yang harus diperhatikan. Memilih tempat usaha harus mudah
dilihat, mudah dicapai, mudah dicari, serta dekat dengan pembeli dan
strategis. Membuat depo jasa penggergajian dan menerima kayu log
sengon sangat cocok ditempartkan dipinggir jalan yang bisa diakses truk.
F. Aspek Keuangan
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha,
maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran yang kami butuhkan
antara lain:
Sertifikat usaha
: Rp. 3.000.000,Pembangunan depo (150 m2)
: Rp. 240.000.000,Papan Nama depo
: Rp.
300.000,Kendaraan
: Rp. 260.000.000,Modal awal belanja kayu
: Rp. 150.000.000 ,Membeli benso 2 unit
: Rp. 100.000.000,Biaya tak terduga
: Rp. 2.000.000,- +
Total
: Rp. 755.300.000,Berdasarkan kalkulasi anggaran di atas dapat diketahui bahwa total
modal yang dibutuhkan yaitu Rp. 755.300.000,-. Adapun modal yang
terkumpul saat ini adalah Rp. 500.000.000,- dari pinjaman Bank.
G. Operasional
Langkah awal yang dilakukan dalam menjalani bisnis ini yaitu
mengajukan pinjaman modal kepada Bank dengan jaminan sertifikat tanah
yang digunakan untuk tempat usaha. Modal dari pinjaman tersebut akan
digunakan untuk membangun depo di tempat yang sudah tersedia,
membeli kendaraan, dan persiapan untuk pembelian barang.
Proses pembangunan akan memakan waktu cukup lama namun
kegiatan penjualan harus menunggu proses pembangunan selesai
sempurna karena menjadi tempat untuk produksi sebelum siap diedarkan
ke toko bangunan atau dikirim ke pabrik.
Selanjutnya sambil menunggu tempat selesai dibangun kita
mencari toko-toko bangunan menjalin kerjasama dengan pabrik dan
mencari bahan baku kayu ke petani untuk ditebang, agar jika
pembangunan sudah selesai bisa langsung diproduksi dan langsung
berjalan seperti yang diinginkan.