Nim : 1734190006
1. Contoh usaha jasa di bidang arsitektur atau usaha yang terkait dengan bidang arsitektur.
Toko Depo Bangunan, Duren Sawit Jakarta Timur.
Depo Bangunan adalah supermarket Bahan Bangunan yang menyediakan kebutuhan
membangun dan merenovasi rumah mulai dari bahan bangunan hingga perlengkapan rumah
tangga. Depo Bangunan adalah pionner yang memperkenalkan cara berbelanja bahan
bangunan dan perlengkapan rumah tangga dalam satu atap, lengkap, nyaman dan harga
relative murah dengan kualitas terjamin.
2. Draft Business Plan Retail Bahan Bangunan
Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan meningkatkan hidup
seseorang menjadi lebih baik. Selain membutuhkan jasa pekerja, dalam sebuah proyek
bangunan juga membutuhkan segala bahan, peralatan, atau yang biasa disebut dengan bahan
material. Dengan begitu usaha menjual segala kebutuhan bahan bangunan ini akan memiliki
peluang yang cukup besar. Peluang toko bangunan ini akan lebih berkembang jika menjalin
kerjasama dengan jasa kontraktor.
Visi Usaha
Menjadi retail penyedia bahan bangunan berkualitas dengan memberi solusi-solusi
inovatif bagi konsumen dengan harga yang terjangkau.
Misi Usaha
Menyediakan segala kebutuhan bahan bangunan berkualitas dengan harga yang
terjangkau.
Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik untuk konsumen.
Memberikan solusi yang menyeluruh kepada konsumen dalam penggunaan
bahan bangunan.
Turut berpatisipasi dalam pengembangan kota.
A. Produk yang dijual
Berikut ini adalah gambaran produk yang akan dipasarkan atau dijual di toko.
Berdasarkan laporan yang dilakukan diatas, kami akan membutuhkan sekitar empat
ratus tujuh puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah (Rp. 477.600.000) untuk berhasil
membuka retail bahan bangunan. Keuangan adalah faktor yang sangat penting dalam
memulai usaha retail bangan bangunan. Sumber dana yang akan menjadi modal awal
adalah :
Dengan keuntungan sebesar Rp. 50.400.000 per bulan, maka waktu yang diperlukan
untuk balik modal usaha adalah
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal bisnis retail bahan
bangunan adalah 9,4 atau 10 bulan. Namu, jika bisnis tersebut tidak berjalan sesuai
perkiraan, maka modal dapat dikembalikan dalam kurun waktu antara dua belas
hingga dua puluh empat bulan.
Berikut adalah ringkasan dari hasil analisis SWOT yang dilakukan untuk retail bahan
bangunan ini :
Kekuatan (Strength)
Tingginya kebutuhan bahan bangunan, keuntungan yang besar, peluas dan
pangsa pasar luas, risiko kerugian kecil dan termasuk usaha tidak mudah basi,
tidak membutuhkan keahlian khusus, produk yang dijual berkualitas baik dan
mudah dijalankan oleh pengusaha baru sekipun.
Kelemahan (Weakness)
Persaingan yang tinngi, karena sudah banyak nya retail bahan bangunan di setiap
daerah dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Dan lokasi bisnis yang tidak
strategis bisa membuat toko menjadi sepia tau tidak laku.
Peluang (Opportunities)
bisnis toko bangunan ini juga dibutuhkan di daerah pedesaan mengingat secara
berkala, orang tentu ingin merenovasi rumahnya. Tidak hanya merenovasi,
namun juga dalam rentang waktu tertentu, bangunan tempat kita bernaung ini
juga lambat laun semakin “rapuh” dan butuh perbaikan di sana sini. Toko
bangunan sebagai penyedia segala yang dibutuhkan untuk perbaikan dan
renovasi tentu akan sangat dicari karena belum adanya retail bahan bangunan
dipedesaan meningkatkan daya beli masyarakyat yang tinngi.
Ancaman (Threat)
Banyaknya toko bahan bangunan yang lain membuat persaingan yang tinggi
antara toko bahan bangunan, perilaku konsumen yang tidak bisa dipastikan,
mitra yang tidak kooperatif dalam menyelesaikan kewajibannya.